Anda di halaman 1dari 6

Promosi kesehatan 

melalui gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan


bagian dari program pemerintah yang ada di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. PHBS sendiri merupakan patokan bagi aktivitas promosi kesehatan yang
dikembangkan dalam lima tatanan, yaitu tempat tinggal (where we live), sekolah (where we
learn), tempat kerja (where we work), tempat-tempat umum (where we play and do averything),
dan sarana kesehatan (where we get health service).

Pengertian Promosi Kesehatan.

Secara umum, promosi kesehatan dapat diartikan sebagai upaya meningkatkan


kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan. Promosi kesehatan juga dapat diartikan sebagai upaya yang bersifat peningkatan
(promotif), sebagai perpaduan dari upaya pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif),
dan pemulihan (rehabilitatif) dalam satu rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.
Sedangkan berdasarkan hasil Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa,
Canada (Piagam Ottawa) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan promosi kesehatan adalah
suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali atas kesehatannya, dan
meningkatkan status kesehatan mereka. 

Selain pengertian tersebut di atas, beberapa ahli juga telah mengemukakan pendapatnya
tentang apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan, beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut :
 Lawrence Green, berpendapat bahwa promosi kesehatan adalah segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan
organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan
kondusif bagi kesehatan.
 Nesi Novita dan Yunetra Franciska, berpendapat bahwa promosi kesehatan adalah
proses peningkatan pengetahan masyarakat tentang kesehatan yang disertai dengan upaya
memfasilitasi perubahan perilaku dan merupakan program kesehatan yang dirancang
untuk membawa perbaikan atau perubahan dalam individu, masyarakat, dan lingkungan.
Promosi kesehatan bukan hanya sekedar proses penyadaran masyarakat atau pemberian
dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai dengan
upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian, promosi kesehatan merupakan
program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan baik di dalam
masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan  lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya, politik, dan lain sebagainya).

Ruang Lingkup Promosi Kesehatan.


Pada umumnya, ruang lingkup promosi kesehatan meliputi :
 Pendidikan kesehatan (health education), dengan penekanan pada perubahan atau
perbaikan perilaku orang atau masyarakat melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan.
 Pemasaran sosial (social marketing), dengan penekanan pada pengenalan produk atau
jasa kesehatan melalui kampanye atau promosi.
 Upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi), dengan penekanan pada
penyebaran informasi.
 Upaya peningkatan (promotif), dengan penekanan pada upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan.
 Upaya advokasi di bidang kesehatan, dengan penekanan pada upaya untuk
mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang
berwawasan kesehatan. Advokasi di bidang kesehatan dapat dilakukan melalui upaya
legislasi atau pembuatan peraturan-peraturan, dukungan suasana, dan lain sebagainya
sesuai dengan keadaan.
 Pengorganisasian masyarakat (community organization), pengembangan
masyarakat (community development), pergerakan masyarakat (social mobilization),
dan pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dalam bidang kesehatan. 
Selain itu, ruang lingkup promosi kesehatan juga dapat dibedakan berdasarkan sebagai berikut :
A. Aspek Pelayanan Kesehatan.
Ditinjau berdasarkan aspek pelayanan kesehatan, ruang lingkup promosi kesehatan meliputi :
 Pelayanan promotif dan preventif, yaitu pelayanan bagi kelompok masyarakat yang
sehat agar kelompok masyarakat ini tetap sehat dan bahkan meningkat status
kesehatannya.
 Pelayan kuratif dan rehabilitatif, yaitu pelayanan bagi kelompok masyarakat yang
sakit agar kelompok masyarakat ini sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih
kesehatannya.
Sehingga berdasarkan jenis aspek kesehatan dimaksud, promosi kesehatan mencakup empat
pelayanan, yaitu :
1. Promosi kesehatan pada tingkat promotif. Sasaran promosi kesehatan pada tingkat
promotif adalah pada kelompok orang yang sehat, dengan tujuan agar mereka mampu
meningkatkan kesehatannya. 
2. Promosi kesehatan pada tingkat preventif. Sasaran promosi kesehatan pada tingkat
preventif adalah selain kelompok orang yang sehat, juga pada kelompok orang yang
beresiko tinggi. Tujuan utama dari promosi kesehatan pada tingkat preventif adalah untuk
mencegah kelompok-kelompok orang tersebut agar tidak jatuh sakit atau terserang
penyakit (primary prevention).
3. Promosi kesehatan pada tingkat kuratif. Sasaran promosi kesehatan pada tingkat
kuratif adalah para penderita penyakit atau pasien. Tujuan utama dari promosi kesehatan
pada tingkat kuratif adalah agar kelompok orang yang sakit ini dapat mencegah penyakit
yang dideritanya tidak menjadi lebih parah (secondary prevention).
4. Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif. Sasaran promosi kesehatan pada tingkat
rehabilitatif adalah kelompok orang penderita atau pasien yang baru sembuh (recovery)
dari suatu penyakit. Tujuan utama dari promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif
adalah agar para penderita atau pasien segera pulih kembali kesehatannya (pemulihan)
dan/atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin atau mencegah kecacatan akibat
penyakitnya (tertiary prevention).  
B. Tatanan (Tempat Pelaksanaan).
Ditinjau berdasarkan tatanan atau tempat pelaksanaan-nya, ruang lingkup promosi kesehatan
meliputi :
 Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga). Keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat. Untuk dapat mewujudkan perilaku sehat masyarakat, harus
dimulai dari masing-masing keluarga. Sasaran utama promosi kesehatan pada tatanan
keluarga adalah orang tua terutama ibu, karena ibu sangat berperan dalam meletakkan
dasar perilaku sehat pada anak-anaknya sejak lahir.
 Promosi kesehatan pada tatanan sekolah. Sekolah merupakan perpanjangan tangan
keluarga, maksudnya adalah sekolah merupakan tempat lanjutan untuk meletakkan dasar
perilaku bagi anak, termasuk perilaku sehat. Dalam promosi kesehatan pada tatanan
sekolah ini, peran guru sangatlah penting, karena pada umumnya guru sangat dipatuhi
oleh anak-anak, bahkan dibanding orang tuanya sendiri.
 Promosi kesehatan pada tempat kerja. Promosi kesehatan pada tempat kerja dapat
dilakukan oleh pimpinan kantor atau perusahaan, yaitu dengan cara memberikan fasilitas
yang kondusif bagi perilaku sehat karyawan di tempat kerja, misalnya menyediakan
tempat sampah yang memadai, menyediakan air bersih, dan lain sebagainya.
 Promosi kesehatan di tempat-tempat umum. Yang dimaksud dengan tempat umum di
sini adalah tempat di mana orang-orang berkumpul pada waktu-waktu tertentu. Promosi
kesehatan di tempat umum dapat dilakukan dengan cara menyediakan fasilitas-fasilitas
yang dapat mendukung perilaku sehat orang-orang yang datang berkumpul di tempat
tersebut.
 Promosi kesehatan di tempat pelayanan kesehatan. Yang termasuk tempat pelayanan
kesehatan adalah rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, tempat praktik dokter, dan
lain-lain. Tempat pelayanan kesehatan tersebut merupakan tempat yang paling strategis
dalam melakukan promosi kesehatan. Promosi kesehatan di tempat pelayanan kesehatan
dapat dilakukan individual oleh petugas kesehatan kepada para pasien dan keluarga
pasien atau dapat juga dilakukan pada kelompok masyarakat. 
Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan.
 Prinsip promosi kesehatan menurut WHO berdasarkan Piagam Ottawa adalah sebagai
berikut :
 Empowerment (pemberdayaan), yaitu cara kerja untuk memungkinkan  seseorang
mendapatkan kontrol lebih besar atas keputusan dan tindakan yang mempengaruhi
kesehatan mereka.
 Partisipative  (partisipasi), yaitu suatu keadaan di mana seseorang mengambil bagian
aktif dalam pengambilan keputusan.
 Holistic (menyeluruh), yaitu memperhitungkan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan
dan interaksi dari dimensi tersebut.
 Equitable (kesetaraan), yaitu memastikan kesamaan atau kesetaraan hasil yang didapat
oleh klien.
 Intersectoral (antar sektor), yaitu bekerja dalam kemitraan dengan instansi terkait
lainnya atau organisasi.
 Sustainable (berkelanjutan), yaitu memastikan bahwa hasil dari kegiatan promosi
kesehatan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
 Multi strategy, yaitu bekerja pada sejumlah strategi daerah seperti program kebijakan.

Sasaran Promosi Kesehatan.


Menurut Nesi Novita dan Yunetra Franciska dalam bukunya yang berjudul "Promosi
Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan", menyebutkan bahwa promosi kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, oleh karenanya sasaran langsung promosi kesehatan
adalah masyarakat. Akan tetapi karena adanya keterbatasan sumber daya yang ada, maka perlu
dilakukan penahapan sasaran promosi kesehatan. Untuk efektivitas, sasaran promosi kesehatan
dibagi dalam tiga tahap sasaran, yaitu : 

1. Sasaran Primer (Primary Target). 


Sasaran primer promosi kesehatan adalah masyarakat pada umumnya, seperti kepala keluarga
untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan ibu menyusui untuk masalah kesehatan ibu dan
anak, dan lain-lain. Upaya promosi ini sejalan dengan strategi promosi kesehatan
pemberdayaan masyarakat (empowerment).  
2. Sasaran Sekunder (Secondary Target). 
Sasaran sekunder promosi kesehatan adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh
adat. Dengan memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini akan memberikan
pendidikan kesehatan pada masyarakat di sekitarnya. Selain itu apabila sasaran sekunder
berperilaku sehat sebagai hasil dari pendidikan kesehatan yang diterimanya, maka hal tersebut
akan menjadi contoh dan diikuti oleh masyarakat di sekitarnya. Upaya promosi kesehatan ini
sejalan dengan strategi promosi kesehatan dukungan sosial (social support). 

3. Sasaran Tersier (Tertiary Target). 


Sasaran tersier promosi kesehatan adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan, baik
ditingkat pusat maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh sasaran
tersier diharapkan akan berdampak terhadap perilaku masyarakat selaku sasaran primer promosi
kesehatan dan tokoh masyarakat selaku sasaran sekunder promosi kesehatan. Upaya promosi
kesehatan ini sejalan dengan strategi global promosi kesehatan yaitu advokasi (advocacy).

Anda mungkin juga menyukai