Anda di halaman 1dari 2

Usaha Mikro, Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM merupakan jenis

usaha ekonomi produktif dan kreatif dengan pertumbuhannya tergolong sangat pesat. Dalam
peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia, UMKM juga memiliki peran
yang cukup penting[1]. Pada tahun 2012 mencapai angka 59.08% dan terus meningkat pada
angka 60% ditahun 2018. Capaian angka UMKM di Indonesia 62,9 juta Unit yang terdiri dari
sektor: pertanian, perdagangan, pengolahan, peternakan, jasa dan komunikasi[2]. Peran
sentral UMKM untuk perkembangan perekonomian yaitu dengan penyerapan tenaga kerja
sebanyak 116.978.631 pada tahun 2018. Kontribusi tersebut merupakan kolaborasi dari
semua sektor ekonomi UMKM. Sehingga dapat dikatakan bahwa UMKM adalah salah satu
agen yang mampu membawa perubahan secara terus menerus dalam masyarakat sebab
membawa kemajuan, inovasi dan kreativitas.
Ditengah semakin berkembangnya UMKM, perkembangan dan pergerakan
mengalami penurunan akibat adanya pandemi Covid-19 yang muncul pada tahun 2020. Virus
yang berasal dari daratan Wuhan, Cina dan mulai masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020
ini mampu mempengaruhi kehidupan diseluruh dunia, khususnya dalam bidang
perekonomian[3]. UMKM yang merupakan turunan dari sektor perekonomian memperoleh
dampak yang cukup signifikan. Berbagai masalah dialami diantaranya penurunan penjualan,
masalah modal, distribusi yang terhambat, kesulitan dalam memperoleh bahan baku dan lain
sebagainya, sehingga berdampak pada pengurangan jumlah tenaga kerja untuk menekan
jumlah biaya produksi. Hal tersebut dapat berimbas pada masalah perekonomian global.
Merujuk pada[4] pandemi memberikan ancaman pada UMKM. Terbukti dengan
adanya penurunan omzet penjualan dan jasa. Hal itu disebabkan oleh turunnya daya beli
masyarakat akibat adanya kebijakan menjaga jarak dan mengurangi interaksi sosial guna
menekan laju pertumbuhan wabah Covid-19. Kebijakan menjaga jarak atau social distancing
mengubah seluruh sendi kehidupan dalam masyarakat. Para pelaku UMKM mendapakan
tantangan untuk mampu bertahan dalam kondisi ini. Kreativitas, inovasi dan manajemen
internal dituntut untuk mampu bertahan dan menjaga eksistensi UMKM ditengah pandemi
wabah Covid-19.
Perubahan kondisi saat pandemi wajib dijadikan pembelajaran bagi para pelaku bisnis
yang ingin bertahan dan beradaptasi dengan keadaan. Sesuai dengan penelitian [2][3][4]
pembatasan interaksi sosial dalam masyarakat mengakibatkan interaksi langsung begitu
dihindari. Proses jual beli atau penggunaan jasa yang dilakukan dengan cara interaksi
langsung perlahan mulai ditinggalkan. Paradigma ini seharusnya dijadikan peluang pagi
pelaku bisnis khususnya sektor UMKM untuk menjawab tantangan dalam mempertahankan
eksistensi usahanya.
Penerapan digitalisasi pada proses jual beli dan kegiatan lain yang merujuk pada
interaksi secara langsung menjadi solusi dari permasalahan dalam masa pandemi.
Kemampuan teknologi dan jaringan bisnis serta kreativitas dan inovasi harus dikembangkan
untuk tetap mempertahankan eksistensi usaha dari UMKM. Aspek permodalan, strategi
pemasaran, kualitas manajemen dan strategi finansial perlu untuk semakin dimatangkan
untuk mengembangkan bisnis yang sebelumnya hanya berbasis offline bertambah pada bisnis
online. Bisnis online menjadi salah satu jawaban dari digitalisasi pada proses bisnis. Sistem
Bisnis online menawarkan proses perputaran bisnis yang minim berinteraksi secara langsung.
Kelebihan lain dari bisnis online adalah dalam pelaksanaannya tidak terikat pada waktu dan
tempat. Hal yang perlu diperhatikan dari bisnis online adalah kenyamanan pengguna dalam
melakukan transaksi baik jual beli maupun transaksi yang lain dicover pada keamanan yang
memadai dalam transaksi keuangan, pengiriman barang dan lainya sehingga dalam penelitian
ini memunculkan rumusan masalah bagaimana mengimplementasikan bisnis online uuntuk
meningkatkan hasil penjualan UMKM dimasa pandemi covid-19.

Referensi
[1] Amri, Andi. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal Brand.
Vol. 2(1). e-ISSN : 2715-4920
[2] Azizah, Fadilah Nur, et.al. (2020). Strategi UMKM untuk Meningkatkan
Perekonomian selama Pandemi Covid-19 pada saat New Normal. OECONOMICUS
Journal of Economics. Vol.5 (1). ISSN: 2715-4882.
[3] Arianto, Bambang (2020). Pengembangan UMKM Digital di Masa Pandemi Covid-
19. ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 6(2)
[4] Chaerani, dyah, et.al. (2020). Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pada
Masa Pandemi Covid-19 Menggunakan Analisis Media Sosial Dalam Upaya
Peningkatan Pendapatan. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat. Vol
9(4). ISSN 1410 - 5675

Anda mungkin juga menyukai