Anda di halaman 1dari 7

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Profesional PPG PGSD. Modul. 5 PKN

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hak Asasi Manusia


2. Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman
Masyarakat Multikultural 
3. Konsep Nilai,Moral dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan Global 

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Daftar peta konsep 1. KB 1


(istilah dan definisi) di HAK ASASI MANUSIA
modul ini Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun
1999 tentang HAM, khususnya dalam Pasal 1
Ayat (1) menyatakan HAM adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia
Kodrati,  artinya hak asasi manusia
merupakan pemberian dari Tuhan kepada
manusia agar hidup terhormat. 
Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah
adalah hak asasi semua semua umat manusia
yang sudah ada sejak lahir. 
Universal, artinya hak asasi manusia berlaku
untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya. 
Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi
manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan
kepada pihak lain. 
Tidak dapat dibagi, artinya semua orang
berhak mendapatkan semua hak, apakah hak
sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan
budaya.
2. KB 2
PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM
KEBERAGAMAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL 
Prasangka adalah sikap yang bisa positif
maupun negatif berdasarkan  keyakinan
stereotipe atau pemberian label kita tentang
anggota dari kelompok tertentu.
Etnosentrisme yaitu paham yang
berpandangan bahwa manusia pada dasarnya
individualistis yang cenderung mementingkan
diri sendiri, namun karena harus
berhubungan dengan manusia lain, maka
terbentuklah sifat hubungan yang
antagonistik (pertentangan).
Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau
individu – bahwa suatu ras tertentu lebih
superior dan memiliki hak untuk mengatur
ras yang lainnya (Sutarno, 2008: 4-10).
Diskriminasi merupakan tindakan yang
membeda-bedakan dan kurang bersahabat
dari kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya
Multikulturalisme pada dasarnya adalah
pengakuan adanya perbedaan dan
penghargaan.
3. KB 3
KONSEP NILAI,MORAL DAN NORMA
Teks Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah
melekat di dalam masyarakat serta
berhubngan dengan sikap dan tindakan
manusia di dalamnya, nilai ini berhubungan
dengan sikap manusia yang tidak dapat hidup
secara mandiri dan membutuhkan
pertolongan orang lain.
Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber
melalui unsur rasa yang terdapat pada setiap
diri manusia, dengan istilah lain biasa disebut
dengan nilai “estetika”.
Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang
bersumber dari kehendak maupun kemauan
(karsa, etik).
Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari
nilai ketuhanan disimpan dalam sebuah
agama.
Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna
bagi jasmani manusia, termasuk benda-benda
nyata yang dapat dimanfaatkan bagi
memenuhi kebutuhan fisik manusia. 
Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi aktivitas atau kegiatan manusia
dalam menjalankan kehidupannya sehari-
hari.
Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi memenuhi kebutuhhan rohani  
Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris,
merupakan nilai yang bersumber pada proses
berpikir oleh akal manusia yang disertai
dengan fakta yang terjadi. 
Nilai Keindahan, merupakan nilai yang
berkaitan dengan perasaan atau jiwa
keindahan manusia, atau juga sering disbut
sebagai nilai estetika. 
Nilai Moral, merupakan nilai yang
menyangkut perilaku baik maupun buruk
oleh manusia, atau juga sering disebut
sebagai nilai etika.
Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan
yang mengandung suatu keyakinan atau
kepercayaan oleh mansia terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. 
Norma Formal, yaitu ketentuan dan
ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat
sengaja dibuat oleh lembaga atau institusi
yang bersifat formal atau resmi
Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata
aturan dalam kehidupan bermasyarakat yang
tidak diketahui tentang siapa dan bagaimana
yang membuat dan menerangkan tentang nor
Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan
pada hubungan yang terjadi antar individuma
tersebut
Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan
pada hubungan yang terjadi antar individu
Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila
kebiasaan tidak semata-mata dianggap
sebagai suatu cara dalam suatu cara
berperilaku, namun dapat diterima sebagai
norma pengatur, maka kebiasaan seperti itu
dapat menjadi tata kelakuan (mores).
Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan
yang terintegrasi kemudian menjadi kuat
keberadaannya dengan pola perilaku
masyarakat dapat meningkat menjadi sebuah
adat istiadat (custom)
Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan
hukum dalam mengatur individu di
lingkungan masyarakat baik itu tertulis atau
tidak tertulis yang dicirikan oleh adanya
penegak hukum, serta sanksi yang bersifat
untuk menyadarkan dan menertibkan pelaku
si pelanggar norma hukum dengan sanksi
yang pasti
Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena
kehadiran gaya dan cara anggota masyarakat
yang cenderung untuk berubah, bersifat baru,
serta diikuti masyarakat pada umumnya
4. KB 4
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL 
Causa Materialis (asal mula bahan) Pada
hakikatnya, nilai-nilai Pancasila merupakan
nilai-nilai yang digali dari bangsa Indonesia
itu sendiri berupa nilai-nilai adat istiadat,
nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius.
Causa Formalis (asal mula bentuk) Dalam hal
ini, bagaimana bentuk Pancasila itu
dirumuskan sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Causa Efisien (asal mula karya) Asal mula
karya, yaitu asal mula yang menjadikan
Pancasila dari calon dasar negara menjadi
dasar negara yang sah
Causa Finalis (asal mula tujuan) Pancasila
dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang
BPUPKI dengan tujuan menjadikan Panc Nilai
Dasar, yaitu hakikat  kelima sila Pancasila:
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, Keadilanasila sebagai dasar
negara.
Nilai Dasar, yaitu hakikat  kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilan
Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih
lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-
nilai instrumental dalam suatu pengalaman
nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam be
Dimensi Idealisme Dimensi ini menekankan
bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung
dalam Pancasila yang bersifat sistematis,
rasional dan menyeluruh itu, pada hakikatnya
bersumber pada filsafat
Pancasilarmasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
Dimensi normatif Dimensi ini mengandung
pengertian bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu sistem norma, sebagaimana terkandung
dalam norma-norma keagamaan.
Dimensi Realitas Dimensi ini mengandung
makna bahwa suatu ideologi harus mampu
mencerminkan realitas kehidupan yang
berkembang dalam masyarakat.
Nilai Ketuhanan Nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pancipta alam semesta
Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang
adil dan beradab mengandung arti kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai
moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
sesuatu hal sebagaimana mestinya
Nilai Persatuan Nilai persatuan Indonesia
mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung
makna suatu pemerintahan dari rakyat,
olehrakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan.
Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah
Warga negara global adalah warga negara
yang bertanggungjawab untuk memenuhi 
persyaratan institusional dan kultural demi
kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat.

2 Daftar materi yang sulit 1. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta Penanganan
dipahami di modul ini Masalah Hak Asasi Manusia di Indonesia
2. Pembentukan produk hukum yang mengatur
tentang HAM sebagai Penjabaran UUD 1945
3. Konsep integrasi wilayah dan integrasi bangsa
4. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma
5. Proses Perumusan Pancasila
6. Makna dan Karakteristik Warga Negara Global

3 Daftar materi yang sering 1. Prinsip Pembelajaran HAM di SD


mengalami miskonsepsi 2. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Indonesia
3. Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan
Bernegara
4. Hakikat kewarganegaraan global

Anda mungkin juga menyukai