TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus
pada pasien dan keluarga dalam mengoptimalkan kualitas
hidup dengan mengantisipasi, mencegah, dan menghilangkan
penderitaan. Perawatan paliatif mencangkup seluruh rangkaian
penyakit termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
kebutuhan spiritual serta untuk memfasilitasi otonomi pasien,
mengakses informasi, dan pilihan (National Consensus Project for
Quality Palliative Care, 2013).
2. Pengkajian fisik
A. Pengkajian
a. Identitas Klien : Nama, Umur, No Reg, Ruang, Agama, Pekerjaan,
Alamat, Suku Bangsa, Pendidikan, MRS, DX Medis
b. Keluhan Utama :
Saat MRS : Klien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan diare
dan demam tinggi.
Saat pengkajian : Klien mengatakan badan terasa lemah, dan
tidak mampu melakukan aktifitas.
c. Riwayat Penyakit Sekarang: Apakah klien mengalami diare, nafsu
makan menurun, dan kesulitan menelan (disfagia), demam,
kelelahan dan mengeluhkan badan terasa lemah.
d. Riwayat Penyakit Dahulu: apakah mengalami diare tak terkontrol
tanpa merasakan sakit perut, penyebabnya tidak diketahui, dengan
faktor yang memperberat adalah bergerak sehingga usaha yang
dilakukan adalah diam, demam tinggi, diare disertai darah, apakah
pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
e. Riwayat Psikososial
Persepsi Klien Terhadap Masalah Apakah pasien mengatakan
bahwa penyakitnya ini merupakan masalah yang
mengkhawatirkan, ekspresi wajah terlihat lemah dan badannya
terlihat lemas.
f. Pola Kesehatan Sehari-hari Selama Di Rumah dan RS
Pola Nutrisi dan Metabolisme
Di Rumah : makan 3x/hari. Minum air putih 8 gelas/hari
Di Rumah Sakit : saat pengkajian klien menunjukkan gejala
anoreksia dan kesulitan menelan atau tidak, terjadi perubahan
nafsu makan Pola Eliminasi
Kebiasaan Devekasi Sehari-hari
Di Rumah : jumlah, warna, bau, disertai darah ataupun
nanah
Di Rumah Sakit :
Kebiasaan Miksi
Di Rumah : warna, bau, adakah kesulitan BAK
Di Rumah Sakit : klien BAK dengan alat bantu atau tidak.
Pola Tidur dan Istirahat
Dirumah Klien : jumlah jam tidur, apakah mengalami
gangguan tidur
Di Rumah Sakit : jumlah jam tidur, apakah mengalami
gangguan tidur
Pola Aktivitas
Di rumah : klien beraktifitas secara mandiri tanpa bantuan
orang lain apakah memiliki kebiasaan olah raga
Di rumah sakit : apakah klien mendapatkan bantuan dari orang
lein ketika akan melakukan aktivitas
Pola Reproduksi dan Seksual
Usia, anak, riwayat penggunaan kontrasepsi
g. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : apakah klien lemah, terpasang infus atau
tidak
Keadaan sakit : Klien sering mengeluh lemas, sakit, tidak
nyaman, dll.
Tekanan darah : mengalami penurunan
Nadi : mengalami penurunan
Respirasi : 12-24 x/menit
Bising Usus : 6-12 x/menit
Suhu 37,5-38,5˚C
Tinggi badan :
Berat badan : menurun
2) Review of System (ROS)
a) Kepala : Posisi kepala, bentuk kepala, warna rambut,
distribusi rambut, apakah terlihat bayangan pembuluh
darah, apakah terdapat luka, tumor, edema, ketombe, dan
bau.
Mata : tidak terdapat vesikel, tidak ada masa, nyeri
tekan, dan penurunan penglihatan, konjungtiva anemis.
Hidung : apakah terdapat sekret, dan lesi
Mulut : apakah terdapat lesi, gigi ada yang tanggal,
membran mukosa kering, apakah ada bercak-bercak
keputihan pada lidah, dan halitosis.
Telinga : apakah ada nyeri tekan, dan luka
b) Leher : apakah trakea simetris, adakah pembesaran kelenjar
tiroid dan vena jugularis, nyeri tekan.
c) Thoraks : dilihat bentuk, apakah terdapat masa, dan otot
bantu napas
Paru : bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi
interkosta, ekspansi kanan dan kiri sama, perkusi paru
didapat suara sonor di seluruh lapang paru, batas paru
hepar dan jantung redup.
Jantung : ictus cordis terlihat di mid-clavicula line
sinistra ICS 5
d) Ketiak dan Payudara : apakah didapatkan pembesaran
kelenjar limfe dan benjolan, keadaan puting dan areola
e) Abdomen : bentuk simetris atau tidak, adakah nyeri tekan,
apakah ada benjolan, tanda pembesaran hepar, tidak
didapati asites, dan hasil perkusi didapat suara timpani
f) Genetalia : Tn. T adalah klien laki-laki
Penis ; klien di sirkumsisi, gland penis terdapat bercak,
pada batang penis ada tanda jamur, tidak ada tanda
herpes, ada lesi.
Skrotum ; tidak ada lesi, tidak ada tanda jamur, tidak
ada tanda herpes
Uretra ; tidak terdapat kelainan, tidak ada lesi
g) Anus dan Rektum : tidak ada abses, hemoroid, apakah pada
rektum didapati lendir, darah, atau nanah.
h) Ekstremitas : kekuatan otot menurun, terdapat oedema,
tampak tanda atropi
i) Integumen : warna, tekstur kering, terdapat kemerahan pada
area, turgor buruk, terdapat tanda sianosis, akral dingin,
capillary refill time >3 detik, ada tanda inflamasi pada kuku
j) Status Neurologis
Tingkat kesadaran : Kompos Mentis
Tanda–tanda perangsangan otak
Pusing
Suhu tubuh 37,8o C
Uji saraf kranial
N I : Klien tidak dapat membau dengan baik
N II : Klien dapat melihat dengan jelas
N III : Klien dapat menggerakkan bola mata
N IV : Klien dapat melihat gerakan tangan perawat baik
ke samping kiri ke kanan.
N V : Klien dapat menggerakan rahang
N VI : Klien dapat menggerakan mata kesamping
N VII : Klien dapat merasakan pahit, manis, asam, dan
manis
N VIII : Klien dapat mendengarkan degan baik
N IX : Klien dapat berbicara
N X : Klien dapat mengangkat bahu
N XI : Klien dapat berbicara dengan baik
N XII : Klien dapat menggerakan lidah dan dapat
berbicara dengan baik
Funsi Motorik
Tidak ada gerakan yang tidak disadari klien, klien
mampu bergerak tanpa perintah.
Fungsi Sensorik
Klien tidak merasakan usapan kapas pada area
maksilaris, dapat merasakan benda tajam, tidak dapat
merasakan hangat, panas, dan dingin.
Refleks Pantologis Reflek babinsky negatif, reflek
cadlok negatif, reflek Gordon negatif.
h. Pemeriksaan Penunjang
1) Hasil Test Enzime Linked Sorbent Assay (ELISA) : dari hasil
test ELISA yang dilakukan, menunjukkan hasil bahwa Tn. T
Positif dibuktikan dengan antibodi dalam serum mengikat
antigen virus murni di dalam enzyme-linked antihuman
globulin.
2) Hasil Test Western Blot : Positif
3) P24 Antigen Test : Positif
4) Kultur HIV : Positif, dengan kadar antigen P24 Meningkat
3. Pengkajian psikologis
Pengkajian Psikologis Reaksi Proses psikologis Hal-hal yang biasa di
jumpai
Reaksi Proses psikologis Hal-hal yang biasa
dijumpai
Shock (kaget, Merasa bersalah, Rasa takut, hilang akal,
goncangan batin) marah, tidak berdaya frustasi, rasa sedih,
susahm acting out.
Mengucilkan diri Merasa cacat dan tidak Khawatir menginfeksi
berguna, menutup diri orang lain, murung
Membuka status secara Ingin tahu reaksi orang Penolakan, stress,
terbatas lain, pengalihan stress, konfrontasi
ingin dicintai
Mencari orang lain Berbagi rasa, Ketergantungan,
yang HIV positif pengenalan, campur tangan, tidak
kepercayaan, percaya pada
penguatan, dukungan pemegang rahasia
social dirinya
Status khusus Perubahan Ketergantungan,
keterasingan menjadi dikotomi kita dan
manfaat khusus, mereka (semua orang
perbedaan menjadi hal dilihat sebagai
yang istimewa, terinfeksi HIV dan
dibutuhkan oleh yang direspon seperti itu),
lainnya. over identification
Perilaku Komitmen dan Pemadaman, reaksi dan
mementingkan orang kesatuan kelompok, kompensasi yang
lain kepuasan memberi dan berlebihan
berbagi perasaan
sebagai kelompok
Penerimaan Integrasi status Apatis, sulit berubah
positive HIV dengan
identitas diri,
keseimbangan antara
kepentingan orang lain
dengan diri sendiri,
bisa menyebutkan
kondisi seseorang
Respon Psikologis (penerimaan diri) terhadap Penyakit ada lima tahap reaksi
emosi seseorang terhadap penyakit, yaitu:
TOPIK 2
Dinamika Kelas Pengkajian Fisik Dan Psikologis, Tinjauan Agama Tentang
Perawatan Paliatif, Tinjauan Sosial Dan Budaya Tentang Perawatan Paliatif
1. Sebutkan lima tahap reaksi emosi pada respon psikologis ?
Penyelesaiannya:
Pengingkaran, kemarahan, sikap tawar menawar, depresi, penerimaan dan
partisipasi
2. Apasaja reaksi proses psikologis yang biasa di jumpai?
Penyelesaiannya:
Shock, mengucilkan diri dan perilaku mementingkan orang lain
TOPIK 3
RANGKUMAN
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan
kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi
penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit
melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan
nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual.
(World Health Organization (WHO) 2016). Dalam perawatan paliatif di bagi
menjadi 2 pengkajian yaitu pengkajian fisik dan pengkajian psikologis.
Perawatan paliatif mencakup 3 tinjauan yaitu tinjauan agama tentang perawatan
paliatif, tinjauan sosial tentang perawatan paliatif dan tinjauan budaya tentang
perawatan paliatif.
TOPIK 4
Kunci Jawaban:
1. B
2. E
3. C
4. C
5. B
TOPIK 5
Cocokan jawaban kalian dengan pada tes formatif sebagai bahan belajar mandiri.
Hitunglah jawaban kalian yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi kegiatan belajar.
Rumus :
Jumlah soal
A: 80-100
B+: 75-79
B: 70-74
C+:65-69
C: 60-64
D+:55-59
D:50-54
E: <50
B. Tindak lanjut
Apabila tingkat penguasaan kalian telah mencapai 70% atau lebih, kalian dapat
melanjutkan kegiatan selanjutnya tetapi, apabila tingkat penguasaan kalian masih
dibawah 70% kalian harus mengulangi kegiatan belajar terutama pada bagian
yang belum kalian kuasai.
DAFTAR PUSTAKA
Baxter, S., Beckwith, S. K., Clark, D., Cleary, J., Falzon, D., Glaziou, P., et al.
(2014). Global Atlas of Palliative Care at the End of Life. (S. R. Connor, & M. C.
Bermedo, Penyunt)) Worldwide Palliative Care Aliance.
Margaret, O., & Sanchia, A. (2016). Palliative Care Nursing: Aguide to Practice
Second Edition. New York: CRC Press.
C. Puchalski, B. Ferrell & R. Virani, “ Improving the Quality of Spiritual Care asa
Dimension of Palliative Care: The Report of the Consensus Conference,” Journal
of Palliative Medicine, 12(10) (2009), 885.