Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sukma Juwita

NIM : 1907101030105
Dokter Muda stase Ilmu Kesehatan
Mata
( Periode 24 mei – 26 juni 2021)

GERAKAN INVOLUNTER MATA


A. Gerakan involunter mata fisiologis
Otot bola mata terdiri dari otot intrinsik yang bersifat involunter dan otot ekstrinsik yang
bersifat volunter. Otot intrinsik terdapat di dalam bola mata, terdiri dari muskulus sfingter
pupillae yang distimulasi oleh sistem parasimpatis, dan muskulus dilator pupillae yang
distimulasi oleh saraf simpatis. Dua otot involunter ini berfungsi mengatur ukuran pupil.
Muskulus sfingter berfungsi untuk miosis, kontriksi, atau mengurangi diameter pupil,
sedangkan muskulus dilator berfungsi untuk melebarkan diameter pupil.1

Kemudian, terdapat pula gerakan involunter lain, yaitu gerakan involunter otot siliaris yang
berfungsi untuk akomodasi mata. Akomodasi merupakan mekanisme perubahan kekuatan
refraksi mata dengan merubah bentuk dari kristalin lensa. Titik fokus posterior berpindah
kedepan mata selama akomodasi. Dengan adanya proses tersebut, titik jauh lebih dekat ke
mata. Kemampuan akomodasi ketika otot siliaris berkontraksi sebagai respon bagi stimulasi
parasimpatetik dan relaksasi serabut zonular. Pergerakan dari respon akomodasi merupakan
hasil dari peningkatan konveksitas lensa ( terutama pada permukaan anterior). Amplitudo
akomodasi atau sebagai jarak dari akomodasi. Jarak antara titik jauh mata dan titik terdekat
dimana mata dapat menjaga fokus (titik dekat).2
Selain itu, terdapat pula gerakan involunter yang terjadi pada mata, yaitu mata yang berkedip
secara spontan dan pada saat refleks. Ada 2 tipe berkedip yang terjadi secara involunter, yaitu
:3
a. Spontaneous blink
Terjadi tanpa adanya stimulus eksternal dan usaha dari internal. Tipe ini distimulasi
oleh pre-motor brain stem dan terjadi tanpa sadar.3
b. Reflex blink
Terjadi akibat respon terhadap stimulasi eksternal, seperti adanya kontak dengan
kornea atau objek lain yang melintas cepat di depan mata.3

B. Gerakan involunter mata yang abnormal


1. Nistagmus
Nistagmus merupakan gangguan penglihatan yang ditandai dengan pergerakan
bola mata yang berulang. Nistagmus merupakan gerakan involunter dan osilasi
ritmik mata yang dapat terjadi secara fisiologis ataupun patologis. Terdapat
perbedaan manifestasi klinis dan patofisiologi nistagmus pada dewasa dan infantil.
Nistagmus infantil biasanya ditemukan saat usia 2 sampai 3 bulan, nistagmus pada
kelainan herediter dapat ditemukan saat lahir.4,5

2. Tic pada mata


Tic merupakan gerakan berulang yang tidak dapat dikendalikan. Pada mata,
penderita dapat mengedipkan mata berulang kali secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Clinically Oriented Anatomy 6th edition.
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. 2010
2. Kaufman Pl. Glasser A. Acomodation and Presbyopia, In : Adlers’s Physiology of
the Eye, 12 th edition, Mosby Inc. St. Louis Missouri. 2012
3. Plainis S, Murray IJ, Carden D. The dazzle reflex : Electrophysiological signals
from ocular muscles reveal strong binocular summation effects, in Opthalmic and
Physiological Optics. 2006; 26(03) : 318 – 25.
4. American Academy of Ophthalmology. Pediatric ophthalmology and strabismus.
United States of America: American Academy of Ophthalmology. 2017. p. 144-9.
5. Brodsky MC. Nystagmus in children. In: Pediatric neuro-ophthalmology. 3rd ed.
New York: Springer Science; 2016. p. 495-552.

Anda mungkin juga menyukai