Anda di halaman 1dari 8

Makalah

“Permasalahan Muara dan Upaya Konservasinya ”

Dosen Pengampuh “Dr. Hj. Vauzia, M.Si”

Disusun Oleh:

Nama: Anisa Septiani

NIM: 20032188

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

2021
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ekosistem muara


2.2 Komponen biotic ekosistem muara
2.3 Permasalahan ekosistem muara
2.4 Upaya konservasi ekosistem muara
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Estuari adalah jenis perairan yang memiliki variasi yang tinggi ditinjau dari faktor fisik,
kimia, biologi, dan jenis habitat yang terbentuk didalamnya. Oleh karena itu, interaksi antara
komponen fisik, kimia dan biologi yang membentuk suatu ekosistem sangat kompleks. Hal ini
disebabkan karena dinamika dari estuary sangat besar, baik dalam skla waktu yang pendek
karena adanya pasang surut maupun dalam skala waktu yang panjang karena adanya musim.

Seperti halnya pada setiap ekosistem, pada ekosistem estuary ini juga dibentuk oleh
komponen biotic dan abiotik yang saling berinteraksi satu sama lain. Keanekaragaman
komponen biotic dan abiotik yang terdapat didalamnya menyebabkan terjadinya interaksi yang
cukup kompleks dan menarik untuk diteliti. Namun ekosistem estuary ini ternyata tidak cukup
dikenal oleh masyarakat pada umumnya dan jarang sekali dibahas untuk disosialisasikan,
padahal ekosistem estuary ini memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian ekosistem estuari ?

2. Bagaimana komponen biotic dan abiotik ?

3. Bagaimana permasalahan dari ekosistem muara ?

4. Bagaimana upaya konservasinya ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian ekosistem estuari

2. Mengetahui komponen biotic dan abiotik dalam ekosistem estuary

3. Mengetahui permasalahan dari ekosistem muara

4. Mengetahui upaya konservasinya


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekosistem Estuari
Ekosistem estuary adalah ekosistem perairan semi-tertutup yang memiliki badan air dengan
hubungan terbuka antara perairan laut dan air tawar yang dibawa oleh sungai. Pencampuran ini
terjadi paling tidak setengah waktu dari setahun. Pada wilayah tersebut terjadi pencampuran
antara masa air laut dengan air tawar dari daratan sehingga air menjadi payau (Brakish).
Wilayah ini meliputi muara sungai dan delta-delta besar, hutan mangrove dekat estuary dan
hamparan lumpur dan pasir yang luas (Barus, 2002). Adanya aliran air tawar yang terjadi terus
menerus dari hulu sungai dan adanya proses gerakan air akibat arus pasang surut yang
mengangkut mineral-mineral, bahan organic dan sedimen merupakan bahan dasar yang dapat
menunjang produktivitas laut lepas dan perairan air tawar. Oleh karena itu, lingkungan wilayah
estuary menjadi paling produktif.
2.2 Komponen Biotik Dalam Ekosistem Estuari
Komponen biotic merupakan komponen-komponen yang terdiri atas mahkluk hidup.
Komponen biotic yang terdapat pada ekosistem estuary dapat dikelompokkan menjadi :
Organisme autotrof
Merupakan organisme yang dapat mengubah bahan organic menjadi anorganik (dapat
membuat makanan sendiri).
Organisme heterotrof
Merupakan organisme yang memperoleh bahan organic dari organisme lain. Contohnya
hewan, jamur dan bakteri non autotrof dapat disebut sebagai konsumen. Estuari kaya akan
sumber makanan bagi konsumen primer dari rantai makanan. Sumber makanan utama diperoleh
dari besarnya jumlah detritus yang melimpah di dalam kolam air dan di dasar estuary (Nontji,
1993).
Organisme pengurai atau decomposer
Merupakan organisme yang menguraikan bahan organic yang berasal dari organisme mati.
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil pengurai tersebut dan melepaskan bahan-bahan
yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai di daerah
estuary adalah kepiting, kerang-kerangan, bakteri, cacing laut dan jamur.
2.3 Permasalahan Kawasan Perairan Estuari

Sebagaimana diketahui bahwa kawasan estuary merupakan wilayah yang sangat dinamis
(dynamic area) sehingga rentan terhadap perubahan dan kerusakan lingkungan baik fisik
maupun biologi (ekosistem). Berikut ini adalah beberapa masalah yang umumnya terjadi di
kawasan perairan estuary sehingga memungkinkan terjadinya kerusakan dan perubahan fisik
lingkungan wilayah tersebut :

Semakin meningkatnya sedimen dikawasan estuary dikarenakan banyaknya penebangan


hutan dan buruknya pengelolaan lahan di darat.

Turunnya produktivitas kawasan estuary dikarenakan salah dalam pola pemanfaatan


sumberdaya hayati laut.

Banyaknya pembangunan di lahan atas (up-land) menjadi kawasan industry yang menjadikan
sumber limbah yang mengandung racun dibuang sembarangan ke aliran sungai sehingga
memperburuk kondisi kawasan estuary. Karena wilayah ini sangat strategis untuk
dimanfaatkan sebagai tempat pemukiman, jalur transportasi, pelabuhan dan kawasan
industry.

Adanya proyek konstruksi yang berkaitan dengan usaha pertanian, seperti pembuatan saluran
irigasi, drainase dan penebangan hutan sehingga akan mengganggu pola aliran alami daerah
tersebut yang meliputi aspek kualitas, volume dan debit air.

2.4 Upaya Pengelolaan Kawasan Estuari

Dengan timbulnya sejumlah permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan konservasi atau
recovery sehingga dapat dicegah terjadinya kerusakan kawasan estuary. Semua elemen
masyarakat harus mempunyai kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan kebaharian agar
didalam ekosistem tersebut dapat berlangsung secara berkesinambungan yang tidak akan
memberikan dampak yang buruk bagi lingkunagnnya. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan
sebagai tindakan dalam pengelolaan kawasan estuary tersebut diantaranya adalah :

Memperbaiki daerah lahan atas (up-land) dengan cara menata kembali sistem pengelolaan
daerah atas sehingga dapat mengurangi munculnya dampak kerusakan pada ekosistem
perairan kawasan estuary.

Diperlukan tindakan-tindakan yang bijaksana yang berorientasi pada pemanfaatan secara


optimal dan lestari pada sumber daya perairan. Kawasan estuary merupakan tempat hidup
yang baik bagi sejumlah spesies untuk berlindung dan mencari makan serta tempat
reproduksi dan tumbuh. Kawasan estuary ini mempunyai nilai produktivitas tinggi karena
dikarenakan terdapat suatu penambahan bahan-bahan organic secara terus-menerus yang
berasal dari daerah aliran sungai.

Konservasi hutan mangrove. Perlindungan hutan mangrove pada kawasan estuary sangat
penting, karena selain mempunyai fungsi ekologis juga ekonomis.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Estuari adalah jenis perairan yang memiliki variasi yang tinggi ditinjau dari faktor fisik,
kimia, biologi, dan jenis habitat yang terbentuk didalamnya. Oleh karena itu, interaksi antara
komponen fisik, kimia dan biologi yang membentuk suatu ekosistem sangat kompleks. Hal ini
disebabkan karena dinamika dari estuary sangat besar, baik dalam skla waktu yang pendek
karena adanya pasang surut maupun dalam skala waktu yang panjang karena adanya musim.

Anda mungkin juga menyukai