Abstrak : Kegiatan pertambangan berupa eksploitasi dan ekstraksi mineral akan menghasilkan hasil
samping berupa tailing. Salah satu potensi pencemar yang ada di tailing selain logam berat adalah sianida.
Salah satu bentuk penanganan tailing oleh industri pertambangan, khususnya tambang bawah tanah adalah
dengan backfilling yaitu kegiatan pengisian kembali rongga yang terbentuk akibat kegiatan
pertambangan dengan material tailing. Kegiatan backfilling memiliki potensi mencemari air tanah yaitu
ketika material backfilling terkena air kemudian melarutkan pencemar yang ada di tailing seperti
sianida sehingga sangat dimungkinkan terbawa ke lapisan air tanah. Sebaran pencemar di lapisan
air tanah sulit untuk dikendalikan karena tidak mudah metentukan arah dan batas-batas alirannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sianida dapat menyebar di dalam air tanah pada
lokasi pertambangan. Metode yang dilakukan adalah dengan pemodelan solusi analitis Domenico
berdasarkan persamaan adveksi, dispersi dan retardasi. Simulasi pemodelan dilakukan dengan
menggunakan software matlabs. Simulasi ini juga akan memprediksi persebaran sianida pada 50 tahun
mendatang. Hasil pengujian sampel tailing didapatkan konsentrasi sianida sebesar 0,430 mg/L. Nilai
konsentrasi ini dijadikan sebagai konsentrasi awal (C0) dan diasumsikan konstan. Dengan memasukkan
nilai parameter-parameter yang dibutuhkan pada model didapatkan bahwa kontaminan sianida sudah
tersebar di air tanah lokasi pertambangan.
Abstract: Mining activities such as exploitation and extraction of minerals from mining will produce by
product as tailing. One potential contaminants in tailings instead of heavy metal is cyanide. General
treatment for tailings by mining industry (particularly underground mining) is backfilling. Backfilling is
refilling the empty room that formed by previous mining activities with tailing materials. In other word, the
tailing materials filled back to the cavity or empty room on the underground. Somehow tailings that used
for backfilling exposed by water and dissolve the contaminant that consist in it such as cyanide, very
possible it will be carried to the groundwater. Fate and transport contaminant in the groundwater and
aquifer is difficult to control because it is not easy to determine the flow and stream boundary. The aims of
this study is to determine how far fate and transport of cyanide in the groundwater at mining area. Method
of this study is by doing analytical model Dominico based on . The software that used in this simulation is
matlabs. Then, based on the simulations will perform prediction of how far fate and transport of cyanide
in the next 50 years. The first step before all of the study is take sampel of tailing as contaminant sources
that will be assumed as value of concentration C0. The laboratoium result of tailing sample show that the
concentration of cyanide is 0.430 mg/L. The results of this simulations shows that cyanide is detected in the
groundwater on the mining site.
26
EISSN : 2622-6774
Volume 7 No. 1 Maret 2020
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index
27
EISSN : 2622-6774
Volume 7 No. 1 Maret 2020
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index
masih ditemukan bahkan setelah enam tahun kontaminan dengan media tanah yang
kemudian. memberikan efek seolah-olah gerakan
kontaminan menjadi terhambat (Bedient et
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa al, 1999; Notodarmojo, 2005; Bear et al.,
spesies sianida yang paling dominan 2010).
ditemukan dalam air tanah adalah senyawa
kompleks besi-sianida dan bersifat stabil METODE PENELITIAN
pada pH netral hingga pH tinggi. Spesies Lokasi penelitian ini adalah daerah
sianida ini berpindah sebagai larutan non- pertambangan emas yang secara
reaktif pada material akifer sand-gravel. Pada administratif terletak di daerah konsesi
beberapa kasus, dekomposisi kimia spesies UBPE Pongkor . Secara geografis, berada
kompleks besi-sianida ini masih dapat terjadi pada 0670000 - 0673000 MT dan
namun kinetikanya sangat lambat (Dzombak 9260000- 9264000 MU (koordinat UTM
et al., 1996; Ghosh et al. 1999; Theis et al., zona 67). Parameter yang dianalisis pada
1994 dalam Gagnon et al., 2004) penelitian ini adalah sianida yang berasal dari
tailing. Analisa kandungan sianida pada
Penyebaran kontaminan pada air tanah di sampel air dari tailing mengacu pada SNI
sekitar kawasan tambang akan 6989.76: 2011. Sesuai dengan tata cara
digambarkan dalam bentuk model dengan pengambilan sampel untuk uji sianida,
menggunakan solusi analitik Domenico. sampel berupa tailing ditempatkan dalam
Parameter kontaminan yang menjadi fokus wadah botol plastikm kemudian ditambahkan
dalam penelitian ini adalah yang paling larutan NaOH 1 N sampai pH lebih besar 12.
dominan dalam tailing sebagai backfilling Botol yang sudah berisi sampel kemudian
yaitu sianida. Kontaminan di dalam tanah dimasukkan kedalam coolbox.
selalu dalam kondisi dinamis, berinteraksi
dengan partikel tanah atau mengalami Sampel air tanah dilakukan pada 2 sumur
transformasi sampai terjadi keseimbangan pantau yang mengacu pada SNI
(Notordarmojo, 2005; Salami, 2013). Dalam 6989.58:2008. Sampel ini akan diuji nilai
proses perpindahannya, interaksi dengan konsentrasi sianidanya untuk dibandingkan
komponen-komponen lain yang ada di dengan hasil simulasi model nantinya.
lingkungan adalah salah satu hal penting Bersamaan juga dilakukan pengumpulan data
yang perlu dicermati disamping mengetahui primer mengenai tinggi muka air tanah untuk
kecepatan proses transport kontaminan kemudian dijadikan data menentukan arah
tersebut. (Schnoor, 1996; Konig, 2009). Pada kecepatan air tanah. Pengukuran kecepatan
lingkungan tanah dan air tanah, proses air tanah dilakukan sesuai dengan hukum
transport yang utama adalah adveksi, difusi, Darcy yang dikembangkan oleh Pinder.
dispersi, adsorbsi, (Bedient et al., 1999) dan (Pinder, 1981; Notodarmodjo, 2005).
retardasi (Notodarmojo, 2005). Adveksi
merupakan perpindahan kontaminan yang Setelah arah dan kecepatan air tanah
mengikuti aliran dan kecepatan air tanah di didapatkan dari perhitungan, kemudian
media berpori. Dispersi adalah proses dilakukan perhitungan nilai faktor retardasi.
pencampuran yang diakibatkan oleh Nilai faktor retardasi berpengaruh pada
perbedaaan kecepatan di media berpori dan perpindahan kontaminan dalam air tanah
hasil dari dilusi larutan. Sedangkan retardasi dimana faktor retardasi memberikan efek
adalah proses transport akibat reaksi antara memperlambat kontaminan. Faktor retardasi
28
EISSN : 2622-6774
Volume 7 No. 1 Maret 2020
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index
𝑅 =1+
𝜌𝑏
𝐾𝑑 ………………………………(1)
𝜃𝑤
29
EISSN : 2622-6774
Volume 7 No. 1 Maret 2020
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index
Dari studi geologi ditemukan bahwa secara Penentuan arah dan kecepatan air tanah
umum litologinya tersusun atas tuff breksi dengan memasukkan data-data sumur pantau
dan tuff andesit yang memiliki nilai porositas air tanah berupa koordinat x dan y,
(n) 0,41 (Bedient et al., 1999; Delleur, 2007) ketinggian (elevasi) dan ketinggian muka air
dan bulk density sebesar 2,36 gr/cm3 tanah. Pengukuran kecepatan air tanah ini
(Aswinda, 2011). dilakukan berdasarkan prinsip hukum Darcy
yang dikembangkan lebih lanjut oleh Pinder
Tabel 1. Sifat fisik dan permeabilitas tanah (1991), dengan asumsi tanah dalam kondisi
homogen, isotrop, tidak ada aliran yang
No Parameter tanah Satuan Nilai menyebar, dan terdapat pengaliran air yang
1 Wet Density gr/cm3 0.41 terus menerus (Kamil, 2012). Bedasarkan
2 Specific Gravity gr/cm3 2,36 asumsi tersebut makan nilai konduktivitas
3 Dry Density gr/cm3 2,09
hidrolik pada setiap arah adalah Sama (Kx =
4 Porositas - 0,41
5 Permeabilitas Cm/detik 2,164 x 10-5
Ky= Kz). Parameter yang dibutuhkan adalah
koordinat, elevasi, tinggi muka air tanah dan
Diperoleh juga nilai permeabilitas tanah yang kedalaman sumur. Dari perhitungan ini
berkisar kurang lebih 0,18 meter/hari. Angka didapatkan kecepatan air tanah adalah 0,093
permeabilitas merupakan salah satu m/hari.
komponen yang mempengaruhi kecepatan air
tanah, dimana semakin kecil nilai Model persebaran sianida di air tanah
permeabilitas tanah maka kecepatan air tanah Solusi analitik yang digunakan dalam
akan semakin lambat sesuai dengan aturan penelitian ini adalah solusi analitik yang
pada hukum Darcy (Evangelides et al., dikembangkan oleh Ogata-Banks dan solusi
2010). analitik yang dikembangkan oleh Dominico-
Robbins (1987). Komponen-komponen yang
Konsentrasi kontaminan serta kecepatan digunakan dalam menyelesaikan model
air tanah penyebaran kontaminan pada air tanah
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai diperoleh berdasarkan data lapangan dan data
sumber kontaminan sianida adalah tailing. asumsi yang diperoleh dari studi literatur.
Secara visual tailing berupa lumpur dengan
banyak air (sangat encer). Dari hasil
pengujian sampel tailing diperoleh nilai
konsentrasi sianida sebesar 0,430 mg/L. nilai
30
EISSN : 2622-6774
Volume 7 No. 1 Maret 2020
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index
Tabel 3. Parameter yang diperlukan dalam model parameter siania adalah berkisar 0,0014 L/kg
analitik Domenico (Allison et al., 2005). Untuk akifer
unsaturated, nilai K sangat dipengaruhi oleh
No Parameter Unit Nilai Sumber
water content θ (Nimmo, 2009; Sitarenios et
1 Waktu (t) Tahun 20 Asumsi
al., 2012).
Panjang
2 Meter 343 Data sekunder
sumber
Adveksi
3 Lebar sumber Meter 200 Data sekunder
Simulasi adveksi dijalankan hanya dengan
4 Kedalaman Meter 5 Data sekunder
mengganti-ganti nilai kecepatan air tanah
5 Porositas (n) - 0,41 Data sekunder sementara nilai parameter lain tetap. Simulasi
Water content ini dijalankan hanya dengan mengganti-ganti
6 % 17 Aswinda, 2011
(θw)
Air content
nilai kecepatan air tanah sementara nilai
7 % 83 Aswinda, 2011 parameter lain tetap. Data kecepatan air tanah
(θa)
Bulk density adalah 33,94 m/tahun atau 0,093 m/hari.
8 gr/cmᵌ 2,36 Aswinda, 2011
(ρ) Variasi kecepatan air tanah yang dilakukan
Laporan adalah 0,01 m/hari dan 0,15 m/hari.
Permeabilitas
9 m/hari 0,18 Hidrogeologi
(K)
PT. Antam
Koefisien
10 distribusi
(Kd)
Studi Literatur
- Sianida L/Kg 0,0014
(USEPA, 1996)
Dispersivitas
Studi Literatur
11 longitudinal Meter 0,1*x
(USEPA, 1996)
(ax)
Dispersivitas
Studi Literatur
12 transversal Meter 0,33*ax
(USEPA, 1996)
(ay)
Dispersivitas Studi Literatur
13 Meter 0,056*ax
vertikal (az) (USEPA, 1996)
Konsentrasi Analisa
14 mg/L 0,430
sianida laboratorium
Laporan
Konduktivitas
15 m/hari 0,18 Hidrogeologi
hidrolis
PT. Antam
Kecepatan air
16 m/tahun 33.94 Data Lapangan
tanah
31
EISSN : 2622-6774
Volume 7 No. 1 Maret 2020
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index
(a) R = 1
(b) R = 5
Gambar 4. Hasil simulasi retardasi
32
EISSN : 2622-6774
Volume 7 No. 1 Maret 2020
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index
KESIMPULAN
Pengujian laboratorium terhadap sampel air
tanah yang diambil dari sumur pantau yang
berjarak 91 meter dan 126 meter dari sumber
sudah ditemukan kontaminan sianida dengan
konsentrasi sebesar 0,088 mg/L dan 0,067
mg/L.
Gambar 5. Hasil simulasi model
Dari hasil simulasi didapatkan bahwa
kontaminan sianida sudah menyebar sejauh
Dari gambar 5 menunjukkan bahwa simulasi
lebih dari 600 meter dari sumber. Dari hasil
persebaran sianida pada waktu t = 20 tahun
simulasi prediksi persebaran sianida pada
menunjukkan hasil yaitu sianida terdeteksi
kurun waktu 20 tahun, 40 tahun, 60 tahun dan
pada jarak + 600 meter.
80 tahun yang akan dating didapatkan bahwa
sianida akan terdeteksi pada jarak 900 meter,
Prediksi Model
1600 meter, 2200 meter, dan 3000 meter.
Prediksi model dilakukan guna melihat
persebaran kontaminan pada air tanah untuk
waktu yang medatang. Prediksi model
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan pada 20 tahun, 40 tahun, 60 tahun
[1] Ahyani. Mochammad, (2011) :
dan 50 tahun. gambar 6. Menunjukkan hasil
Pengaruh Kegiatan Penambangan
simulasi model dalam memprediksi
Emas Terhadap Kondisi Kerusakan
persebaran kontamian pada air tanah pada
Tanah Pada Wilayah Pertambangan
kurun waktu tertentu. Perpotongan pada jarak
Rakyat di Bombana Sulawesi
91 meter dan nilai konsentrasi 0,08 mg/L
Tenggara, Program Magister Ilmu
adalah kondisi hasil pengujian laboratoriun
Lingkungan, Universitas Diponegoro:
terhadap konsentrasi sianida dari air tanah
Semarang
sumur pantau yang berjarak 91 meter dari
tailing pond.
33
EISSN : 2622-6774
Volume 7 No. 1 Maret 2020
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index
34
EISSN : 2622-6774
Volume 7 No. 1 Maret 2020
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index
South Africa. University of the [23] Troldborg, Mads., Binning, Philip J.,
Witwatersrand, Johannesburg. Nielsen, Signe., Kjeldsen, Peter.,
Christensen, Anders G. (2009) :
[17] Pinder, George. F., Celia, Michael. Unsaturated Zone Leaching Models
Gray, William G. (1981) : Velocity For Assessing Risk To Groundwater Of
Calculation from Randomly Located Contaminated Sites. Journal of
Hydraulic Heads. Journal of contaminant Hydrology vol 105. Pg.
Groundwater vol. 19 p 262-264 28-37 : Elsevier
[18] Salami, L., Olafadehan, A. O., [24] Troldborg, Mads. (2010) : Risk
Babagana, G., Susu, A.A. (2013) : Assessment Models and Uncertainty
Prediction of Contaminants in Estimation of Grounwater
Groundwater Polluted By Leachates Contaminant from Point Sources.
from a Landfill Site. International Technical University of Denmark
Journal of Research and Reviews in
Applied Sciences. Vol. 15 Issue 3 [25] Tong, W., Y. Rong. (2013) : Dominico
Spreadsheet Analytical Manual.
[19] Sartaj, Majid., Asghari, Keyvan., California Regional Water Quality
Mohajeri, Arash. (2004) : Laboratory Control Board: Los Angles
Investigation of Migration of Cyanide
Discharged by Steel Industries into [26] Zagury, G J., Oudjehani, K. and
Groundwater. Civil Eng. Dept. Isfahan Deschenes, L. (2004) :
University of Technology. Characterization and Availability of
Cyanide in Solid Mine Tailing from
[20] Shih, T., Y, Rong. (2001) : Manual for Gold Extzaraction Plants. Science of
Domenico NonSteady State the Total Environment 320, page 211-
Spreadsheet Analytical Model. . 224.
http://www.waterboards.ca.gov/rwqcb
4/water_issues/programs/ust/publicatio [27] Y. Arbi, R. leonardo Siregar, and Tri
ns. Diakses pada 28 Februari 2014 Padmi Damanhuri, “KAJIAN
PENCEMARAN AIR TANAH OLEH
[21] Sitarenios, Panagiotis., Bardanis, LINDI DI SEKITAR AIR DINGIN
Michael., Kavvadas, Michael. (2012) : KOTA PADANG,” Sains dan Teknol.
Evaluation of Various Soil-Water J. Keilmuan dan Apl. Teknol. Ind., vol.
Characteristic Curve Model for Soil 18, no. 1, pp. 46–52, 2018.
From Greece. Proceedingsof the
Second European Conference on [28] Y. Arbi and E. R. Aidha,
Unsaturated Soils, Volume 2. E- “SIMULATION OF MERCURY
UNSAT 2012 TRANSPORT FROM GOLD MINING
ACTIVITIES IN PELAWAN RIVER ,
[22] Soemirat. Juli. (2011) : Kesehatan SAROLANGUN,” in 4th International
Lingkungan Edisi Revisi. Gadjah Mada Conference on Technical and Vocation
University Press: Yogyakarta. Education and Training, 2017, vol. 4,
pp. 567–571.
35