Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BIOKIMIA

“ PENGUJIAN ANTIOKSIDAN “

DISUSUN OLEH :

NAMA : PATIMAH HANUM TANJUNG

NPM : 1910070150004

DOSEN PENGAMPU :
1. Dr. Zulbadar Panil, Bioch
2. apt. Siska Ferilda, M.Farm

FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI FARMASI KLINIS
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TAHUN 2020-2021
UJI SIFAT ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP GUGUS FENOL
PADA PISANG
I.Tujuan praktikum:
untuk melihat efek antioksidan vitamin C

II. Teori
A.VITAMIN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki
Fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari segi ezymologi, vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim. Sebagai salah satu komponen gizi,
vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh dan tidak berfungsi
menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Beberapa vitamin dapat
bersifat sebagai reduktor, yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya oksidasi pada zat
lain atau sebagai antioksidan. Vitamin yang dapat bersifat sebagai antioksidan adalah vitamin
yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal
bebas tersebut dapat diredam atau tidak mudah teroksidasi oleh udara, contohnya adalah
Vitamin C (asam askorbat) dan vitamin E (alfa-tokoferol). Fungsi utama antioksidan
digunakan sebagai upaya untuk memperkecil terjadinya proses kerusakan dalam makanan,
dan menghambat proses ageing atau penuaan.
B.ANTIOKSIDAN
Antioksidan merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari
serangan radikal bebas. Yang termasuk ke dalam golongan zat ini antara lain vitamin,
polipenol, karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat bear peranannya pada manusia
untuk mencegah terjadinya penyakit. Secara umum antioksidan dikelompokkkan menjadi 2
yaitu antioksidan enzimatis dan antioksidan non enzimatis yang berupa mikronitrien.
Antioksidan enzimatis dapat dibentuk dalam tubuh, seperti super oksida dismutase (SOD),
glutation peroksida, katalase, dan glutation reduktase. Sedangkan antioksidan non enzimatis
yang berupa mikronutrien yang masih dibagi menjadi 2 kelompok :
1. Antioksidan larut lemak : tokoferol, karetenoid, flavonoid, quinon, dan bilirium.
2. Antioksidan larut air : asam askorbat, asam urat, protein pengikat logam dan protein
pengikat heme.
Berdasarkan fungsinya, antioksidan dapat dibagi menjadi :
a. Tipe pemutus rantai reaksi pembentuk radikal bebas, dengan menyumbangkan atom
H, misalnya vitamin.
b. Tipe pereduksi, dengan mentransfer atom H atau oksige, atau bersifat pemulung,
misalnya vitamin C.
c. Tipe pengikat logam, mampu mengikat zat peroksidan seperti Fe2+ dan Cu2+,
misalnya flavonoid.
d. Antioksidan sekunder, mampu mendekomposisi hidroperoksida menjadi bentuk
stabil, pada manusia dikenal SOD, katalase, glutation peroksidase.
C.FENOL
Senyawa fenol atau hidroksi benzena atau karbonat termasuk asam lemak senyawa
organik dengan gugus OH-, sistem cincin benzena atau aromatik kompleks, sangat peka
terhadap oksidasi enzim fenolase. Bersifat mudah larut dalam air. Senyawa fenol berupa
senyawa aromatik sehingga semuanya menunjukkan serapan kuat daerah spektrum ultra
violet. Fenol terdapat pada dinding sel, apabila sel rusak, fenol akan bereaksi dengan oksigen,
lalu membentuk melanoidin berwarna coklat.
III. Bahan dan Alat
A.Bahan
 Larutan asam askorbat
 Pisang
B.Alat
 Beker gelas
C.SKEMA KERJA
 Sediakan 2 beker 50ml
 Pada beaker pertama, masukkan 20ml asam askorbat dan masukan beberapa potong
pisang yang disayat tipis
 Pada beker gelas yang kedua, lakukan sama seperti pada beaker pertama disini kita
mengunakan air biasa.
 Setelah setengah ½ jam perhatikan warna pisang pada tiap-tiap beaker. Jelaskan
perbedaan dan penyebabnya.

IV. PRINSIP PERCOBAAN


Memperhatikan efek antioksidan vitamin C terhadap gugus fenol pada pisang

V. HASIL PERCOBAAN
BEKER GELAS I II III
Pisang disayat tipis 1 potong 1 potong 1 potong
Larutan asam askorbat 20 mL - -
Air - 20 mL -
Setelah ½ jam perhatikan perubahan warna pisang
Perubahan warna Pisang tidak Pisang menjadi Pisang menjadi
berubah warna kecoklatan kecoklatan
(Tidak ( Teroksidasi ) (Teroksidasi)
teroksidasi )

PEMBAHASAN
Pada beker gelas yang pertama diberi 1 potong pisang dengan menambahkan 20 mL larutan
asam askorbat, lalu didiamkan selama 30 menit. Tidak terjadi perubahan warna. Hal ini
disebabkan karena adanya larutan askorbat yang berfungsi sebagai antioksidan, dengan cara
vitamin C menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas yang terdapat
dalam buah, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam sehingga tidak ada radikal bebas
yang aktif yang dapat merubah warna menjadi coklat tua.
Pada beker gelas yang kedua dan ketiga diberi masing-masing 1 potong buah pisang dengan
menambahkan pada beker gelas kedua larutan air sebanyak 20 mL. Lalu didiamkan pula
selama 30 menit. Terjadi perubahan warna menjadi coklat. Ini disebabkan karena senyawa
yang terdapat dalam buah pisang mudah teroksidasi berubah menjadi warna coklat. Radikal
bebas yang ada dalam buah akan terus aktif dan teroksidasi oleh udara dan mengubah warna
menjadi coklat.

VI. KESIMPULAN
1. Terjadi reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh enzim fenol oksidase pada sayatan
pisang.
2. Vitamin C dapat menghambat efek oksidasi dari senyawa fenol oleh polifenol
oksidase pada sayatan pisang.
UJI SIFAT REDUKSI VITAMIN C TERHADAP REAGEN BENEDICT
I.Tujuan praktikum:
untuk melihat efek antioksidan vitamin C

II. Teori
A.VITAMIN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki
Fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari segi ezymologi, vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim. Sebagai salah satu komponen gizi,
vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh dan tidak berfungsi
menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Beberapa vitamin dapat
bersifat sebagai reduktor, yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya oksidasi pada zat
lain atau sebagai antioksidan. Vitamin yang dapat bersifat sebagai antioksidan adalah vitamin
yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal
bebas tersebut dapat diredam atau tidak mudah teroksidasi oleh udara, contohnya adalah
Vitamin C (asam askorbat) dan vitamin E (alfa-tokoferol). Fungsi utama antioksidan
digunakan sebagai upaya untuk memperkecil terjadinya proses kerusakan dalam makanan,
dan menghambat proses ageing atau penuaan.
B.ANTIOKSIDAN
Antioksidan merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari
serangan radikal bebas. Yang termasuk ke dalam golongan zat ini antara lain vitamin,
polipenol, karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat bear peranannya pada manusia
untuk mencegah terjadinya penyakit. Secara umum antioksidan dikelompokkkan menjadi 2
yaitu antioksidan enzimatis dan antioksidan non enzimatis yang berupa mikronitrien.
Antioksidan enzimatis dapat dibentuk dalam tubuh, seperti super oksida dismutase (SOD),
glutation peroksida, katalase, dan glutation reduktase. Sedangkan antioksidan non enzimatis
yang berupa mikronutrien yang masih dibagi menjadi 2 kelompok :
3. Antioksidan larut lemak : tokoferol, karetenoid, flavonoid, quinon, dan bilirium.
4. Antioksidan larut air : asam askorbat, asam urat, protein pengikat logam dan protein
pengikat heme.
Berdasarkan fungsinya, antioksidan dapat dibagi menjadi :
e. Tipe pemutus rantai reaksi pembentuk radikal bebas, dengan menyumbangkan atom
H, misalnya vitamin.
f. Tipe pereduksi, dengan mentransfer atom H atau oksige, atau bersifat pemulung,
misalnya vitamin C.
g. Tipe pengikat logam, mampu mengikat zat peroksidan seperti Fe2+ dan Cu2+,
misalnya flavonoid.
h. Antioksidan sekunder, mampu mendekomposisi hidroperoksida menjadi bentuk
stabil, pada manusia dikenal SOD, katalase, glutation peroksidase.

Mekanisme kerja antioksidan seluler adalah sebagai berikut :


a. Berinteraksi langsung dengan oksidan, radikal bebas atau oksigen tunggal.
b. Mencegah pembentukan jenis oksigen reaktif.
c. Mengubah jenis oksigen reaktif menjadi toksik.
d. Mencegah kemampuan oksigen reaktif.
e. Memperbaiki kerusakan yang timbul.
III. Bahan dan Alat
A.Bahan
 Larutan vitamin C
 Larutan glukosa
 Reagen beneditc
B.Alat
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
C.Skema Kerja
 Sediakan dua tabung reaksi.
 Masukan masing-masing 2,5ml reagen benedict
 Tambahkan pada tabung pertama 4 tetes larutan vitamin C dan pada tabung kedua
tambahkan 4 tetes larutan glukosa.
 Panaskan dalam penangas air selama 5 menit atau dengan api spiritus selama 3 menit.
 Perhatikan endapan merah bata pada kedua tabung.

IV. PRINSIP PERCOBAAN


Memperhatikan proses reduksi vitamin terhadap reagen benedict yang mengandung
ion.

V. HASIL PERCOBAAN
Tabung reaksi I II III
Reagen benedict 2,5 mL 2,5 mL 2,5 Ml
Larutan asam askorbat 4 tetes - -
Larutan glukosa - 4 tetes -
Air - - 4 tetes
Didihkan dalam penangas air 5 menit atau di api spiritus 3 menit
Hasil Terjadi endapan Terjadi endapan Tidak terjadi
kuning merah bata endapan

PEMBAHASAN
Pada tabung pertama diberi reagen benedict 2,5 mL dengan menambahkan larutan
asam askorbat sebanyak 4 tetes, didinginkan dalam penangas air 5 menit atau di api spiritus 3
menit. Setelah diamati, terjadi perubahan atau terdapat endapan kuning. Vitamin C
merupakan reduktor kuat dengan adanya gugus enadiol sehingga mampu mereduksi ion Cu2+
dari pereaksi benedict menjadi ion Cu+ dengan membentuk endapan Cu2O yang berwarna
hijau kekuningan, kuning atau merah bata.
Pada tabung kedua diberi reagen benedict 2,5 mL dengan menambahkan larutan
glukosa sebanyak 4 tetes, lalu dididihkan dalam penangas air 5 menit atau di api spiritus 3
menit. Setelah diamati, terjadi perubahan atau terdapat endapan merah bata. Uji benedict ini
melibatkan proses oksidasi dan reduksi sebagai prinsip dasar pengujian benedict. Pada dasar
pengujian dapat mengindikasikan adanya gula pereduksi. Terjadi reduksi Cu2+ menjadi Cu+,
proses reduksi dilakukan oleh karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas.
Reduksi ini menghasilkan suatu endapan kupro oksida (Cu2O) yang memiliki warna merah
bata.
VI. KESIMPULAN
Vitamin C dapat mereduksi ion Cu2+ dari pereduksi benedict menjadi ion Cu+ dengan
membentuk endapan Cu2O yang berwarna hijau kekuningan, kuning atau merah bata.

Anda mungkin juga menyukai