Anda di halaman 1dari 16

66

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan dasar pemikiran pada penelitian yang

dirumuskan dari fakta – fakta, observasi dan tinjauan pustaka. Kerangka konsep

memuat teori dalil atau konsep yang akan dijadikan dasar dan pijakan untuk

melakukan penelitian. Uraian dalam kerangka konsep menjelaskan hubungan

atau keterkaitan antara variabel penelitian. Variabel yang berkaitan baik variabel

penelitian maupun variabel pengganggu (confounding variable) dijelaskan

secara mendalam dan relevan dengan permasalahan yang diteliti, sehingga dapat

dijadikan dasar untuk menyusun hipotesis dan menjawab permasalahan

penelitian. Kerangka konsep umumnya disajikan dalam bentuk bagan, sehingga

jelas hubungan antar variabelnya (Saryono, 2011).

Penentuan kerangka konseptual oleh penelitian akan sangat membantu

dalam menentukan arah kebijakan dalam pelaksanaan penelitian (abd. Nasir,

2011).

Kerangka konsep dalam penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan

dengan media leaflet terhadap pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan ISPA

pada balita di Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa yaitu :


67

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Input Proses Output

Pengetahuan Pendidikan kesehatan Pengetahuan Ada pengaruh


ibu sebelum di dengan media leaflet ibu setelah di
lakukan tentang lakukan
pendidikan penatalaksanaan ISPA pendidikan Tidak ada
kesehatan pada balita kesehatan pengaruh

Umur ibu
Umur balita
Pendidikan ibu
Pekerjaaan ibu

Keterangan :

Di teliti :

Tidak di teliti :

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya harus di uji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa

yang kita cari atau kita ingin pelajari. Hipotesis adalah keterangan sementara dari

hubungan fenomena – fenomena yang kompleks. Oleh karena itu, perumusan

hipotesis dalam sebuah penelitian menjadi sangat penting dalam sebuah

penelitian (abd. Nasir, 2011).


68

Hipotesis merupakan pernyataan suatu dalil atau kaidah, tetapi

kebenarannya belum terujikan. Ciri hipotesis adalah merupakan kalimat

deklaratif, mengekspresikan korelasi dua variabel atau lebih, merupakan

jawaban sementara terhadap permasalahan, serta memungkinkan untuk

dibuktikan secara empirik (Saryono, 2011).

Hipotesis dalam penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan dengan

media leaflet terhadap pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan ISPA pada

balita di Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa yaitu :

H0 = Tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media leaflet

terhadap pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan ISPA pada balita

di Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa


H1 = Ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media leaflet terhadap

pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan ISPA pada balita di

Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa.

3.3 Desain Penelitian

Agar penelitian dapat berjalan sebagaimana mestinya, rancangan penelitian

harus disusun dan ditentukan sebelum melakukan penelitian. Rancangan

penelitian secara umum mencakup dari identifikasi masalah hingga tehnik

analisis data yang akan dilakukan. Secara khusus sering menyebut desain

penelitian dengan makna jenis penelitian yang akan digunakan untuk mencapai

tujuan penelitian. Desain penelitian yang dipilih akan membawa konsekuensi


69

pada aturan desain tersebut. Oleh karena itu, pemilihan desain penelitian harus

disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pemilihan desain penelitian yang

tepat akan menentukan bobot penelitian yang akan dilakukan. Pemilihan desain

harus disesuaikan dengan topik peneitian dengan memilih yang paling efesien

dan dengan hasil yang memuaskan (Saryono, 2011).

Dalam penelitian ini, desain atau rancangan penelitian yang digunakan

adalah Desain Quasi Experiment dengan menggunakan rancangan eksperimen

ulang non-random (non randomized pretest-posttest with control group). Dalam

desain ini, kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol)

dilakukan pengukuran sebelum dilakukan exposure / experimental treatment dan

setelah exposure / experimental treatment. Namun pada kelompok control tidak

dilakukan exposure / experimental treatment, hanya dilakukan pada kelompok

eksperimen (Saryono, 2011).

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap

menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat berupa factor risiko,

predictor, kausa / penyebab (Saryono, 2011).

Menurut Sugiyono (2009) yang dikutip oleh (abd. Nasir, 2011),

variabel Bebas (Independent) sering juga disebut variabel stimulus,


70

predictor atau attecendent merupakan variabel yang dapat mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat).

Variabel independent dalam penelitian ini adalah pendidikan

kesehatan dengan media leaflet.

3.4.2 Variabel Terikat (Dependent)

Variabel tergantung / terikat (dependent) adalah variabel yang

dipengaruhi. Variabel tergantung disebut juga kejadian, luaran, manfaat,

efek atas dampak,. Variabel tergantung juga disebut penyakit outcome

(Saryono, 2011).

Menurut Sugiyono (2009) yag dikutip oleh (abd. Nasir, 2011),

variabel dependent (tergantung) sering juga disebut variabel output,

criteria atau konsekuen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu

tentang penatalaksanaan ISPA pada balita.

3.5 Populasi, Sampel dan Sampling

3.5.1 Populasi
71

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek /

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Setiawan, Ari, 2011).

Populasi sering juga disebut universe merupakan sebagai keseluruhan

atau totalitas objek yang diteliti yang ciri-cirinya akan diduga atau di

taksir (estimated). Oleh karena itu, populasi sering pula diartikan sebagai

kumpulan objek penelitian dari mana data akan dijaring atau dikumpulkan

(abd. Nasir, 2011).

Populasi dalam penelitian dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan

dan lain – lain (Saryono, 2011).

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu yang memiliki balita

yang berkunjung di Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa yang

berjumlah 104 orang.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009) yang dikutip oleh (abd. Nasir, 2011),

sampel merupakan bagian populasi yang diambil dengan cara tertentu,

dimana pengukuran dilakukan.


72

Sampel sering juga disebut sebagai contoh adalah wakil dari

popul;asi yang ciri-cirinya akan diungkapkan dan akan digunakan unruk

menarik ciri-ciri populasi (abd. Nasir, 2011)

Sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi disebut sebagai

sampel agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan, maka penentuan sampel

yang dikehendaki harus sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan.

Kriteria ini berupa kriteria inklusi (batasan ciri / karakter umum pada

subyek penelitian, dikurangi karakter yang termasuk kriteria eksklusi) dan

kriteria eksklusi (sebagian subyek yang memenuh kriteria inklusi harus

dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian sehingga terjadi bias ( (Saryono, 2011).

Menurut Sugiyono (2008) yang dikutip dalam jurnal (Ilmiah,

Batanghari, & Vol, 2017), ukuran minimum sampel yang dapat diterima

berdasarkan pada metode eksperimental, antara 10-20 responden .

Jadi, besar sampel dalam penelitian ini adalah 32 (16 kelompok

eksperimen dan 16 kelompok control) orang yang dianggap mewakili

seluruh populasi dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut.

3.5.2.1 Kriteria Inklusi

1. Bersedia menjadi responden

2. Ibu yang memiliki balita menderita ISPA

3. Ibu yang membawa balitanya ke puskesmas


73

4. Tidak menderita bronchitis

3.5.2.2 Kriteria Eksklusi

1. Tidak bersedia menjadi responden

2. Ibu yang tidak memiliki balita menderita ISPA

3. Ibu yang tidak membawa balitanya ke puskesmas

4. Menderita bronchitis

3.5.3 Sampling

Sampling merupakan cara mengambi sampel dari populasinya dengan

tujuan sampel yang diambil dapat mewakili populasi yang akan diteliti.

Pada hakekatnya tehnik sampling dikembangkan dengan tujuan untuk

membantu para peneliti dalam upaya melakukan generalisasi dari hasil

penelitian yang telah dilakukan (abd. Nasir, 2011).

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

tehnik accidental sampling, yaitu peneliti mengumpulkan data dari subyek

yang ditemuinya, saat itu dan dalam jumlah secukupnya. (Saryono, 2011).

3.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa

setelah mendapat izin dari pihak terkait. Penelitian ini akan dilaksanakan pada

bulan februari hingga april 2018.


74

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian (Abd. Nasir, 2011).

Instrument adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa,

menyelidiki suatu masalah atau mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan

menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan untuk

menguji suatu hipotesis (Adi, Rian Pamungkas, 2017).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kusioner (angket).

3.8 Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji validitas dan realibiitas suatu alat dilakukan dengan tujuan untuk

menjamin bahwa alat ukur yang digunakan sensitive dan spesifik serta reliable.

Alat ukur dikatakan valid (sahih) apabila alat ukur tersebut mampu mengukur

dengan tepat apa yang hendak diukur. Alat ukur dikatakan reliable (andal) jika

alat tersebut memiliki sifat konstan, stabil dan tepat. Jadi, alat ukur dinyatakan

reliable apabila diujicobakan terhadap sekelompok subyek akan tetap sama

hasilnya, walaupun dalam waktu yang berbeda dan / atau jika dikenakan pada

subyek lain yang sama karakteristiknya hasilnya akan sama juga (abd. Nasir,

2011).

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan tes uji validitas dan

reliabilitas kusioner kepada ibu yang memiliki balita terhadap pengetahuan ibu
75

tentang penatalaksanaan ISPA yang bertempat di Puskesmas Aralle Kabupaten

Mamasa yang memiliki karakteristik yang hamper sama dengan responden yang

berada di Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa.

3.9 Metode Pengumpulan Data

3.9.1 Jenis Data

3.9.1.1 Data Primer

Data primer didapatkan dengan cara ujian atau tes tulis

dengan menggunakan kusioner berdasarkan variabel yang diteliti.

3.9.1.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Mambi Kabupaten

Mamasa dan pelusuran berbagai literature buku penunjang sesuai

dengan kebutuhan peneliti.

3.9.2 Tehnik Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari pihak yang terkait,

kemudian meminta izin ke kepala Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa.

Setelah izin diberikan, maka data diperoleh langsung ke lokasi penelitian.


76

3.9.3 Tehnik Pengolahan Data

3.9.3.1 Editing Data

Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data

penelitian atau data statistik. Editing merupakan proses

memeriksa data yang dikumpulkan melalui alat pengumpulan

data (instrumen penelitian). Tujuan pada tahap editing ini yaitu

melengkapi data yang kurang dan memperbaiki atau mengoreksi

data yang sebelumnya belum jelas.

3.9.3.2 Coding Data

Coding adalah mengklarifikasi jawaban dari para responden

kedalam kategori-kategori. Klarifikasi dilakukan dengan jalan

menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa angka,

kemudian dimasukkan kedalam lembar tabel kerja.

Umur ibu : 1 = <20 Tahun

2 = 20-35 Tahun

3 = >35 Tahun

Umur bayi : 1 = <1 Tahun

2 = 1-2 Tahun

3 = 3-5 Tahun

Tingkat pendidikan ibu : 1 = SD

2 = SMP

3 = SMA/SMK
77

4 = PT

Pekerjaan ibu : 1 = Tidak Bekerja

2 = Bekerja

3.9.3.3 Tabulating Data

Melakukan penataan data kemudian menyusun kedalam

bentuk tabel distribusi frekuensi.

3.9.3.4 Entry Data

Memasukkan data ke dalam program pengolahan data

melalui software yang dipilih penulis.

3.9.3.5 Cleaning Data

Pengecekan terakhir terhadap data yang sudah di entry untuk

memastikan adanya kesalahan data.

3.9.4 Analisa Data

3.9.4.1 Analisis Univariat

Pada analisis univariat data yang diperoleh dari hasil

pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi (Setiawan, Ari, 2011) dengan menghitung persentase

distribusi dari masing-masing variabel secara manual dengan

menggunakan program SPSS.

f
P= ×100 %
n
78

Keterangan:

P = Persentase yang dicari

f = Frekuensi

n = Jumlah sampel

Selanjutnya hasil perhitungan persentase tersebut dimasukan

kedalam kriteria yaitu:

1. Pengetahuan Baik jika : 76-100%

2. Pengetahuan Cukup jika : 56-75%

3. Pengetahuan Kurang jika : <56%

3.9.4.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara 2

variabel yaitu variabel independent dan variabel dependent.

Analisis bivariat menggunakan uji statistik yang sesuai dengan

tujuan penelitian dan skala data yang ada.

Analisa bivariat dimana akan diolah melalui SPSS

(Statistical Program For Social Science) dengan menggunakan

uji McNemar dimana uji Mc Nemar untuk data berpasangan.

(Sopiyudin, 2011). Pengunaan uji ini untuk melihat apakah

perbedaan atau perubahan antara 2 peristiwa sebelum dan


79

sesudahnya. Kategori data yaitu data multinominal lebih dari 2x2,

dengan menggunakan aplikasi SPSS.

3.10 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting, karena berhubungan dengan manusia secara langsung. Etika yang perlu

dan harus diterapkan adalah (Hidayat, 2010):

3.10.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Setelah menemukan responden, peneliti menerangkan tujuan dan

maksud penelitian dan menanyakan secara lisan kesediaannya untuk

menjadi responden penelitian. Setelah responden bersedia, peneliti

memberikan lembar persetujuan yang harus ditandatangani oleh

responden tersebut

3.10.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara

tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menandakan kode pada lembar pengumpulan data.

3.10.3 Kerahasiaan/Keleluasaan Pribadi (Confidientially/Privacy)

Menjaga kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti yaitu dengan cara setelah data


80

di entry dan dianalisa, kuesioner yang telah diisi oleh responden

dihancurkan/dibakar.

3.10.4 Menetapkan Sendiri (Sel Determination)

Responden mempunyai hak untuk memutuskan secara sukarela

apakah dia ingin berpartisipasi dalam suatu penelitian, tanpa

beresiko untuk dihukum, dipaksa, atau diperlakukan tidak adil.

Responden juga mempunyai hak untuk mengakhiri keikutsertaannya

sebagai subyek penelitian, untuk menolak memberikan informasi, atau

untuk menerima klarifikasi tentang tujuan penelitian bahkan pertanyaan

khusus lainnya.

3.10.5 Mendapatkan Penjelasan Secara Lengkap (Full Disclosure)

Merupakan hak responden untuk mendapatkan penjelasan yang

lengkap tentang sifat penelitian, hak subjek untuk menolak berperan

serta, tanggung jawab peneliti, serta kemungkinan resiko dan manfaat

yang bisa terjadi.


81

DAFTAR PUSTAKA

abd. Nasir, dkk. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan : Konsep
Pembuatan Karya Tulis dan Thesis untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Adi, Rian Pamungkas, A. M. U. (2017). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV.
Trans Info Media.
Ilmiah, J., Batanghari, U., & Vol, J. (2017). PENGARUH PENDIDIKAN
KESEHATAN DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN
IBU TENTANG PENATALAKSANAAN ISPA PADA BALITA DI
POSYANDU Tina Yuli Fatmawati 1, 17(3), 227–234.
Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula.
(A. Setiawan, Ed.). Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Setiawan, Ari, S. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, dIV, S1, dan S2. (S.
Nuha, Ed.) (ed. 3). Yogyakarta: Nuha Medika.
Sopiyudin, M. D. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan : Deskriptif,
Bivariat, dan Multivariat dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. (A.
Suslia, Ed.) (Ed.5). Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai