Anda di halaman 1dari 6

Kuis STIA

Case 1: Theories in Accounting

Perusahaan asuransi Jiwasraya pada tahun 2002 mengalami insolvensi (cadangan dana lebih kecil
dari seharusnya), kemudian tahun 2006 perusahaan mengalami ekuitas negatif (tidak ada
sustainable perusahaan) dan sejak tahun 2006 Badan Pemeriksa Keuangan memberikan opini
Disclaimer. Pada Tahun 2012, untuk menutup kerugian perusahaan dan menurunnya performa
perusahaan, maka Perusahaan asuransi Jiwasraya mengeluarkan produk baru yang menarik para
investor yaitu JS Saving Plan sehingga memperoleh keuntungan sebesar Rp 1,6 trilyun. Pada tahun
2018 perusahaan asuransi ini didenda sebesar Rp 175 juta oleh OJK terkait keterlambatan
penyampaian Laporan keuangan. Pada tahun 2020, klaim nasabah kepada perusahaan asuransi
Jiwasraya mencapai Rp 16,1 trilyun yang tidak mampu dibayarkan oleh perusahaan asuransi
tersebut, sehingga kerugian yan dialaminya mencapai Rp 13, 1 trilyun. Perlu diketahui bahwa produk
JS Saving Plan memberikan tingkat pengembalian hingga 13% melebihi bunga deposito yang hanya
5% sd 6%. Adanya rekayasa investasi saham dan reksadana membuat aset perusahaan asuransi
Jiwasraya naik secara signifikan. Produk JS Saving Plan ini merupakan keputusan management
perusahaan yang melibatkan Eks Direktur Utama, Manager Investasi, dan Eks Direktur keuangan
dengan tujuan bisa menaikkan kinerja perusahaan dan keuntungan pribadi mereka.

Pertanyaan:

a. Menurut saudara, teori akuntansi apa yang relevan untuk kasus ini? Jelaskan pendapat saudara.

Jawab:

Menurut pendapat saya, pada kasus ini relevan menggunakan Teori semantic karena perusahaan
membahas masalah-masalah penyimbolan, pengukuran dan penyajian kegiatan operasi serta objek
fisis perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Pada teori ini memberi penalaran berkaitan
kegiatan perusahaan disimbolkan dengan cara tertentu. Terkait dengan kasus ini perusahaan
menjelaskan bahwa pada tahun 2002 mengalami insolvensi kemudian pada tahun 2012 perusahaan
mengeluarkan produk yang bernama JS Saving Plan dan perusahaan mendapatkan keuntungan
sebesar Rp 1,6 trilyun akan tetapi tahun 2020 terdapat klaim dari nasabah kepada perusahaan
Jiwasyara mencapai Rp 16,1 trilyun yang mengakibatkan perusahaan tidak sanggup membayarnya
oleh sebab itu perusahaan menaikan tingkat pengembalian hingga 13% melebihi bunga deposito
supaya bisa menaikan kinerja perusahaan.

b. Apakah keputusan Eks Direktur Utama, Manager Investasi, dan Eks Direktur keuangan dalam
penjualan produk JS Saving Plan sudah benar sesuai dengan teori akuntansi yang saudara
ketahui? Jelaskan jawaban saudara.

Jawab:

Jika dilihat dari keputusan Eks Direktur Utama, Manager Investasi, dan Eks Direktur keuangan dalam
penjualan produk JS Saving Plan sudah benar sesuai dengan teori akuntansi akan tetapi pada
pengoperasiannya sangat buruk. Selama 2013–2018 perusahaan Jiwasraya menawarkan jaminan
imbal hasil berkisar 9%–13% lebih besar dibandingkan dengan tingkat suku bunga deposito berkisar
5,2%–7,0%. Pada kenyataannya imbal hasil perusahaan Jiwasraya Plan tidak pernah bisa dicover
dimana pada saat ini kondisi pasar 7% jauh dibawah yang dijanjikannya 13% yang mengakibatkan
kerugian pada perusahaan Jiwasraya. Pada akhirnya bulan Oktober 2018 manajemen
mengumumkan gagal bayar klaim Jiwasraya Plan senilai Rp802 miliar yang disampaikan oleh Direksi
kepada bank-bank pemasar. Klaim dari nasabah hingga jatuh tempo dan terus membengkak, tahun
2019 jumlahnya mencapai Rp13,1 triliun menyebabkan kondisi keuangan perseroan semakin
tertekan terlihat dari risk based capital (RBC) yang menyentuh -802% maka kasus ini mengarah pada
dugaan korupsi yang akan disidangkan.

Case 2: Fair Value Accounting

Perusahaan tambang MountBlank sedang menilai kewajiban rehabilitasi akibat penambangan lepas
pantai. Perusahaan secara hukum berkewajiban mengembalikan kondisi bekas penambangan
seperti semula. Diperkirakan periode penambangan selama 10 tahun. Perusahaan memutuskan
menggunakan teknik penilaian estimasi biaya saat ini (present value) atas kewajiban rehabilitasi
bekas penambangan. Saat estimasi biaya dilakukan kegiatan penambangan telah mencapai 50%.
Diperkirakan upah buruh untuk membongkar instalasi penambangan sebesar $250.000, dengan
kemungkinan upah naik/turun sebesar $50.000 adalah 25%. Jika pembongkaran instalasi
penambangan dilakukan oleh pihak ketiga, maka eksternal kontraktor tersebut akan memasukkan
profit sebesar 20%.

Pertanyaan:

a. Jelaskan 3 teknik penilaian yang dapat digunakan untuk menentukan nilai wajar dan berikan
argumentasi mana yang paling tepat dikaitkan dengan situasi di Perusahaan tambang
MountBlank tersebut!

Jawab:

Teknik penilaian yang dapat digunakan di perusahaan tambang Mountlank:

1. Pendekatan Pasar (Market Approach) → Transaksi yang sebanding.


Teknik penilaian yang menggunakan harga dan informasi relevan lain yang dihasilkan oleh
transaksi pasar actual yang melibatkan aset, liabilitas yang identik atau sebanding dapat
digunakan sebagai teknik valuasi utama untuk aset keuangan dan liabilitas jika input terlebih
dahulu maka dapat diobservasi dari instrumen yang identic sehingga dapat dibandingkan.
2. Pendekatan pendapatan (Income Approach)→ Nilai saat ini, harga opsi, dan binomial.
Teknik penilaian yang menggunakan estimasi arus kas atau pendapatan masa depan dapat disesuaikan
dengan tingkat diskonto yang mewakili nilai waktu uang dan risiko arus kas tidak tercapai untuk
mendapatkan nilai sekarang yang didiskontokan.
3. Pendekatan biaya (Cost Approach) → Biaya penggantian saat ini.
Teknik penilaian yang mencerminkan jumlah yang akan dibutuhkan saat ini untuk menggantikan
kapasitas manfaat (service capacity) suatu aset (sering disebut sebagai biaya pengganti kini).
Pendeketan biaya mengasumsikan jika nilai wajar tidak akan melebihi dari jumlah yang akan
dibayar oleh pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas.

Jadi dari 3 teknik penilaian diatas, sangat tergantung kepada tahapan pengembangan dilapangan
sehingga paling tepat dalam menentukan nilai wajar pada perusahaan tambang MountBlank yaitu
pendekatan pendapatan(Income Approach) karena perusahaan menggunakan teknik penilaian
estimasi biaya saat ini (present value) atas kewajiban rehabilitasi bekas penambangan.
b. Keberadaan pasar sangat penting dalam menentukan nilai wajar. Jelaskan faktor-faktor apa saja
yang mengindikasikan bahwa pasar tersebut ada!

Jawab:

Faktor-faktor yang mengindikasikan bahwa pasar ada sebagai berikut:

1. Berdasarkan aplikasi untuk liabilitas dan ekuitas:


 Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas baik keuangan maupun non-
keuangan serta ekuitas entitas sendiri ditransfer ke pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
 Liabilitas dapat dihargai berdasarkan aset yang sesuai: Ketika harga publik tidak tersedia
untuk utang atau ekuitas entitas harus, jika memungkinkan, 'mengukur nilai wajar dari
instrumen tanggung jawab atau ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memegang item
identik sebagai aset pada tanggal pengukuran'.
 Jika tidak ada aset yang sesuai.
 Menggunakan teknik present value untuk mengukur nilai wajar dari kewajiban yang tidak
dipegang oleh pihak lain sebagai aset
2. Berdasarkan penggunaan tertinggi dan terbaik untuk aset non-keuangan yang
memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomi dengan
menggunakan aset kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam
penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

c. Informasi apa saja yang harus diungkapkan di Catatan atas laporan keuangan, ketika satu item
di Laporan Posisi Keuangan diukur menggunakan Fair Value!

Jawab:

Entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangannya sebagai
berikut:

1. Asset
2. Liabilitas
3. Ekuitas
4. Pendapatan
5. Pendapatan dan beban lainnya
6. Pendapatan Konfensi Lainnya
7. Beban

• Ketika satu item yang diukur menggunakan fair value maka dapat diukur secara berulang atau
tidak berulang dalam laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik penilaian dan input
yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut. Jika pengukuran fair value berulang
maka menggunakan input yang tidak dapat diservis terdapat efek pengukuran laba rugi atau
penghasilan komprehensif lainnya untuk periode tersebut.
Case 3: Products of the financial reporting process

Dalam kasus The death of Samurai, Robohnya perusahaan-perusahaan raksasa Jepang seperti Sony,
Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo, langit diatas Tokyo terasa begitu kelabu, ada kegetiran yang
mencekam dibalik gedung-gedung raksasa yang menjulang disana. Industri elektronika Jepang yang
begitu kuat dan berkuasa 20 tahun silam sekarang perlahan memasuki lorong keruntuhan. Dimulai
dengan Sony yang kemudian diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan angka kerugiannya
trilyunan rupiah. Harga-harga saham perusahaan raksasa tersebut menurun tajam. Sanyo bahkan
harus rela menjual dirinya dikarenakan sudah hampir bangkrut. Sementara itu Sharp berencana
menutup divisi Air Conditioner (AC) dan TV Aquosnya. Selanjutnya Sony dan Panasonic akan
memberhentikan ribuan karyawan. Dan yang terakhir Toshiba sebentar kemungkinan akan
mengalami kebangkrutan di divisi notebooknya, setelah produk televisinya juga mati. kegagalan
demi kegagalan terus menghujam industri elektronika raksasa Jepang.

Pertanyaan:

a. Berkaca kasus diatas mohon analisa penyebab runtuhnya kejayaan perusahaan dan bagaimana
menghindarinya?

Jawaban:

Analisi penyebab turunnya runtuhnya kejayaan perusahaan sebagai berikut:

1) Perusahaan hanya fokus pada elektronik yaitu televisi layar datar dan panel surya dengan harga
yang tinggi padahal diperusahaan lain bisa membuatnya dengan harga yang rendah yang
mengakibatkan daya saing tinggi
2) Produk yang dimiliki jepang kualitas tinggi namun kurang inovatif baik dari segi fitur dan
tampilan produk yang kurang mengikuti perkembangan zaman serta biaya tenaga kerja di
jepang lumayan tinggi.
3) Masih adanya budaya senioritas diperusahaan, pada saat promosi hampir semua perusahaan
Jepang menggunakan metode urutan lebih tua terlebih didahulukan sedangankan bagi para
pemuda jarang diberikan ruang untuk menciptakan konsep yang imaginatif supaya
menghasilkan produk yang inovatif.

Menurut pendapat saya, cara untuk menghindarinya seperti perusahaa jepang harus melakukan
peruabahan yang lebih inovatif dan kreatif dalam menciptakan dan mengembangkan produk yang
dihasilkan menjadi keunggulan serta daya tarik lebih bagi konsumen sehingga perusahaan dapat
terus bersaing, untuk harga produk lebih baiknya diseimbangan dengan kualitas produk dan juga
perusahaan harus memberikan ruang kepada para pemuda-pemudi jepang untuk menciptkan
konsep-konsep yang menarik dan imajinatif serta menghilangkan budaya senioritas atau kesetaraan
diperusahaan.

b. Dengan melaporkan voluntary disclosure apakah laporan keuangan tersebut dapat dianggap andal
dan bermanfaat?

Menurut pendapat saya, iya dapat dianggap andal dan bermanfaat bagi perusahaan karena akan
memberikan niali tambah bagi perusahaan membuat laporan keuangan menjadi lebih transparan
tanpa adanya peraturan yang berlaku atau pengungkapan melebihi yang diwajibkan. Pengungkapan
ini juga memberikan informasi lainnya yang dianggap relevan dapat membantu pengambilan
keputusan bagi para pengguna laporan dalam mengantisipasi kondisi yang berubah-ubah.
Case 4: MEASUREMENT
Dalam PSAK 14 par 9 menyatakan bahwa persediaan diukur berdasarkan mana yang lebih rendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Nilai realisasi Neto adalah estimasi harga jual
dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yg diperlukan untuk membuat penjualan.
Menurut Kerangka dasar (Framework) akuntansi yang ada dalam standar akuntansi ada 4 metode
pengukuran (Measurement Approach) dalam akuntansi.
Pertanyaan:
a. Jelaskan ke empat metode pengukuran (Measurement Approach) dalam akuntansi!

Jawab:

• Skala Nominal

Nilai pada variabel hanya berupa kategori/label saja atau dengan kata lain nilai pada variabel tidak
dapat dibandingkan

Contoh : Jenis kelamin

1 = Laki-laki 2 = Perempuan

Angka 1 dan 2 hanya menunjukkan kategori untuk jenis kelamin saja dan tidak dapat diandngkan

• Skala Ordinal

Nilai pada variabael dapat dibandingkan apakah preferensinya lebih tinggi atau lebih rendah. Satu
ciri utama dari skala ordinal ini adalah nilai pada variabel tidak dapat dihitung jaraknya (distance)
yaitu ditambah, dikurangi, dikali atau dibagi.

Contoh : Tingkat pendidikan dimana

1=SD 2=SMP 3=SMU 4 = Diploma 5=PT

4 > 1 Dari segi pendidikan Diploma > SD

2+2 ≠ 4 ( SMP + SMP ≠ Diploma)

• Skala Interval

Nilai pada skala interval dapat dibandingkan dapat dihitung distance (jaraknya) namun nilai nol (0)
pada skala ini bersifat relatif (tidak absolut)

Contoh : Temperatur

250C lebih panas dibandingkan dengan 200C . Selisih suhu dikedua tempat tersebut 50C dan 00C
adalah titik beku

• Skala Rasio

Skala rasio hampir memiliki definisi yang hampir sama dengan skala interval yaitu nilai pada
variabel dapat dibandingkan, dapat dihitung jaraknya (ditambah, dikurangi, dikali dan dibagi) tetapi
nilai nol (0) pada skala rasio bersifat absolut.

Contoh ; Usia, lama bekerja, pendapatan, penjualan, biaya, keuntungan merupakan skala rasio.

b. Konsep Nilai realisisasi neto itu termasuk metode pengukuran akuntansi yang mana? Jelaskan
jawaban anda berikut alasannya!
Nilai realisasi Neto adalah estimasi harga jual dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi
biaya yg diperlukan untuk membuat penjualan. Maka Konsep Nilai realisisasi neto termasuk metode
pengukuran akuntansi Skala Ordinal karena

Nilai pada variabael dapat dibandingkan apakah preferensinya lebih tinggi atau lebih rendah. Satu
ciri utama dari skala ordinal ini adalah nilai pada variabel tidak dapat dihitung jaraknya (distance)
yaitu ditambah, dikurangi, dikali atau dibagi.

Anda mungkin juga menyukai