Anda di halaman 1dari 2

Potensi Air dan Metode Pengelolaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai Sowan

Perancak Kabupaten Jembrana


Provinsi Bali merupakan daerah tujuan pariwisata yang memerlukan banyak fasilitas
pendukung untuk melengkapi sarana dan prasarana. Sehingga mengakibatkan perubahan alih
fungsi lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sowan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
Perubahan ini terjadi di lahan pertanian yang berada di muara sungai Sowan. Lahan pertanian
berubah menjadi bangunan perumahan dan mendukung kegiatan pariwisata. Permasalahnnya
yaitu setelah adanya alih fungsi lahan, banyak sedimen mengendap di hilir sungai akibat
adanya erosi/pengikisan di daerah hulu sampai ke hilir sungai dan air permukaan banyak
terbuang ke muara sungai dengan kurangnya resapan akibat tidak adanya lahan pertanian
yang berubah menjadi permukiman sementara saat musim kemarau beberapa daerah di
Provinsi Bali suda mulai mengalami krisis air.
Pengelolaan sumber daya air permukaan yang dibuang ke hilir sungai belum
maksimal dilaksanakan dan dilestarikan untuk kebutuhan air baku di Provinsi Bali. Sehingga
perlu perencanaan secara baik dan penataan kawasan di muara sungai serta manajemen air
seharusnya sudah mulai diterapkan untuk daerah muara sungai. Persoalan ketersediaan air
dan distribusinya selalu menjadi permasalahan umum. Hal ini terjadi dimusim kemarau air
menjadi sangat terbatas dan musim penghujan banjir terjadi dimana-mana akibatnya air
banyak terbuang ke laut secara berlebihan akibat lahan penyerap air hujan yang berkurang.
Penurunan Tinggi Muka Air (TMA) di beberapa danau dan waduk mengalami penurunan
akibat konsumsi dan penggunaan lahan terus meningkat. Sehingga tindakan yang harus
dilakukan adalah melestarikan sumber daya air yang masuk dan tersedia di muara dan harus
dikelola agar dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber air baku untuk kehidupan
sehari-hari di masyarakat Bali.
Karakteristik morfologi muara sungai Sowan (Perancak dan sekitarnya) dipengaruhi
oleh pasang surut air laut. Kemiringan sungai di daerah muara sangat landai dengan tingkat
pengendapan sedimen di muara relatif tinggi. Pada musim penghujan daerah ini sering terjadi
banjir. Untuk tata air di DAS Sowan sampai di daerah muara sungai yang berada di pantai
Perancak setelah di proses dengan menggunakan software maka diperoleh sistem tata air.
Berikut adalah gambar dari sistem tata air DAS Sowan dan muara di pantai Perancak.
Gambar 1. Peta tata air di DAS Sowan dan muara sungai di pantai Perancak
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa keterangan lingkaran menjelaskan
penempatan reservoir atau tandon di daerah muara sungai Sowan untuk menampung air
disaat hujan sehingga air itu bisa dimanfaatkan disaat musim kemarau. Kegiatan pengelolaan
DAS juga dihubungkan dengan kelestarian sumber daya air, yaitu:
 Kuantitatif : Memperbesar suplai air kedalam tanah sehingga menambah tampungan
air tanah dan meningkatkan suplai air tanah ke alur sungai yang berdampak
mengurangi fluktuasi debit limpasan.
 Kualitatif : Mengurangi kandungan material tersuspensi aliran sungai sehingga
bertambah besarnya air hujan yang masuk kedalam tanah dan menyebabkan
pengikisan permukaan berkurang. Dampak lain yaitu peningkatan produktivitas lahan
karena peningkatan resapan air hujan kedalam tanah akan menambah kadar lengas
tanah (soil moisture) yang selain akan memperbesar ketersediaan air juga
meningkatkan proses disintegrasi dan dekomposisi regolith dan batuan induk yang
berakibat meningkatnya unsur mineral dan unsur hara tanah yang dibutuhkan dalam
proses pertumbuhan tanaman.

Sumber: Eryani, I. G. (2014). Potensi Air dan Metode Pengelolaan Sumber Daya Air di Daerah
Aliran Sungai Sowan Perancak Kabupaten Jembrana. PADURAKSA

Anda mungkin juga menyukai