H DENGAN
SKIZOFRENIA/GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI
PENDENGARAN DI RUANG MERAK RS.JIWA PROVINSI JAWA BARAT
I. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Tn. H
Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Nama : Ny.S
7 hari sebelum masuk rumah sakit (14 Mei 2018), keluarga mengatakan
bahwa klien marah dan merusak barang di dalam rumah. Klien berniat ingin
ketika klien diajak bicara tidak nyambung, lalu keluarga membawa klien ke
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dan disarankan untuk dirawat.
2. Sakit sejak 1 tahun yang lalu, berobat jalan ke Rumah Sakit Al-Ihsan. ±1
3. Trauma
jiwa seperti dirinya. Klien juga mengatakan hubungan klien dengan anggota
orang lain. Hal ini yang menyebabkan klien suka melamun, kesal dan marah-
marah ketika di rumah. Klien tampak sedih dan menunduk ketika ditanya.
1. Tanda-tanda vital
b. Nadi : 82 x/m
c. Pernapasan : 20 x/m
d. Suhu : 36,5 0C
b. Berat badan : 52 kg
3. Keluhan fisik
1. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal dalam satu rumah
Klien anak ke-2 dari 4 bersaudara. Klien belum pernah menikah dan tinggal
satu rumah bersama kedua orang tuanya beserta kakak dan adiknya.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai. Klien
mengatakan yang paling klien sukai adalah matanya karena menurut klien
matanya sipit.
b. Identitas diri
Klien mengatakan namaya Tn. H dan dia anak ke-2 dari 4 bersaudara.
c. Peran
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang dari rumah
e. Harga diri
4. Spiritual
Klien mengatakan beragama Islam dan percaya pada Allah SWT. Klien
memberi salam.
b. Kegiatan ibadah
ibadah.
1. Penampilan
klien tampak cukup rapi, menggunakan alas kaki, dan rambut klien cukup
rapi.
2. Pembicaraan
3. Aktivitas motorik
Klien selalu mengikuti kegiatan di yang ada di ruangan. Klien cukup aktif
4. Alam perasaan
5. Afek
Klien tidak mengalami kelainan afek, klien bisa tersenyum dan sedih saat
Selama berbicara dengan klien, klien mau menatap mata lawan bicara. Klien
7. Persepsi
mengajak klien ngobrol. Suara itu datang 4-5 kali dalam sehari terutama
ketika klien mau tidur dan sedang melamun. Klien kadang tersenyum
sendiri.
8. Isi pikir
9. Proses pikir
diberikan.
Klien mampu mengenal orang yang ada di sekitarnya, tempat, dan waktu.
Klien masih ingat kalau dia masuk rumah sakit pada tanggal 14 Mei 2018.
Klien juga ingat nama perawat yang merawatnya dan lamanya dirawat..
Klien tahu bahwa dirinya berada di rumah sakit jiwa untuk berobat dan klien
a. Perawatan diri
Klien mandi 2 kali sehari. Klien dapat melakukan BAB/BAK sendiri pada
seragam rumah sakit jiwa dengan warna yang sesuai, cara berpakain klien
b. Nutrisi
habis dalam 1 porsi, dan cara makan klien tidak tergesa-gesa. Diharapkan
Kebutuhan tidur klien terpenuhi, klien tidur siang dan pada malam hari
3. Penggunaan obat
Klien dapat minum obat tanpa paksaan dan selalu minum obat tepat waktu.
Dosis, waktu, dan cara pemberian sesuai dengan ketentuan di rumah sakit.
setelah keluar dari rumah sakit keluarga mau membawa klien untuk kontrol.
3. Masalah pendidikan
Klien mengatakan tamat SMA dan tidak ada masalah ketika klien masih
sekolah dulu.
4. Masalah pekerjaan
Klien mengatakan belum bekerja dan hanya membantu orang tua di rumah.
Klien mengatakan senang dengan pelayanan rumah sakit karena perawat dan
dokternya baik-baik.
2. Terapi medik
- Risperidone 2 mg : 2x1
No Data Masalah
1 DS : Risiko perilaku
- Keluarga mengatakan bahwa klien marah kekerasan
dan merusak barang di dalam rumah.
- Keluarga juga mengatakan klien berniat
ingin memukul ibunya.
DO :
-
2 DS : Berduka disfungsional
- Klien mengatakan merasa sedih karena
ditinggalkan oleh pacarnya demi orang
lain. Hal ini yang menyebabkan klien
suka melamun, kesal dan marah-marah
ketika di rumah.
Do :
- Klien tampak sedih dan menunduk ketika
ditanya
3 DS : Gangguan sensori
- Klien mengatakan sering mendengar persepsi: halusinasi
suara laki-laki dan perempuan yang pendengaran
mengajak klien ngobrol.
- Klien juga mengatakan suara itu datang
4-5 kali dalam sehari terutama ketika
klien mau tidur dan sedang melamun.
DO :
- Klien kadang senyum sendiri
3. Berduka disfungsional
TUK 1: 1.1 Setelah 1 x interaksi, 1.1.1 Bina hubungan saling percaya 1.1.1 Hubungan saling
Klien dapat klien mampu membina dengan menggunakan prinsip percaya merupakan dasar
membina hubungan saling percaya komunikasi terapeutik: untuk kelancaran
hubungan dengan perawat dengan a. Sapa klien dengan ramah baik hubungan interaksi
saling kriteria: ekspresi wajah verbal maupun non verbal selanjutnya
percaya bersahabat, menunjukkan b. Perkenalkan nama, nama
rasa senang, ada kontak panggilan, dan tujuan perawat
mata, mau berjabat berkenalan
tangan, mau c. Tanyakan nama lengkap dan
menyebutkan nama, mau panggilan yang disukai klien
membalas salam, mau d. Buat kontrak yang jelas
duduk berdampingan e. Tunjukkan sikap jujur dan
dengan perawat, dan mau menunjukkan sikap empati serta
mengungkapkan menerima apa adanya
perasaannya f. Beri perhatian kepada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
g. Beri kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya
h. Dengarkan ungkapan klien
dengan penuh perhatian pada
ekspresi perasaan klien
TUK 2: 2.1 Setelah 1 x interaksi, 2.1.1 Adakan kontak sering dan 2.1.1 Kontak sering dan
Klien dapat klien dapat singkat secara bertahap singkat selain membina
mengenali menyebutkan: 2.1.2 Observasi tingkah laku yang hubungan saling percaya,
halusinasinya a. Isi terkait dengan halusinasi (verbal dan juga dapat memutuskan
b. Waktu non verbal) halusinasi
c. Frekuensi 2.1.3 Bantu mengenal halusinasinya: 2.1.2 Mengenal perilaku
d. Situasi dan kondisi a. Jika menemukan klien sedang pada saat halusinasi
yang menimbulkan halusinasi, tanyakan apakah ada timbul, memudahkan
halusinasi suara/bisikan yang didengar atau perawat dalam
melihat bayangan tanpa wujud melakukan intervensi
atau merasakan sesuatu yang 2.1.3 Mengenal
tidak ada halusinasi
b. Jika klien menjawab iya, memungkinkan klien
lanjutkan apa yang dialaminya untuk menghindarkan
c. Katakan bahwa perawat percaya faktor pencetus
klien mengalami hal tersebut, timbulnya halusinasi
namun perawat sendiri tidak 2.1.4 Dengan mengetahui
mengalaminya (dengan nada waktu, isi, dan frekuensi
bersahabat, tidak menuduh dan munculnya halusinasi
menghakimi) mempermudah tindakan
d. Katakan bahwa ada klien lain keperawatan klien yang
yang mengalami seperti klien akan dilakukan perawat
e. Katakan bahwa perawat akan 2.1.5 Untuk
membantu klien mengidentifikasi
2.1.4 Jika klien tidak sedang pengaruh halusinasi klien
berhalusinasi, klarifikasi tentang 2.1.6 Mengetahui koping
adanya pengalaman halusinasi, klien sebagai data
diskusikan dengan klien: isi, waktu, intervensi keperawatan
dan frekuensi halusinasi (pagi, siang, selanjutnya
sore, malam, sering, jarang), situasi 2.1.7 Memberi tahu klien
dan kondisi yang dapat memicu dampak dari
muncul atau tidaknya halusinasi halusinasinya
2.1.5 Diskusi tentang apa yang
dirasakan saat terjadi halusinasi
2.1.6 Dorong untuk mengungkapkan
perasaan saat terjadi halusinasi
2.1.7 Diskusikan tentang dampak
yang akan dialaminya jika klien
menikmati halusinasinya
TUK 3: 3.1 Setelah 1 x interaksi, 3.1.1 Identifikasi bersama tentang 3.1.1 Upaya untuk
Klien dapat klien menyebutkan cara tindakan jika terjadi halusinasi memutuskan siklus
mengontrol tindakan yang biasanya 3.1.2 Diskusikan manfaat cara yang halusinasi sehingga
halusinasinya dilakukan untuk digunakan klien: halusinasi tidak berlanjut
mengendalikan a. Jika cara tersebut adaptif beri 3.1.2 Pujian akan
halusinasinya pujian meningkatkan harga diri
3.2 Setelah 1 x interaksi, b. Jika mal adaptif diskusikan klien
klien mampu dengan klien kerugian cara 3.1.3 Memberikan
menyebutkan cara baru tersebut alternatif pilihan bagi
mengontrol halusinasinya 3.1.3 Diskusikan cara baru untuk klien untuk mengontrol
3.3 Setelah 1 x interaksi, memutus/mengontrol halusinasi halusinasi
klien dapat memilih dan klien 3.1.4 Memotivasi dapat
mendemonstrasikan cara a. Menghardik halusinasi: katakan meningkatkan kegiatan
mengatasi halusinasi pada diri sendiri bahwa ini tidak klien untuk mencoba
3.4 Setelah 1 x interaksi, nyata (saya tidak mau memilih salah satu cara
klien melaksanakan cara mendengar/pada saat halusinasi mengendalikan
yang dipilih untuk terjadi) halusinasi dan dapat
mengendalikan b. Menemui orang lain untuk meningkatkan harga diri
halusinasinya bercakap-cakap jika halusinasi klien
3.5 Setelah 1 x interaksi, datang 3.1.5 Untuk memastikan
klien mengikuti terapi c. Membuat dan melaksanakan bahwa klien melakukan
aktivitas kelompok jadwal dan kegiatan sehari-hari tindakan yang dianjurkan
3.6 Setelah 1 x interaksi, yang telah disusun dengan benar
keluarga menyatakan d. Memberikan pendidikan 3.1.6 Stimulasi persepsi
setuju untuk mengikuti kesehatan tentang penggunaan dapat mengurangi
pertemuan dengan obat untuk mengendalikan perubahan interpretasi
perawat halusinasinya realitas klien akibat
3.1.4 Bantu klien memilih cara yang halusinasi
sudah dianjurkan dan latih untuk
mencobanya
3.1.5 Pantau pelaksanaan tindakan
yang telah dipilih dan dilatih, jika
berhasil beri pujian
3.1.6 Libatkan klien dalam TAK:
stimulasi persepsi
TUK 4: 4.1 Setelah 1 x interaksi, 4.1.1 Buat kontrak pertemuan 4.1.1 Agar kontrak
Klien dapat keluarga menyebutkan dengan keluarga (waktu, tempat, pertemuan jelas
dukungan pengertian, tanda dan topik) 4.1.2 Untuk mengetahui
dari keluarga gejala, proses terjadinya 4.1.2 Diskusikan dengan keluarga: pengetahuan keluarga
dalam dan tindakan untuk a. Pengertian halusinasi dan meningkatkan
mengontrol mengendalikan b. Tanda dan gejala kemampuan pengetahuan
halusinasi halusinasinya c. Proses terjadinya tentang halusinasi
d. Cara yang bisa dilakukan oleh 4.1.3 Memberikan
klien dan keluarga untuk penghargaan kepada
memutus halusinasi keluarga
e. Obat-obat halusinasi
f. Cara merawat klien halusinasi di
rumah
g. Beri informasi waktu kapan perlu
mendapat bantuan
4.1.3 Beri pujian atas keterlibatan
keluarga
TUK 5: 5.1 Setelah 1 x interaksi, 5.1.1 Diskusikan tentang manfaat 5.1.1 Dengan
Klien dapat klien menyebutkan: dan kerugian tidak minum obat, menyebutkan dosis,
menggunaka a. Manfaat minum obat dosis, nama, frekuensi, efek dan efek frekuensi, manfaat dan
n obat b. Kerugian tidak samping minum obat kerugian tidak minum
dengan benar minum obat 5.1.2 Pantau saat klien minum obat obat
c. Nama, dosis, warna, 5.1.3 Anjurkan klien minta sendiri 5.1.2 Memastikan klien
efek terapi, efek obatnya pada perawat minum obat dengan
samping 5.1.4 Beri pujian jika klien benar
5.2 Setelah 1 x interaksi, menggunakan obat dengan benar 5.1.3 Menilai klien dalam
klien menyebutkan 5.1.5 Anjurkan klien berkonsultasi pengobatannya sendiri
akibat berhenti minum dengan dokter/perawat jika terjadi 5.1.4 Pujian dapat
obat tanpa konsultasi hal-hal yang tidak diinginkan meningkatkan harga diri
dengan dokter klien
5.1.5 Agar perawat
mengetahui efek yang
tidak diinginkan dari obat
XV. Catatan Perkembangan
A:
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
P:
- Perawat
Lanjutkan SP1P halusinasi
- Klien
Menceritakan halusinasinya kepada perawat
Rabu Gangguan Melakukan SP1P Gangguan sensori S:
30 Mei sensori persepsi: halusinasi pendengaran - Klien mengatakan sering mendengar suara laki-laki dan perempuan
2018 persepsi: 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi yang mengajak klien ngobrol.
Jam halusinasi klien - Klien juga mengatakan suara itu datang 4-5 kali dalam sehari terutama
09.00 pendengaran 2. Mengidentifikasi isi halusinasi ketika klien mau tidur dan sedang melamun
klien -
3. Mengidentifikasi waktu O:
halusinasi klien - Klien kadang senyum-senyum sendiri
4. Mengidentifikasi frekuensi - Klien cukup kooperatif selama interaksi
halusinasi klien - Kontak mata kurang
5. Mengidentifikasi situasi yang
dapat menimbulkan halusinasi A:
klien - Klien dapat mengenali halusinasinya
6. Mengidentifikasi respon klien - Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
terhadap halusinasi
7. Mengajarkan klien menghardik P:
halusinasi - Perawat
8. Menganjurkan klien memasukkan Lanjutkan SP2P gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran
ke dalam kegiatan harian - Klien
Menganjurkan klien menghardik halusinasinya jika datang
Kamis Gangguan Melakukan SP2P Gangguan sensori S:
31 Mei sensori persepsi: halusinasi pendengaran: - Klien mengatakan masih mendengar suara laki-laki dan perempuan
2018 persepsi: 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan yang mengajak klien ngobrol
Jam halusinasi harian klien - Klien mengatakan telah melakukan latihan menghardik, tetapi suara itu
09.00 pendengaran 2. Melatih klien mengendalikan kadang masih ada
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
3. Menganjurkan klien memasukkan O:
ke dalam kegiatan harian klien - Kontak mata kurang
- Klien cukup kooperatif selama interaksi
A:
- Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap
P:
- Perawat
Lanjutkan SP3P Gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran
- Klien
Memotivasi klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
Sabtu Gangguan Melakukan SP3P gangguan sensori S:
2 Juni sensori persepsi: halusinasi pendengaran - Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara-suara
2018 persepsi: 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan - Klien mengatakan latihan menghardik dan bercakap-cakap telah
Jam halusinasi harian klien dilakukannya
15.00 pendengaran 2. Melatih klien mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan O:
kegiatan - Kontak mata ada
3. Menganjurkan klien memasukkan - Klien kooperatif selama interaksi
ke dalam jadwal kegiatan harian
A:
- Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
P:
- Perawat
Lanjutkan SP4P gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran
- Klien
Memotivasi klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan
Senin Gangguan Melakukan SP4P gangguan sensori S:
4 Juni sensori persepsi: halusinasi pendengaran - Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara-suara
2018 persepsi: 1. Mengevaluasi jadwal harian - Klien mengatakan telah melakukan latihan dengan tiga cara yang telah
Jam halusinasi kegiatan klien diajarkan
09.00 pendengaran 2. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan O:
obat secara teratur - Kontak mata ada
3. Menganjurkan klien memasukkan - Klien kooperatif selama interaksi
ke dalam kegiatan harian klien
A:
- Klien dapat mengetahui cara minum obat dan manfaat obat
P:
- Perawat
Evaluasi SP I, II, III, IV
- Klien
Memotivasi klien mengontrol halusinasi dengan minum obat