Anda di halaman 1dari 49

A.

PENGKAJIAN
Tn. H berusia 34 tahun, datang ke Panti dengan masalah utama Isolasi Sosial. Dari hasil
pengkajian tanggal 23 November 2020klien mengatakan saat itu sedang tidur di warung,
tiba-tiba dibangunkan oleh dua orang satpol pp dan dibilang jangan kabur ikut saja kita
( satpol pp). Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dimasalalu, tidak ada pengobatan
yang didapatkan dan klien dimarah oleh saudaranya karena merokok pada malam hari
dirumah, klien dan saudaranya sama-sama emosi dan saling memukul, Klien juga tidak
memiliki keluhan pada fisiknya. Klien mengatakan masih memiliki orang tua lengkap dan
klien dua saudara, klien merupakan anak kedua, dalam keluarga klien mendapatkan
perlakuan yang baik namun saat rumah klien ( orang tua) dijual maka klien berpisah dengan
keluarganya karena klien tinggal bersama saudaranya. Sedangkan setelah itu klien tidak tahu
sampai saat ini orang tua tinggal dimana. Dalam membuat keputusan selalu
dimusyawarahkan dan setelah itu ayah yang memutuskannya. Klien mengatakan tidak terlalu
banyak ingat dari pihak ayah karena diambon. Klien juga mengatakan sering ngumpul
dirumah nenek yang dibogor waktu masih sekolah dulu pada usia belasan tahun sampai usia
18 tahun. Klien beragama protestan bahkan selama di Panti klien sering ikut kebaktian dan
percaya pada tuhan yesus, pada waktu SMA dulu klien aktif dalam kegiatan gereja namun
setelah selesai SMA klien tidak pernah ikut kegiatan gereja.

Dari hasil wawancara klien mengatakan diusir oleh saudaranya dari rumah. Sehingga
klien tinggal di jalanan dan tidak tahu harus kemana dan melakukan apa, hanya terdiam dan
bingung. klien mengatakan tidak ada hal yang disukai dari dirinya, tidak tahu hal apa yang
tidak disukai pada diri sendiri. klien mengatakan tidak tahu pendapat orang tentang dirinya
Klien mengatakan dirinya biasa saja dalam keluarga dan tidak tahu perkataan orang lain
terhadap dirinya. Klien merasa takut untuk berintraksi dengan orang lain dan bingung hendak
bicara apa. Klien mengatakan takut salah ngomong. Klien mengatakan bingung saat hendak
berbincang-bincang dengan orang lain. Klien mengatakan punya teman 4 orang saja, 1 teman
sekamar dan 3 lagi teman merokok. Klien mengatakan jika lagi ada masalah tidak bercerita
kesiapapun hanya dipikirkan dan mencari solusi sendiri.
Klien mengatakan sudah mandi tadi pagi jam 05:00 WIB, setiap mandi ganti baju,
saat mandi kuku jarang digosok, Klien mengatakan kalau badan terutama pergelangan kedua
tangan, kaki dan siku gatal – gatal (koreng) dan tidak punya sandal.
Dari hasil observasi, klien saat di ajak berbicara tidak ada kontak mata jika tidak
diminta oleh perawat untuk menatap, klien saat di berikan pertanyaan seperti tidak ingin
menjawab sehingga lambat mengeluarkan jawaban (kata-kata), klien terkadang mengulang
jawaban dan suka terdiam saat ditanya, klien hanya berbicara jika ditanya. klien tampak
menyendiri dipojok dekat pohon, Klien terlihat duduk merangkul kaki, Klien terlihat
bingung, Klien tampak sering diam dan menunduk, Afek sesuai, klien tampak lesu tidak
bersemangat untuk beraktivitas, Saat interaksi kontak mata kurang, Sering menunduk,
Ekspresi wajah sedih
Klien tampak berbaju dan celana sesuai dan rapi, terlihat sela – sela jari kedua tangan
dan kaki bintik – bintik merah dan ada luka, Rambut berminyak, bau asam (keringat) dan
sedikit ketombe, Klien tidak menggunakan sandal, Nafas klien tidak bau, gosok gigi hanya 1
kali pada pagi hari.
Daya ingat klien baik, ini terbukti dari hasil wawancara jika ditanya oleh perawat
klien selalu menjawab dan mampu mengingat dengan baik teman-teman dan anggota
keluarga serta tahapan sampai klien berada dipanti bina laras. Klien dapat berkonsentrasi
dimana klien dapat menjelaskan pembicaraan dan mampu berhitung dengan baik. Klien
tidak mengalami gangguan penilaian bermakna.
Klien tidak membutuhkan bantuan dalam hal makan atau minum, klien bisa makan
atau minum sendiri dan tahu alat apa saja yang harus digunakan saat makan atau minum.
Begitu pun dalam hal BAB/BAK pasien melakukannya tanpa bantuan dan klien tahu dimana
harus BAB/BAK. Klien juga mampu untuk mandi sendiri tahu alat apa yang digunakan saat
mandi namun karena terbatasnya alat terkadang pasien tidak keramas dan sikat gigi.
Klien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa dan obat-obatan yang berkaitan
dengan dirinya.
ANALISA DATA

Nama klien : Tn. H

Alamat : Pangkep

Hari, tanggal : Senin, 23 November 2020

N DATA MASALAH
O
1 Data subjektif Isolasi sosial
- Klien mengatakan malas dan takut
mau bergaul dengan orang lain,
lebih enak sendiri.
- Klien mengatakan hanya memiliki 4
teman dekat, kalau berkenalan
takut dipelototin.
Data objektif
- Klien tampak sendiri dipojok
dekat pohon
- Saat interaksi kontak mata
kurang
- Klien terlihat duduk merangkul
kaki
- Klien terlihat bingung
- Klien tampak sering diam dan
menunduk
- Afek sesuai

2 Data subjektif Harga diri rendah


- Klien mengatakan tidak ada hal
yang disukai dari dirinya.
- Klien mengatakan dirinya biasa
saja dalam keluarga dan tidak
tahu perkataan orang lain
terhadap dirinya.
Data objektif
- Saat interaksi kontak mata
kurang
- Sering menunduk
- Ekspresi wajah sedih

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN PERTEMUAN 1 (SP1 ISOLASI SOSIAL)

Senin, 23 November 2020

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara, sering terdiam, tidak bergairah,
suka melamun, nada suara rendah, kurang bicara, lambat, tidak dapat mengambil
keputusan, selalu memberikan alasan tidak jelas.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Tujuan Khusus

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

c. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.

4. Tindakan Keperawatan (SP1 ISOLASI SOSIAL)

a. Bina hubungan saling percaya

b. Mengidentifikasi penyebab Isolasi Sosial

c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.

d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.

e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang.

f. Memberi kesempatan pada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang.

g. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dalam


kegiatan harian (jadwal kegiatan harian).
B. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat pagi bapak?

b. Evaluasi / Validasi

bagaimana perasaannya pagi ini pak? Semalam tidurnya nyenyak tidak?

c. Kontak

1) Topik

Bapak, pada hari ini kita akan berbincang-bincang tentang : cara berkenalan
(interaksi dengan orang lain), mencari tahu penyebab dari Isolasi Sosial (menarik
diri), dan apa keuntungan dan berhubungan sosial dan kerugian dari menarik diri.

2) Bapak ingin berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau didekat taman sana


saja?

3) Waktu

Bapak ingin berbincang-bincangnya berapa lama? Bagaimana kalau sekitar 25


menit?

4) Tujuan

Baiklah pak, dimana tujuan dari pertemuan kita hari ini adalah untuk
mempratekkan cara berkenalan yang baik dengan orang lain, mengetahui
penyebab dan menarik diri, dan mengetahui keuntungan dari berkenalan (interaksi
dengan orang lain) serta mengetahui juga kekurangan (kerugian) dari menarik diri
(tidak berinteraksi).

2. Fase Kerja

“Selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya Perawat ilham”


“Nama bapak siapa?”

“Saya senangnya dipanggil Mahasiswa ilham”

“Bapak senangnya dipanggil apa?

“Bapak, saya Perawat/mahasiswi dari Poltekkes kemenkes Makassar dimana saya akan
bertugas/merawat bapak dari hari ini sampai Jum’at nanti.”.

“Bapak suka dengar musik tidak? Mahasiswa senang sekali dengar musik yang santai”.

“Hobby bapak apa?”

“Oh… ya bagaimana perasaan bapak saat kita berkenalan tadi?”

“Hal apa saja yang paling bapak pikirkan saat ini?”

“Bapak teman sekamarnya siapa saja?”

“Dari teman-teman yang bapak sebutkan barusan, yang paling dekat dengan bapak siapa
saja?”

“Apa yang membuat bapak dekat dengannya?”

“Adakah teman sekamar bapak, tetapi tidak dekat dengan bapak?”

“Apa yang membuat bapak tidak dekat dengannya?”

“Tadikan bapak bilang, jika ada teman sekamar yang dekat dengan bapak, apa sajakah
yang bapak lakukan sehingga bisa dekat dengannya?”

“Bapak awalnya kenapa tidak mau berbincang/berinteraksi dengan orang-orang (teman,


perawat, petugas)?”

“Wahh… Bapak hebat bisa mengungkapkan/mengutarakan yang dirasakan saat


ini/selama ini”
“Nah… setelah kita bincang tentang berkenalan, terus siapa saja yang dekat dengan
bapak, terus upaya yang bapak lakukan sehingga bisa dekat, apa yang bapak rasakan
setelah mampu melakukan itu semua?”

“Bapak kan mengungkapkan juga ta di, jika awal tidak berinteraksi/tidak berbincang-
bincang dengan orang lain karena….., perasaan bapak bagaimana saat tidak
berkomunikasi dengan orang?”

“Bagus sekali pak… wah.. wah manteb, betul dan itulah untungnya kita berinteraksi
dengan orang lain dan ruginya seperti yang bapak bilang tadi, kita tidak punya teman,
apa-apa sendiri, sepi sekali jadinya”.

3. Terminasi

1). a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berdiskusi/bincang-bincang tentang cara


berkenalan penyebab menarik diri atau tidak berinteraksi dengan orang lain, serta
untungnya kita bergaul dan ruginya kita tidak memiliki teman (menarik diri)?”

b. Evaluasi Objektif

“Bisakah bapak memperagakan kembali cara kita berkenalan tadi?, terus ceritakan
lagi apa saja tadi alasan kenapa bapak tidak mau bergaul (interaksi dengan orang)
sampai untungnya kita bergaul dengan orang dan ruginya saat kita tidak ada
teman (menarik diri)?” dan “setelah bapak berkenalan jangan lupa selalu masukan
ke jadwal harian bapak ini ya?”

2) Tindak lanjut klien

“Nah… setelah diskusi tadi, bagaimana apakah bapak ingin belajar bergaul/
berkenalan dengan beberapa orang disini?
3) Kontrak topik yang akan datang

a. Topik

“Bagaimana kalau besok kita belajar berkenalan dengan orang disini, dua orang
atau 3 orang/lebih?” dan “setelah itu jangan lupa masukan ke jadwal harian
bapak? Ya?” Jadwal ini jangan sampai hilang ya pak?”

b. Tempat

“Besok bapak mau kita berbincang-bincangnya dimana? Bagaimana kalau didekat


musholla?

c. Waktu

“Besok bapak mau jam berapa kita berbincang-bincangnya? Bagaimana jika jam
09.00 saja pak?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PERTEMUAN 2 (SP2 ISOLASI SOSIAL)

Selasa, 24 November 2020

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tampak sedang duduk sendiri dipojokkan dekat pohon, tampak klien duduk dengan
merangkul kedua kaki (kadang-kadang). Klien tampak terdiam saat perawat menghampiri
dan mengajak berbincang-bincang klien menjawab iya bersedia, namun kontak mata
sangat kurang, klien mengatakan suka malas untuk berkenalan karena takut dimarahi, dan
tidak mau kontak mata karena takut dipelototin.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Tujuan Khusus

Klien mampu/dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap

4. Tindakan Keperawatan (SP2 isolasi sosial)

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Memberi kesempatan klien mencontohkan cara berkenalan dengan dua orang

c. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dalam


kegiatan harian.

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat pagi bapak Heri? Masih ingatkan nama Mahasiswa siapa?

b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaannya pagi ini pak Heri? Semalam tidurnya nyenyak tidak?

c. Kontak

1) Topik

“Pak Heri, sesuai janji kita kemarin siang, pada hari ini kita akan berbincang-
bincang dengan teman-teman bapak/perawat/petugas yang ada disini, dimana
kegiatan kita yaitu berkenalan sama 1 orang atau lebih ya pak Heri?” Dimana
sebelum kita berkenalan (mempratekkan) sama 1 orang atau lebih kita evaluasi
dulu jadwal kegiatan harian bapak ya? Nah setelah itu baru berkenalan dan
setelahnya dimasukkan lagi ke jadwal kegiatan harian”.

2) Tempat

Bapak Heri ingin berbincang/berkenalan dengan teman/orang lain dimana?


Bagaimana kalau kita di depan sana?

3) Waktu

Bapak mau berkenalannya berapa lama? Bagaimana kalau waktunya + 25 menit


dan kenalannya sebanyak 2 orang?

4) Tujuan

Bapak Heri, hari ini kita mencontohkan cara berkenalan pada 2 orang, dimana
tujuan dari kegiatan kita hari ini yaitu supaya bapak punya banyak teman dan
lebih banyak berinteraksi dengan teman-teman disini. Sehingga bapak akan
terbiasa untuk berkenalan (bergaul) dengan cara yang benar dan untuk jadwal
kegiatan harian : tujuannya supaya bapak ada kegiatan dan terbiasa untuk
mengingatkan kegiatan yang sudah dilakukan kapan saja (khusus berkenalan).

2. Fase Kerja

“Bapak Heri, boleh Mahasiswa lihat jadwal kegiatan hariannya?”

“Bagus sekali bapak, ternyata masih ingat cara mengisi jadwalnya”


“Apakah bapak sudah siap untuk kegiatan kita hari ini?”

“Wah.. bagus pak”

“Baiklah sekarang kita mulai praktekkan cara berkenalan yang benar seperti yang sudah
Mahasiswa ajarkan kemarin ya?”.

“hebat… hebat pak Heri. Nah.. serukan pak bisa banyak kenal nama teman-teman?”

“Jadi kepada siapapun yang kita temui jangan sungkan untuk mengajak kenalan, kan
bapak Heri sudah pinter. Ok pak?”.

“Nah… sekarang tinggal dimasukkan ke jadwal kegiatan harian bapak ya?”

“Manteb…. Bagus pak”

“Jangan lupa ya pak selalu masukan ke jadwal kegiatan harian ini, setiap setelah bapak
melakukan perkenalan sama teman yang bapak ajak kenalan, ok pak?”

3. Terminasi

1). a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana pak Heri, setelah melakukan perkenalan ke beberapa orang? Apa


yang bapak rasakan sekarang?”

b. Evaluasi Objektif

“Bisakah bapak ulangi sekali lagi sama Mahasiswa cara berkenalan tadi?”

“Bisakah bapak masukkan langsung kegiatan tadi ke jadwal harian bapak?”

2) Tindak lanjut klien

“Bagaimana bapak Heri, untuk kegiatan kita hari ini? Apakah sangat menyenangkan
bisa bergaul dengan orang-orang disini?”

3) Kontrak topik yang akan datang

a. Topik
“Bapak Heri, bagaimana kalau besok kita berkenalannya di depan teman-teman?
Jadi bergantian, setelah itu tetap harus selalu memasukkan ke jadwal kegiatan
harian bapak ya?”

b. Tempat

“Besok bapak Heri mau berkenalan dengan teman-temannya dimana? Bagaimana


kalau di saung depan situ?”

c. Waktu

“Besok bapak Heri mau jam berapa aja kita praktek berkenalan depan teman-
temannya? Bagaimana kalau jam 10.00 wib?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PERTEMUAN 3 (SP2 ISOLASI SOSIAL)

Rabu, 25 November 2020

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Ds : Pasien mengatakan masih takut berkenalan dan memperakktekkan diri kepada


banyak orang, karena takut dimarah, takut menatap mata lawan bicara, tidak ingin
berlama-lama saat berinteraksi.

Do : Kontak mata masih kurang, sering menunduk dan melihat ke arah lain saat
berbicara.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Tujuan Khusus (Sp 2 isolasi sosial)

Klien mampu melaksanakan hubungan sosial secara bertahan dengan berkenalan dan
memperkenalkan diri pada 4 orang.

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, kenalan dan memperkenalkan diri pada 4
orang.

b. Memberi kesempatan kepada klien untuk mencontoh berkenalan yang benar dan
memperkenalkan diri dengan 3-4 orang.

c. Menganjurkan klien untuk memasukkan kegiatan ke dalam jadwal harian klien.


B. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat pagi bapak Heri, masih ingatkan nama Mahasiswa siapa?”

b. Evaluasi / Validasi

Bagaimana perasaannya hari ini pak Heri? Semalam tidurnya nyenyak tidak?”

c. Kontak

1) Topik

“Bapak Heri, sesuai janji kita kemarin, pada hari ini kita akan berkenalan dengan
3-4 orang serta memperkenalkan diri pada 3-4 orang yang ada disini, setelah itu
jangan lupa untuk memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak ini ya?
(kertas jadwal harian klien), namun sebelum melakukan itu kita mengevaluasi
jadwal bapak dulu.

2) Tempat

Bapak, sebaiknya kita latihan berkenalan dan memperkenalkan diri di ruang ya?
Bagaimana kalau di depan lapangan volly?

3) Waktu

Pak Heri mau kita berkenalan dan memperakkan dirinya berapa lama kira-kira?
Bagaimana kalau + 20 menit pak?

4) Tujuan

Bapak, tujuan pertemuan kita hari ini adalah untuk mengenal/berinteraksi lebih
sering dan mengenal banyak orang/teman dengan cara berkenalan dan
memperkenalkan diri supaya memperoleh banyak teman untuk berbincang-
bincang, dan selalu memasukkan kegiatan latihan memperkenalkan diri dan
berkenalan dengan cara yang benar, supaya bapak lebih terbiasa dan mengingat
dengan baik waktu selama melakukan aktivitas yang bermanfaat.

2. Fase Kerja

“Bapak Heri, bagaimana dengan pesan yang Mahasiswa berikan kemarin? Apakah sudah
dilakukan dengan baik?”

“Bagaimana pak, sudah siapkah untuk melakukan cara berkenalan yang benar dan
memperkenalkan diri pada 3-4 orang”

“Bagus sekali pak, semangat ya pak?”

“Bisa kita mulai menuju depan lapangan volly untuk memulai kegiatan kita pak?”

“Baiklah pak kita mulai ya?”.

“Bapak hebat”

“Nah… sekarang mau memperkenalkan diri sendiri dulu atau mau berkenalan yang
didahulukan pak?”.

“Baiklah pak, silahkan bapak memperkenalkan diri dulu ya kepada bapak-bapak yang ada
disini?”

“Hebat pak Heri”

“Sudah siap berkenalan dengan bapak-bapak ini?”

“Oh… iya, wah siap sekali pak Herinya”

“Oh… silahkan bapak berkenalannya dengan bapak-bapak ini?”

“Tepuk tangan buat pak Heri”

“hebat sekali”

“Bapak sudah melaksanakan kegiatan kita hari ini dengan sangat baik”
“Nah.. sekarang waktunya kembali ke jadwal kegiatan harian, dimana kalau setelah
melakukan latihan memperkenalkan diri dan berkenalan dengan orang lain harus
dimasukkan ke jadwal kegiatan harian”

“Betul sekali pak Heri”.

3. Terminasi

1). a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan bapak setelah memperkenalkan diri dan berkenalan kepada


beberapa orang tadi?”

b. Evaluasi Objektif

“Bisakah bapak ulangi sekali saja kepada Mahasiswa cara berkenalan dan
memperkenalkan diri seperti yang sudah dilakukan?”

2) Tindak lanjut klien

“Untuk kegiatan kita hari ini, apakah sangat menyenangkan pak Heri? Banyak teman
untuk berbincang-bincang”.

3) Kontrak topik yang akan datang

a. Topik

“Bapak Heri, besok mau melakukan kegiatan apa? Bagaimana jika


memperkenalkan diri dan berkenalan dengan lebih banyak orang (> 5 orang),
seperti sebuah kelompok? Dan setelah itu jangan lupa untuk memasukkan ke
jadwal kegiatan harian bapak ya? tetapi dimasukkan ke jadwal setelah nanti entah
jam berapa bapak melakukan latihan berkenalan dan memperkenalkan diri pada
sekelompok orang (misal teman-teman sekamar dan lain-lain.

b. Tempat
“Bapak besok mau kita melakukan kegiatannya dimana? Bagaimana jika di saung
dekat pengisian ulang air itu?”

c. Waktu

“Besok kita memulai kegiatannya mau jam berapa pak? Bagaimana kalau jam
09.00 saja”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PERTEMUAN 4 (SP2 ISOLASI SOSIAL)

Kamis, 26 November 2020

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Ds : Klien mengatakan berkenalan dan memperkenalkan diri kepada yang mau dan
enak diajak bicara saja, takut marah jika dipaksa bicara.

Do : Kontak mata sudah lebih sering, terkadang masih menunduk saat bicara.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Tujuan Khusus (Sp2 isolasi sosial)

Klien mampu melaksanakan hubungan sosial secara bertahap : berkenalan dengan 1-4
orang dan memperkenalkan diri.

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian berkenalan dan memperkenalkan diri dengan 1-


4 orang.

b. Memberi kesempatan kepada klien untuk memperagakan cara berkenalan dan


memperkenalkan diri dengan 1-4 orang.

c. Memberikan reinforcement

d. Menganjurkan klien untuk memasukkan kegiatan ke dalam jadwal harian.

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat pagi bapak Heri, masih ingatkan nama Mahasiswa?”

b. Evaluasi / Validasi

Bagaimana perasaannya hari ini pak Heri? Semalam tidurnya nyenyak tidak?”

c. Kontak

1) Topik

“Bapak Heri, sesuai janji kita kemarin, pada hari ini kita akan evaluasi
keseluruhan kegiatan kita selama 3 hari lalu ya? yaitu cara berkenalan dan
memperkenalkan diri pada 1 orang, 2 orang dan 4 orang dan juga evaluasi jadwal
harian bapak ya?

2) Tempat

Bapak kita berbincang-bincang dekat mesin air seperti kemarin saja atau diruang
enaknya pak?”

3) Waktu

Hari ini bapak inginnya kira-kira berbincang-bincangnya berapa lama?


Bagaimana kalau + 20 menit pak?

4) Tujuan

Dimana tujuan dari bincang-bincang kita kali ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana kegiatan yang kita laksanakan berjalan dengan baik, dimana bapak sudah
mau berinteraksi dan telah mampu melakukan cara berkenalan dan
memperkenalkan diri dari 1 orang, 2 orang sampai 4 orang, dan selalu mengingat
untuk memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak.

2. Fase Kerja
“Bapak Heri, bagaimana dengan pekerjaan yang Mahasiswa berikan kemarin? Apakah
sudah dilakukan saat Mahasiswa tidak berdinas?”

“Wah… hebat, ditingkatkan lagi ya pak?”

“Sudah siap untuk melakukan kegiatan kita hari ini pak?”

“Baiklah, kita mulai ya pak? Semangat untuk hari ini”

“Setelah kita melakukan kegiatan berkenalan dan memperkenalkan diri selama 3 hari
kemarin, bagaimana perasaannya pak Heri?”.

“Hal apa yang membuat bapak ingin berkenalan dan memperkenalkan diri dengan teman-
teman disini?”

“Kesulitan apa yang bapak dapatkan saat hendak berkenalan dan memperkenalkan diri?”.

“bapak hebat sekali, nah.. semua sudah bapak sampaikan kepada Mahasiswa, sekarang
untuk jadwal harian bapak, apakah ada kesulitan saat hendak menulisnya?”

“Baiklah jika tidak ada kesulitan berarti lancar ya pak?”

“Berarti hari senin siap untuk berkenalan dengan 10 an orang?”

“Bagus sekali pak Heri”

3. Terminasi

1). a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan bapak setelah kita evaluasi kegiatan kita selama 3 hari yang
lalu?”

b. Evaluasi Objektif

“Bisakah bapak ulangi kembali perasaan yang sudah diungkapkan tadi dan satu
kali lagi memperagakan cara berkenalan dan memperkenalkan diri?

2) Tindak lanjut klien


“Untuk kegiatan hari ini apakah menyenangkan atau merasa ada ketidaknyamanan
pak Heri?

3) Kontrak topik yang akan datang

a. Topik

“Bapak Heri, besok hari Ju’mat, kita akan melakukan TAK ya? yaitu berkenalan
dan memperkenalkan diri dalam sebuah kelompok (10 orang) dan memasukkan
ke jadwal harian bapak setelah bapak latihan sendiri”.

b. Tempat

“kita melakukan TAK di atasnya ya pak di gedung depan sana”

c. Waktu

“Besok kita memulai kegiatan jam 10.00 ya pak Heri”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PERTEMUAN 5 (SP3 ISOLASI SOSIAL)

Ju’mat, 27 November 2020

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien mengatakan berbincang (berkenalan dan memperkenalkan diri) pada yang mau
saja, takut dimarah jika dipaksa, tampak masih suka menunduk ke bawah kadang-kadang,
tampak sudah sering melakukan kontak mata walau sebentar, menjawab pertanyaan
singkat.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Tujuan Khusus (Sp3 Isolasi Sosial)

Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial.

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien cara berkenalan dan memperkenalkan diri
pada 1 orang, 2 orang dan 4 orang.

b. Memberi kesempatan kepada klien untuk memperagakan cara berbincang-bincang


cara berkenalan dan memperkenalkan diri dalam kelompok (TAK sosialisasi).

c. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang (berkenalan dan


memperkenalkan diri) dalam kelompok pada kegiatan harian.

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik

Selamat pagi bapak Heri, masih ingatkan nama Mahasiswa siapa?”

b. Evaluasi / Validasi

Bagaimana perasaannya hari ini pak Heri? Semalam apakah nyenyak tidurnya.

c. Kontak

1) Topik

“Pak Heri, sesuai perjanjian kita kemarin, bahwa hari kita akan melakukan
kegiatan terapi aktivitas kelompok (TAK sosialisasi), yaitu memperagakan cara
berkenalan dan memperkenalkan diri pada teman-teman atau dalam kelompok”
dan evaluasi jadwal harian serta memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian”.

2) Tempat

Bapak, kita TAK nya di ruang tempat untuk Tak biasa ya?”

3) Waktu

“Bapak Heri, kita melakukan aktivitasnya + 45 menit ya?”

4) Tujuan

“Dimana tujuan dari TAK ini, supaya bapak Heri lebih mampu menjelaskan
perasaan bapak setelah berhubungan sosial, berkenalan dan memperkenalkan diri
dengan teman-teman.

2. Fase Kerja

“Bapak bapak Heri, apakah sudah siap untuk kegiatan kita hari ini?”

“Bagaimana dengan pekerjaan yang Mahasiswa berikan hari Kamis lalu?” apakah
dilakukan? Dan sudah dimasukkan ke dalam jadwal harian bapak?”

“Sudah siap untuk melakukan kegiatan kita hari ini pak Heri?”
“Bagus… bagus, semangat ya pak?”

“Hayo… siapakah yang mau duluan memperkenalkan diri?”.

“Nah… siapa yang sudah tahu cara berkenalan yang benar”

“Wah hebat… Nah… sekarang saling berkenalan?” sama teman di depan dan
sampingnya.

“Siapa yang mau menyebutkan dahulu nama teman-temannya tadi?” Ayo pak Heri,
sebutkan dari sisi kanan dulu?”

“Hebat sekali Heri”

3. Terminasi

1). a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan bapak setelah kita melakukan kegiatan terapi aktivitas


kelompok sosialisasi adalah berkenalan dan memperkenalkan diri dalam
kelompok tadi?”

b. Evaluasi Objektif

“Bisakah bapak ulangi sekali lagi cara kita berkenalan dan memperkenalkan diri
tadi?”

2) Tindak lanjut klien

“Untuk kegiatan kita hari ini apakah sangat menyenangkan dan bapak merasa
nyaman”.

3) Kontrak topik yang akan datang

a. Topik

“Bapak Heri, besok kita akan melakukan kegiatan TAK sosialisasi dalam sebuah
kelompok (8 orang) dan memasukkan kegiatan ke dalam jadwal harian bapak”.
b. Tempat

“Tempat TAK nya di Gedung saya ya pak, tempat TAK biasa, lantai 2 raung 1
ya?”

c. Waktu

“Besok kita mulai TAK jam 09.00 ya pak Heri?


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PERTEMUAN 1 SP 1 HDR

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien mengatakan tidak ada yang disukai dari dirinya, tidak tahu hal apa yang disukai
dari dirinya biasanya saja dalam keluarganya, tidak tahu pendapat orang lain tentang
dirinya, tampak kontak mata sangat kurang, sering menunduk.

2. Diagnosa Keperawatan

Harga Diri Rendah

3. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki.

b. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan.

c. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

d. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat.

4. Tindakan Keperawatan

a. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

b. Mendiskusikan dengan klien untuk menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan.

c. Mendiskusikan dengan klien untuk memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan.

d. Mencontohkan pada klien sesuai kegiatan/kemampuan yang dipilih.


e. Menyarankan pada klien untuk memperagakan kembali dengan apa yang telah
dicontohkan.

f. Memberi pujian sewajarnya.

g. Menyarankan klien untuk memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian.

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

I. Fase Orientasi

1. Salam terapeutik

“Selamat siang pak Heri?”

2. Evaluasi / Validasi

“Bagaimana perasaannya hari ini pak? Apakah tidurnya nyenyak semalam?


Bagaimana latihannya ada dilakukan tidak pak?”

3. Kontrak

a. Topik

“Pak Heri, pada siang ini kita akan berbincang-bincang tentang : kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki bapak, kemampuan yang masih dapat dilakukan,
memilih kegiatan yang akan dilatih, suster mencontohkan kegiatan tersebut,
kemudian bapak memperagakan kembali kegiatan tersebut, setelah itu jangan lupa
memasukkan kegiatan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak ya?”

b. Tempat

“Kita berbincang-bincangnya dimana pak? Bagaimana jika disini saja?”

c. Waktu

“Pak Heri kita berbincang-bincangnya berapa lama? Bagaimana jika 25 menit?”


jam 12.30 ya pak?”
d. Tujuan

“Dimana tujuan pertemuan kita kali ini adalah untuk menggali lebih dalam hal-hal
positif apa saja yang bapak miliki dan mampu bapak lakukan kembali supaya
bapak dapat memiliki kegiatan positif dari diri bapak sendiri”.

II. Fase Kerja

“Pak Heri, apa saja kemampuan yang bapak miliki?”

“Bagus…apa lagi? Ya bagus sekali pak?”

“Saya buat daftar/tulis dikertas ya pak kemampuan-kemampuannya?”

“Untuk kegiatan di rumah biasanya apa yang bapak lakukan?”

“Bagaimana dengan merapikan tempat tidur? Menyapu? Mencuci piring? Mengepel?


Membersihkan WC atau mengelap kaca?”

“Wah… bagus sekali pak kemampuannya?”

“Pak Heri, dari berapa kemampuan yang disebutkan tadi, kemampuan mana saja yang
akan atau ingin bapak latih?” yang bisa dilakukan disini, coba bapak pilih?

“Bagaimana jika kita latihan ini saja pak?”

“Kita ambil peralatannya dulu, ada sapu, sekop, pel, ember, cairan pembersih lantai,
tempat sampah”

“Bagus sekali pak”

“Nah…sekarang kita harus menyapu dulu ya pak?”

“Caranya seperti ini ya pak?”

“Dari sudut-sudut dulu baru kita ke arah tengah atau menuju tempat yang lebih gampang
membuang sampahnya menggunakan skop ini ya pak?”
“Setelah bersih dan selesai menyapu, baiklah sekarang kita mengepel, apa tadi
peralatannya pak?”

“Iya bagus sekali, ada kain pel, ember, cairan pembersih lantai”

“Mengepelnya kita mulai ya pak, harus tegak memegang kain pelnya, sebelumnya cairan
pembersih kita tuangkan dahulu ke ember yang bersih air ini, barulah kain pel kita
celupkan, kemudian k ita bilas ya pak, barulah kita ngepel lantai sampai selesai”

“Bagus sekali pak… hebat pak”

“Tidak sulitkan pak?”

“Jangan lupa latihan ya pak, dan jangan lupa masukkan ke dalam jadwal kegiatan
hariannya ya pak?”

III. Fase Terminasi

1. a. Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaannya pak setelah kita latihan mengepel dan menyapu dan
memilih kegiatan yang mampu dilatih dan mengetahui kemampuan-kemampuan
bapak?”

b. Evaluasi Objektif

“Tadikan sudah kita bincang-bincang tentang kemampuan positif dan aspek


positif yang mampu bapak lakukan, coba diulangi lagi bisakan pak?”

2. Tindak Lanjut
“Bagaimana pak Heri bincang-bincang kita hari ini menyenangkan tidak? Dapat
dipahami dan dilatih?”

3. Kontrak yang akan datang

a. Topik
“Pak Heri, besok kita ketemu lagi dan akan berbincang-bincang tentang
kemampuan yang ketiga tadi ya, yaitu mencuci piring, bagaimana pak?”

b. Tempat
“Kita berbincang-bincangnya dimana pak? Bagaimana jika di sini lagi saja?”
c. Waktu
“Besok kita bincang-bincangnya mau jam berapa pak? Bagaimana jika jam 10.00
saja pak Heri?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PERTEMUAN 2 SP 2 HDR

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien mengatakan di rumah pernah cuci piring, menyapu, mengepel, membersihkan


WC/kamar mandi, selama di sini jarang bahkan tidak pernah karena ada yang diperaga
petugas, palingan bersihkan got/selokan, menyapu dan mengepel jika disuruh saja, yang
lain tidak pernah, menyebutkan peralatan-peralatan untuk menyapu dan mengepel, serta
cuci piring, tampak klien mampu mengungkapkan kemampuan positifnya, menyapu,
mengepel, cuci piring, membersihkan kamar mandi, merapikan tempat tidur. Mampu
memilih kegiatan yang ingin dilatih, yaitu menyapu dan mengepel dan cuci piring dan
membersihkan kamar mandi/WC, mampu menyebutkan peralatan-peralatan yang harus
dipersiapkan untuk menyapu, mengepel, serta mampu memperagakan kembali cara-cara
menyapu dan mengepel yang benar, kontak mata sudah sering, bicara berhadapan.

2. Diagnosa Keperawatan

Harga Diri Rendah

3. Tujuan Khusus

Klien mampu melakukan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan latihan menyapu dan mengepel


b. Mendiskusikan cara cuci piring yang benar
c. Mencontohkan cara cuci piring yang benar
d. Menyarankan pada klien untuk memperagakan kembali dengan apa yang telah
dicontohkan.
e. Memberikan pujian sewajarnya.
f. Menyarankan klien untuk memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan Tindakan

I. Fase Orientasi

1. Salam terapeutik

“Selamat siang pak Heri?”

2. Evaluasi / Validasi

“Bagaimana perasaannya hari ini pak Heri? Apakah tidurnya nyenyak? Bagaimana
latihannya ada dilakukan kemarin pak?”

3. Kontrak

a. Topik

“Pak Heri, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara mencuci piring yang
enar ya pak setelah itu mengingatkan tentang jadwal harian bapak ya?”.

b. Tempat

“Kita berbincang-bincang dimana pak? Bagaimana jika diruangan tempat cuci


piring langsung ya pak?”

c. Waktu

“Bincang-bincang kita 20 menit saja pak, sekarang bisa pak?”

d. Tujuan

“Dimana tujuan pertemuan kita kali ini adalah untuk berbagi informasi/
pengetahuan tentang cuci piring yang benar supaya kita terlatih dan terbiasa akan
hal yang baik dan benar ya pak?”

II. Fase Kerja

“Baiklah pak Heri, kita mulai ya?”


“Apa-apa saja peralatan yang harus kita siapkan pak sebelum mencuci piring?”

“Iya benar sekali pak, ada sabun, sabut/sponnya, ember berisi air bersih atau selang air,
tempat sampah?”

“Benar sekali pak, hebat, iya sisa makan harus dibuagn dulu ke tempat sampah yang
sudah kita siapkan tadi ya pak?”

“Setelah itu dikasih air atau disiram dulu sedikit dengan air, sabun dan spon kita siapkan
dan barulah kemudian kita gosok piringnya, seperti ini ya pak? Ayo kita sama-sama”

“Nah… sudah selesai baru kita bilas dengan air yang bersih ini ya pak? Iya betul sekali
pak?”

“Kemudian kita letakkan di keranjang ini untuk mengeringkannya, jika ada kain lap
boleh kita lap dulu baru disimpan dikeranjang ini ya pak?’

“selesai sudah kita cuci piringnya pak”

“Sekarang jangan lupa untuk cuci tangan setelah kita cuci piring dan membereskan
semua perlengkapan ini ke tempat semula ya pak, ayo?”

“Jangan lupa memasukkan kegiatan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak ya?”

III.Fase Terminasi

1. a. Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaannya pak Heri setelah kita latihan mencuci piring?”

b. Evaluasi Objektif

“Baiklah pak, bisakah diulangi lagi apa saja peralatan yang harus kita siapkan jika
hendak mencuci piring? Dan bagaimana tadi cara-caranya?”

2. Tindak Lanjut
“Untuk bincang-bincang kita hari ini apakah sangat menyenangkan dan dapat
dipahami serta dilaksanakan pak Heri?”
3. Kontrak yang akan datang

a. Topik

“Besok kita berbincang-bincang lagi ya pak? Kita bincang-bincang tentang cara


membersihkan WC?”

b. Tempat

“Kita bincangnya di dekat barak ini saja ya pak?”

c. Waktu

“Besok kita bincang-bincangnya jam 12.30 aja setelah makan?”


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. H Alamat : Pangkep Umur : 35 Thn

Tindakan Keperawatan Evaluasi

Senin, 23 November 2020 Subjektif :

pukul 09.00 – 10.00 WIB Pasien mengatakan akan berlatih


berkenalan yang benar dengan orang
Data pasien :
lain.
- Klien mengatakan malas dan takut untuk
berinteraksi/bergaul dengan orang lain, klien
mengatakan lebih enak sendiri, klien Objektif :
mengatakan hanya memiliki 4 teman yang
- Kontak mata sangat kurang
dekat, klien mengatakan tidak mau kontak
- Tampak bingung
mata karena takut dipelototin.
- Sering terdiam
- Klien tampak sendiri dipojok dekat pohon,
- Tidak banyak bicara jika tidak
klien tampak merangkul kaki (kadang-kadang),
ditanya.
klien tampak kontak mata sangat kurang saat
Analisa :
berkomunikasi, klien tampak sering diam dan
menatap ke bawah, klien tampak bingung. Masalah isolasi social Belum teratasi

Planning klien :
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
- Menyarankan klien untuk
Tindakan keperawatan : Sp1
melakukan latihan
- Mendiskusikan penyebab Isolasi Sosial memperkenalkan diri dan
- Mendiskusikan tentang keuntungan dari berkenalan dengan satu orang
berhubungan sosial dan kerugian dari menarik dengan benar.
diri. - Menganjurkan klien untuk
- Mencontohkan kepada klien cara berkenalan memasukkan kegiatan latihan
dengan 1 orang dan memperkenalkan diri. berkenalan dan
- Menyarankan kepada klien untuk memperkenalkan diri ke dalam
mencontohkan cara berkenalan dan jadwal kegiatan harian.
memperkenalkan diri dengan satu orang.
- Memberi reinforcement
- Menyarankan kepada klien untuk memasukkan
kegiatan berkenalan dan memperkenalkan diri
ke dalam jadwal harian.

Rencana tindak lanjut perawat :

- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien


- Memberi kesempatan kepada klien
memperkenalkan cara berkenalan dengan dua
orang atau lebih. Ttd
- Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan
latihan berbincang-bincang (berkenalan) dalam
kegiatan harian (jadwal), pada tanggal 19 Perawat
Maret 2014 pukul 09.00 wib.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. H Alamat : Pangkep Umur : 35 Thn

Tindakan Keperawatan Evaluasi

Selasa, 24 November 2020 Subjektif :

pukul 09.15 WIB Pasien mengatakan masih takut


untuk berkenalan diri kepada banyak
Data pasien :
orang, masih takut untuk menatap
- Klien mengatakan sudah melakukan yang lawan bicara tidak ingin berlama-
suster sarankan kemarin (berkenalan, lama saat berinteraksi.
memperkenalkan diri), masih takut untuk
terlalu banyak berkenalan dan
memperkenalkan diri takut dimarah. Objektif :
- Klien tampak mampu melakukan perkenalan
Kontak mata masih kurang, sering
dengan baik, dan mampu melakukan cara
menunduk dan melihat ke arah lain
berkenalan dengan lumayan baik, berkenalan
saat diajak bicara.
dengan Tn. D. Kontak mata masih kurang,
tampak kurang betah berlama-lama saat
memperkenalkan diri dan saat mengajak orang
Analisa :
lain berkenalan, setelah berkenalan dan
memperkenalkan diri klien langsung duduk di Masalah Isolasi Sosial belum
pojok dekat tempat cuci piring, sering teratasi.
menunduk ke bawah dan melihat ke arah lain
saat diajak bicara.
Planning klien :

Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial - Menyarankan klien untuk


memperkenalkan diri dan
berkenalan dengan 2 orang.
- Menyarankan klien
Tindakan keperawatan : Sp2 memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan yang dilakukan.
- Menanyakan kembali tentang jadwal kegiatan
- Memberikan reinforcement
harian klien.
kegiatan harian.
- Menanyakan kembali tentang perkenalan dan
cara berkenalan klien dengan orang lain.
- Menyarankan pada klien untuk mencontoh cara
berkenalan dengan 2 orang atau lebih.
- Memberikan reinforcement.
- Menyarankan pada klien untuk memasukkan
kegiatan.

Rencana tindak lanjut perawat :

- Evaluasi jadwal kegiatan harian


memperkenalkan diri dan berkenalan dengan 2 Ttd
orang.
- Anjurkan klien latihan memperkenalkan diri
dan berkenalan dengan 3-4 orang. Perawat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. H Alamat : Pangkep Umur : 35 Thn

Tindakan Keperawatan Evaluasi

Rabu, 25 November 2020 Subjektif :

pukul 10.00 WIB Klien mengatakan berkenalan dan


memperkenalkan diri kepada yang
Data pasien :
mau enak diajak bicara saja, takut
- Klien mengatakan masih takut untuk marah jika dipaksa diajak bicara.
berkenalan dan memperkenalkan diri kepada
banyak orang, masih takut untuk menatap
lawan bicara, tidak ingin berlama-lama saat Objektif :
berinteraksi sudah melakukan latihan
Kontak mata sudah lebih sering,
memperkenalkan diri dan berkenalan dengan 2
terkadang klien masih menunduk
orang.
saat bicara, memperkenalkan diri
- Kontak mata masih kurang, sering menunduk
dan berkenalan pada 4 orang,
dan melihat ke arah lain saat diajak bicara.
beraktivitas bersama teman-
temannya (kerja bakti).
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial

Tindakan keperawatan : Sp2


Analisa :
- Menanyakan kembali tentang latihan
Isolasi Sosial belum teratasi.
memperkenalkan diri dari berkenalan dengan 2
orang.
- Memotivasi klien untuk memperkenalkan diri
Planning klien :
dan berkenalan dengan 4 orang.
- Memberi reinforcement pada klien. - Menyarankan klien untuk
- Menyarankan klien untuk memasukkan ke latihan berkenalan dan
jadwal kegiatan harian setelah melakukan memperkenalkan diri dengan 1
latihan berkenalan dan memperkenalkan 4 orang, 2 orang dan 4 orang.
orang. - Menganjurkan klien untuk
memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.
Rencana tindak lanjut perawat :

- Evaluasi jadwal latihan memperkenalkan diri


dan berkenalan dengan 1 orang, 2 orang dan 4
orang.
- Anjurkan klien untuk memperagakan cara
berkenalan dan memperkenalkan diri pada 1-4
orang.
- Motivasi klien untuk latihan berkenalan dan
memperkenalkan diri dengan 1, 2 dan 4 orang
dan beri reinforcement.
- Anjurkan untuk memasukkan ke dalam jadwal
Ttd
harian klien.

Perawat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. H Alamat : Pangkep Umur : 35 Thn

Tindakan Keperawatan Evaluasi

Kamis, 26 November 2020 Subjektif :

pukul 10.00 WIB Klien mengatakan senang dapat


berbincang-bincang : berkenalan dan
Data pasien :
memperkenalkan diri pada orang
- Klien mengatakan berkenalan dan lain, merasa nyaman ada yang diajak
memperkenalkan diri pada yang mau saja dan bicara, bisa meminta bantuan, bisa
enak di ajak bicara saja, takut marah jika tahu nama, hobi dan asal orang lain,
dipaksa diajak bicara, kontak mata sudah lebih berbincang pada yang mau saja,
sering, terkadang klien masih menunduk saat takut dimarah jika dipaksa, tidak
bicara. bingung jika ada teman bicara.

Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial


Objektif :

Tampak sudah sering melakukan


Tindakan keperawatan : kontak mata walau hanya sebentar,
mampu menyampaikan perasaan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
dengan baik, masih suka menunduk
(menanyakan berkenalan dengan 1-4 orang dan
kadang-kadang, menjawab singkat
memperkenalkan diri.
setiap pertanyaan.
- Memotivasi klien untuk memperagakan cara
berkenalan dan memperkenalkan diri pada 1-4
orang.
Analisa :
- Memberikan reinforcement.
- Menganjurkan klien untuk memasukkan Isolasi Sosial belum teratasi.
kegiatan ke dalam jadwal harian.
Rencana tindak lanjut perawat : Planning klien :

- Evaluasi jadwal kegiatan harian klien latihan - Menyarankan klien untuk


berkenalan dan memperkenalkan diri pada 1-4 latihan berkenalan dan
orang. memperkenalkan diri
(berbincang-bincang) dengan
teman-temannya.
- Menyarankan klien untuk
memasukkan jadwal kegiatan
harian ke dalam jadwal harian.

Ttd

Perawat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. H Alamat : Pangkep Umur : 35 Thn

Tindakan Keperawatan Evaluasi

Ju’mat, 27 November 2020 Subjektif :

pukul 10.00 WIB Klien mengatakan pada hari Sabtu,


dan minggu tidak ada latihan
Data pasien :
berkenalan dan memperkenalkan diri
- Klien mengatakan senang dapat berbincang- karena teman-teman dipanti tidak
bincang : berkenalan dan memperkenalkan diri mau diajak bicara tiba-tiba ditinggal
pada orang lain, merasa nyaman ada yang saja, bicara pada teman-teman yang
diajak bicara, bisa meminta bantuan, bisa tahu saat lagi merokok dan minum kopi,
nama lengkap, nama panggilan, hobi dan asal saat tidur juga langsung pada tidur
orang lain, bicara pada yang mau saja, takut dan diam saja, klien mengatakan
dimarah jika dipaksa, tidak bingung jika ada senang dan tenang bisa
teman bicara. memperkenalkan diri dan berkenalan
- Tampak sudah sering melakukan kontak mata pada 5 orang (kelompok kecil).
walau hanya sebentar, mampu menyampaikan
perasaan dengan baik, masih suka menunduk
kadang-kadang, menjawab singkat setiap Objektif :
pertanyaan.
Tampak klien masih suka menunduk
saat bicara, kontak mata sudah agak
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial sering, tampak masih jarang
memulai pembicaraan, berjabat
tangan saat berkenalan, tersenyum,
Tindakan keperawatan : ada kontak mata, badan sedikit
membungkuk.
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
latihan berkenalan dengan 1, 2, 4 orang dan
memperkenalkan diri. Analisa :
- Melanjutkan latihan berkenalan dan
Isolasi Sosial belum teratasi.
memperkenalkan diri pada 5 orang.
- Menyarankan untuk memasukkan latihan
berkenalan dan memperkenalkan diri pada 5
orang ke dalam jadwal harian klien.
Planning klien :

Rencana tindak lanjut perawat : - Menyarankan untuk latihan


berkenalan dan
- Evaluasi jadwal kegiatan harian latihan
memperkenalkan diri pada 5
memperkenalkan diri dan berkenalan dengan 5
orang (kelompok kecil).
orang.
- Menyarankan untuk
- Lanjut dalam berkenalan dan memperkenalkan
memasukkan jadwal kegiatan
diri dalam kelompok (10 orang), TAK
latihan dengan 5 orang ke dalam
sosialisasi.
jadwal harian klien.

Ttd

Perawat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. H Alamat : Pangkep Umur : 35 Thn


Implementasi Evaluasi

Kondisi klien : Subjektif :

Klien mengatakan tidak ada yang disukai Klien mengatakan dirumah pernah cuci
dari dirinya, tidak tahu hal apa yang baju, cuci piring, menyapu, mengepel,
disukai dari dirinya, klien mengatakan bersihkan kamar mandi, selama disini
dirinya biasa saja dalam keluarga, tidak jarang bahkan sudah tidak pernah karena
tahu pendapat orang lain tentang dirinya. ada petugas perintah / percaya, paling
bersihkan got / sikat selokan, menyapu dan
Tampak kontak mata sangat kurang, sering
mengepel jika disuruh saja, yang lain tidak
menunduk.
pernah
Diagnosa keperawatan :
Objektif :
Harga Diri Rendah
Tampak klien mampu mengungkapkan
Tindakan keperawatan : kemampuan positifnya, menyapu,
mengepel, mencuci piring, cuci / bersihkan
- Mendiskusikan kemampuan dan aspek
kamatr mandi, merapikan tempat tidur,
positif yang dimiliki klien
tampak mampu memilih kegiatan yang
- Mendiskusikan dengan klien untuk
akan/ yang ingin dilatih yaitu menyapu
untuk menilai kemampuan yang masih
dan mengepeldan mencuci piring untuk
dapat dilakukan
besoknya. Mampu menyebutkan peralatan
- Mendiskusikan dengan klien untuk
yang harus disiapkan untuk menyapu dan
memilih kegiatan yang akan dilatih
mengepel serta mampu memperagakan
sesuai dengan kemampuan
kembali cara-cara kegiatan menyapu dan
- Mencontohkan pada klien sesuai
mengepel yang benar, kontak sudah sering
kegiatan atau kemampuan yang dipilih
dan bicara berhadapan.
- Menyarankan klien untuk
memperagakan kembali dengan apa
yang telah dicontohkan
Analisa :
- Memberikan pujian sewajarnyan
- Menyarankan klien untuk memasukan Masalah HDR belum teratasi
latihan kedalam jadwal harian
Rencana Tindak lanjut perawat : Planning Klien :

- Evaluasi jadwal kegiatan harian - Menyarankan klien untuk latihan


klien latihan kegiatan kegiatan menyapu dan mengepel
- Diskusikan kemampuan menyapu lantai
dan mengepel - Menyarankan klien untuk
- Diskusikan kemampuan menyuci memasukan kegiatan latihan
piring kedalam jadwal kegiatan harian
- Contohkan kemampuan menyapu, klien
ngepel dan menyuci piring
- Sarankan klien untuk
memperagakan kembali apa yang
telah di contohkan
- Beri pujian sewajarnya
- Anjurkan untuk memasukan
latihan kedalam jadwal kegiatan
harian klien

Ttd

Perawat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. H Alamat : Pangkep Umur : 35 Thn

Implementasi Evaluasi
Kondisi Klien : Subjektif :

Klien mengatakan dirumah pernah Klien mengatakan ada latihan jam 16.00
mencuci piring, menyapu, mengepel, menyapu, mengepel, klien mengatakan
membersihkan kamar mandi, selama disini alat-alat mencuci piring ; sabun, spon,
jarang bahkan sudah tidak pernah karena ember/baskom berisi air bersih, selang
ada yang petugas perintah / percaya, atau air yang mengalir, tempat/ keranjang
paling bersihkan got/ sikat selokan, untuk tempat yang sudah bersih. Klien
menyapu dan mengepel jika disuruh selama disini belum pernah lagi mencuci
saja,yang lain tidak pernah. piring/ gelas/ sendok, senang dapat
melakukan cuci piring.
Tampak klien mampu mengungkapkan
kemampuan positifnya, menyapu, Objektif :
mengepel, mencuci piring, cuci / bersihkan
Tampak klien melakukan tugas yang
kamatr mandi, merapikan tempat tidur,
diberikan perawat secara mandiri, mampu
tampak mampu memilih kegiatan yang
mengikuti diskusi dengan baik, mampu
akan/ yang ingin dilatih yaitu menyapu
mengungkapkan pendapat tentang alat-alat
dan mengepeldan mencuci piring untuk
yang digunakan untuk mencuci piring,
besoknya. Mampu menyebutkan peralatan
mampu memperagakan kembali cara- cara
yang harus disiapkan untuk menyapu dan
mencuci piring yang benar, tampak
mengepel serta mampu memperagakan
bersemangat dan mampu menyelesaikan
kembali cara-cara kegiatan menyapu dan
cuci piring dengan baik, tampak santai dan
mengepel yang benar, kontak sudah sering
komunikasi tetap ada, saat bicara kontak
dan bicara berhadapan.
mata selalu ada

Diagnosa keperawatan :
Analisa :
Harga Diri Rendah
Maslah HDR Belum teratasi
Tindakan Keperawatan :
Planning Klien :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan latihan
menyapu dan mengepel - Menyarankan klien untuk latihan
- Mendiskusikan cara mencuci piring kegiatan mencuci piring yang benar
yang benar - Menyarankan klien memasukan
- Mencontohkan cara mencui piring latihan cuci piring kedalam jadwal
yang benar kegiatan harian
- Menyarankan kepada klien untuk
memperagakan kembali dengan apa
yang telah dicontohkan
- Memberikan pujian sewajarnya
- Menyarankan klien untuk memasukan
kedalam jadwal kegiatan harian.

Rencana Tindak Lanjut Perawat :

- Evaluasi jadwal kegiatan harian latihan


mencuci piring
- Diskusikan kemampuan
membersihkan kamar mandi/ WC
- Contohkan cara membersihkan kamar
mandi/ WC yang benar.
- Anjurkan klien untuk memperagakan
kembali apa yang telah di contohkan
- Beri pujian sewajarnya
- Anjurkan untuk memasukan latihan
kegiatan kedalam jadwal kegiatan
Ttd
harian

Perawat

Anda mungkin juga menyukai