Laporan Pendahuluan Gastritis
Laporan Pendahuluan Gastritis
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
b. Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna
atau maligna dari lambung atau oleh bakteri Helicobacter pylory
(H.Pylory).Gastritis kronik dikelompokan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A
dan tipe B. Dikatakan gastritis kronis tipe A jika mampu menghasilkan
imun sendiri. Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan
penurunan mukosa.Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi
produksi antibodi. Anemi pernisiosa berkembang pada proses ini. Gastritis
kronik tipe B lebih lazim.Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobacter
pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.
2. Etiologi
Lambung adalah sebuah kantung otot yang kosong terletak pada
bagian kiri atas perut tepat dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa
mempunyai panjang berkisar antara 10 inchi dan dapat mengembang untuk
menampung makanan atau minuman sebanyak 1 gallon. Bila lambung dalam
keadaan kosong, makan ia akan meliputi, mirip seperti sebuah akordion.
Ketika lambung mulai terisi dan mengembang lipatan- lipatan tersebut secara
bertahap membuka lambung memproses dan menyimpan makanan dan secara
betahap melepaskannya ke dalam usus kecil.
Ketika makanan masuk kedalam esofagus, sebuah cincin otot yang
berada pada sambungan antara esophagus dan lambung (esophagus sphincter)
akan membuka dan membiarkan makanan masuk kelambung. Setelah masuk
kelambung cincin ini menutup.Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang
kuat. Ketika makanan berada di lambung, dinding lambung akan mulai
menghancurkan makanan tersebut. Pada saat yang sama , kelenjar-kelenjar
yang berada di mukosa pada dinding lambung akan mulai mengeluarkan
cairan lambung (termasuk enzim-enzim dan asam lambung), untuk lebih
menghancurkan makanan tersebut.
Salah satu komponen cairan lambung adalah asam hidroklorida.Asam
ini sangat korosif sehingga paku besi dapat larut dalam cairan ini. Dinding
lambung dilindungi oleh mukosa-mukosa bicarbonate (sebuah lapisan
penyangga yang mengeluarkan ion bicarbonate secara regular sehingga
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
4. Manifestasi Klinis
Menurut Mansjoer, 2001 tanda dan gejala pada gastritis adalah :
a. Gastritis akut
1) Nyeri epigastrium, hal ini terjadi karena adanya peradangan pada
mukosa lambung.
2) Mual, kembung, muntah merupakan salah satu keluhan yang sering
muncul. Hal ini dikarenakan adanya regenerasi mukosa lambung
sehinggs terjadi peningkatan asam lambung yang mengakibatkan mual
hingga muntah.
3) Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan
melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca
perdarahan.
b. Gastritis kronis
Pada pasien gastritis kronis umumnya tidak mempunyai keluhan.
Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea dan pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
5. Komplikasi
Menurut Mansjoer, 2001 komplikasi yang terjadi dari gastritis adalah
a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa
lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.
1) Perdarahan saluran cerna bagian atas yang berupa hematemesis dan
melena. Kadang-kadang perdarahannya cukup banyak sehingga dapat
menyebabkan syok hemoragik yang bisa mengakibatkan kematian.
2) Terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat. Ulkus ini diperlihatkan hamper
sama dengan perdarahan saluran cerna bagian atas. Namun pada tukak
peptic penyebab utamanya adalah infeksi Helicobacter pylori, sebesar
100% pada tukak duodenum dan 60-90% pada tukak lambung. Hal ini
dapat ditegakkan dengan pemeriksaan endoskopi.
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
b. Gastritis Kronis
Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama yang
disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh
bakteri H. Pylori.
1) Atrofi lambung dapat menyebabkan gangguan penyerapan terhadap
vitamin.
2) Anemia Pernisiosa yang mempunyai antibody terhadap faktor intrinsik
dalam serum atau cairan gasternya akibat gangguan penyerapan
terhadap vitamin B12.
3) Gangguan penyerapan zat besi.
6. Manisfestasi Klinis
a. Gastritis akut :
a. Ulserasi superficial yang menimbulkan hemorragie
b. Ketidaknyamanan abdomen (mual, anoreksia)
c. Muntah serta cegukan
d. Dapat terjadi kolik dan diare
e. Peningkatan Suhu Tubuh
f. Takikardi
b. Gastritis kronis :
a. Tipe A : Asimtomatis
b. Tipe B :Mengeluh anoreksia, Sakit ulu hati setelah makan, Bersendawa,
Rasa pahit dalam mulut, Mual dan muntah
7. Komplikasi
a. Gastritis Akut
Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah
perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan
melena, dapat berakhir sebagai syock hemoragik.Khusus untuk perdarahan
SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang
diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya
adalah H. pylory, sebesar 100% pada tukak duodenum dan 60-90 % pada
tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi.
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
b. Gastritis Kronis
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan anemia
karena gangguan absorpsi vitamin B12
8. Penatalaksanaan Gastritis
Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah menghilangkan faktor
utama yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta
Obat-obatan. Namun secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Gastritis Akut:
a. Pantang minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilang;
ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.
b. Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.
c. Jika terdapat perdarahan, penatalaksanaannya serupa dengan
hemoragie yang terjadi pada saluran gastrointestinal bagian atas.
d. Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan
netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida,
antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan
sukralfat (untuk sitoprotektor).
e. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk
yang encer atau cuka yang di encerkan.
f. Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya
perforasi.
2. Gastritis Kronis :
a. Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
b. H. phylory mungkin diatasi dengan antibiotik (mis; tetrasiklin atau
amoxicillin) dan garam bismuth (pepto bismol)
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
3. Rencana Keperawatan
1 Nyeri Akut NOC NIC
Definisi: pengalaman sensori - Pain level Pain management
dan emosional yang tidak - Pain control Lakukan pengkajian
menyenangkan yang muncul - Comfort level nyeri secara komperehensif
akibat kerusakan jaringan yang Kriteria hasil: termasuk lokasi,
actual atau potensial atau - Mampu mengontrol nyeri (tahu karakteristik, durasi,
digambarkan dalam hal penyebab nyeri, mampu frekuensi, kualitas, dan
kerusakan sedemikian rupa menggunakan teknik faktor presipitasi.
(International Association for nonfarmakologi untuk Observasi reaksi
the study of Pain): awitan yang mengurangi nyeri, mencari nonverbal dari
tiba-tiba atau lambat dari bantuan) ketidaknyamanan.
intensitas ringan hingga berat - Melaporkan bahwa nyeri Gunakan teknik
dengan akhir yang dapat berkurang dengan menggunakan komunikasi terapiutik
diantisipasi atau diprediksi dan manajemen nyeri untuk mengetahui
berlangsung <6 bulan. - Mampu mengurangi nyeri (skala pengalaman nyeri pasien.
Batasan karakteristik: intensitas, frekuensi dan tanda Kaji kultur yang
Perubahan selera makan nyeri) mempengaruhi respon
Perubahan tekanan darah - Menyatakan rasa nyaman nyeri.
Perubahan frekuensi jantung setelah nyeri berkurang Evaluasi pengalaman
Perubahan frekuensi nyeri masa lampau.
pernafasan Evaluasi bersama pasien
Diaphoresis dan tim kesehatan lain
Perilaku distraksi (mis; tentang ketidakefektifan
berjalan mondar-mandir control nyeri masa lampau.
mencari orang lain dan Bantu pasien dan
aktivitas yang berulang) keluarga untuk mencari
Mengekspresikan perilaku, dan menemukan dukungan.
mis; gelisah, merengek, dan Kontrol lingkungan
menangis. yang dapat mempengaruhi
Masker wajah, mis; mata nyeri seperti suhu ruangan,
kurang bercahaya, tampak pencahayaan, dan
kacau, dan gerakan mata kebisingan.
berpencar. Kurangi faktor
Sikap melindungi area nyeri presipitasi nyeri
Fokus menyempit Pilih dan lakukan
Indikasi nyeri yang dapat penanganan nyeri
diamati (farmakologi,
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
4. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien
disesuaikan dengan prioritas masalah yang telah disusun. Yang paling penting
pelaksanaan mengacu pada intervensi yang telah ditentukan dengan maksud
agar kebutuhan klien terpenuhi secara optimal.
5. Evaluasi Keperawatan
a. Pasien mengatakan nyeri dapat terkontrol
b. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
c. Urine output sesuai dengn usia dan BB, vital sign normal, tidak ada tanda
dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab.
DAFTAR PUSTAKA
Supratman
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Supratman