3rd Chapter Produk PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk • Porous Concrete • Rapid Strength Concrete • Bata Interlock • Slag Concrete (sudah dijelaskan di materi sebelumnya) Porous Concrete
Dapat meneruskan air hujan, air lindi.
• Adanya Pori pori diantara butir butir pembentuknya • Diperkuat oleh bahan kimia • Beton ini perlu ketebalan lebih tinggi dibandingkan beton konvensional • Sudah memenuhi standard American Concrete Institute (ACI)
Daya dukung tanah di bawahnya harus bisa menyerap air
Porous Concrete
• Slag baja, limbah industry keramik, marmer, genteng, bisa digunakan untuk agregatnya • Kekutannya mencapai K 200-300 • Kuncinya: Menghilangkan sifat kedapnya
• Syarat ACI perkolasi 72-280 mm / menit / m2.
• Beton berpori bisa dipadukan dengan tulangan non-baja (bamboo, rotan, fiber) Rapid Strength Concrete Lokasi: • UISI • Pondasi conveyer grinding di plant gresik • Slabbing dan dasar dome clinker di plant tuban • Dome clinker dan mesin pelletizer di plant rembang • Pondasi Kiln • Bisa digunakan untuk pengerjaan structural
Waktu kering dan matang 1 hari, 12 jam, 8 jam, 6 jam, 4 jam.
Umumnya, beton konvensional matang dalam 28 hari FLASH CONCRETE (Merek dari SIB) waktu kering 6 jam harga Rp. 5 juta/m3 Flash Concrete
Kuat tekan 70 Mpa
• Dalamnya, ada additive selain bahan utama Kalsium Silikat
• Proses penegringan dipercepat secara ionic dan menggunakan polimer. • Hal ini mengakibatkan terjadinya rekasi hidrasi yang cepat • Tidak ada air yang terpakai, hanya seperlunya saja Flash Concrete
• Pori pori hampir nihil.
• Beton ini tak bisa ditembus ion ion yang bersifat destruktif, seperti sulfat, klorida • Bisa bertahan 15 tahun tanpa pemeliharaan • Ada koreksi dan re-dosis jika penegcoran dilakukan pada siang atau malam Bata Interlock
Solusi
• Bata yang saling mengunci
• Jika terjadi gempa, maka jatuhnya tidak serentak • Sudah memenuhi SNI untuk pasangan dinding dg No. 030349-1989 • Kekuatan 5-6 Mpa • Tak perlu semen untuk merekatkan, hanya disusun • Tidak bisa dipadukan dengan bata jenis lain