Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN

“AQUCULTURE ECONOMICS AND FINANCING

(MANAGEMENT AND ANALYSIS)”

OLEH:

EVALETRINA GRACELITA MARISDA (L041181021)

FEBRI YANTI PANJAITAN (L041181021)

ZULFADLI MUSLIM (L041181025)

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

DEPARTEMEN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peanggaran adalah proses perencanaan dengan diatur sedemikian rupa


agar berurutan disajikan dengan format numerik serta tertera sebagai satuan
keuangan mencakup semua aktifitas korporasi bagi suatu era pada hari - hari
selanjutnya.
Anggaran didefinisikan asebagai suatu pendekatan yang formal dan
sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam
perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Penyusunan anggaran merupakan
kegiatan penting sebuah manajemen perusahaan. Hal tersebut dikarenakan
menjadi kegiatan awal sebuah proyek perusahaan yang akan menentukan
perkembangan serta pertumbuhan perusahaan tersebut. Anggaran kegiatan di
dalam perusahaan pada periode tertentu dan biasanya bisa berupa uang,
maupun dalam satuan barang. Anggaran merupakan pedoman untuk
melaksanakan operasi, kriteria untuk memonitor dan mengendalikan aktifitas,
dan pengesahan tindakan.
Anggaran dalam merencanakan target yang harus dipenuhi oleh
perusahaan dan sebagai tolak ukur alokasi dana perusahaan yang disetujui
pimpinan untuk dibelanjakan. Pada anggaran yang sudah digunakan maka akan
dicatat dalam laporan realisasi.
Laporan realisasi anggaran merupakan sebuah data keuangan yang lebih
dahulu dihasilkan sebelum kemudian dijadikan bahan dalam pembuatan laporan
keuangan perusahaan. Penyusunan anggaran harus berdasar pada target
pengeluaran dan pada hasil yang telah diperoleh. Pada saat merealisasikan
anggaran harus mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas sehingga penyusunan
anggaran sesuai dengan yang ditetapkan.
Efisien diukur dengan membandingkan antara input (misalnya dana) yang
digunakan dengan keluaran (output) yang diperoleh. Sedangkan efektifitas diukur
dengan menilai apakah keluaran dapat berfungsi sebagaimana diharapkan
sehingga mendatangkan hasil (outcome) yang diinginkan.
Penganggran parsial adalah penggaran yang ditata berdasarkan cakupan
yang terbatas atau cakupan yang khusus. contohnya korporasi hanya membuat
penganggaran operasional, penjualan atau pendanaan. Dalam penganggaran
parsial tiap departemen membuat budget dengan mandiri, sehingga pembuatan
tersebut terlihat tanpa kesatuan, disandingkan terhadap penggaran
komprehensif, penganggaran parsial lebih gampang ditata sebab tidak terlalu
rumit. Terdapat berbagai argumen sehingga korporasi membuat penganggaran
dengan partial.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan penganggaran perusahaan?
2. Apa yang dimaksud dengan anggaran parsial?
3. Apa yang dimaksud dengan neraca kuangan?
4. Apa yang dimaksud dengan laba rugi?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui mengenai penganggaran perusahaan.
2. Untuk mengetahui mengenai anggaran parsial.
3. Untuk mengetahui mengenai neraca kuangan.
4. Untuk mengetahui mengenai laba rugi.
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Penganggaran Perusahaan

Peanggaran adalah proses perencanaan dengan diatur sedemikian rupa


agar berurutan disajikan dengan format numerik serta tertera sebagai satuan
keuangan mencakup semua aktifitas korporasi bagi suatu era pada hari - hari
selanjutnya.
Anggaran didefinisikan asebagai suatu pendekatan yang formal dan
sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam
perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Penyusunan anggaran merupakan
kegiatan penting sebuah manajemen perusahaan. Hal tersebut dikarenakan
menjadi kegiatan awal sebuah proyek perusahaan yang akan menentukan
perkembangan serta pertumbuhan perusahaan tersebut. Anggaran kegiatan di
dalam perusahaan pada periode tertentu dan biasanya bisa berupa uang,
maupun dalam satuan barang. Anggaran merupakan pedoman untuk
melaksanakan operasi, kriteria untuk memonitor dan mengendalikan aktifitas,
dan pengesahan tindakan.
Anggaran perusahaan adalah perkiraan dari semua pendapatan dan
biaya yang terkait dengan perusahaan tertentu dan perkiraan profitabilitasnya
(Kay et al. 2008). Manfaat anggaran perusahaan yaitu untuk membantu serta
memudahkan manajer dalam mengelola serta melaksanakan setiap kegiatan
perusahaan.
Anggaran dalam merencanakan target yang harus dipenuhi oleh
perusahaan dan sebagai tolak ukur alokasi dana perusahaan yang disetujui
pimpinan untuk dibelanjakan. Pada anggaran yang sudah digunakan maka akan
dicatat dalam laporan realisasi.
Laporan realisasi anggaran merupakan sebuah data keuangan yang lebih
dahulu dihasilkan sebelum kemudian dijadikan bahan dalam pembuatan laporan
keuangan perusahaan. Penyusunan anggaran harus berdasar pada target
pengeluaran dan pada hasil yang telah diperoleh. Pada saat merealisasikan
anggaran harus mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas sehingga penyusunan
anggaran sesuai dengan yang ditetapkan.
Efisien diukur dengan membandingkan antara input (misalnya dana) yang
digunakan dengan keluaran (output) yang diperoleh. Sedangkan efektifitas diukur
dengan menilai apakah keluaran dapat berfungsi sebagaimana diharapkan
sehingga mendatangkan hasil (outcome) yang diinginkan.
Anggaran yang telah disusun dan disahkan oleh manajemen perusahaan
wajib dilaksanakan dan diawasi oleh tiap departemen perusahaan sebagai
ukuran kinerja dari masing – masing departemen. Pemakaian anggaran yang
berlebihan tentunya akan mengindikasikan perencanaan yang kurang matang.
Demikian juga halnya, dengan anggaran yang tidak digunakan akan
mengindikasikan adanya suatu program yang tidak dijalankan oleh departemen
tertentu.
Anggaran akan dipakai oleh perusahaan sebagai alat manajemen untuk
mengendalikan dan mengawasi jalannya program – program yang telah disusun
dan disepakati oleh masing masing bagian atau departemen perusahaan
tersebut. Anggaran dijadikan sebagai bentuk evaluasi manajemen perusahaan
kepada bagian atau departemen yang dimiliki sehingga perusahaan mempunyai
tolak ukur untuk menilai kinerja setiap bagian atau departemen perusahaan.
Adapun tahapan dalam membuat anggaran perusahaan, antara lain:
1. Menentukan pedoman anggaran
Sebelum membuat anggaran, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
menentukan pedoman anggaran. Pedoman ini biasanya dibuat berdasarkan
anggaran belanja selama setahun sebelumnya dengan kegiatan tahun
anggaran yang akan direncanakan. Rencana pembuatan anggaran sebaiknya
meliputi asumsi, tujuan, serta manfaat dari anggaran yang dibuat.
2. Persiapan anggaran
Pada tahap persiapan anggaran, penganggaran mulai dibuat serta menjadi
rancangan keuangan yang akan diandalkan dalam satu tahun ke depan.
3. Penentuan anggaran
Setelah melaksanakan tahapan persiapan anggaran, selanjutnya dalah
menentukan anggaran. Dalam menentukan anggaran, perlu diingat bahwa
anggaran yang dibuat sebaiknya dapat mengakomodasikan semua
kebutuhan. Selanjutnya, melakukan kordinasi dan penelaan komponen
anggran belanja yang dibuat. Setelah menentukan anggran, selanjutnya dalah
melakukan pengesahan serta pendistribusian anggaran secara merata.
4. Pelaksanaan anggaran
Tahapan ini merupakan tahapan yang terakhir dalam proses penyusunan
anggaran. Tahapan ini adalah keputusan akhir yang harus dibuat.
Di dalam penganggaran perusahaan, dikenal Dalam penganggaran
perusahaan, dikenal ada dua jenis biaya, yakni biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya variabel adalah biaya yang ikut berubah sejalan dengan perubahaan
dalam output, misalnya: bibit, pakan, listrik, bahan bakar, perbaikan dan
pemeliharaan, penggunaan bahan kimia apa pun, dan tenaga kerja,
khususnya tenaga kerja upahan.

B. Anggaran Parsial
Anggaran Parsial adalah teknik analisis yang dirancang untuk
mengevaluasi pengaruh perubahan manfaat, biaya, dan keuntungan bersih dari
suatu kegiatan produksi.Anggaran parsial adalah standar dan metode formal
untuk menghitung perubahan laba dari kemungkinan perubahan
Penganggaran parsial adalah penggaran yang ditata berdasarkan
cakupan yang terbatas atau cakupan yang khusus. contohnya korporasi hanya
membuat penganggaran operasional, penjualan atau pendanaan.
Dalam penganggaran parsial tiap departemen membuat budget dengan
mandiri, sehingga pembuatan tersebut terlihat tanpa kesatuan, disandingkan
terhadap penggaran komprehensif, penganggaran parsial lebih gampang ditata
sebab tidak terlalu rumit.
Anggaran parsial berguna bagi perusahaan yang sedang akan melakukan
perubahan manjemen, misalnya perubahaan kepadatan tebar dan ukuran tebar,
meningkatkat tingkat aerasi, mengubah ke jenis pakan yang berbeda, atau mulai
membeli benih.
Namun, anggaran parsial juga dapat digunakan dalam pertimbangan
investasi misalnya, alat perata ikan di dalam kolam serta penambahan angunan
tempat penetasan
Terdapat berbagai argumen sehingga korporasi membuat penganggaran
dengan partial, diantaranya:
a. Korporasi belum memiliki keahlian untuk membuat penganggaran secara
menyeluruh sebab belum memiliki keahlian sehingga penganggaran yang
disajikan oleh departemen hanya yang dibutuhkan saja.
b. Belum adanya informasi komplit akan cakupan semua departemen dalam
korporasi. Penganggaran yang dibuat memiliki keterkaitan amat erat dengan
tersajikan atau belum tersajikan informasi serta keakuratan data.
c. Minimnya dana dalam menyusun penganggaran secara komplit sehingga
dibuat penganggaran yang penting saja.
III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran dalam anggaran perusahaan adalah alat di bidang administrasi.
Setiap alat tentunya harus bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman
dan merupakan sebagai perlengkapan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Anggaran diklasifikasikan sebagai kebutuhan yang vital bagi perusahaan, dimana
salah satu peran penting suatu anggaran yaitu mengamati laju pertumbuhan
ekonomi yang terjadi di perusahaan tersebut. Anggaran dapat dijasikan
perusahaan mengamati perkembangan laba rugi perusahaan yang terjadi dalam
kurun waktu periode tertentu.
Penyusunan anggaran perusahaan sebaiknya memperhatikan kondisi
kondisi yang terjadi baik kondisi di luar perusahaan maupun kondisi di dalam
perusahaan tersebut. Kebijakan – kebijakan yang diterapkan oleh suatu negara
tentunya akan membawa pengaruh kepada suatu perusahaan. Bencana alam,
wabah penyakit dan gejolak politik yang terjadi pada harus dimasukkan dalam
pertimbangan perusahaan untuk menyusun anggaran yang realistis dan
sistematis.
Penganggran parsial adalah penggaran yang ditata berdasarkan cakupan
yang terbatas atau cakupan yang khusus. Contohnya korporasi hanya membuat
penganggaran operasional, penjualan atau pendanaan.

B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa malakah ini masih jauh dari
sempurna oleh karena keterbatasan penulis, baik dari segi waktu, literatur,
refernsi pun juga pemahaman.
Karena itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, sehingga penulis dapat terus memperkaya diri dengan berbagai
literatur, sumber-sumber penulisan yang terpercaya serta berusaha
memanfaatkan waktu yang penulis miliki untuk mengembangkan kapasistas diir
penulis. Harapan penulis, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
guna memperkaya pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai
penganggaran perusahaan, anggaran parsial serta materi-materi lainnya yang
tercantum dalam makalah.

Anda mungkin juga menyukai