Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak hal yang harus diubah oleh negara yang ingin maju. Hal ini juga
berlaku bagi Indonesia, terlebih saat ini Indonesia tengah menghadapi era revolusi
industri 4.0 dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Dari sejumlah perubahan
yang harus dilakukan, perbaikan SDM adalah salah satu hal yang harus sangat
diperhatikan. Perbaikan tersebut dapat terlaksana salah satunya dengan cara mengubah
metode pembelajaran dalam dunia pendidikan yang ada. Setidaknya ada tiga hal yang
perlu diubah Indonesia dari sisi edukasi. Pertama dan yang paling fundamental adalah
mengubah sifat dan pola pikir anak-anak muda Indonesia saat ini. Kedua, pentingnya
peran sekolah dalam mengasah dan mengembangkan bakat generasi penerus bangsa.
Ketiga dan yang terakhir adalah pengembangan kemampuan institusi pendidikan tinggi
untuk mengubah model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini.
Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat
membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah satunya
dapat dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu
pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau
mengubah zaman menjadi lebih baik. Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas
lulusan sesuai dunia kerja dan tuntutan teknologi digital. Sudah saatnya kita
meninggalkan proses pembelajaran yang cenderung mengutamakan hapalan atau
sekadar menemukan satu jawaban benar dari soal. Metode pembelajaran pendidikan
Indonesia harus mulai beralih menjadi proses-proses pemikiran yang visioner,
termasuk mengasah kemampuan cara berpikir kreatif dan inovatif. Hal ini diperlukan
untuk menghadapi berbagai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan
Revisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi
Kelima kompetensi itu dianggap sebagai modal yang sangat dibutuhkan untuk
mampu bersaing dalam era revolusi industri 4.0. Lima kompetensi tersebut adalah:
1. Kemampuan berpikir kritis.
2. Memiliki kreatifitas dan kemampuan yang inovatif.

Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 1


3. Kemampuan dan keterampilan berkomunikasi yang baik.
4. Kemampuan kerjasama
5. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Untuk menghadapi perkembangan zaman pada era revolusi 4.0, para pelaku
pendidikan serta kebudayaan juga harus sigap dalam menyesuaikan diri dengan
berbagai perkembangan yang ada. Diperlukan reformasi sekolah, peningkatan
kapasitas, profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana andal,
dan teknologi pembelajaran yang mutakhir untuk siap menghadapi era revolusi 4.0.
Sampai saat ini, SMK Yafalah Ginggangtani memiliki ruang belajar yang
telah dilengkapi dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi, sarana
Bengkel, sarana ibadah, sarana olahraga, dan berbagai sarana kegiatan lain yang dapat
mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran walaupun beberapa Laboratorium
komputer belum maksimal untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebanyak 19 guru yang menjadi tenaga pendidik di SMK Yafalah Ginggantani.
Hasil evaluasi diri sekolah (EDS) SMK Yafalah Ginggangtani tahun pelajaran
2019/2020 diketahui bahwa nilai rata-rata untuk Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarpras,
Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian, dengan rata-rata
nilai hasil EDS diperoleh masih dibawah standar yang ditentukan. Angka ini
menunjukkan bahwa masih perlu banyak peningkatan dalam semua standar untuk
mencapai nilai ideal sesuai standar nasional pendidikan yaitu masing-masing standar
mencapai angka 3.0. Upaya peningkatan mutu tersebut tentunya dengan
memperhatikan potensi dan karakteristik SMK Yafalah Ginggangtani.
Upaya peningkatan pencapaian kinerja sekolah tersebut tidak lepas dari
kondisi sosial masyarakat di SMK Yafalah Ginggantani. Kondisi sosial masyarakat di
SMK Yafalah Ginggantani dapat dikatakan respek tinggi terhadap dunia pendidikan.
Perhatian dan kepedulian terhadap perkembangan dan penyelenggaraan pendidikan
masih menjadi perhatian utama di kalangan masyarakat luas. Angka partisipasi masih
tinggi. Namun demikian, masih juga ada sebagian masyarakat yang kurang peduli atau
rendah partisipasinya terhadap perkembangan sekolah. Hal ini juga tetap akan
berpengaruh terhadap upaya peningkatan mutu sekolah.
Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 2
Ditinjau dari kondisi ekonomi orang tua masih heterogen. Angka partisipasi
dalam pembiayaan pengembangan sekolah masih diwarnai keberagaman kondisi
ekonomi orang tua/masyarakat, yakni dari kelompok ekonomi atas, ekonomi
menengah maupun ekonomi bawah, dari kelompok Pra Sejahtera, Sejahtera I,
Sejahtera II dan Purna Sejahtera. Sehingga dari segi ekonomi, angka partisipasi
ataupun kepedulian terhadap perkembangan sekolah beragam pula. Angka partisipasi
yang mendukung terhadap perkembangan SMK Yafalah Ginggangtani saat ini
mencapai 42 %.
Ditinjau dari kondisi geografis, SMK Yafalah Ginggantani terletak di Jalan
Muh. Urip No.7, Desa Ginggantani, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan,
walaupun berdekatan dengan SMK dan MA yang lain dan berada di perkampungan
padat penduduk. Selain itu, juga banyak peserta didik berasal dari luar daerah.
Berdasarkan letak tersebut, maka kondisi geografis SMK Yafalah Ginggangtani sangat
mendukung terlaksananya proses pembelajaran yang kondusif. Akibatnya input peserta
didik kurang memenuhi harapan secara akademis maupun ekonomis.
Penyusunan Kurikulum SMK Yafalah Ginggangtani disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan di dunia usaha/industri yang semakin maju, karena lulusan
SMK diharapkan langsung dapat terserap di dunia kerja. Tuntutan tersebut merupakan
tantangan bagi SMK untuk mencetak tamatan yang kompenten sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan Visi, Misi dan Tujuan SMK
Yafalah Ginggangtani yang menghasilkan lulusan yang takwa, cerdas, trampil dan
kompetetitif, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Untuk itu SMK Yafalah Ginggangtani
akan terus mengembangkan metode pembelajaran dan kurikulumnya yang dituangkan
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Yafalah Ginggangtani

Dari uraian diatas maka Penyusunan kurikulum SMK Yafalah


Ginggangtanitahun pelajaran 2019/2020 mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang merupakan pedoman dalam


pengembangan kurikulum SMK Yafalah Ginggangtani ;

Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 3


2) Beban belajar bagi peserta didik pada SMK Yafalah Ginggangtani yang
didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan
minat peserta didik;
3) Kurikulum SMK Yafalah Ginggangtani disusun berdasarkan pemanfaatan hasil
analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana.
4) Kalender pendidikan SMK Yafalah Ginggangtani disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2019/2020.

Kurikulum SMK Yafalah Ginggangtani menjadi acuan bagi satuan pendidikan


dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian
terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMK Yafalah Ginggangtani dan Analisis
Kondisi Lingkungan Sekolah.

B. Dasar Hukum
Landasan Yuridis dalam pengembangan KTSP SMK Yafalah Ginggangtani :
1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaiman telah dirubah kedua kali dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4) Pertauran Presiden nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter.
5) Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia Nomor 62
tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.

Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 4


7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 tentang Kepramukaan sebagai kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah.
8) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
79 tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
9) Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah
Kejuruan.
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan.
11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menngah Kejuruan.
12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 23 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan
13) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 4 tahun 2018 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dn Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah.
14) Peraturan menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang
penguatan pendidikan karakter di SMK
15) Peraturan Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34
tahun 2018 tentang Standart Nasional Pendidikan Menengah
kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
16) Peraturan daerah Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra ,
dan Aksara Jawa.
17) Peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 57 tahun 2013 petunjuk Pelaksanaan
tentang Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa,
Sastra, dan Aksara Jawa..
18) Peraturan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 5


19) Peraturan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah
Kejuruan.

C. Visi SMK Yafalah Ginggangtani


Terwujudnya lulusan yang Takwa, Cerdas, Trampil dan Kompetitif.

D. Misi SMK Yafalah Ginggangtani

1. Melaksanakan pembinaan peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME


2. Menyiapkan peserta didik untuk mampu bersaing di era globalisasi dalam
perkembangan teknologi yang dinamis
3. Mewujudkan kemampuan peserta didik menguasai teknologi sebagai bekal dalam
menghadapi era globalisasi dan kompetitif

E. Tujuan SMK Yafalah Ginggangtani


1) Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah SWT. dan berakhlak
mulia dan berkarakter kuat
2) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas,
berkualitas dan berprestasi dalam bidang akademik, dan non akademik.
3) Membekali peserta didik agar memiliki ketrampilan teknologi Otomotif serta
mampu mengembangkan diri secara mandiri.
4) Mempersiapkan peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik negeri maupun swasta.
5) Menanamkan kepada peserta didik untuk bersikap ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi dengan lingkungan
6) Mengembangkan sikap sportifitas dalam semua aspek kehidupan
7) Membekali siswa dengan skill/ketrampilan yang dapat bersaing di era global

Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 6


8) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI atau di instansi sebagai
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dimilkinya.

F. SKL Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.


1. Latar Belakang
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31
ayat(3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undangundang. Atas dasar amanat
tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
b. Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan
Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
c. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi
lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
2. Pengertian

Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 7


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Tujuan
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan
standar pembiayaan.
4. Ruang Lingkup
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta
didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
5. Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi
Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang
digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan
evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang
diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi
penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.
Standar Kompetensi Lulusan SMK adalah sebagai berikut ;
Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,


berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
Sikap
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


Pengetahuan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif

Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 8


dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

G. Profil Lulusan SMK Yafalah Ginggangtani

Lulusan SMK Yafalah Ginggangtani, diharapkan dapat ;

1. Mengisi formasi lowongan kerja yang ada di pemerintah maupun DU/DI sesuai
dengan kompetensinya maupun tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
lulusan.
2. Dengan kompetensi yang dimiliki, lulusan dapat berwirausaha membuka lapangan
pekerjaan sendiri ( Bekerja mandiri / berwirausaha ).
3. Dengan pengetahuan yang dimiliki lulusan mampu bersaing melanjutkan ke
Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.

H. Deskripsi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 2 Kompetensi


Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Sesuai dengan ideologi negara dan budaya bangsa Indonesia, implementasi
sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia
pada setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun
karakter dan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut :
Level 2 :
1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja
dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya.
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan  pengetahuan faktual bidang
kerja yang spesifik, sehingga mampu  memilih pemecahan yang tersedia terhadap
masalah yang lazim timbul.
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab membimbing orang lain.
Skema Sertifikasi / Uji Kompetensi di SMK Yafalah Ginggangtani

Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 9


Sertifikasi Kompetensi di SMK Yafalah Ginggangtani adalah proses pemberian
sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji
kompetensi, mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, standar
internasional dan/atau standar khusus atau kesatuan (kumpulan) dari kompetensi dasar
SMK untuk para peserta didiknya. Berdasarkan pola penyelenggaraannya, sertifikasi
kompetensi di SMK Yafalah dibagi menjadi 3 (Tiga) kategori.Ketiga kategori tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Sertifikasi Kompetensi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah secara mandiri(Uji
Kompetensi Keahlian)
Sekolah membentuk Panitia Teknis Uji Kompetensi Keahlian (PTUKK) yang
memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan Sertifikasi Kompetensi, mulai dari
merencanakan Uji Kompetensi, menyiapkan penguji (asesor sekolah),
mengembangkan perangkat Uji Kompetensi (skema sertifikasi), menyiapkan
peralatan dan bahan untuk Uji Kompetensi, menetapkan biaya, melaksanakan Uji
Kompetensi, dan menerbitkan Sertifikat Kompetensi yang bersifat lokal.
Pelaksanaan sertifikasi kompetensi secara mandiri, pihak sekolah dapat melibatkan
wakil dari Dunia Kerja.
2. Sertifikasi Kompetensi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah bersama dengan
Dunia Kerja
Sekolah membentuk Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) denganmelibatkan
Dunia Kerja sebagai asesor atau menggunakan asesor kompetensi dari
institusi/sekolah lain. Dunia Kerja memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan
sertifikasi kompetensi. Pihak sekolah merencanakan Uji Kompetensi, mulai dari
menyiapkan asesor kompetensi, mengembangkan perangkat Uji Kompetensi,
menyiapkan peralatan dan bahan untuk Uji Kompetensi, menetapkan biaya,
melaksanakan Uji Kompetensi, dan pihak Dunia Kerja menerbitkan Sertifikat
Kompetensi.
3. Sertifikasi Kompetensi menggunakan sistem sertifikasi kompetensi yang
dikembangkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
Sekolah dapat melaksanakan Uji Kompetensi dengan sistem sertifikasi kompetensi
yang dikembangkan oleh BNSP melalui 3 (tiga) model Lembaga Sertifikasi Profesi.
Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 10
Ketiga model sertifikasi kompetensi tersebut adalah sertifikasi kompetensi melalui
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1), Lembaga Sertifikasi Profesi
Pihak Kedua (LSP P2), dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Ketiga (LSP P3).

Teknik Kendaraan Ringan SMK Yafalah Ginggangtani 11

Anda mungkin juga menyukai