DOSEN PENGAMPU :
Ns.Ahmad Redho,M.Kep
DISUSUN OLEH :
TA.2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat rahmat dan
kasihnya penyusun dapat menyelesaikan makalah “Isu And Life Keperawatan
Gawat Darurat” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan hal-hal yang belum
sempurna . Oleh karena itu penyusun mohon maaf serta kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penyusun harapkan
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan penyusun semoga
makalah ini memberikan manfaat dan menambah pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi end of life..............................................................................................3
B. prinsip end of life................................................................................................4
C. teori the peaceful end of life...............................................................................6
D. Perbedaan mtai klinis dan biologis.....................................................................8
E. isu of life.............................................................................................................9
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) di sebuah rumah sakit mempunyai peran
yang sangat penting yaitu menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan
asuhan keperawatan darurat bagi pasien (Ali, 2014). Kondisi pasien yang
datang ke IGD bervariasi dengan kondisi yang mengancam jiwa maupun yang
menjelang ajal. Pasien dengan kondisi mengancam nyawa berfokus pada
tindakan resusitasi, sedangkan pada pasien yang menjelang ajal lebih berfokus
pada perawatan End of Life.
End of Life Care diberikan pada pasien yang menjelang meninggal atau
fase kritis dengan menerapkan Teori Peaceful End of Life. (Ruland & Moore,
iii
1998 dalam Aligood & Tomey, 2014). Teori ini terdiri dari konsep persiapan
yang baik dalam menghadapi kematian. Intervensi dalam konsep teori ini
dilakukan yang bertujuan pasien merasa bebas dari rasa nyeri, merasa nyaman,
merasa dihargai, dihormati dan berada dalam kedamaian dan ketenangan juga
merasa dekat dengan orang dirawatnya.
Menurut Beckstrand et al (2015) menyatakan bahwa perawat mengalami
kesulitan dalam memberikan pelayanan End of Life yang baik pada
pasien, khususnya pada pasien yang tidak mempunyai identitas. Perawat yang
bertugas di IGD merasa bahwa pendampingan end of life pada pasien terlantar
bukan merupakan prioritas, mereka masih memprioritaskan pasien dengan
kondisi emergency.
Berdasarkan hasil penelitian Ose, Ratnawati & Lestari (2017) menyatakan
bahwa perawat yang bertugas di IGD terkait pengalaman merawat pasien
terlantar menjelang ajal yaitu Merasakan hati tersentuh pada pasien terlantar
menjelang ajal 2. Tidak membedakan perlakuan pada pasien terlantar dengan
pasien lain yang menjelang ajal 3. Menghargai harkat dan martabat pasien 4.
Memastikan tidak ada kecurangan pemberian nota dinas 5. Memilih perawatan
suportif sebagai tindakan terbaik 6. Terpaksa meninggalkan pasien tanpa
pendampingan spritual 7. Mengalami konflik dalam menempatkan pasien
terlantar yang menjelang ajal 8. Mengharapkan situasi lingkungan kerja yang
mendukung.
Beberapa kesulitan perawat dalam pendampingan pasien terlantar yang
menjelang ajal yaitu banyaknya pasien yang dalam kondisi emergency yang
dilakukan tindakan terlebih dahulu. Perawatan pasien dalam tahap End of Life,
yang membutuhkan penanganan yang bertujuan untuk memberikan rasa
nyaman, ketenangan, kedekatan suport sosial (Beckstrand et.al, 2012, Decker,
et.al, 2015).Perawatan pasien yang menjelang fase End of Life melibatkan
berbagai displin yang meliputi pekerja sosial, ahli agama, perawat, dokter
(dokter ahli atau dokter umum yang berfokus pada perawatan yang holistic
meliputi fisik, emosional, sosial, dan spiritual. (Hockenberry &Wilson, 2005).
iv
Perawat harus tetap bersikap profesional menghormati harkat dan
martabat pasien dalam memberikan perawatan. Konflik batin, emosi, perasaan
hati tersentuh muncul dengan melihat kondisi pasien terlantar menjelang ajal.
B. Rumusan masalah
1. Apa mengertian end of life?
2. Apa prinsip-prinsip end of life?
3. Apa Teori The Peaceful End of Life (EOL)?
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA
v
A. Pengertian End Of Life
Jadi dapat disimpulkan bahwa End of life care merupaka salah satu
dengan bermartabat.
vi
B. Prinsip-Prinsip End Of Life
7
d. Sebuah pendekatan kolaboratif dalam perawatan
bekerja sama untuk membuat keputusan bagi pasien yang kurang bisa
pasien.
8
h. Perbaikan terus-menerus
perawatan end of life pasien yaitu :1) bebas nyeri, 2) merasa nyaman, 3)
Bebas dari penderitaan atau gejala disstres adalah hal yang utama
(Lenz, Suffe, Gift, Pugh, & Milligan, 1995; Pain terms, 1979).
2. Pengalaman Menyenangkan
9
3. Pengalaman martabat (harga diri) dan kehormatan
etik otonomi atau rasa hormat untuk orang, yang mana pada tahap ini
states, 1978).
4. Merasakan Damai
dimensi spiritual.
10
D. Perbedaan Mati Klinis dan Biologis
Mati klinis ditandai dengan henti nafas dan jantung (sirkulasi) serta
berhentinya aktivitas otak tetapi tidak irreversibel dalam arti masih dapat
mati klinis tidak dilakukan resusitasi jantung paru. Mati biologis berarti
tiap organ tubuh secara biologis akan mati dengan urutan : otak, jantung,
ginjal, paru-paru, dan hati. Hal ini disebabkan karena daya tahan hidup
tiap organ berbeda-beda, sehingga kematian seluler pada tiap organ terjadi
Fungsi Organ Beberapa organ seperti mata dan Beberapa organ akan mati
biologis.
Organ dalam Organ dalam tubuh dapat Organ dalam tubuh tidak
11
transplantasi.
kembali
tanpa bantuan
4) Berhentinya aktivitas
cardiaovaskuler
5) Gambaran gelombang
otak datar
12
ataupun keluarga pasien di dalam rekam medis pasien, yang berfungsi
(CPR) pada pasien. Pesan ini berguna untuk mencegah tindakan yang
terhenti. Form DNR ditulis oleh dokter setelah membahas akibat dan
(2008) melibatkan tiga prinsip moral yang dapat dikaji oleh perawat,
13
tersebut merupakan dilema etik yang menuntut perawat berpikir kritis,
2. Tahapan DNR
14
pasien akan diakui secara hukum keputusan perawatan kesehatannya
pasien DNR tidak berbeda dengan pasien lain pada umumnya, perawat
15
keperawatan peacefull end of life oleh Rulland and Moore yang
16
dipandang sulit bagi dokter dan perawat, karena ketidakpastian
yaitu:
17
berkomunikasi secara baik, perawat secara kognitif memiliki
18
3) Prinsip etik nonmalefecience berkaitan dengan pelaksanaan
terutama pada pasien dengan angka harapan hidup relatif kecil dan
19
5. Dilema Etik
dan HCU yaitu semua bantuan kecuali RJP (DNAR = Do Not Attempt
kegagalan jantung, paru atau organ lain, atau dalam tingkat akhir
terhadap label DNR dan kondisi dilema itu sendiri. Timbulnya dilema
psikis ini juga dapat dipengaruhi oleh masih belum adekuatnya sumber
20
informasi tentang DNR yang dimiliki oleh perawat.Perawat tidak dapat
mata uang bagi perawat, disatu sisi harus menerima bahwa pemberian
tindakan CPR sudah tidak lagi efektif untuk pasien namun di sisi lain
yang ada dan tidak adekuatnya sumber informasi DNR yang dimiliki
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
End of life care bertujuan untuk membantu orang hidup dengan sebaik-
baiknya dan meninggal dengan bermartabat (Curie, 2014). End of life care
spiritual (Putranto, 2015). Jadi dapat disimpulkan bahwa End of life care
telah berada di akhir hidupnya, tindakan ini bertujuan untuk membuat orang
bermartabat.
22
DAFTAR PUSTAKA
23