LK 2: Lembar Kerja Refleksi Modul Bidang Studi/Jurnal Harian
Judul Modul DASAR TEKNOLOGI OTOMOTIF
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Mesin Konversi Energi 2. Alat Ukur 3. Dasar Kelistrikan dan Elektronika 4. Keselematan dan Kesehatan Kerja (K3) No Uraian Respon/Jawaban 1 Uraikan hasil diskusi Dari hasil diskusi bersama teman dan dosen terhadap bersama teman dan dosen pemecahan masalah adalah. mengenai pemecahan masalah dalam KB.1 Mesin Konversi Energi memahami materi yang mengalami kesulitan 1. Tentang Motor Wankel Dari hasil diskusi bersama dosen dan teman teman mahasiswa didapatkan pemecahan masalah bahwasanya mesin wankel jenis mesin rotary jauh berbeda dengan mesin jenis lubang silinder. Mesin putar atau mesin Wankel adalah jenis mesin pembakaran internal yang mengadalkan busi sebagai pembakar bahan bakar. Pada mekanisme kerjanya, poros engkol ( Crankshaft ) tetap diam bekerja pada porosnya, sedangkan yang berputar adalah rotor berbentuk segitiga. Tidak seperti mesin silinder, mesin rotari memiliki susunan silinder yang bergerak di sekitar poros engkol yang tetap. Mesin rotari mengadalkan bahan bakar sebagai pembakaran untuk memutar rotor segitiga di sekitar poros utama. Mesin jenis ini dinilai lebih stabil dan sangat halus dibanding dengan jenis lubang silinder. 2. Tentang Perhitungan Daya Motor. Dari hasil diskusi dengan dosen dan sesama Mahasiswa maka dihasil pemecahan masalah tentang perhitungan daya indikator, dimana tadinya masih susah dipahami tentang rumus Untuk mengubah N (yang mempunyai satuan kg.cm/menit) menjadi daya indikator Ni (yang mempunyai satuan dk) pada motor yang mempunyai jumlah silinder Z. dan setelah diskusi maka dapat dipahami bahwasanya N (yang mempunyai satuan kg.cm/menit) menjadi daya indikator Ni (yang mempunyai satuan dk), maka Ni dapat dihitung dengan persamaan : N. Z N. Z Ni = (dk ) atau Ni = (dk ) 60 . 75. 100 450.000 adalah dengan cara di konversi satuannya.. sehingga mahasiswa paham tentang koversinya. Yaitu : N (Kg.cm/Menit) Z(jumlah silinder) Ni = ----------------------------------------------------------------- 60 (menit ke detik) . 75 (daya kuda) 100(cm ke meter)
1 dk = 75 Kg. 1 m/ detik 1 dk = 75Kg. 100 cm /
(1/60menit)
Keterangan :
N = Daya tiap silinder (kg.cm/menit)
Ni = Daya indikator (dk) Z = Jumlah silinder D = Diameter torak (cm) P = Tekanan rata-rata (kg/cm2) L = Panjang langkah torak (cm) n = Banyaknya putaran engkol (putaran tiap menit atau rpm)
2 Uraikan hasil diskusi KB.1 Mesin Konversi Energi
bersama teman dan dosen mengenai miskonsepsi di 1. Tentang motor Wankel modul ini Dari hasil diskusi bersama dosen dan teman teman mahasiswa didapatkan pemecahan masalah bahwasanya mesin wankel jenis mesin rotary jauh berbeda dengan mesin jenis lubang silinder. Mesin putar atau mesin Wankel adalah jenis mesin pembakaran internal yang mengadalkan busi sebagai pembakar bahan bakar. Pada mekanisme kerjanya, poros engkol ( Crankshaft ) tetap diam bekerja pada porosnya, sedangkan yang berputar adalah rotor berbentuk segitiga. Tidak seperti mesin silinder, mesin rotari memiliki susunan silinder yang bergerak di sekitar poros engkol yang tetap. Mesin rotari mengadalkan bahan bakar sebagai pembakaran untuk memutar rotor segitiga di sekitar poros utama. Mesin jenis ini dinilai lebih stabil dan sangat halus dibanding dengan jenis lubang silinder 2. Tentang Perhitungan Daya Motor. Dari hasil diskusi dengan dosen dan sesama Mahasiswa maka dihasilkan pemecahan masalah dalam miskonsepsi tentang perhitungan daya indikator, dimana tadinya masih saling memberikan pendapat masing-masin tentang rumus Untuk mengubah N (yang mempunyai satuan kg.cm/menit) menjadi daya indikator Ni (yang mempunyai satuan dk) pada motor yang mempunyai jumlah silinder Z. dan setelah diskusi maka diskonsepsi yang tadinya tercaji mulai dapat diselesaikan. bahwasanya N (yang mempunyai satuan kg.cm/menit) menjadi daya indikator Ni (yang mempunyai satuan dk), maka Ni dapat dihitung dengan persamaan : N. Z N. Z Ni = (dk ) atau Ni = (dk ) 60 . 75. 100 450.000 adalah dengan cara di konversi satuannya.. sehingga mahasiswa paham tentang koversinya. Yaitu :
N (Kg.cm/Menit) Z(jumlah silinder)
Ni = ----------------------------------------------------------------- 60 (menit ke detik) . 75 (daya kuda) 100(cm ke meter)
1 dk = 75 Kg. 1 m/ detik 1 dk = 75Kg. 100 cm /
(1/60menit)
Keterangan :
N = Daya tiap silinder (kg.cm/menit)
Ni = Daya indikator (dk) Z = Jumlah silinder D = Diameter torak (cm) P = Tekanan rata-rata (kg/cm2) L = Panjang langkah torak (cm) n = Banyaknya putaran engkol (putaran tiap menit atau rpm)
KB.2 Alat Ukur
1. Tentang Mistar Geser
Dari hasil diskusi bersama dosen dan teman teman mahasiswa bahwasanya tingkat ketelitian pada seuah alat ukur mistar Geser tadinya mengalami diskonsepsi tentang ketelitian yang menggunakan satuan inchi, yaitu :
- Mistar geser dengan tingkat ketelitian 1/128
inci - Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,001 inci Setelah dilakukan diskusi secara mendalam antara mahasiswa dengan mahasiswa dan juga mahasiswa dengan dosen maka diskonsepsi tentang mistar geser mulai terpecahkan.
3 Hambatan yang dialami Secara keseluruhan tidak terdapat hambatan yang
pada pembelajaran terlalu serius. Hanya saja terkadang koneksi internet analisis materi putus pada saat diskusi secara ViCon dengan dosen, pembelajaran berbasis masalah di modul ini 4 Hal yang akan dilakukan Hal yang akan dilakukan untuk kesuksesan untuk sukses di pembelajaran modul selanjutnya yaitu dengan saling pembelajaran modul tukar fikiran dan diskusi antara sesama mahasiswa dan berikutnya juga bersama dosen, serta dengan memahami konteks materi yang ada pada modul dengan cara belajar dari sumber lain seperti internet.