Anda di halaman 1dari 4

PEMELIHARAAN DAN

PEMANTAUAN INSTALASI
LISTRIK, AIR, VENTILASI, DAN
GAS
No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit : 10 Januari 2019
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS Muhajirin,S.Kep Ners,M.Kes


SAMPANG NIP. 19731216 199402 1 002

1. Pengertian 1. Instalasi adalah penjaringan pipa / kabel untuk fasilitas listrik, air
limbah, air bersih dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan industri.
2. Perawatan instalasi listrik terdiri dari perawatan rutin dan
perbaikan / rehab.
3. Air bersih adalah air yang dipergunakann untuk keperluan sehari-
hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dapat diminum apabila dimasak.
4. Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu,
kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan
mikroba di ruang kerja memenuhi persyaratan kesehatan.
5. Pencahayaannadalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja
yang diperlukan untuk melaksananakn kegiatan secara efektif.
6. Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki
sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan.
2. Tujuan Sebagai pedoman perawatan instalasi listrik, air, ventilasi, gas
dan sistem lain bagi seluruh pengelola unit kerja di linhkungan
UPTD Puskesmas Sampang
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 440/SK/110/16.20 tentang
Pamantauan Lingkungan Fisik
4. Referensi

5. Prosedur 1. Tata cara pelaksanaan listrik


a. Instalasi untuk masing-masing peruntukan sebaiknya
menggunakan kode warna dan label.
b. Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik
antara jaringan distribusi air dan limbah dengan air bersih
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Jaringan instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi
syarat estetika
d. Jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga
dan tikus.
e. Pengoperasian instalasi diupayakan agar sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
f. Konstruksi instalasi diupayakan agar sesuai dengan standar
desain yang berlaku.
g. Perawatan rutin
h. Perbaikan / rehab
i. Persetujuan pelaksanaan
j. Proses pengadaan jasa pemborongan
k. Pelaksanaan perbaikan / rehab dilaksanakan dengan
swakelola
l. Pelaksanaan perbaikan / rehab dilaksanakan dengan
kontraktor
m. Pelaporan

2. Tata cara pelaksanaan air


a. Air bersih untuk keperluan perkantoran dapat diperoleh dari
PDAM, sumber air tanah atau sumber air yang lain yang telah
diolah sehingga memenuhi persyaratan kesehatan.
b. Terseda air bersih untuk kebutuhan karyawan sesuai dengan
persyaratan kesehatan.
c. Distribusi air bersih untuk puskesmas harus memenuhi sistem
perpipaan.
d. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari
pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis.
e. Dilakukan pengembalian sampel air bersih pada sumber, bak
penampungan, dan kran terjauh untuk diperiksa di
laboratorium minimal 2 kali setahun, yaitu musim kemarau dan
musim hujan.
3. Tata cara pelaksanaan udara
Suhu dan kelembaban ruang di puskesmas harus memenuhi
persyaratan kesehatan sehingga perlu dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut :
Tinggi langit-langit dari lantaiminimal 2.5 m.
Bila suhu udara > 28’ C perlu menggunakan alat penata udara
seperti AC, kipas angin dll.
Bila suhu udara luar < 18’C perlu menggunakan pemanas
ruangan.
Bila kelembaban udara ruang kerja >60 % perlu menggunakan
alatdehumidifier.
Bila kelembaban udara ruang kerja <40 % perlu menggunakan
humidifier, misalnya mesin pembentuk aerosol.

4. Tata cara pelaksanaan pencahayaan


a. Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu
dilakukan tindakan sebagai berrikut :
b. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak
menimbulkan kesilauan dan memiliki intensitas sesuai dengan
peruntukannya.
c. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang
optimum dan bola lampu sering dibersihkan.
d. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera
diganti.

5. Tatacara pelaksanaan kebisingan


Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau
membahayakan perlu diambil tindakan sebagai berikut :
a. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar
terhindar dari kebisingan.
b. Sumber bisisng dapat dikendalikan dengan beberapa cara
anatara lain dengan meredam, menyekat, pemindahan,
pemeliharaan, penanaman pohon, peninggian tembok,
membuat bukit buatan dll.
c. Rekayasa peralatan (engineering control)
6. Tata cara pelaksanaan gas pencemar
Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruang puskesmas
tidak melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan-
tindakan sebagai berikut :
a. Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan denngan
baik.
b. Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur.
c. Dilarang merokok di selurung ruang puskesmas.
d. Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau
yang menyengat.
6. Unit Terkait Penanggung Jawab program

7.Dokumen SK tentang Pemantauan Lingkungan Fisik.


Terkait

8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

1 KOP Tambah kolom tanda tangan 26 Desember 2018


2 Kebijakan Berisi SK Ka UPTD 29 Desember 2018
Puskesmas Sampang
3 Nama Puskesmas Dari UPT menjadi UPTD 15 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai