Anda di halaman 1dari 10

.

6 4
. 4 5 B
. # #
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN ‘Veteran’ Jawa Timur
Jl. Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya 60294 fax . 0318706372

-
6
+
6 + '&
+ + # ! - 7 8
+ 6

5 3
+ ' 7& (0>8
7" 0,8 7% 70,8?8
7 8 2 ' )
- 6 7 ,8 ) C @ A :: := '
) 6 7 ,8 ) C @ A :: 6 ) ?<< ><< ;<< G<<
:<<< F
+
7% K= % K?
E K? + K? % K?8
7% ?0@'? '
%" 8 2 ) )
C<< @C< :<<< :?C< ) ?< >< ;< G< :<< :?< :>< :;< :G< ?<<
6
CB
, 6 '

' , A 6 ><<
F ' *
= =
@ :C<F ' * C: C<<F ) ?>
?? :C6
+ 6
=
* ?C< <<<F 6 '
=
* :?C<F

)3

#
#
+ '
% + % ( ( *
# . + &

H
D D $ (
* ' & (0> " 0,
% 70,8? + & (0>'" 0, )
7 ,8 ) C @ A :: :=J & (0>'% 70,8? ) 7 ,8 ) C @ A ::
) ?<< ><< ;<< G<< :<<< F

Jurnal Vol 1, No. 1, Sepetember 2006 26


*
K=
7% % K? E K?
+ K? % K?
8
7% ?0@'? %"'8 + )
) C<< @C< :<<< :?C< ) ?< >< ;< G< :<<
:?< :>< :;< :G< ?<< " 0,
CB
'

' ,
A ><< F & (0>'" 0, *
= =
@ :C<F & (0>'% 70,8? * C: C<<F ) ?>
?? :C
=
* ?C< <<<F
* :?C<F =

). '

(Pb+2)
Kadmium 0,95 0,05
(Cd+2)
Berdasarkan hasil analisis laboratorium Tembaga 5,70 0,6
diketahui bahwa air limbah industri (Cu+2)
elektroplating mengandung berbagai jenis ion Kromium 79,10 0,5
logam berat yang berbahaya bagi lingkungan total (Cr
khususnya lingkungan perairan sungai. tot)
Berbagai jenis ion logam berat yang terkandung pH 3 6-9
dalam air limbah industri electroplating seperti
ion kromium valensi VI (Cr +6) , kromium Berdasarkan data tersebut diatas, kualitas
total (Cr tot) , Sianida (CN-), Tembaga (Cu+2), air limbah industri electroplating masih diatas
Seng (Zn+2), Nikel (Ni+2), Timbal (Pb+2) dan Baku Mutu air limbah untuk industri
Kadmium (Cd+2). electroplating yang ditetapkan, oleh karena itu
Konsentrasi ion-ion logam berat yang air limbah industri elektroplating sebelum
terkandung dalam air limbah industri dialirkan keperairan sungai perlu dilakukan
electroplating seperti tercantum dalam table pengolahan terlebih dahulu.
berikut ; Berbagai metode telah dipergunakan untuk
. konsentrasi ion-ion logam berat dalam melakukan pengolahan air limbah industri
air limbah industri electroplating dan electroplating seperti : proses kimia (reduksi &
baku mutu air limbah berdasarkan precipitasi), proses adsorpsi fisik, proses
SKGUB Jawa Timur no 45 Tahun pertukaran ion, proses evaporasi dan
2002 elektrokimia, dimana setiap proses memiliki
kelemahan dan keunggulan masing-masing.
# . # $ 2 # Pada penelitian kali ini dilakukan penelitian
$ < $ $ dengan mempergunakan .$ $ 'B$ $2
# $ # $ (Reduksi & Precipitasi) dan # 2
$ $ 0# / #$ < untuk menentukan proses mana yang
$ # $ > <E @ memiliki biaya operasional yang lebih efisien.
0# / #$ <
> <E @ $
Kromium 65,60 0,1
valensi VI Pengolahan air limbah industri
Sianida 0,53 0,2 electroplating yang mengandung berbagai jenis
(CN-) ion-ion logam berat dapat dilakukan dengan
Nikel 52,60 1,0 proses kimia-fisik (reduksi & precipitasi),
(Ni+2) proses adsorpsi fisik, proses pertukaran ion,
Seng 1,75 1,0 proses evaporasi dan elektrokimia. Pada proses
(Zn+2) kimia-fisik dilakukan dalam 3 tahapan proses
Timbal 3,56 0,1 yaitu proses reduksi, proses precipitasi

Jurnal Vol 1, No. 1, Sepetember 2006 27


(pembentukan partikel hidroksida) dan proses Seng (Zn +2) 7,5 80
pengendapan (pemisahan partikel hidroksida). 9 6
Pada proses pengolahan dengan proses 10 0,6
kimia-fisik diperlukan proses reduksi karena 11 0,3
dalam air limbah industri elektroplating 11,5 1,2
mengandung ion kromium valensi VI yang sulit Nikel (Ni +2) 9 85
untuk diendapkan dalam bentuk hidroksida. 10 0,4
Dengan proses reduksi ion kromium valensi VI 11 0,02
akan menjadi ion kromium valensi III yang Kadmium(Cd +2) 9,5 85
mudah diendapkan dalam bentuk hidroksida,
10 8
dalam penelitian bahan reduksi dipergunakan
11 0,2
ferro sulfat.
11,5 0,1
Mekanisme reduksi ion kromium valensi
VI menjadi kromium valensi III seperti berikut : Timbal (Pb +2) 7 5
Cr +6 Cr +3 8 0,02
Ferro sulfat kondisi asam 10 1,4
Cr +3 + 3 OH Cr (OH)3
Mekanisme reaksi-reaksi logam berat dengan Berdasarkan data kelarutan tersebut, ion-
ion hidroksida seperti berikut : ion logam berat akan mudah bereaksi dengan
ion hidroksida pada kelarutan yang kecil.
1. Nikel : Ni +2 + 2 OH Pada proses pengolahan dengan
Ni(OH)2 padatan/endapan mempergunakan proses pertukaran ion, media
2. Timbal : Pb+2 + 2 OH penukar ion yang dipergunakan resin kation dan
Pb(OH)2 padatan/endapan anion, pemakaian resin ini karena dalam air
3. Seng : Zn +2 + 2 OH limbah industri electroplating mengandung ion
Zn(OH)2 padatan/endapan logam berat bermuatan positif (Cr+3, Cu+2, Zn+2,
4. Tembaga : Cu+2 + 2 OH Pb+2 dan Cd+2) dan bermuatan negatif (Cr2O7-2
Cu(OH)2 padatan/endapan dan CN-). Ion logam berat bermuatan positif
5. Kadmium : Cd+2 + 2 OH terikat kedalam resin kation, sedangkan yang
Cd(OH)2 padatan/endapan bermuatan negatif terikat pada resin anion.
6. Kromium : Cr +3 + 3 OH Mekanisme pertukaran ion logam berat
Cr(OH)3 padatan/endapan bermuatan negatif pada resin anion seperti
Reaksi-reaksi tersebut dipengaruhi oleh berikut :
kelarutan setiap ion logam berat dan kelarutan
ion logam berat dipengaruhi oleh derajat Mekanisme Pengikatan Ion Logam Berat
keasaman (pH) serta tingkat kesempurnaan Bermuatan Negatif pada Resin Anion
pembentukan hidroksida dipengaruhi oleh R+.OH- + CN- OH- + R+.CN-
waktu pengadukan dan kecepatan putaran R+.OH- + Cr2O72- OH- + R+. Cr2O72
pengaduk. Resin air limbah
Kelarutan ion-ion logam berat pada setiap
derajat keasaman sebagai berikut : Mekanisme Pengikatan Ion Logam Berat
Bermuatan Positif pada Resin Kation
R-.H+ + Ni2+ H+ + R+.Ni2+
- + 2+
%. Kelarutan ion-ion logam berat pada R .H + Pb H+ + R+. Pb2+
setiap derajat keasaman R-.H+ + Cd2+ H+ + R+.Cd2+
- + 2+
R .H + Cu H+ + R+. Cu2+
- + 2+
Jenis ion logam Derajat Kelarutan R .H + Zn H+ + R+.Zn2+
- + 3+
berat keasaman (mg/l) R .H + Cr H+ + R+. Cr3+
(pH) Resin air limbah
Kromium (Cr +3) 5 80
6 9 Beberapa faktor yang mempengaruhi
7 0,2 proses pertukaran ion diantaranya valensi ion,
ion yang mempunyai valensi tinggi akan
8 0,2
terserap terlebih dahulu, berat atom ion logam
10 5
berat, ion logam berat yang mempunyai berat
11 9
atom terbesar terserap terlebih dahulu.
Tembaga (Cu +2) 6,5 11 Disamping itu faktor lain yang mempengaruhi
7 8 seperti waktu kontak air limbah dengan resin
8 0,2 dan daya serap resin.
8,5 0,01

Jurnal Vol. 1, No. 1, September 2006 28


Resin yang telah dipergunakan dalam 1. bak penampung air limbah
operasional pengolahan air limbah (kondisi 2. distribusi aliran
jenuh) selanjutnya dilakukan operasional 3. bak ferro sulfat
regenerasi dengan tujuan agar resin dapat 4. bak proses reduksi
dipergunakan kembali, bahan kimia yang 5. bak precipitasi/proses hidroksida
dipergunakan seperti HCl, NaOH maupun 6. clarifier (pemisahan padatan/flok)
larutan garam.
Air limbah pada bak penampung dipompa
# $#$ menuju ke distribusi aliran dan dialirkan ke bak
Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap proses reduksi dengan laju alir bervariasi : 200,
kegiatan penelitian : 1 Penelitian dengan proses 400, 600, 800 dan 1000 ml/menit, pada bak
kimia-fisik dan Pertukaran ion. reduksi dialirkan larutan ferro sulfat dengan laju
Penelitian dengan / 2$ $ '1$ $2 alir yang ditetapkan berdasarkan penelitian
menggunakan bahan kimia ferro sulfat (FeSO4) pendahuluan yaitu 40 ml per liter air limbah.
sebagai reduktor, natrium hidroksida (NaOH) Pada bak reduksi terjadi perubahan valensi ion
dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) sebagai kromium valensi VI menjadi valensi III. Air
presipitat (bahan pengendap). Variabel proses limbah selanjutnya dialirkan ke bak precipitasi
pada kombinasi ferro sulfat-natrium hidroksida : dengan penambahan larutan natrium hidroksida
Derajat keasaman (pH) : 5, 7, 9, 11, dan 13, atau kalsium hidroksida. Penambahan natrium
sedangkan pada kombinasi ferro sulfat-kalsium hidroksida dilakukan secara kontinyu dan
hidroksida : derajat keasaman (pH) : 5, 7, 9 dan derajat keasaman pada bak ini dirubah-ubah
11 serta laju alir air limbah : 200, 400, 600, 800, pada derajat keasaman 5,7, 9, 11 dan 13. Pada
1000 ml/menit. Skema peralatan penelitian bak precipitasi terjadi reaksi pembentukan
seperti gambar 1. endapan (padatan) dari masing-masing ion
Penelitian dengan / / # 2 $ logam berat. Air limbah dari bak precipitasi
menggunakan resin kation sebagai penukar ion selanjutnya dialirkan ke clarifier untuk
logam berat bermuatan positif (Cr+3, Cu+2, Zn+2, pemisahan padatan dari air limbah. Air hasil
Pb+2 dan Cd+2), dan resin anion penukar ion pengolahan selanjutnya dianalisis konsentrasi
logam berat bermuatan negatif (Cr2O7-2 dan CN- ion logam beratnya.
). Variabel proses : berat resin kation dan anion
: 500, 750, 1000, 1250 gram, volume air terolah
: 20, 40, 60, 80, 100, 120, 140, 160, 180 dan
200 liter serta pengujian terhadap resin yang
telah diregenerasi dengan mempergunakan 2
larutan natrium hidroksida 5% berat. Skema
penelitian seperti gambar 2.

2 3 4 !

5 6
1

7
Air hasil pengolahan Gambar 2 . Susunan Peralatan Penelitian
1 Proses Pertukaran Ion

Keterangan Gambar
flok 1. Bak penampung air limbah 2.
Bak kendali aliran
3. Kolom resin anion
Gambar 1 . Susunan Peralatan Penelitian Proses 4. Kolom resin kation
Kimia-Fisik 5. Bak penampung hasil pengolahan

Keterangan gambar : Air limbah pada bak penampung dipompa


menuju ke distribusi aliran dan dialirkan ke

Jurnal Vol. 1, No. 1, September 2006 29


kolom resin anion dengan laju alir tetap 2
liter/jam, air limbah yang keluar dari kolom +
anion dialirkan ke kolom resin kation, air , -

limbah yang keluar dari resin anion diukur

%
./-
-

# $
setiap saat dan dianalisis konsentrasi ion logam
beratnya.

"
Pada proses regenerasi, larutan NaOH 5%
berat ditempatkan pada bak air limbah

!
selanjutnya dipompa menuju ke distribusi aliran +
dan dialirkan kekolom resin anion maupun resin
kation dengan laju alir 2 liter/jam, larutan Gambar 5. kualitas air limbah terhadap derajat
NaOH yang mengandung ion logam berat keasaman (pH) dengan penambahan
terlarut maupun endapan ditampung pada bak 5 NaOH pada laju alir air limbah 400
dan dilakukan analisis konsentrasi ion logam ml/menit +
berat yang keluar. Resin yang telah mengalami , -

proses regenerasi selanjutnya dipakai kembali

%
./-
-

# $
dalam proses pengolahan air limbah. Variabel
proses dalam penelitian ini berat resin kation

"
dan anion : 500, 750, 1000, 1250 gram serta

!
waktu pengambilan sampel. +

$ Gambar.6. kualitas air limbah terhadap


Hasil penelitian pengolahan air limbah derajat keasaman (pH) dengan
industri electroplating secara kimia melalui penambahan Ca(OH)2 pada laju
proses reduksi dan precipitasi dengan berbagai alir air limbah 400 ml/menit
variable proses : laju alir 200, 400, 600, 800 dan
1000 ml/menit serta derajat keasaman (pH) 5, 7,
9, 11 dan 13 seperti tergambar dalam grafik- +
grafik berikut ini. , -
./-
%

+ -
# $

, -
./-
%

"

-
# $

!
"

+
!

+
Gambar 7. kualitas air limbah terhadap
derajat keasaman (pH) dengan
Gambar 3. kualitas air limbah terhadap derajat penambahan NaOH pada laju
keasaman (pH) dengan penambahan alir air limbah 600 ml/menit
NaOH pada laju alir air limbah 200
ml/menit +
, -
./-
%

+
-
# $

, -
./-
%

-
"
# $

!
"

+
!

Gambar 8. kualitas air limbah terhadap


derajat keasaman (pH) dengan
Gambar 4. kualitas air limbah terhadap penambahan Ca(OH)2 pada laju
derajat keasaman (pH) dengan alir air limbah 600 ml/menit
penambahan Ca(OH)2 pada laju
alir air limbah 200 ml/menit

Jurnal Vol. 1, No. 1, September 2006 30


Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum
+
dalam grafik 3 sampai 12 tersebut diketahui
, - bahwa secara keseluruhan pada laju alir air
limbah yang sama, semakin besar derajat
%
./-
-
# $
keasaman (pH) maka konsentrasi ion logam
berat dalam air limbah semakin kecil hal ini
"

disebabkan karena secara keseluruhan semakin


besar derajat keasaman (pH) kelarutan ion
!

+
logam berat semakin kecil sehingga
mempermudah terjadinya reaksi pembentukan
Gambar 9. kualitas air limbah terhadap hidroksida ion logam berat, dengan
derajat keasaman (pH) dengan terbentuknya hidroksida logam berat
penambahan NaOH pada laju menunjukan terbentuknya endapan ion logam
alir air limbah 800 ml/menit berat.
Pada derajat keasaman (pH) yang sama,
semakin besar laju alir air limbah maka hampir
+
, -
seluruh ion logam berat dalam air limbah
mempunyai konsentrasi yang tidak berbeda
%

./-
-
# $

secara signifikan kecuali ion logam berat nikel


dimana semakin besar laju alir air limbah
"

konsentrasi ion nikel pada pH 5 semakin besar,


!

+ hal ini disebabkan kelarutan ion nikel paling


besar dibandingkan dengan ion logam berat
Gambar 10. kualitas air limbah terhadap lainnya.
derajat keasaman (pH) dengan Pada range laju alir 200 – 1000
penambahan Ca(OH)2 pada laju ml/menit dan derajat keasaman (pH) 9 dan 11
alir air limbah 800 ml/menit baik mempergunakan bahan kimia NaOH
maupun Ca(OH)2 sebagai precipitan
memberikan hasil pengolahan dengan
+
, -
konsentrasi ion logam berat dalam air limbah
./- dibawah nilai Baku Mutu.
%

-
# $
"

./ -

# -
%
!

, -
!

Gambar 11. kualitas air limbah terhadap


derajat keasaman (pH) dengan
& ! " ' $
penambahan NaOH pada laju alir
air limbah 1000 ml/menit
%

-
!

0 -

+
, -
./-
%

-
# $

& ! " ' $


"

Gambar 13. Hubungan Volume Air Terolah


!

Terhadap konsentrasi ion keluar pada


+
berat resin kation 500 gram

Gambar 12. kualitas air limbah terhadap


derajat keasaman (pH) dengan
penambahan Ca(OH)2 pada laju
alir air limbah 1000 ml/menit

Jurnal Vol. 1, No. 1, September 2006 31


%
%

!
-
./ -
0 -

!
# -

, -

& ! " ' $

& ! " ' $ Gambar 16. Hubungan Volume Air Terolah


Terhadap konsentrasi ion keluar pada
berat resin kation 1250 gram
%

-
!

1 +
0 -
0+

%
!
& ! " ' $

Gambar 14. Hubungan Volume Air Terolah & ! " ' $

Terhadap konsentrasi ion keluar


pada berat resin kation 750 gram
1 +

0+
%
!
%
!

./ -

# -

, -

& ! " ' $

Gambar 17. Hubungan Volume Air Terolah


& ! " ' $ Terhadap konsentrasi ion keluar pada
berat resin anion 500 gram dan 750 gram

1 +

0+
%

-
!

0 -

& ! " ' $

& ! " ' $

Gambar 15. Hubungan Volume Air Terolah 1 +

Terhadap konsentrasi ion keluar pada 0+


%

berat resin kation 1000 gram


!
%
!

./ -
& ! " ' $
# -

, -

Gambar 18. Hubungan Volume Air Terolah


Terhadap konsentrasi ion keluar pada
& ! " ' $ berat resin anion 1000 gram dan 1250 gram

Jurnal Vol. 1, No. 1, September 2006 32


%
2

!
2

%
2

2
" ! !

( ) * ( ) *
/ 0 & ! " ' $

& ! " ' $

%
Gambar 19. Hubungan Volume Air Terolah

!
Terhadap Akumulasi
Ion Logam Berat Dalam Berbagai Berat
Resin
1# 0 ( ) * ( ) *
0
2 0 & ! " ' $
! 0
Berdasarkan gambar 18 tersebut terlihat bahwa
semakin besar volume air terolah ion yang Gambar 21. Hubungan volume air terolah
terakumulasi semakin besar, tetapi pada volume terhadap konsentrasi ion logam berat
air terolah tertentu ion terakumulasi menjadi dalam air limbah pada berat resin kation
konstan, ini menunjukkan bahwa resin dalam 1250 gram terregenerasi
keadaan jenuh. Pada berat resin 500 gram
kondisi jenuh pada jumlah ion terakumulasi
22060 mg, resin 750 gram sebesar 24757 mg, 3
%

resin 1000 gram sebesar 30641 mg sedangkan -


!

)
untuk resin 1250 gram belum menunjukkan
(
kejenuha. Berdasarkan data tersebut diatas,
diketahui bahwa daya serap resin terhadap ion
logam berat rata-rata : 36 mg/gram resin ( ) * ( ) *
,-. & ! $
/.

*
Gambar 22. Hubungan volume air terolah
) terhadap konsentrasi ion logam berat
%

(
dalam air limbah pada berat resin anion
1250 gram terregenerasi
! !

*
)
( Berdasarkan hasil penelitian pengolahan
+

air limbah industri elektroplating dengan proses


( ) * ( ) * pertukaran ion diketahui beberapa hal
,-.
/.
& ! $
diantaranya :
Gambar 20. Hubungan Volume Air Terolah 1. Resin kation dan anion dapat dipergunakan
Terhadap Akumulasi Ion Logam Berat sebagai media penukar ion dalam
Dalam Resin Anion untuk 500, 750, pengolahan air limbah industri
1000 dan 1250 gram elektroplating hingga kualitas air limbah
dibawah nilai baku mutu air limbah
Jumlah ion yang terakumulasi pada resin anion 2. Resin kation dan anion yang telah
dengan berat 500, 750, 1000, dan 1250 gram diregenerasi dapat dipergunakan kembali
hampir sama, hal ini disebabkan karena berat sebagai media penukar ion dalam
resin 500 gram, resin tersebut masih mampu pengolahan air limbah, ini berarti akan
mengolah air limbah sebesar 200 liter memperkecil biaya operasional pengolahan
air limbah
3. Ion-ion logam berat yang mempunyai berat
atom terbesar akan terserap terlebih dahulu,
dengan demikian dalam perancangan
instalasi pengolahan air limbah dengan
media penukar ion harus terlebih dahulu
menentukan jenis ion dan berat atom ion
masing-masing, ion dengan berat atom

Jurnal Vol. 1, No. 1, September 2006 33


terkecil sebagai pengendali kapasitas resin Research, Vol 35, No 9, Elsevier
yang diperlukan Science Ltd, Poland
4. Daya serap resin kation baru rata-rata 36 Casaveno, 1980, H # $ A # 8 # I
mg/gram resin dan resin anion baru 35 A # <$ $ <J Chemical
mg/gram resin, untuk resin yang telah Engineering Magazine, Mc Graw Hill
diregenerasi daya serapnya 75% dari resin Publication Co, New York
baru. Cezary A, Kozlowski and Wladyslaw
5. Biaya operasional pengolahan air limbah Walkowiak, 2002, “ F
untuk resin baru Rp 250.000/m3, sedangkan 1 9 $ >- @ 1 D
untuk resin yang diregenerasi sebesar Rp #$ ; ; 0 $
1250/m3, dihitung berdasarkan biaya bahan ”, Journal Water Research,
regenerasi dan kerusakan resin. Elsivier Science Ltd, Poland
Daniel Schaum, 1972, “ ;
. $ / 1 < $ # ;”, Mc Graw Hill
1. Air limbah industri elektroplating yang Inc, New York. David M. Ayres, 1994,
mengandung berbagai jenis ion logam H F$ < F; # 1
berat yang bermuatan negatif dan A # 8 # J, Engineering Research
positif dapat dilakukan pengolahan Center Report, University of Maryland
baik secara kimia-fisik maupun dengan Domenico Petruzzelli, Roberto Passino and
proses pertukaran ion Giovanni Tiravanti, 1995, “
2. Kualitas air hasil pengolahan baik G0 < 0 1 $
dilakukan pengolahan dengan proses F 0 F ; 1
kimia-fisik maupun pertukaran ion ; A # ”, Journal I.E.C. Res,
dibawah baku mutu air limbah yang Vol 34, No 8, Italy.
ditetapkan pemerintah daerah, dengan Grimshaw and Harland, 1975, ” G0 < &
demikian layak untuk dibuang ke # 0#$ # ;
badan air penerima (sungai). 0#$0 ”, The Chemical Society,
3. Biaya operasional pengolahan secara Burlington House, London.
kimia-fisik lebih besar dibandingkan Heryando Palar, 1994, “ 0 I
dengan mempergunakan resin, yaitu 2 $2 <$ < #”, Rineka
Rp 7.150/m3 untuk pengolahan secara Cipta, Indonesia. James M.
kimia-fisik, sedangkan dengan proses Montgomery, 1985, HA #
pertukaran ion hanya Rp 1.250/m3 # # $ 0$/ I $< J3
dengan kualitas air hasil pengolahan John Wiley & Sons, New York,
dibawah baku mutu air limbah. Toronto, Singapore.
James W Patterson, 1985, “ # $
8 # 8 # # # 0 <$”,
1. Bagi suatu industri yang memiliki air Second Edition, USA.
limbah mengandung ion logam berat J.A.S. Tenorio, D.C.R. Espinosa (2000),
dan belum memiliki instalasi ” # # 1 $ #$ <
pengolahan air limbah, hasil penelitian 0 11 # 8$# G0
ini dapat dimanfaatkan untuk $ ”, Journal Waste Management,
merencakanan instalasi pengolahan air Pergamon.
limbahnya. J.M. Coulson and J.F. Richardson, 1968,
2. Bagi industri yang telah memiliki “ $0 <$ $ <”, Pergamon
instalasi pengolahan air limbah, hasil Press Ltd, USA.
penelitian ini dapat dijadikan Jolanta Bohdziewicz, 2000, ” F 1
pertimbangan dalam rangka $ >- @ 1
menurunkan biaya operasionalnya. < A # $ ; $
/ G #$ ' # 1$ # #$
0 ”, Desalination, Elsevier
1# # 2 Science Ltd, Poland.
Ketut Sumada, Alton D dan Desi W (2001),
Alliane A, Bounatrio N, Cherif A.t, and “ F >/ < $ @
akretche D.E, 2001, “ F 1 2 $ F $ ( $ $
$ 1 D #$ $ # $ 2# / #$ < <
; / G #$ ' # 1$ # #$ / / # 2 $ ”, Belum
$ < A # ' terpublikasikan dalam jurnal.
0 $< ” , Journal Water

Jurnal Vol. 1, No. 1, September 2006 34


Ketut Sumanda, Doni W Putra dan Ratna Y A # 8 # ”, Journal Process
(2001), H 1 # 2 $ $ Biochemistry, Elsevier Science Ltd,
2 $ F $ ( $ $ England.
$ # $ 2# / #$ < # 2 Rengaraj S, Kyeong-Ho Yeon and Seung-
# 2 $ $2 # < Hyeon Moon, 2001, “ F 1
/ / # 2 $ J3 belum $ 1 A #
terpublikasi dalam jurnal. A # 8 # ; G0 <
Ketut Sumanda, Riza Hidari Irava dan I Gusti $ ”, Journal of Hazardous
Ayu Ade R (2000), H 0 F ; Material, Elsevier.
. $ - $ $ $ Stella Lacour, Jean-Claude Bollinger at all3
$ # $ 2# / #$ < < >%,, @3 H F 1 F; # $
/ / # 2 $ J3 Belum $ # $ 8 # 8 # ; $ '
terpublikasi dalam jurnal. G0 < < 1# # G#$ J3
Linvil G Rich, (1987), “ $# 0 1 JournalAnalytica Chimica Acta,
$# ; < $ <”, John Wiley & Elsevier
Sons Tata Mc States of America. Sultan I, Amer, Ph.D, 1998, “ #$ < #
Metcalf & Eddy, 1979, “A # 8 # B$ $ $ < A # 8 # J Environmetal
<$ $ < # # $/ Technology, AQUACHEM INC.
”, Tata Mc Graw Hill, new Tom D Reynold, 1982, “ $# 4/ #$
Delhi. 0 F$ #
Nemerow, N.L, 1966, “ $ <$ $ <J, Texas A & M
0#$0 1 # $ A # University, Boston, Massuchussetts
< #”, Addision Wesley, MA. Vogel, 1979, “ G# 2 1 0
Nourbakhash M, Sag Y, Ozer D, 1994, “ $ $0 C $# #$F < $0
/ #$F # ; 1 - $ ; $ J, Longman Group Limited,
$ # 1 F 1 London
$ >- @ 1 # $

Jurnal Vol. 1, No. 1, September 2006 35

Anda mungkin juga menyukai