RESUME BAB 9 TINJAUAN, EVALUASI, DAN KENDALI STRATEGI
PROSES EVALUASI STRATEGI
Evaluasi strategi seharusnya merangasang sikap kritis terhadap ekspektasi dan asumsi yang ada, memicu pengkajian ulang atas tujuan dan nilai-nilai, serta merangsang kreativitas untuk menghasilkan alternatif dan merumuskan kriteria evaluasi. KERANGKA KERJA EVALUASI STRATEGI Dasar dari strategi organisasi dapat diperiksa dengan merumuskan matriks EFE dan IFE yang telah direvisi. Matriks IFE yang direvisi (matriks IFE yang direvisi) berfokus pada perubahan dalam keuntungan dan kerugian dari manajemen, pemasaran, keuangan / akuntansi, produksi / operasi, R&D, dan sistem informasi manajemen organisasi. Matriks EFE yang telah direvisi (matriks EFE yang direvisi) menunjukkan seberapa efisien strategi perusahaan dalam menanggapi peluang dan ancaman besar.Dari sudut pandang eksternal, laju pesaing, perubahan permintaan, perubahan teknologi, perubahan ekonomi, perubahan demografis, dan tindakan yang diambil oleh pemerintah dapat menghambat pencapaian tujuan. Secara internal, strategi yang tidak efektif atau pelaksanaan kegiatan yang buruk mungkin telah dipilih. Mengukur kinerja organisasi MENGAMBIL TINDAKAN KOREKTIF Kegiatan evaluasi strategis terakhir (mengambil tindakan korektif) membutuhkan perubahan untuk sepenuhnya mereposisi masa depan perusahaan. Mengambil tindakan korektif akan menimbulkan perhatian karyawan dan manajer. Penelitian menunjukkan bahwa berpartisipasi dalam kegiatan evaluasi strategis adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi penolakan individu terhadap perubahan. Evaluasi strategis dapat menyebabkan perubahan formulasi strategi, perubahan implementasi strategi, perubahan formulasi dan implementasi strategi, atau tidak ada perubahan. Tindakan korektif harus menempatkan organisasi pada posisi yang lebih baik untuk memanfaatkan keuntungan internal; menangkap peluang eksternal utama; menghindari, mengurangi atau menghindari ancaman eksternal; dan memperbaiki kelemahan internal. Tindakan korektif perlu memiliki kerangka waktu yang tepat dan risiko yang memadai. BALANCED SCORECARD Balanced Scorecard adalah alat evaluasi strategi yang penting. Balanced Scorecard merupakan sebuah proses yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi strategi dari empat perspektif: kinerja keuangan, pengetahuan konsumen, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.Perusahaan mencermati enam isu utama dalam mengevaluasi MANAJEMEN STRATEGI KELAS A
Tanggung Jawab Sosial, (5) Etika Bisnis/ Lingkungan Hidup, dan (6) Keuangan. SUMBER-SUMBER INFORMASI EVALUASI STRATEGI yang DIPUBLIKASIKAN Delapan atribut penting berfungsi sebagai kriteria evaluatifnya: manajemen manusia; keinovatifan; kualitas produk atau jasa; kesehatan keuangan; tanggung jawab social; penggunaan aset perusahaan; investasi jangka panjang; dan kualitas manajemen. KARAKTERISTIK SISTEM EVALUASI YANG EFEKTIF Evaluasi strategis harus memenuhi beberapa persyaratan utama agar efektif. Pertama- tama, kegiatan evaluasi strategis harus ekonomis. Terlalu banyak informasi bisa menjadi sama buruknya dengan informasi yang terlalu sedikit; terlalu banyak kontrol berbahaya daripada menguntungkan. Kedua, kegiatan evaluasi strategis harus bermakna. Aktivitas ini harus jelas terkait dengan tujuan perusahaan. Ketiga, kegiatan evaluasi strategis memberikan informasi yang berguna tentang tugas-tugas yang perlu dipantau dan dipengaruhi oleh manajer. Keempat, kegiatan evaluasi strategis harus memberikan informasi secara tepat waktu; dalam beberapa kasus, manajer membutuhkan informasi harian. PERENCANAAN KONTINJENSI Premis manajemen strategis yang baik adalah rencana perusahaan untuk menghadapi keadaan darurat sebelum terjadi. Rencana kontinjensi dapat diartikan sebagai rencana alternatif yang dapat dilaksanakan jika kejadian penting tertentu tidak terjadi sesuai dengan yang diharapkan. Rencana kontinjensi dapat meningkatkan kemampuan pembuat strategi untuk dengan cepat menanggapi perubahan penting dalam fondasi internal dan eksternal dari strategi organisasi saat ini. AUDIT Alat yang sering kali digunakan dalam evaluasi strategi adalah audit. Audit (auditing) didefinisikan sebagai “proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi bukti yang terkait dengan penilaian mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan derajat kesesuaian antara penilaian tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengguna yang tertarik. TANTANGAN DALAM MANAJEMEN STRATEGIS PADA ABAD KE-21 Tiga tantangan atau keputusan khusus yang dihadapi semua penyusun strategi dewasa ini adalah (1) memutuskan apakah proses tersebut harus dianggap lebih sebagai seni atau ilmu pengetahuan, (2) memutuskan apakah strategi perlu dibukakan bagi atau ditutup dari pemangku kepentingan, dan (3) memutuskan pakah prosesnya didalam perusahaan harus lebih dari atas-ke-bawah atau dari bawah-ke-atas. MANAJEMEN STRATEGI KELAS A
ISU SENI ATAU ILMU PENGETAHUAN
Agar manajemen strategis dilihat lebih sebgai ilmu pengetahuan daripada seni. Perspektif ini menyatakan bahwa perusahaan perlu secara sistematis menilai lingkungan eksternal dan internal mereka, melakukan riset, secara cermat mengevaluasi pro dan kontra dari berbagai alternative, melakukan analisis, dan kemudian memutuskan langkah tindakan tertentu untuk diambi. ISU YANG TAMPAK ATAU TERSEMBUNYI Beberapa alasan untuk terbuka penuh dalam proses strategi dan keputusan yang dihasilkannya adalah : 1. Manajer, karyawan, dan pemangku kepentingan (stakeholder) yang lain dapat memberikan kontribusi bagi proses tersebut. Mereka sering memiliki gagasan yang sangat bagus. Kerahasiaan akan menyia-nyiakan gagasan-gagasan semacam itu. 2. Investor, kreditor, dan para pemangku kepentingan lain memiliki dasar yang lebih besar untuk mendukung sebuah perusahaan bila mereka tahu apa yang dilakukan dan kemana perusahaan menuju. 3. Visibilitas mendorong demokrasi, sementara kerahasiaan menghasilkan otokrasi. Kebanyakan perusahaan memilih demokrasi daripada otokrasi sebagai gaya manajemen. 4. Partisipasi dan keterbukaan mendorong kesepahaman, komitmen, dan komunikasi di dalam perusahaan. Alasan-alasan yang membuat beberapa perusahaan lebih memilih untuk menjalankan perencanaan strategis secara diam-diam dan merahasiakan strategi dari semua kecuali kalangan eksekutif puncak adalah: 1. Penyebaran strategi perusahaan secara bebas bisa dengan mudah berubah menjadi intelijensi kompetitif bagi perusahaan pesaing yang kemudian dapat mengeksploitasinya. 2. Kerahasiaan membatasi kritik, praduga, dan melihat kebelakang hal-hal yang sudah terjadi (hindsight). 3. Partisipan dalam proses strategi yang terbuka menjadi lebih menarik bagi perusahaan pesaing yang mungkin lalu mencoba memikat dan merebut mereka. 4. Kerahasiaan membatasi akses perusahaan pesaing untuk meniru atau menduplikasi strategi perusahaan MANAJEMEN STRATEGI KELAS A
PENDEKATAN ATAS-KE-BAWAH ATAU BAWAH-KE-ATAS
Para penganjur pendekatan atas-ke-bawah berpendapat bahwa eksekutif puncak adalah satu-satunya kelompok didalam perusahaan yang mempunyai pengalaman kolektif, kejelian, dan tanggung jawab matang untuk membuat keputusan-keputusan strategi penting. Sebaliknya, para penganut pendekatan bawah-ke-atas menyatakan bahwa manejer tingkat menengah dan bawah serta karyawan yang akan menerapkan strategi perlu secara aktif terlibat dalam proses perumusan strategi untuk memastikan dukungan da komitmen mereka.