KETERAMPILAN KLINIK
BLOK ONKOLOGI
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2010
1
BUKU PANDUAN KERJA
KETERAMPILAN KLINIK
BLOK ONKOLOGI
ISI BUKU
NO. TOPIK
1. Pemeriksaan Payudara
2
BUKU PANDUAN KERJA
KETERAMPILAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Diedit oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2010
3
KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN PAYUDARA
(DIAGNOSIS DINI KANKER PEYUDARA)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan payudara secara baik dan benar.
SASARAN PEMBELAJARAN:
Setelah mendapat pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menyebutkan kapan dan siapa saja yang harus melakukan pemeriksaan
payudara resiko tinggi.
2. Mampu melakukan sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dan mengajarkannya ke
masyarakat.
3. Mampu menyebutkan apa yang harus dicari /dilacak pada pemeriksaan sadari
4. Mampu melakukan inspeksi dan palpasi untuk mendiagnosis dini kanker
payudara.
5. Mampu menyebutkan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan
diagnosis kanker payudara.
INDIKASI :
1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) diperiksa secara rutin setiap bulan,
seminggu setelah menstruasi dimulai umur 20 tahun
4
DESKRIPSI KEGIATAN
5
PENUNTUN PEMBELAJARAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA
(DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA)
(digunakan oleh Peserta)
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau
tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
6
3. Ciptakan suasana yang menyenangkan
4.
Tanyakan identitas lengkap penderita dan keluhan utamanya
5.
6. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan pada
penderita
Pemeriksa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
C. MELAKUKAN PEMERIKSAAN 1 2 3
1. Inspeksi : perhatikan
2. a. Simetris
b. Retraksi papila
c. Dimpling
d. Peau de’orange
3.
e. Warna kulit/pelebaran vena
f. Ulkus
g. Lecet pada areola mamma
h. Benjolan
4. i. Satelit
Palpasi
a. Lokasi
b. Ukuran/jumlah tumor
c. Konsistensi
d. Perlengketan ke jaringan sekitar
e. Permukaan tumor (licin/berbenjol)
f. Nyeri
g. Pembesaran kelenjar axilla, supra dan infraklavikuler
Mamografi
a. Teknik Mamografi
b. Posisi pengambilan foto
c. Cara penilaian foto
d. Bi-rads
FNA / Biopsi insisi / eksisi
a. Teknik FNA/ Biopsi insisi/ biopsi
7
D. SELESAI PEMERIKSAAN 1 2 3
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada penderita
2. Ucapkan terima kasih dan salam ke pada penderita
3. Persilahkan penderita keluar ruangan
4. Pemeriksa mencuci tangan dengan air dan sabun cair
8
BUKU PANDUAN KERJA
KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN PALPASI KELENJAR
LIMFA LEHER
Diedit oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2010
9
PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN PALPASI KELENJAR LIMFA LEHER
PENDAHULUAN
Palpasi kelenjar leher adalah bagian dari pemeriksaan fisis yang digunakan untuk
mengetahui sifat-sifat dari suatu massa yang terdapat pada leher dengan jalan melakukan
perabaan dengan saksama. Pemeriksaan ini dilakukan setelah inspeksi. Dengan
melakukan palpasi yang benar maka dapat diketahui letak dari pembesaran
kelenjar/massa, bagaimana konsistensinya lunak, fluktuasi, kenyal atau padat; berapa
ukurannya; melekat dengan struktur disekitarnya, apakah nyeri atau tidak; apakah tunggal
atau multiple.
INDIKASI
Untuk mengetahui sifat-sifat dari suatu pembesaran kelenjar limfa massa pada leher
yang mana sangat berhubungan dengan suatu tumor ganas maupun jinak atau suatu
infeksi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu melakukan palpasi kelenjar atau massa pada leher dengan benar dan
tepat.
SASARAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu mempersiapkan penderita dalam rangka pemeriksaan palpasi
kelenjar limfa leher.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan palpasi kelenjar limfa dengan benar.
3. Mahasiswa mampu menentukan sifat-sifat pembesaran kelenjar limfe leher.
4. Mahasiswa dapat menginterpretasi pembesaran kelenjar limfa leher.
5. Mahasiswa mampu menentukan apakah pemebesaran kelenjar leher lateral
merupakan keganasan, infeksi akut, tbc kelenjar atau kelainan congenital
MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Buku panduan skill lab
2. Daftar panduan skill lab
3. Gambar/ slide cara palpasi kelenjar limfe leher
4. Alat tulis menulis / spidol
5. Foto-foto kasus pembesaran kelenjar limf leher
METODE PEMBELAJARAN
1. Demonstrasi dan alih ketrampilan
2. Diskusi
3. Daftar tilik dengan sistem skor
10
DESKRIPSI KEGIATAN
11
PENUNTUN PEMBELAJARAN
PALPASI KELENJAR LIMFA LEHER
SISTEM ONKOLOGI
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
12
ujung jari-jari meraba di bawah tepi mandibula. Kepala dapat
dimiringkan dari satu sisi kesisi yang lain sehingga palpasi dapat
dilakukan pada kelenjar yang superficial maupun yang
profunda.Dapat juga dilakukan palpasi bimanual dari luar dan dalam
mulut. Gambar 2,3,4.
10. Palpasi rantai kelenjar jugularis dapat dimulai di uperficial dengan
melakukan penekanan ringan dengan menggerakan jari-jari
sepanjang m.sternocleido mastoideus. Pada palpasi yang lebih
dalam, ibu jari ditekan di bawah m. Sternocleido mastoideus pada
kedua sisi sehingga dapat dipalpasi kelenjar yang terdapat di sub atau
retro dari muskulus ini. Bila pemeriksaan ini negatip atau
meragukan, maka pemeriksa harus berdiri dibelakang penderita
kemudian ibu jari digunakan untuk menggeser m. Sternocleido
mastoideus ke depan sementara jari yang lain meraba pada tepi
anterior muskulus tersebut. Perabaan secara bilateral dan simultan
selalu dianjurkan untuk menilai perbedaan antara kedua sisi. Palpasi
kelenjar leher ini agak sulit pada orang gemuk, leher pendek dan
leher yang berotot, terutama bila kelenjarnya masih kecil.
Gambar 5,6,7.
11. Palpasi kelenjar limfa asesorius dilakukan dengan menekan ibu jari
pada tepi posterior m. trapezius ke depan dan jari-jari ditempatkan pada
permukaan anterior muskulus ini. Gambar 8
12. Palpasi kelenjar limfa supraklavikular dapat dilakukan dengan
duduk di depan atau berdiri dibelakang penderita dimana jari-jari
digunakan untuk palpasi fosa supraklavikular. Gambar 9,10.
B. SELESAI PEMERIKSAAN 1 2 3
13. Jelaskanlah hasil pemeriksaan kepada penderita
14.. Ucapkanlah terima kasih dan salam ke pada penderita
15. Lakukanlah perpisahan dengan klien sambil memberinya harapan.
16.. Cucilah tangan dengan air dan sabun cair
13
14
Fig. 5.8 Bimanual palpation of the submental region.
This allows comparison between the two sides
Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4
15
/
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
16
Gambar 9 Gambar 10
17
BUKU PANDUAN KERJA
KETERAMPILAN
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN
DAN PEMBUATAN PREPARAT PAP SMEAR
Diedit oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2010
18
KETERAMPILAN
PENDAHULUAN
Pemeriksaan Pap smear merupakan porsedur klinik untuk memeriksa sel yang
berasal dari serviks. Tujuan utama dari pemeriksaan ini untuk menilai adanya perubahan
sel yang abnormal yang mungkin berasal dari kanker serviks atau sebelum berkembang
menjadi kanker (lesi prakanker). Untuk pememriksaan ini diperlukan bahan pemeriksaan
yang diambil dari
INDIKASI
· Riwayat keputihan
· Riwayat perdarahan kontak
· Tumor pelvik
· Pemeriksaan rutin untuk penapisan awal
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir pembelajaran ini, mahasiswa akan mampu untuk melakukan pemeriksaan Pap
smear dengan benar
19
METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
# 1. Pengantar 2 menit Pengantar
20
PENUNTUN BELAJAR
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN DAN
PEMBUATAN PAP SMEAR
(digunakan oleh Peserta)
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
4. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai
urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
5. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi
tidak efisisen
6. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan efisien.
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
21
• Meja instrumen
• Ranjang ginekologi dengan penopang kaki
• Lampu sorot
Label nama
2. ALAT YANG AKAN DIPAKAI PEMERIKSA
• Sarung tangan DTT
· Apron dan baju periksa
· Sabun dan air bersih
· Handuk bersih dan kering
C. MEMPERSIAPKAN PASIEN 1 2 3
Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan
melepas pakaian dalam
Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi
Atur pasien pada posisi litotomi.
22
pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila
menyentuh dinding atas dan bawah vagina).
5. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks
tampak jelas (perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding
dan sekret vagina atau forniks).
6. Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hati-
hati (supaya pengambilan epitel tidak terganggu).
7. Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio
(ektoserviks). Sampel diambil dengan menggunakan spatula
ayre yang diputar 360° pada permukaan porsio.
8. Oleskan sampel pada gelas objek
9. Sampel endoserviks (kanalis servikalis) diambil dengan
menggunakan kapas lidi dengan memutar 360° sebanyak satu
atau dua putaran
10. Oleskan sampel pada gelas objek yang sama pada tempat
yang berbeda dengan sampel yang pertama, hindari jangan
sampai tertumpuk
11. Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Bila mnggunakan
spray usahakan menyemprot dari jarak 20 – 25 cm atau
merendam pada wadah yang mengandung etilalkohol 95%
selama 15 menit, kemudian biarkan mengering kemudian
diberi label
12. Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan
pengatur jarak bilah, kemudian keluarkan spekulum.
13. Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan
14. Pemeriksa berdiri untuk melakukan periksa bimanual untuk
tentukan konsistensi porsio, besar dan arah uterus serta
keadaan parametrium
15. Angkat tangan kiri dari dinding perut, usapkan larutan
antiseptik pada bekas sekret/cairan di dinding perut dan
24
23
sekitar vulva/perineum.
16. Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan
persilahkan ibu untuk mengambil tempat duduk.
F. PENCEGAHAN INFEKSI 1 2 3
1. Kumpulkan semua peralatan dan lakukan dekontaminasi
2. Buang sampah pada tempatnya
3. Bersihkan dan lakukan dekontaminasi sarung tangan
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan
dengan handuk yang bersih
G. PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN 1 2 3
1. Jelaskan pada pasien tentang hasil pemeriksaan
2. Pastikan pasien mengerti apa yang telah dijelaskan
H. RENCANA LANJUTAN 1 2 3
1. Catat hasil pemeriksaan pada rekam medis
2. Buat pengantar pemeriksaan ke ahli patologi anatomi
3. Buat jadwal kunjungan ulang
4. Persilahkan ibu ke ruang tunggu (apabila pemeriksaan
selesai) atau ke ruang tindakan (untuk proses/tindakan
lanjutan).
DAFTAR ACUAN
1. Questions and Answers About the Pap Test. CANCER FACTS National Cancer
Institute National Institutes of Health (NIH).
2. ACOG Technical Bulletin: Cervical cytology: Evaluation and management of
abnormalities. No. 183, Aug 1993.
3. Krebs, HB. Premalignant lesions of the cerviks. In: Copeland, LJ, Jarrell, JF.
Textbook of gynecology.2nded.Philadelphia: WB. Saunders Compan;.2000.p.1238
24