Dosen pengampu
Drs.Mangatas Pasaribu M.sn
DISUSUN OLEH :
IKA NURHALIFAH
NIM : 4191141015
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penulis ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Critical journal Review ini.
Critical journal Review ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Critical journal Review ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan CJR ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah CJR ini
Akhir kata sya berharap semoga makalah CJR tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Ika Nurhalifah
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai atau sikap mental, pola
pikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi
masyarakat secara keseluruhan, atau dapat dikatakan bahwa masalah budaya adalah tata
nilai yang dapat menimbulkan krisis-krisis kemasyarakatan yang akan menyebabkan atau
terjadi pengurungan terhadap seseorang. Masalah tersebut mencakup berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya.
B. Permasalahan
1. Apa kelemahan Jurnal I dan Jurnal II?
2. Apa kelebihan jurnal I dan Jurnal II?
C. Tujuan
1. Mengatahui kelemahan Jurnal I dan Jurnal II
2. Mengetahui kelebihan jurnal I dan Jurnal II
“
BAB II
RINGKASAN JURNAL
2.1 Jurnal I
Tahun : 2006
Pendahuluan
Dunia berkembang secara dinamis, terus berubah tanpa ada yang bisa mengontrol
gerak lajunya. Perkembangan yang dimaksud kini memasuki era di mana dunia terasa
menjadi semakin kecil, dunia menjadi sebuah desa global, di mana segala macam
informasi, modal, dan kebudayaan bergerak secara cepat, tanpa halangan batas-batas
kedaulatan. Kemajuan tersebut dinamakan sebagai globalisasi. Banyak orang melihat
secara optimis kapitalisme global yang bernaung di bawah panji globalisasi,
menganggapnya sebagai sebuah tatanan yang menyatukan segala masyarakat dalam
berperang melawan kemiskinan dan kemelaratan.
Globalisasi
Kata globalisasi mempunyai hubungan yang erat dengan istilah kapitalisme global
atau ekonomi pasar bebas, globalisasi kebudayaan, pascamodernisme dan pascamodernitas.
Istilah-istilah ini mempunyai arti atau merepresentasikan realitas yang saling berkaitan.
Namun, dalam bagian pertama ini penulis hanya akan menjelaskan secara lebih
mendetail mengenai definisi dari globalisasi. Hal-hal lain yang berkaitan dengannya akan
dibahas di bagian-bagian lain dari tulisan ini. Mendefinisikan istilah ini secara mendasar
bukan hal yang mudah. Hal itu terjadi karena banyaknya bidang kehidupan yang
mengalami proses ini. Bidang-bidang itu antara lain, kebudayaan, ekonomi-kapitalisme
global, politik, komunikasi multimedia, dan lain sebagainya. Definisi yang paling
sederhana dan singkat mengenai globalisasi pernah dikemukakan oleh Etienne Perrot
yang memahaminya sebagai hasil penggabungan atau akumulasi antara internasionalisasi
dan homogenisasi (Perrot dalam Concilium 2001/5: 17). Definisi seperti ini sepertinya
menjadi jalan keluar dari perdebatan seputar distingsi antara internasionalisasi,
transnasionalisasi dan globalisasi
Kapitalisme Global
Catatan Kritis
Suatu hasil perenungan bukan berasal dari sesuatu yang kosong, tetapi dari
‘ada’ sebagai sesuatu yang direnungkan. Berdasarkan teori di atas yang tentunya diawali
oleh data empiris sebelumnya, ditambah refleksi kritis, maka tentunya suatu teori harus
dapat dibuktikan kebenarannya. Dalam hal ini ada suatu fenomena budaya yang
tampak dalam realitas sosial di mana masyarakat di saat ini menjadi sangat konsumtif
sehingga mereka dinamai masyarakat konsumen. Lalu pertanyaannya mengapa mereka
menjadi konsumtif? Hal tersebut berikut jawabannya telah penulis kemukakan di atas.
Bahwa masyarakat konsumen adalah masyarakat yang hidup dan diciptakan oleh
kapitalibme global di era globalisasi. Era globalisasi seperti kita ketahui merupakan era
yang canggih teknologi komunikasi sehingga dunia seakan- akan menjadi satu tanpa ada
hal-hal yang dapat ditutuptutupi. Untuk itu dunia menjadi terbuka bagi siapa saja dan
bebas diinterpretasikan. Masyarakat menjadi semakin liberal dan demokratis, padahal
globalisasi berkecenderungan penghomogenisasian. Maka akibatnya masyarakat kehilangan
kekritisannya Masyarakat yang telah sangat menikmati ketergantungan pada teknologi
dalam hal ini iklan yang ditayangkan disetiap momentum kehidupan melalui kebebasan
media massa semakin lama semakin membentuk kepribadian- kepribadian baru, masyarakat
menjadi individualisme baru. Masyarakat hanya menjadi mayoritas yang diam tanpa
mampu merefleksi diri oleh kekuatan sihir iklan demi iklan yang dijejalkan pada dirinya
sebagai tanda dan simbol. Tugas masyarakat hanya menikmati diri dengan melahap
barang-barang komoditi. Itu berarti proses alienasi sedang berlangsung dalam masyarakat
konsumen. Di sana mode of production bergeser menjadi mode of consumption.
2.1 Jurnal II
Tahun : 2014
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kemajuan Teknologi
Konsep Teknologi
Janji Teknologi
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah bahwa setiap
perkembangan teknologi selalu menjanjikan kemudahan, efisiensi, serta peningkatan
produktivitas. Memang pada awalnya teknologi diciptakan untuk mempermudah
manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Berikut ini ada beberapa hal
yang dijanjikan teknologi (Martono, 2012, pp.289-291).
Masyarakat Digital
Era modern diidentikkan dengan era masyarakat digital. Setiap aktivitas manusia
akan digerakkan melalui serangkaian teknologi digital. Teknologi ini dioperasikan
dengan menekan beberapa digit (angka) yang di susun dengan berbagai urutan. Relasi
yang terbangun di antara individu adalah relasi pertukaran digital, setiap manusia hanya
melakukan serangkaian transaksi atau interaksi melalui simbol-simbol digital. Transaksi
perdagangan, komunikasi, semuanya digerakkan secara digital. Setiap individu akan
memiliki identitas digital yang mampu mengenali siapa dirinya, setiap manusia sudah
diberi nomor urut: melalui nomor identitas (e-KTP), nomor handphone, nomor telepon,
nomor rekening bank, nomor ATM, nomor rekening listrik, rekening telepon, rekening
air, PIN (Personal Identification Number) ATM, semuanya menggunakan sistem digital.
1) Gillin dan Gillin, mengartikan perubahan sosial adalah suatu variasi dari
cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena adanya difusi
ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat
SIMPULAN
BAB III
PEMBAHASAN
Jurnal ini berisi tentang fenomena budaya dalam realitas sosial. Dari abstrak telah
menggambarkan secara keseluruhan isi jurnal ini. Pada pendahuluan juga telah
menggambarkan latar belakang dari di tuliskannya jurnal ini. Isi dari jurnal ini telah
memaparkan materi yang sangat luas tentang MASYARAKAT KONSUMEN SEBAGAI
CIPTAAN KAPITALISME GLOBAL: FENOMENA BUDAYA DALAM REALITAS
SOSIAL. Jurnal ini sangat baik di jadikan salah satu referensi untuk bahan acuan untuk
mempardalam ilmu sosial budaya. Karena topoik yang di angkat di ambil dari realita
kehidupannyata. Tetapi dalam jurnal ini juga terdapat kekurangan yaitu terdapat bebrapa kata
yang kurang difahami oleh beberapa orang awam. Jurnal ini juga tidak di lengkapi
kesimpulan.
Jurnal ini berisi tentang pengaruh teknologi terhadap kehidupan sosial manusia. Pada
abstrak telah menggambarkan secara keseluruhan isi dari jurnal tersebut. Pada pendahuluan
terdapat latar belakang yang menjadi alasan penulis menulis jurnal ini dan pada pendahuluan
di lengkapi juga dengan daftar dari negara – negara maju dalam bidang teknologi. Isi jurnal
telah memaparkan materi yang saling berkesinambungan antara judul dan isi jurnal dan
pemaparan isi yang sangat luas sehinggah dapat dijadikan salah satu referensi untuk di
jafikan bahan bacaan. Tetapi dalam jurnal ini hanya terdapat beberapa oata yang kurang di
pahami oleh beberapa orang.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jurnal I dan Jurnal II sudah dapat di jadikan sebagai bahan bacaan guna
menambahmenambah wawasan ilmu walau pun dalam jurnal I dan jurnal II memiliki
kelemahan dan kelebihan di dalam isi maupun yang lainya. Secara keseluruhan jurnal I dan
jurnal II sudah baik secara keseluruhan. Materi yang diangkat dalam jurnal I dan jurnal II
snagat menarik untuk dibaca karena pada topik yang di angkat berdasarkan kehidupan sehari
– hari manusia.
4.2 Saran
Pemakalah menyarankan agar pembaca menggunakan jurnal ini sebagai bahan bacaan
untuk menambah wawasan dalam pembelajaran Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Tetapi
pemekalah juga memnyarankan mencari referensi lain untuk menambah ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA