LP Dan Askep Diare
LP Dan Askep Diare
DI SUSUN OLEH :
SUPRATMAN,S.KEP
NIM : N.18.035
CI LAHAN CI INSTITUSI
(……………………………………………) (……………………………………………)
A. Definisi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk
cair atau setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut
WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3x sehari. Diare
terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan kronis
(Mansjoer,A.1999,501).
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi
dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau
atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Potter & Perry.
2006).
defekasi (lebih dari 3kali sehari), peningkatan jumlah feses (lebih dari 200g per
Dapat disimpulkan diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang
perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), Diare juga dapat terjadi pada bayi
dan anak yang sebelumnya sehat dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari
B. Etiologi
1
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
1. Faktor Infeksi :
b. Virus (Enterovirus)
c. Parasit (Cacing)
2. Faktor Parentral :
3. Faktor Malabsorbsi :
4. Faktor Makanan :
matang.
5. Faktor Psikologis :
C. Patofisiologi
osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang
diare.
akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
2
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
diare pula.
Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup
diare.
Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai berikut:
3. Hipoglikemia
3
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering
pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena
glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak.
4. Gangguan gizi
disebabkan oleh:
a. Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau muntah
5. Gangguan sirkulasi
D. Manifestasi Klinis
4
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
rasa haus, kontraksi anus dan nyeri serta mengejan yang tidak efektif
d. Feses semi padat, lunak yang disebakan oleh gangguan pada usus besar
e. Terdapat lender, darah, dan nanah dalam feses, yang menunjukan kolitis
atau inflamasi
diabetik.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium :
F. Penalaksanaan
1. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien diare dan memperhatiakn derajat
dehidrasinya dan keadaan umum.
5
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
a. Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi rignan dan sedang cairan diberikan per oral
berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na HCO3, KCl dan glukosa
untuk diare akut dan karena pada anak di atas umur 6 bulan kadar
natrium 90 ml g/L. pada anak dibawah 6 bulan dehidrasi ringan / sedang
kadar natrium 50-60 mfa/L, formula lengkap sering disebut : oralit.
b. Cairan parontenal
Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai engan
kebutuhan pasien, tetapi kesemuanya itu tergantugn tersedianya cairan
stempat. Pada umumnya cairan Ringer laktat (RL) diberikan tergantung
berat / rignan dehidrasi, yang diperhitugnkan dengan kehilangan cairan
sesuai dengan umur dan BB-nya.
Belum ada dehidrasi
Per oral sebanyak anak mau minum / 1 gelas tiap defekasi
Dehidrasi ringan
1 jam pertama : 25 – 50 ml / kg BB per oral, selanjutnya : 125 ml / kg
BB / hari
Dehidrasi sedang
1 jam pertama : 50 – 100 ml / kg BB per oral (sonde), selanjutnya 125
ml / kg BB / hari
Dehidrasi berat
Tergantung pada umur dan BB pasien.
2. Obat-obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui
tinja dengan / tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan
glukosa / karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras sbb).
a. Obat anti sekresi
Asetosal, dosis 25 mg/ch dengan dosis minimum 30 mg.
Klorrpomozin, dosis 0,5 – 1 mg / kg BB / hari
b. Obat spasmolitik, dll umumnya obat spasmolitik seperti papaverin,
ekstrak beladora, opium loperamia tidak digunakan untuk mengatasi
diare akut lagi, obat pengeras tinja seperti kaolin, pektin, charcoal,
6
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
G. Pathway Diare
DIARE
Ansietas
Resiko kerusakan
Defisit volume integritas kulit Nafsu makan
cairan menurun
7
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
A. Pengkajian
1. Identitas
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan.
besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk.
2. Keluhan Utama
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau lendir
saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5
hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari
(diare kronis).
5. Riwayat Nutrisi
8
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang
dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan
susu. Kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara
3. Pemeriksaan Fisik
c. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak
normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit
g. Sistem Kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi
9
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
h. Sistem Integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu
meningkat > 375 0 C, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary
tindakan invasive respon yang ditunjukan adalah protes, putus asa, dan
kemudian menerima.
B. Diagnosa Keperawatan
intake makanan
C. Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Intervensi
o keperawatan Hasil
1 Defisit volume NOC: NIC :
cairan b/d kehilangan Fluid balance Fluid management
cairan aktif Hydration Timbang popok/pembalut
Nutritional Status : Food jika diperlukan
Definisi : Penurunan and Fluid Intake Pertahankan catatan intake
cairan intravaskuler, Kriteria Hasil : dan output yang akurat
Mempertahankan urine
interstisial, dan/atau Monitor status hidrasi
intrasellular. Ini output sesuai dengan ( kelembaban membran
mengarah ke usia dan BB, BJ urine mukosa, nadi adekuat, tekanan
dehidrasi, kehilangan normal, HT normal darah ortostatik ), jika
cairan dengan Tekanan darah, nadi, diperlukan
10
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
pengeluaran sodium suhu tubuh dalam batas Monitor vital sign
normal Monitor masukan makanan
Batasan Tidak ada tanda tanda / cairan dan hitung intake
Karakteristik : dehidrasi, Elastisitas kalori harian
- Kelemahan turgor kulit Kolaborasikan pemberian
baik,
- Haus membran mukosa cairan intravena IV
- Penurunan turgor lembab, tidak ada rasa Monitor status nutrisi
kulit/lidah haus yang berlebihan Dorong masukan oral
- Membran Berikan penggantian
mukosa/kulit kering nesogatrik sesuai output
- Peningkatan denyut Dorong keluarga untuk
nadi, penurunan membantu pasien makan
tekanan darah, Tawarkan snack ( jus buah,
penurunan buah segar )
volume/tekanan nadi Kolaborasi dokter jika
- Pengisian vena tanda cairan berlebih muncul
menurun meburuk
- Perubahan status Atur kemungkinan tranfusi
mental Persiapan untuk tranfusi
- Konsentrasi urine
meningkat Hypovolemia Management
- Temperatur tubuh Monitor status cairan termasuk
meningkat intake dan ourput cairan
- Hematokrit Pelihara IV line
meninggi Monitor tingkat Hb dan
- Kehilangan berat hematokrit
badan seketika Monitor tanda vital
(kecuali pada third Monitor responpasien terhadap
spacing) penambahan cairan
Faktor-faktor yang Monitor berat badan
berhubungan: Dorong pasien untuk
- Kehilangan volume menambah intake oral
cairan secara aktif Pemberian cairan Iv monitor
- Kegagalan adanya tanda dan gejala
mekanisme kelebihanvolume cairan
pengaturan Monitor adanya tanda gagal
ginjal
2 Ketidakseimbangan NOC : Nutrition Management
nutrisi kurang dari Nutritional Status : Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh b/d Nutritional Status : food
Kolaborasi dengan ahli gizi
penurunan intake and Fluid Intake untuk menentukan jumlah
makanan Nutritional Status : kalori dan nutrisi yang
nutrient Intake dibutuhkan pasien.
Definisi : Intake Weight control Anjurkan pasien untuk
nutrisi tidak cukup Kriteria Hasil : meningkatkan intake Fe
untuk Adanya peningkatan
keperluan Anjurkan pasien untuk
metabolisme tubuh. berat badan sesuai meningkatkan protein dan
dengan tujuan vitamin C
Beratbadan ideal sesuai
Batasan karakteristik Berikan substansi gula
: dengan tinggi badan Yakinkan diet yang dimakan
- Berat badan 20 % Mampumengidentifikasi mengandung tinggi serat untuk
atau lebih di bawah kebutuhan nutrisi mencegah konstipasi
11
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
- Kurangnya
informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna makanan
atau mengabsorpsi
zat-zat gizi
berhubungan dengan
faktor biologis,
psikologis atau
ekonomi.
3 Cemas b/d NOC : NIC :
perubahan Anxiety control
status Anxiety Reduction (penurunan
kesehatan Coping kecemasan)
Impulse control Gunakan pendekatan yang
Definisi : Kriteria Hasil : menenangkan
Perasaan gelisah Klien mampu Nyatakan dengan jelas
yang tak jelas dari mengidentifikasi dan harapan terhadap pelaku pasien
ketidaknyamanan mengungkapkan gejala Jelaskan semua prosedur
atau ketakutan yang cemas dan apa yang dirasakan selama
disertai respon Mengidentifikasi, prosedur
autonom (sumner mengungkapkan dan Pahami prespektif pasien
tidak spesifik atau menunjukkan tehnik terhdap situasi stres
tidak diketahui oleh untuk mengontol cemas Temani pasien untuk
individu); perasaan Vital sign dalam batas memberikan keamanan dan
keprihatinan normal mengurangi takut
disebabkan Postur tubuh, ekspresi
dari Berikan informasi faktual
antisipasi terhadap wajah, bahasa tubuh dan mengenai diagnosis, tindakan
bahaya. Sinyal ini tingkat aktivitas prognosis
merupakan menunjukkan Dorong keluarga untuk
peringatan adanya berkurangnya menemani anak
ancaman yang akan kecemasan Lakukan back / neck rub
datang dan Dengarkan dengan penuh
memungkinkan perhatian
individu untuk Identifikasi tingkat
mengambil langkah kecemasan
untuk menyetujui Bantu pasien mengenal
terhadap tindakan situasi yang menimbulkan
Ditandai dengan kecemasan
Gelisah Dorong pasien untuk
Insomnia mengungkapkan perasaan,
Resah ketakutan, persepsi
Ketakutan Instruksikan pasien
Sedih menggunakan teknik relaksasi
Fokus pada diri Barikan obat untuk
Kekhawatiran mengurangi kecemasan
Cemas
13
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PRORAM PROFESI NERS
STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
- Perubahan
status cairan
- Perubahan
pigmentasi
- Perubahan
sirkulasi
- Perubahan
turgor (elastisitas
kulit)
DAFTAR PUSTAKA
Arjatmo T. 2001. Keadaan Gawat yang mengancam jiwa, Jakarta gaya baru.
Bates. B, 1995. Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. Ed 2. EGC. Jakarta
Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatik, Jakarta,
EGC.
7. EGC. Jakarta.
16