DISUSUN OLEH :
NPM : 1910070150004
DOSEN PENGAMPU :
apt. Dini hanifa, M.Farm
apt. Wida Ningsih, M.Farm
FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI FARMASI KLINIS
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TAHUN 2020-2021
I.TUJUAN
Menentukan tegangan permukaan cairan dengan tensiometer Du nouy dan Metode Kapiler
γ=½xrxρxhg
keterangan :
γ = teganganpermukaan
r = jarijari pipa kapiler
h = tinggi
g = grafitasi
ρ = kerapatancairan
1. Penentuan kerapatan
ρ = Massa cairan
volume piknometer
= 21,85 gr
25 mL
= 0,874 g/mL
ρ = Massa cairan
volume piknometer
= 24,4 gr
25 mL
= 0,976 g/mL
3.AIR
DIK : Berat Piknometer Kosong = 31,92 gram
Berat Piknometer + cairan = 63,82 gram
Volume Piknometer (Vp) = 25 mL
DIT : Kerapatan Paraffin Cair (ρ)... ?
Jawab :
Bobot jenis = (Bobot pikno+air) – ( Bobot pikno kosong )
= 63,82 – 31,92
= 31,9 gram
ρ = Massa cairan
volume piknometer
= 31,9 gr
25 mL
= 1,276 g/mL
4.Gliserin
DIK : Berat Piknometer Kosong = 11,39 gram
Berat Piknometer + cairan = 23,71 gram
Volume Piknometer (Vp) = 25 mL
DIT : Kerapatan Paraffin Cair (ρ)... ?
Jawab :
Bobot jenis = (Bobot pikno+cairan) – ( Bobot pikno kosong )
= 23,71 – 11,39
= 12,32 gram
ρ = Massa cairan
volume piknometer
= 12,32 gr
25 mL
= 0,4928 g/mL
1. PARAFFIN CAIR
Dik : r = 0,025 cm
ρ = 0,874 g/mL
h1 = 2,60
h2 = 2,50
h3 = 2,40
g = 10 m/s
Dit : Tegangan permukaan 1,2,3 dan rata-rata ... ?
Jawab :
1. Tegangan permukaan 1
γ=½xrxρxhg
= ½ x 0,025 cm x 0,874 g/mL x 2,60 x 10 m/s
= 0,28405 dyne/cm
2. Tegangan permukaan 2
γ=½xrxρxhg
= ½ x 0,025 cm x 0,874 g/mL x 2,50 x 10 m/s
= 0,273125 dyne/cm
3. Tegangan permukaan 3
γ=½xrxρxhg
= ½ x 0,025 cm x 0,874 g/mL x 2,40 x 10 m/s
= 0,2622 dyne/cm
Rata-rata = 0,28405 + 0,273125 + 0,2622
3
= 0,273125 dyne/cm
3.AIR
Dik : r = 0,025 cm
ρ = 1,276 g/mL
h1 = 3,00
h2 = 3,00
h3 = 3,50
g = 10 m/s
Dit : Tegangan permukaan 1,2,3 dan rata-rata ... ?
Jawab :
1. Tegangan permukaan 1
γ=½xrxρxhg
= ½ x 0,025 cm x 1,276 g/mL x 3,00 x 10 m/s
= 0,4785 dyne/cm
2. Tegangan permukaan 2
γ=½xrxρxhg
= ½ x 0,025 cm x 1,276 g/mL x 3,00 x 10 m/s
= 0,4785 dyne/cm
3. Tegangan permukaan 3
γ=½xrxρxhg
= ½ x 0,025 cm x 1,276 g/mL x 3,50 x 10 m/s
= 0,55825 dyne/cm
Rata-rata = 0,4785 + 0,4785 + 0,55825
3
= 0,50508 dyne/cm
4.Gliserin
Dik : r = 0,025 cm
ρ = 0,4928 g/mL
h = 3,00
g = 10 m/s
Dit : Tegangan permukaan...?
Jawab :
γ=½xrxρxhg
= ½ x 0,025 cm x 0,4928 g/mL x 3,00 x 10 m/s
= 0,1848 dyne/cm
V. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini membahas mengenai cara menentukan tegangan permukaan
pada suatu zat cair. Zat cair yang digunakan sebagai sampel adalah air, paraffin cair, Na
Lauryl Sulfat 0,1% dan Gliserin. Natrium lauryl sulfat berfungsi sebagai surfaktan, yang
dapat menurunkan tegangan permukaan antara 2 zat yang tidak dapat bercampur
sehingga zat tersebut dapat bercampur, sedangkan paraffin liquidum berfungsi sebagai
laksativa. Metode yang digunakan untuk menentukan tegangan permukaan pada
praktikum adalah metode kenaikan pipa kapiler . Penentuan tegangan permukaan
dapat menggunakan metode selain kenaikan pipa kapiler yaitu metode cincin Du
Nouy/Tesiometer Du Nouy.
Tegangan muka dapat didefinisikan sebagai gaya yang terjadi pada permukaan
suatu cairan yang menghalangi ekspansi cairan tersebut, sedangkan tegangan antar
muka (interfacial) adalah gaya per satuan panjang yang terjadi pada antar muka antar 2
fase cair yang tidak dapat tercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari
tegangan muka, sebab gaya adhesif antara 2 fase cair yang membentuk antar muka
lebih besar dari gaya adhesif antara fase cair dan fasa gas yang membentuk antar muka.
Metode kenaikan pipa kapiler diukur dengan melihat ketinggian zat cair yang
naik melalui pipa kapiler. Salah satu ujung pipa tersebut dicelupkan ke dalam
permukaan zat cair maka zat cair tersebut akan naik sampai pada ketinggian tertentu.
Prinsip kerja pipa kapiler ini adalah gaya adhesif antara molekul zat cair dan dinding
kapiler itu lebih besar daripada gaya kohesif antara molekul –molekul zat cair, sehingga
cairan dapat membasahi dinding kapiler, dan dapat mengalir naik di dalam pipa kapiler.
Zat cair dapat naik dalam pipa kapiler selain dipengaruhi oleh gaya adhesi yang besar
juga dipengaruhi oleh tegangan muka yang dimiliki zat aktif yang menyebabkan suatu
gaya untuk naik. Suatu saat kenaikan zat cair pada pipa kapiler dapat berhenti pada saat
gaya tekan ke atas sama dengan gaya gravitasi maka zat tersebut akan berhenti naik
pada pipa kapiler.
Penggunaan metode kenaikan kapiler memiliki beberapa keuntungan dan
kerugian. Keuntungan metode ini adalah waktu yang dibutuhkan relatif singkat serta
cara kerjanya yang praktis. Kerugiaannya adalah prosentase hasil pengukuran tinggi
yang tidak valid karena pengaruh tekanan saat pipa dimasukkan ke dalam larutan.
Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk menentukan tegangan
permukaan suatu zat dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar
muka dari suatu zat.
Semakin besar nilai kerapatan suatu zat akan semakin besar tegangan
permukaannya, hal ini sama dengan jari-jari pipa kapiler, semakin besar jari-jari pipa
kapiler, maka tegangan permukaannya juga semakin besar. Hasil percobaan
memperoleh nilai kerapatan masing-masing zat sebesar: