Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BIOKIMIA

“CHOLESTEROL“

DISUSUN OLEH :

NAMA : PATIMAH HANUM TANJUNG

NPM : 1910070150004

DOSEN PENGAMPU :
1. Dr. Zulbadar Panil, Bioch
2. apt. Siska Ferilda, M.Farm

FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI FARMASI KLINIS
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TAHUN 2020-2021
I.TUJUAN
Menginterprestasikan hasil laboratorium yang diperoleh

II. PRINSIP
Cholesterol diukur setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indicator quinoneimine
dibentuk dari hydrogen peroksida dan 4-aminpphenazone dalam phenol dan peroksidase.
III. REAKSI
Cholesterolester + H2O CHE Cholesterol + asam lemak
CHO
Cholesterol + O2 cholestene -3-one + H2O2
2 H2O2 + O2 + 4-aminophenazone + phenol quinoneimine + 4 H2O

IV. TEORI DASAR


Kolesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel tubuh,
yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku
beberapa hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan, akan
mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke. Kolesterol secara alami bisa dibentuk
oleh tubuh sendiri, selebihnya didapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan,
margarin, keju, dan susu. Makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan
beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolesterol (Dalimartha, 2008).
Dari segiilmukimia, kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan
oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon seks,
hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu usus
untuk menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pas atau normal, kolesterol adalah lemak yang
berperan penting dalam tubuh. Namun, jika terlalu banyak, kolesterol dalam aliran darah
justru berbahaya bagi tubuh (Nilawati, 2008).
Kelebihan kolesterol akan menyebabkan zat tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dalam
tubuh dan akan mengendap dalam pembuluh darah arteri. Hal yang akan terjadi selanjutnya
adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (lazim dikenal sebagai atherosklerosis)
hingga penyumbatan dan pemblokiran aliran darah (atherosklerosis). Akibatnya, jumlah
suplai darah ke jantung berkurang, terjadi sakit atau nyeri dada yang disebut angina, bahkan
dapat menjurus keserangan jantung (Nilawati, 2008).
Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenis nya yang dibedakan
dengan cara ultra sentrifugasi. Kelima fraksi tersebut adalah kilomikron, very low density
lioprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL),
dan high density lipoproteinhigh (HDL) (Dalimartha,2008).
Secara fisiologi kolesterol penting bagi tubuh, karena merupakan bahan penyusun
membrane sel, sintesis garam empedu dan prasat hormone khususnya kelompok
hormone steroid. Namun demikian, kelebihan kolesterol dapat menyebabkan timbulnya
berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah atherosceloris yaitu timbunan kolesterol
pada pembuluh darah khususnya pada tunica media arteri (Sitepoe, 1992).
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
 Tabung reaksi
 Pipet Mikro
 Chemistry Analyzer
 Waterbath
B. Bahan
 Serum darah (Sampel)
 Cholesterol ( Larutan Standar )
 Air (Blanko)
 RGT (Reagen) : Buffer fosfat (pH 6.5) 100mmol/L
4- Amonophenazone 0,25 mmol/L
Phenol 5 mmol/L
Peroksidase > 5 KU/L
Cholesterolesterase > 150 U/L
Cholesteroloxidase > 100 U/L
Natrium azida 0.25%

VI. PROSEDUR
1. Siapkan sampel,larutan standar, blanko dan reagen berupa RGT .
2. Siapkan 3 tabung reaksi dan pipet.
3. Tabung reaksi pertama diisi dengan larutan serum darah atau sampel dengan menggunakan pipet
sebanyak 10µl dan tambahkan reagen RGT sebanyak 1000µl.
4. Tabung reaksi kedua diisi dengan larutan standar yang berupa Cholesterol dengan menggunakan
pipet sebanyak 10µl dan tambahkan reagen RGT sebanyak 1000µl.
5. Tabung rekasi ketiga diisi dengan Air yang merupakan blanko dengan menggunakan pipet
sebanyak 10µl dan tambahkan reagen RGT sebanyak 1000µl.
6. Kemudian inkubasikan dengan suhu 37oC selama 5 menit menggunakan waterbath.
6. Masukkan tabung reaksi yang sudah berisi masing-masing larutan kedalam Chemistry Analyzer.
7. Lakukan pembacaan absorbansi, dan catat hasilnya.
8. Hitung kadar cholesterol.
VII. DATA PENGAMATAN
Larutan Standar (Cholesterol)
Konsentrasi larutan standar Cholesterol = 200 mg/dl
No Larutan Standar Absorbansi (A)
1 Pertama 0,460
Sample (serum)
No Sample Absorbansi (A)
1 Pertama 0,358
Blanko (Air)
No Blanko Absorbansi (A)
1 Pertama 0,043

Perhitungan

Absorban Sampel
( S−B) mg
C= x Cstd ( )
( STD−B ) dl
Absorban Standar

0,358
= X 200
0,460
= 155,65 mg/dl
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol yang bertujuan untuk
menganalisis kadar kolesterol dan menginterpretasikan hasil serta menghubungkan dengan
keadaan patologi klinik. Metode yang digunakan untuk percobaan pemeriksaan kadar
kolesterol adalah menggunakan metode enzimatik. Sampel yang digunakan dalam praktikum
kali ini yaitu serum yang didapat dari darah yang sudah disentrifugasi sehingga menghasilkan
serum.
Prinsip pemeriksaan pada metode ini yaitu kolesterol di tentukan setelah hidrolisa
enzimatik dan oksidasi, indicator Quinonimine terbentuk dari hydrogen peroxidase dan 4-
aminitipyrin dengan adanya phenol dan peroxidase. Indikator quinoneimin terbentuk dari
hidrogen peroksidadan 4 – aminoantipyrin dengan adanya phenol dan peroksida. Peroksida
yang dihasilkan bereaksi dengan 4-aminoantipirin yang dikopling dengan fenol dan
menghasilkan senyawa warna quinoneimina (chromagen). Besarnya intensitas warna yang
dihasilkan oleh senyawa quinoneimina tersebut ekuivalen dengan kadar kolesterol dalam
serum darah. Sebelum diukur nilai absorbansi dari larutan standar dan larutan uji, terlebih
dahulu larutan tersebut dihangatkan pada suhu 37oC selama 5 menit. Pengaturan suhu  37oC
dimaksudkan  agar enzim-enzim yang digunakan dalam reaksi dapat bekerja secara optimal
seperti berada pada kondisi dalam tubuh.
Selanjutnya sampel dianalisis dengan Chemistry Analyzer untuk mengetahui
absorbansinya, Pada proses tersebut dilakukan pengukuran dimana nilai absorban untuk
sampel serum adalah 0,358 nm. Untuk absorbansi standar yaitu 0,460 nm. Sedangkan untuk
absorbansi blanko (Air) sebesar 0,043. Selanjutnya dilakukan perhitungan kadar Cholesterol
didalam serum darah.
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh kadar kolesterol Dari hasil percobaan yang telah
dilakukan, didapat kadar kolesterol dalam darah sebesar  155,65 mg/dL. Kadar kolesterol
tersebut termasuk dalam kategori normal karena kurang dari 200 mg/dl. Darah dikatakan
rendah jika kurang dari 132 mg/dl, dikatakan normal yaitu 132 – 200 mg/dl, dan dikatakan
tinggi jika lebih dari 200 mg/dl.

IX. KESIMPULAN
Dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah. Diperoleh kadar kolesterol
darah sebesar 155,65 mg/dl yang termasuk kedalam kadar normal. Nilai konsentrasi
kolesterol (normal) adalah dibawah 200 . Bila melebihi 240 beresiko tinggi terkena serangan
jantung dan stroke. Hiperkolesterol dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah makanan. Makanan yang banyak mengandung kolesterol dengan kadar lemak jenuh
akan meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins), Trigliserida, dan
Lp(a) dalam darah. Lemak jenuh ini berasal dari daging dan produk olahan susu yang akan
meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan juga diketahui memiliki
kadar lemak jenuh yang tinggi seperti minyak yang terbuat dari buah kelapa dan sawit Selain
pola makan yang tidak seimbang, faktor keturunan, kelebihan berat badan (obesitas),
merokok serta jarang berolahraga merupakan penyebab umum kolesterol tinggi.

Anda mungkin juga menyukai