Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas pasien

a. Tanggal MRS : 13 April 2016

b. No. rekam medis : 0001427902

c. Ruang rawat :Ruang Bedah Anak Gedung

Kemuning lantai 2

d. Tanggal pengkajian : 03 Mei 2016

e. Nama pasien : An. A

f. Tempat/tgl lahir : Tasikmakmalaya, 23 Maret 2011

g. Umur : 5 tahun 1 bulan

h. Jenis kelamin : Perempuan

i. Agama : Islam

j. Pendidikan : Belum bersekolah

k. Suku/bangsa : Sunda / Indonesia

l. Bahasa yang dimengerti : Indonesia

m. Diagnosa medis : Post Operasi Laparatomy

Eksplorasi + Colostomy atas indikasi Hirschsprung Disease POD 1

46
47

2. Identitas orang tua/wali

a. Ayah

1) Nama : Tn. M

2) Umur : 42 tahun

3) Agama : Islam

4) Pekerjaan : Wiraswasta

5) Pendidikan : S1 Ilmu Sosial

6) Alamat : Griya Mahkota Jaya Blok.H nomor

5, Tasikmalaya, Jawa Barat

b. Ibu

1) Nama : Ny . H.

2) Umur : 37 tahun

3) Agama : Islam

4) Pekerjaan : Ibu rumah tangga

5) Pendidikan : SI pendidikan bahasa inggris

6) Alamat : Griya Mahkota Jaya Blok.H nomor

5, Tasikmalaya, Jawa Barat

c. Identitas saudara kandung

Ayah pasien mengatakan, pasien mempunyai dua saudara

kandung yaitu An.N yang berumur 13 tahun dan An.N yang berumur

9 tahun.
48

3. Keluhan utama/alasan masuk rumah sakit

Ibu pasien mengatakan anaknya akan menjalani operasi ke-dua

kalinya karena hirschsprung disease yang mengakibatkan anak BAB

lewat stoma.

4. Riwayat kesehatan sekarang

a. Riwayat keluhan utama

Ibu pasien mengatakan sejak lahir anaknya memiliki riwayat

terlambat BAB pada saat berumur 1hari. Karena keluhan tersebut

orang tua kemudian membawa pasien berobat dan ternyata pasien

menderita penyakit hirschsprung namun keluarga belum mau

membawa anaknya untuk operasi. Setelah berumur 4 tahun, pada

bulan Februari 2015 keluarga membawa anaknya ke RSHS untuk

dilakukan tindakan colostomy.

5. Riwayat kesehatan masa lalu

a. Prenatal

Ibu pasien mengatakan sering memeriksakan

kehamilannya, sejak kehamilan 2 bulan hingga melahirkan.

Selama hamil tidak ada keluhan yang dirasakan dan ibu belum

pernah dirawat saat hamil.

Ibu pasien juga mengatakan selama hamil ibu pasien tidak terkena

paparan radiasi seperti rontgen, fotocopy dan lain-lain.


49

Selama hamil pola makan ibu bertambah sehingga berat badan

bertambah hingga 14kg. Golongan darah ayah O dan golongan

darah ibu O.

b. Natal

Ibu pasien mengatakan ia melahirkan di bidan secara

normal dan tidak ada komplikasi pada waktu bayi lahir

c. Post natal

Ibu pasien mengatakan kondisi fisik pasien saat dilahirkan

normal, namun saat diperiksa dokter mengatakan anaknya

menderita penyakit hirschsprung. Dokter menyarankan untuk

melakukan operasi namun saat itu keluarga belum mau anaknya

dilakukan tindakan pembedahan.

Ibu mengatakan tidak tahu dengan nilai apgar score

anaknya. Ibu pasien mengatakan berat badan anaknya saat lahir

3,2 kg dan tidak ada keluhan lain yang menyertai setelah

melahirkan.

6. Riwayat imunisasi

Tabel 2 : Riwayat Imunisasi


No Jenis Waktu pemberian Keterangan
imunisasi
1. BCG Usia 1 bulan Timbul reaksi yaitu nyeri, dan
timbul bekas seperti luka
2. DPT I Usia 2 bulan Timbul reaksi anak demam
dan rewel.
DPT II Usia 3 bulan Timbul reaksi anak demam
dan rewel.
DPT III Usia 4 bulan Timbul reaksi anak demam
dan rewel.
3. Polio I Usia 1 bulan -
50

Polio II Usia 2 bulan -


Polio III Usia 3 bulan -
Polio IV Usia 4 bulan -
4. Hepatitis B Bayi baru lahir -
5. Campak Usia 9 bulan -

7. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

a. Pertumbuhan fisik

1) Berat badan :

a) Saat lahir : 3,2 kg

b) Saat pengkajian : 14 kg

2) Tinggi badan :

a) Saat lahir : 50 cm

b) Saat pengkajian : 102 cm

b. Perkembangan tiap tahap usia anak

1) Berguling : ibu pasien mengatakan anaknya mulai berguling

pada umur 3 bulan

2) Duduk : ibu pasien mengatakan anaknya mulai duduk pada

umur 6 bulan

3) Merangkak : ibu pasien mengatakan anaknya mulai

merangkak pada umur 9 bulan

4) Berdiri : ibu pasien mengatakan anaknya mulai berdiri pada

umur 12 bulan

5) Berjalan : ibu pasien mengatakan anaknya mulai berjalan

pada umur 1 tahun.


51

8. Pengkajian tingkat perkembangan saat ini

a. Personal sosial

Anak sudah bisa menyebut nama teman, sudah bisa

berpakaian tanpa bantuan, sudah bisa mencuci dan mengeringkan

tangan, sudah bisa minum dengan cangkir, anak sudah bisa

mengatakan keinginannya, bisa bersepeda, anak juga sudah bisa

menggosok gigi dengan bantuan , sudah belajar bermain dengan

teman sebaya, sudah dapat mengambil makanan.

b. Motorik halus

Saat dilakukan pemeriksaan DDST, anak dapat

mencoret-coret kertas yang diberikan oleh mahasiswa, anak

juga dapat menggoyangkan ibu jarinya, dan anak dapat

menggambar.

c. Bahasa

Pembicaraan anak sudah bisa dimengerti, anak sudah

dapat menyebut satu gambar, anak bisa mengucapkan lebih

dari 6 kata, anak juga bisa mengucap mama papa secara jelas,

anak dapat menyebutkan kegunaan 3 benda, dan dapat

menyebutkan 4 warna.

d. Motorik kasar

Saat dikaji anak tidak memungkinkan untuk loncat jauh

karena anak terpasang infus di tangan kanan dan anak rewel.

Ibu mengatakan anak A sudah bisa melompat, berdiri satu


52

kaki, berjalan naik tangga, ibu juga mengatakan anak sudah

bisa lari dan berjalan dengan baik. Ibu pasien mengatakan

kedua tangan anaknya dapat digerakkan dengan baik.

Interpretasi hasil :

Tahap tumbuh kembang pasien normal namun saat dikaji tidak

semuanya dapat dilakukan oleh pasien karena pasien sedang

terpasang infus pada tangan kanan dan sedang dalam posisi

tirah baring karena baru saja habis operasi.

9. Riwayat nutrisi

a. Pemberian ASI

Ibu pasien mengatakan sejak lahir anaknya telah diberikan

ASI eksklusif selama 6 bulan dan lama pemberian ASI selama 2

tahun. Mulai umur 6 bulan keatas anaknya diberikan makanan

tambahan yaitu bubur nasi.

b. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini

Tabel 3 : Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia


Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1 0-6 bulan Asi ekslusif 6 bulan
2 6-12 bulan Bubur nasi + hati ayam 6 bulan-1.5 tahun
3 Saat ini Nasi , sayur, lauk 1,5 tahun – 5 tahun 1
bulan

10. Riwayat sosial

Ibu pasien mengatakan yang mengasuh anaknya selama ini

adalah dirinya dan suaminya.


53

11. Riwayat keluarga

Ayah pasien mengatakan keluarganya hidup dengan keadaan

ekonomi yang cukup. Ibu pasien mengatakan rumahnya memiliki

halaman yang tidak terlalu luas, hanya ada beberapa pepohonan.

Genogram (3 generasi)

Keterangan:

:Laki laki

:Perempuan

: Pasien

: garis perkawinan

: garis keturunan

: tinggal serumah
54

12. Pengkajian pola kesehatan saat ini

a. Keluhan pasien saat pengkajian:

Ibu pasien mengatakan anaknya mengeluh sakit di daerah

perutnya yang baru saja di operasi pada tanggal 02 Mei 2016 jam

11.45 WIB.

b. Pola kegiatan sehari-hari

1) Pola nutrisi

a) Makan

(1) Sebelum sakit

Ibu pasien mengatakan sebelum sakit nafsu makan

pasien normal, pasien makan 3x/hari. Sekali makan

pasien menghabiskan 1 porsi makanan berisi nasi, sayur

dan lauk pauk.

(2) Saat sakit

Saat sakit di rumah sakit nafsu makan pasien masih

baik. Pasien makan 3x/hari. Pasien makan teratur dan

mau menghabiskan makanan yang diberikan oleh

ibunya. Ibu pasien mengatakan tidak ada obat-obatan

sebelum makan yang diberikan dan pasien tidak

menggunakan alat bantu untuk makan.


55

b) Minum

(1) Sebelum sakit

Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa

minum 5-6x/hari, jumlah minum yang dihabiskan ±

1000-1200cc/hari, jenis minuman yang dikonsumsi

adalah air putih dan susu, tidak ada keluhan saat

minum.

(2) Di rumah sakit

Ibu pasien mengatakan saat sakit pasien minum 4-

5x/hari, jumlah minum yang dihabiskan ±900-1000cc,

jenis minuman air putih dan susu, tidak ada keluhan

saat minum.

Jumlah kebutuhan cairan pasien post operasi sesuai

berat badan dengan rumus: 10 x 100 ml /kg BB= 1000

ml ditambah 4 x 50 ml /kg BB= 200 ml. sehingga

diperoleh total jumlah kebutuhan cairan pasien 1200

ml/hari.

2) Pola eliminasi

a) BAK

(1) Sebelum sakit

Ibu pasien mengatakan sebelum sakit tidak pernah

mengukur jumlah air kencing anaknya, air kencing


56

anaknya berwarna kuning dan tidak memakai alat bantu

saat kencing.

(2) Di rumah sakit

Pasien terpasang kateter urine dengan jumlah urine dari

jam 21.00 malam sampai jam 12.00 siang sebanyak

1000cc dengan warna urine kuning pekat.

b) BAB

(1) Sebelum sakit

Ibu pasien mengatakan SMRS pasien BAB 2x/hari, ibu

pasien mengatakan tidak pernah menghitung jumlah

feses yang dikeluarkan.

(2) Di rumah sakit

Ibu pasien mengatakan saat dirumah sakit pasien BAB

2x/hari lewat stoma dengan konsistensi lunak, namun

saat selesai operasi pasien belum BAB.

3) Pola personal higiene

a) Sebelum sakit

Ibu pasien mengatakan pasien mandi dibantu oleh dirinya

dengan frekuensi 2x/hari.

b) Di rumah sakit

Saat dirumah sakit ibu pasien mengatakan hanya

memandikan anaknya di tempat tidur.


57

4) Pola istirahat dan tidur

a) Sebelum sakit

Ibu pasien mengatakan SMRS anaknya biasa tidur siang 1-2

jam, sedangkan tidur malam 8-9 jam, pasien biasa langsung

tertidur saat mengantuk. Ibu pasien mengatakan mengajar

anaknya untuk berdoa dahulu sebelum tidur.

b) Di rumah sakit

Ibu pasien mengatakan saat dirumah sakit pasien bisa tidur

siang 2-3 jam, dan tidur malam 8-9 jam. Ibu pasien tetap

mengajarkan pasien untuk berdoa sebelum tidur.

5) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Ibu pasien mengatakan tidak ada kebiasaan buruk yang

mempengaruhi kesehatan anaknya saat ini. Ibu pasien

mengatakan sangat menjaga kebiasaan-kebiasaan yang

dilakukan anaknya yang dapat memperburuk keadaan anaknya.

6) Pola aktivitas dan lain-lain

a) Sebelum sakit

Ibu pasien mengatakan sebelum dibawah ke rumah sakit

anaknya beraktifitas seperti biasa. pasien tidak ada keluhan

saat beraktifitas.

b) Di rumah sakit

Ibu pasien mengatakan anaknya tidak dapat beraktifitas

selama di rumah sakit, pasien tidak dapat beraktifitas


58

sendiri, mandi di tempat tidur, dan menggunakan pakaian

dibantu oleh keluarga.

c. Pola hubungan/interaksi sosial

Ibu pasien mengatakan semenjak dirawat di RS pada awal masuk

pasien tampak sedikit takut dengan lingkungan rumah sakit,

namun karena sekarang sudah 3minggu, pasien tampak sudah

terbiasa dengan lingkungan ruangan pasien dirawat. Pasien

terkadang sesekali berinteraksi dengan anak lain yang satu

ruangan dengan pasien. Pasien terkadang mau bercerita dengan

petugas dan mahasiswa yang datang melakukan tindakan.

d. Keadaan psikologis selama sakit

Pasien terlihat kooperatif dengan petugas. Saat pasien

sedang tenang dan tampak kooperatif, pasien mengatakan ingin

segera sembuh dan bisa bermain lagi.

e. Kegiatan keagamaan

Ibu pasien mengatakan yakin terhadap agama yang di anut

yaitu agama islam. Ibu pasien mengatakan sering mengajak

pasien beribadah di mesjit. Ibu pasien berkata menganggap

penyakit anaknya sebagai cobaan dari Tuhan.

f. Reaksi hospitalisasi

1) Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

Ibu pasien mengatakan membawa anaknya ke RS karena

kesepakatan dengan suaminya yang telah setuju untuk anaknya


59

di lakukan tindakan colostomy. Dokter menceritakan tentang

kondisi anaknya kepada orang tua. Ibu pasien mengatakan dia

tetap tenang menghadapi keadaan ini karena sebelum mereka

mengambil keputusan untuk operasi dia dan suami merawat

sendiri anaknya dirumah. Ibu pasien mengatakan mereka akan

selalu menjaga anaknya di ruangan selama 24 jam dengan cara

bergantian atau bersama-sama.

2) Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

Anak tampak tenang karena sudah berada 3minggu dirumah

sakit.

13. Pemeriksaan-Pemeriksaan

a. Pengamatan secara umum

Keadaan umum anak lemah, tingkat kesadaran compos mentis,

ekspresi wajah tenang namun sesekali tampak meringis.

b. Pengukuran tanda-tanda vital

Pasien memiliki tekanan darah , frekuensi nadi 98x/menit,

pernapasan 24x/menit, suhu tubuh 38,5ºc. Respon nyeri pasien

saat terlalu banyak bergerak, akan terasa nyeri pada daerah bekas

operasi. Ibu pasien mengatakan anaknya dari semalam demam

hingga pagi dan demamnya belum turun.

1) Pengkajian nyeri

Ibu pasien mengatakan kadang-kadang anaknya tampak

meringis kesakitan.
60

Gambar 1. Skala wajah

P: Ibu pasien mengatakan sakit saat terlalu banyak

bergerak, hilang ketika dielus-elus di daerah perut.

Q: tertusuk-tusuk

R: Daerah operasi

S: Skala 4(0-10)

T: Ibu pasien mengatakan waktunya tidak menentu

c. Pengukuran antropometri

Tinggi badan 102cm, berat badan pasien 14kg, lingkar kepala

49cm, lingkar perut 52cm, lingkar lengan atas 15cm.

d. Pemeriksaan fisik

1) Kulit

a) Inspeksi

Keadaan kulit baik, Tidak terjadi perubahan warna pada

kulit, tidak terjadi kelainan pada kulit.

b) Palpasi

Suhu kulit 38,7ºc, turgor kulit baik saat dicubit secara pelan.
61

2) Kepala

a) Inspeksi

Bentuk kepala pasien normal chepal dengan warna

rambut hitam, pasien mampu menggerakkan kepalanya ke

kiri/kanan. Penyebaran rambut merata.

b) Palpasi

Tidak ada massa dan nyeri tekan pada kepala serta

tekstur rambut halus.

3) Mata

a) Inspeksi

Bentuk bola mata pasien simetris dan pasien mampu

menggerakkan bola matanya ke segala arah, konjungtiva

anemis, sclera anikterik, pupil isokor serta pasien bisa

berkedip bila dirangsang dengan cahaya.

4) Telinga

a) Inspeksi

Telinga pasien tampak simetris, tidak ada

perdarahan dan sekret, serta pendengaran pasien baik

dibuktikan dengan pasien dapat mendengar saat mahasiswa

berbicara.

b) Palpasi

Tidak ada nyeri tekan pada telinga pasien dibuktikan

dengan pasien tampak rileks saat telinganya di pegang.


62

5) Hidung

a) Inspeksi

Struktur luar hidung tampak simetris, tidak ada

perdarahan dan secret serta penciuman pasien baik

dibuktikan dengan pasien dapat mencium bau minyak kayu

putih.

6) Mulut dan faring

a) Inspeksi

Keadaan bibir dan mukosa pasien lembab, keadaan

gigi dan gusi tampak bersih.

7) Leher

a) Inspeksi

Tidak terjadi peningkatan vena jugularis, tidak ada

kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

pergerakan leher pasien baik dibuktikan dengan pasien

dapat menggerakkan leher kekanan dan kekiri.

b) Palpasi

Tidak ada nyeri tekan pada leher dan tidak ada

massa yang abnormal pada leher.

8) Dada

Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri pada dada, pasien

tidak menggunakan alat bantu pernapasan. Pergerakan dada


63

normal, dibuktikan dengan dada pasien mengembang saat

proses inspirasi dan mengempis saat ekspirasi

9) Paru-paru

Saat dilakukan auskultasi, tidak terdapat suara napas

tambahan. Bunyi napas vesikuler.

10) Jantung

Saat dilakukan palpasi, tidak ada nyeri tekan, irama

jantung teratur, tidak terdapat kelainan bunyi jantung .

11) Abdomen

Tampak ada luka post laparatomy dibagian abdomen

yang tertutup verban dan terdapat stoma dibagian kuadran kiri

bawah dan kuadran kanan bawah dengan diameter tinggi /

kontruksi 2cm, berwarna kemerahan. Output dari stoma

berbentuk cair dengan warna merah kehijauan, jumlah ±cc.

Kulit sekitar stoma baik, tidak ada iritasi. Pasien tampak

meringis saat dipegang daerah sekitar operasi. Bising usus

13x /menit.

12) Genetalia

Bagian genitalia normal dibuktikan dengan pasien

memiliki vagina yang normal. Pasien tampak menggunakan

kateter urine.
64

13) Anus dan rektum

Pasien memiliki anus yang normal. Tidak tampak ada lecet

pada anus.

14) Musculoskeletal

Pasien mampu menggerakan sendi, tidak ada edema pada kaki

atau tangan, tidak ada dekubitus dan tidak ada luka pada

tangan dan kaki.

Kekuatan otot : 5 5

5 5

15) Ektremitas

a) Ekstremitas atas

Bentuk dan ukuran tangan pasien normal, pergerakan

ekstremitas atas bagus pasien dapat mengangkat tangannya .

Kulit pasien terlihat normal tidak ada bercak kemerahan dan

terpasang infus di tangan kanan.

b) Ekstremitas bawah

Bentuk dan ukuran kaki pasien normal, pergerakan

ekstermitas bawah bagus. Pasien dapat mengangkat kakinya

dan menarik kakinya saat di pegang oleh petugas, tidak

terdapat kelainan pada kulit pasien.


65

14. Terapi

a. Tanggal 3 Mei 2016

1) IVFD RL 1150ml/24jam

2) Paracetamol 1 x 150mg/iv

3) Metronidazole 3 x 130mg/iv

4) Ceftriaxone 2 x 650mg/iv

5) Ranitidine 2 x 13mg/iv

b. Tanggal 4 Mei 2016

1) IVFD RL 1500ml/24jam

2) Paracetamol 1 x 150mg/iv

3) Metronidazole 3 x 130mg/iv

4) Ceftriaxone 2 x 650mg/iv

5) Ranitidine 2 x 13mg/iv

c. Tanggal 5-7 Mei 2016

1) IVFD RL 1500ml/24jam

2) Metronidazole 3 x 130mg/iv

3) Ceftriaxone 2 x 650mg/iv
66

15. Pemeriksaan penunjang

Tabel. 4. Hasil laboratorium pasien tanggal 3 Mei 2016


Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan keterangan
Tanggal 3 Mei
2016

HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.2 11.5-13.5 g/dL Normal
Hematokrit 35 34-40 % Normal
Leukosit 20.100 5000-14.500 /mm3 Meningkat
Eritrosit 4.39 4.11-5.95 Juta/uL Normal
Trombosit 339.000 150.000- /mm3 Normal
45.000
Index eritrosit
MCV 79.3 5-87 fL Normal
MCH 27.8 24-30 pg Normal
MCHC 35.1 31-37 % Normal

KIMIA KLINIK
Natrium (Na) 140 135-145 mEq/L Normal
Kalium (K) 4.4 3.6-6.5 mEq/L Normal

16. Klasifikasi Data

Tabel 5 : Klasifikasi Data


Data subjektif Data Objektif
DS: DO:
a. Ibu pasien mengatakan terkadang a. Wajah pasien tampak
anaknya mengeluh sakit didaerah meringis
operasi b. Pasien tampak kesakitan saat
b. Ibu pasien mengatakan anaknya akan dipegang daerah perutnya
meringis ketika luka operasinya akan c. Suhu 38,7ºc
dibersihkan d. Pasien tampak berkeringat
c. Skala nyeri : e. Pasien terpasang kateter
P : Ibu pasien mengatakan saat urine
terlalu banyak bergerak f. Terdapat luka post operasi
Q :tertusuk-tusuk laparatomy POD 1 di bagian
R : Daerah operasi abdomen
S : Skala 4(0-10) g. Terdapat stoma dibagian
T : Ibu pasien mengatakan waktunya kuadran kiri bawah dan
tidak menentu kuadran kanan bawah dengan
d. Ibu pasien mengatakan anaknya diameter tinggi / kontruksi
67

panas dari semalam dan belum turun 2cm, berwarna kemerahan


sampai sekarang h. Luka post operasi masih
e. Ibu pasien mengatakan anaknya baru tertutup verban.
saja selesai dilakukan operasi jam i. Hasil pemeriksaan
17.00 WIB laboratorium: jumlah leukosit
20.100/mm3

17. Analisa data

Nama : An. A

No. Rekam Medik : 0001427902

Diagnosa Medis : Post Laparatomy Eksplorasi + Colostomy a.i.

Hirschsprung Disease POD 1

Tabel 6 : Analisa data


No Data Etiologi Masalah
1. DS: Peningkatan Hipertermia
a. Ibu pasien mengatakan laju
anaknya dari semalam metabolisme
demam hingga pagi dan
demamnya belum turun.
DO: Kenaikan suhu
a. Suhu 38,7ºc tubuh lebih dari
b. Pasien tampak berkeringat normal

Hipertermia
2. DS: Agen cedera Nyeri akut
a. Ibu pasien mengatakan fisik ( luka post
terkadang anaknya operasi
mengeluh sakit didaerah laparatomy
operasi ekplorasi)
b. Ibu pasien mengatakan
anaknya akan meringis
ketika luka operasinya Terputusnya
akan dibersihkan kontinuitas
c. Skala nyeri : jaringan
P : Ibu pasien mengatakan
saat terlalu banyak
bergerak Merangsang
Q : tertusuk-tusuk pengeluaran
R : Daerah operasi histamine dan
68

S : Skala 4 prostaglandine
T : Ibu pasien mengatakan
waktunya tidak menentu
DO:
a. Wajah pasien tampak Nyeri akut
meringis
b. Pasien tampak kesakitan
saat dipegang daerah
perutnya.
3. Faktor resiko : Prosedur Resiko infeksi
a. Ibu pasien mengatakan invasif
anaknya baru saja selesai
dilakukan operasi jam
17.00 WIB
b. Terdapat luka post Luka post
operasi colostomy H+1 di operasi
bagian abdomen kuadran
kanan bawah
c. Luka post operasi masih
tertutup verban. Peningkatan
d. terdapat stoma dibagian leukosit
kuadran kiri bawah dan
kuadran kanan bawah
dengan diameter tinggi /
kontruksi 2cm, berwarna Resiko infeksi
kemerahan
e. Hasil pemeriksaan
laboratorium: jumlah
leukosit 20.100/mm3
4. Faktor resiko : Anak usia 5 Resiko jatuh
a. Anak usia 5 tahun
b. Kurang pencahayaan tahun
c. Periode pemulihan pasca
operasi

Post operasi

Gangguan

keseimbangan

Resiko jatuh
69

18. Prioritas Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post operasi

laparatomy eksplorasi)

b. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme

c. Resiko infeksi, faktor resiko Ibu pasien mengatakan anaknya baru

saja selesai dilakukan operasi jam 17.00 WIB, terdapat luka post

operasi colostomy H+1 di bagian abdomen kuadran kanan bawah,

luka post operasi masih tertutup verban, terdapat stoma dibagian

kuadran kiri bawah dan kuadran kanan bawah dengan diameter

tinggi / kontruksi 2cm, berwarna kemerahan, hasil pemeriksaan

laboratorium: jumlah leukosit 20.100/mm3

d. Resiko Jatuh, faktor resiko anak usia 5 tahun, kurang pencahayaan,


periode pemulihan pasca operasi.

Anda mungkin juga menyukai