Anda di halaman 1dari 2

3.

Objek PTUN

Berdasarkan ketentuan Paal 53 ayat (1) jo Pasal 1 angka 4 jo Pasal 3 UU No. 5 Tahun
1986, Objek PTUN berupa sengketa tata usaha negara, antara lain:

Pasal 1 angka 3: Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum
Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yang bersifat konkret, individual, dan final,yang menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata;Pasal 3 UU No.5/1986, antara lain:

a. Apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan keputusan,
sedangkan hal itu menjadi kewajibannya,maka hal tersebut disamakan dengan
Keputusan Tata Usaha Negara.

b. Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan keputusan
yang dimohon, sedangkan jangka waktu sebagaimana ditentukan data peraturan
perundang-undangan dimaksud telah lewat,maka Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara tersebut dianggap telah menolak mengeluarkan keputusan yang dimaksud.

c. Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak menentukan


jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat(2), maka setelah lewat jangka waktu
empat bulan sejak di terimanya permohonan,Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
yang bersangkutan dianggap telah mengeluarkan keputusan penolakan.

Subjek PTUN

Bila memperhatikan objek Sengketa PTUN di atas, subjek PTUN terdiri dari para pihak
yang berperkara, pihak yang berperkara adalah orang atau badan hukum perdata yang
merasa dirugikan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di
daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara.

4. Hukum Tertulis

Setiap peraturan perundang-undangan, dalam arti material, yang berisi tentang


wewenang Badan atau Jabatan TUN untuk melakukan tindakan-tindakan hukum TUN
dan yang mengatur tentang kemungkinan menggugat tindakan hukum TUN yang
bersangkutan. (Indoharto, 2002 – 35)
Hukum tertulis dapat dibedakan dalam dua bagian:

Hukum TUN yang bersifat umum. Yaitu peraturan perundang-undangan itu berisi
ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang bentuk dan isi tindakan hukum TUN serta
hubungan-hubungan hukum yang dilahirkan pada umumnya.Hukum TUN yang bersifat
khusus. Yaitu peraturan perundang-undangan yang memberikan wewenang kepada
para Badan dan Jabatan TUN untuk melakukan tindakan-tindakan hukum TUN dalam
mengurus atau mengatur suatu bidang kehidupan dalam masyarakat.Hukum Tidak
Tertulis

Sumber hukum ini berkembang dalam teori hukum dan jurisprudensi pemerintahan
maupun peradilan. Sebelum dibentuknya peradilan tata usaha negara di Indonesia,
perkembangan dan penerapan asa-asas tersebut sudah terjadi dalam yurisprudensi
hukum perdata, hal itu dikenal dengan adanya perbuatan-perbuatan penguasa yang
dinyatakan sebagai umpaya bersifat sewenang-wenang, penyalahgunaan wewenang,
dilakukan dengan itikad buruk, melanggar norma kepatutan, yang sekarang
berkembang sebagai asas umum pemerintahan yang baik

Anda mungkin juga menyukai