Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG:

MASALAH ETIS PADA ABORSI

DISUSUN OLEH:
ADE MARTIN NOVITA SINYO(E1714401001)
ALOWESIA A MAHUSE(E1714401003)
CRISTIANI MIRA PATADI(E1714401010)
LIA FALENTINA MAULDRYN TETURAN(E1714401022)
MEYKE ALVIONITA MENGGASA(E17144010320)
MARIA JESICA LAROPE(E1714401025)
PEBRIANI ANTAURI(1714401036)
WINNY BULAWAN(E1714401052)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATA STELLA MARIS
MAKASSAR
2018
KATA PENGATAR
Puji syukur atas kehadirat atas karunia yang telah dilimpahkan
kepada kami selaku penyusun sehingga kami dapat meneylesaikan
makalah yang berjudul”ABORSI”.
Diharapkan dengan penulisan makalah ini dapat memperdalam
dan sekaligus melatih menerapkan ilmu yang didapat pada waktu
kuliah dengan kondisi yang sesungguhnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan atas
tersususnnya makalah ini tidak lupa kami megucapkan terima kasih.

Penulis

06, MEI 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................
C. TUJUAN............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

a) PENGERTIAN...........................................................................................................
b) JENIS-JENIS ABORSI.....................................................................................
c) ASPEK(HUKUM ABORSI DALAM UNDANG-UNDANG).........................
d) BAHAYA ABORSI...........................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. KESIMPULAN...........................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aborsi merupakan salah satu topik yang selalu hangat dan menjadi perbincangan
di berbagai kalangan masyarakat, di banyak tempat dan di berbagai negara, baik
itu di dalam forum resmi maupun forum-forum non-formal lainnya. Sebenarnya,
masalah ini sudah banyak terjadi sejak zaman dahulu, di mana dalam
penanganan aborsi, cara-cara yang digunakan meliputi cara-cara yang sesuai
dengan protokol medis maupun cara-cara tradisional, yang dilakukan oleh
dokter, bidan maupun dukun beranak, baik di kota-kota besar maupun di daerah
terpencil.
Aborsi adalah kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan
atau disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu. Jumlah minggu kehamilan
yang spesifik dapat bervariasi antar Negara, begantung pada perundangan
setempat.
Menurut Potter&Perry (2010), setengah dari kehamilan di Amerika Serikat
adalah tidak direncanakan; sebagian besar kehamilan yang tidak direncanakan
terjadi pada remaja, wanita berusia di atas 40 tahun, dan wanita Afrika-Amerika
yang berpenghasilan rendah. Hampir setengah dari kehamilan yang tidak
diharapkan berakhir dengan aborsi.
Sementara itu, kendati dilarang, baik oleh KUHP, UU, maupun fatwa MUI atau
majelis tarjih Muhammadiyah, praktik aborsi (pengguguran kandungan) di
Indonesia tetap tinggi dan mencapai 2,5 juta kasus setiap tahunnya dan sebagian
besar dilakukan oleh para remaja. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pendidikan
tentang sex dan pergaulan bebas serta dampaknya, baik dari segi kesehatan
maupun social kepada masyarakat khususnya remaja. Selain itu, pengawasan
orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan seperti kehamilan yang tidak diinginkan yang merupakan
akibat dari pergaulan bebas tersebut yang tidak sedikit berakhir dengan tindakan
aborsi.
B. RUMUSAN MASALAH
 Apa pengertian Arbosi?
 Aspek(Undang-undang kesehatan)?
 Jenis-jenis Aborsi?
 Bahaya aborsi?
C. TUJUAN
 Untuk mengetahui pengertian aborsi
 Untuk Mengetahui Aspek(Undang-undang kesehatan)
 Untuk mengetahui jenis-jenis aborsi
 Untuk mengetahui bahaya aborsi
BAB II PEMBAHASAN

a. PENGERTIAN

Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi secara prematur dari


uterus─embrio, atau fetus yang belum dapat hidup.(Dorland, 2002).
Dengan kata lain, aborsi adalah berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.

Ada dua macam aborsi, yaitu aborsi spontan dimana aborsi terjadi secara
alami, tanpa intervensi tindakan medis (aborsi spontanea), dan aborsi yang
direncanakan melalui tindakan medis dengan obat-obatan, tindakan bedah,
atau tindakan lain yang menyebabkan pendarahan lewat vagina (aborsi
provokatus). (Fauzi, et.al., 2002)

Aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya


telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim (uterus), sebelum usia janin
(fetus) mencapai 20 minggu.

Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah terjadi


keguguran janin; melakukan abortus sebagai melakukan pengguguran
(dengan sengaja karena tak menginginkan bakal bayi yang dikandung
itu).Secara umum, istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan,
yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja
maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum
bulan ke empat masa kehamilan).

Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:

Aborsi Spontan / Alamiah


Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun.
Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan
sel sperma

Aborsi Buatan / Sengaja


Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia
kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja
dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal
ini dokter, bidan atau dukun beranak).
Aborsi Terapeutik / Medis, sedangkan
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan
yang dilakukan atas indikasi medik.Sebagai contoh, calon ibu yang
sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau
penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon
ibu maupun janin yang dikandungnya.Tetapi ini semua atas
pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.
b. JENIS-JENIS ABORSI
o Aborsi Spontan
Aborsi ini merupakan aborsi yang terjadi secara tidak sengaja. Ada
banyak raktor yang menyebabkannya, diantaranya janin tidak
berkembang. Janin tidak berkembang bisa diakibatkan oleh virus
TORCH. Umumnya janin agar gugur pada usia sekitar 3 bulan. Ibu
hamil yang menderita malaria, infeksi berat, dan syphilis juga rentan
mengalami aborsi spontan. Pada beberapa kasus, ibu yang tengah
hamil muda namun kurang beristirahat/ sering melakukan pekerjaan
yang berat juga memiliki resiko mengalami aborsi spontan.
o Aborsi Provokatus
Aborsi Provokatus adalah segala upaya pengguguran yang terjadi
dengan kesengajaan, dengan menggunakan alat-alat atau obat-
obatan untuk mengakhiri kehamilan.
c. ASPEK(HUKUM ABORSI DALAM UNDANG-UNDANG)
Beberapa pasal yang mengatur abortus provocatus dalam kitab undang-
undang Hukum Pidana(KUHP):
 Pasal 229
1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau
menyuruhnya supaya diobati,dengan diberitauhkan atau
ditimbulkan harapan,bahwa karenapengobatan itu hamilnya
dapat digugurkan,diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah,berbuat demikian untuk mencari keuntungan,atau
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau
kebiasaan,atau jika dia seorang tabib,bidan atau juru obat
,pidananya dapat ditambah sepertiga.
3. Jika yang bersalah,melakukan kejahatan tersebut,dalam mejalani
pecarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian
itu.
 Pasal 314
Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak,pada
saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian,dengan sengaja
merampas nyawa anaknya,diancam,karena mebunuh anak
sendiri,dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun .
 Pasal 342
Seorang ibu yang,untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena
takut akan ketahuan bahwa anak,pada saat anak dilahirkan atau tidak
lama kemuadian merampas nyawa anaknya,diancam,karena
melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana,dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.
 Pasal 343
Kejahatan yang diterangkab dalam pasal 341 dan 342 dipandang,bagi
orang lain yang turut serta melakukan ,sebagai pembunuhan atau
pembunuhan dengan rencana.
 Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja mengugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,diancam dengan
pidana penjar paling lama empat tahun.
 Pasal 347 dan 348
1. Barang siapa dengan sengaja mengugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya,diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,dikenakan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.
 Pasal 349
Jika seseorang tabib,bidan atau juru obat mebantu melakukan
kejahatan yang tersebut pasal 346,ataupun melakukan atau membantu
melakukansalah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan
348,maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah
dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalakan pencarian
dalam mana kejahatan dilakukan.
 Pasal 535
Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana
untuk mengugurkan kandungan,maupun secara terang-terangan atau
tanpa diminta menawarkan,ataupun secara terang-terangan atau
menyiarkan tulisan tanpa diminta,menunjukan sebagai bisa
didapat,sarana perantaraan yang demikian itu,diancam dengan
kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu
lima ratu ribu rupiah.
d. BAHAYA ABORSI
Resiko kesehatan dan keselamatan fisik :
1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan
cacat pada anak
6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada
wanita)
7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
9. Kanker hati (Liver Cancer)
10. Kelainan pada placenta atau ari-ari (Placenta Previa) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat
kehamilan berikutnya
11. Kelainan pada placenta atau ari-ari (Placenta Previa) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat
kehamilan berikutnya
12. Infeksi pada lapisan rahim
BAB III PENUTUP
a) KESIMPULAN
Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi secara prematur dari
uterus─embrio, atau fetus yang belum dapat hidup.(Dorland, 2002).
Dengan kata lain, aborsi adalah berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.
Aborsi merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tidak dibenarkan
dalam kondisi apapun kecuali untuk kemaslahatan si ibu. Hal ini sudah di
atur dalam hokum Negara.
Aborsi memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi seorang yang
melakukanya, baik dari segi kesehatan maupun sosial. Selain itu aborsi
yang tidak memenuhi syarat dan tidak dilakukan oleh ahlinya dapat
mengakibatkan komplikasi-komplikasi yang sangat berbahaya bahkan
dapat menyebabkan kematian.
b) SARAN

Dalam pembuat makalah kami tidak lepas dari kesalahan dan demi
kesempurnaan makalah kami mengharap kritik dan saran agar pembuatan
makalah selanjutnya kami bisa lebih baik dan cermat.
Seorang tenaga medis harus lebih sering memberikan pendidikan
kesehatan khususnya tentang aborsi dan dampaknya terhadap kesehatan
sehingga masyarakat dapat pengetahuan dan memiliki persepsi yang
benar akan hal tersebut dan diharapkan dapat menurunkan angka kejadian
aborsi baik secara legal maupun illega

DAFTAR PUSTAKA
http://abortus.blogspot.com/search/label/Resiko
http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/p4/bk/aborsi.htm

Msruroh dan Mudzakir,2009.Paduan lengkap kebidanan dan


keperawatan.Merkid press. Yogyakarta.

Syafrudin dan hamidah.2009.Kebidanan komunitas.Penerbit Buku


Kedokteran EGC,Jakarta

Tiar, Estu dkk. 2011.Manajemen Aborsi inkomplet. Modul


Kebidanan/WHO,edisi 2.Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai