Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunianya
sehingga saya mampu meneyelesaikan makalah ini yang tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagi pihak. Pada penyusunan makalah ini, saya mengambil judul “
Saya berharap berharap meskipun penyusanan makalah ini masih jauh dari
agar kita semua dapat mengambil pelajaran dan nilai-nilai positif. Adapun kurang
dan lebihnya saya mohon saran dan kritik yang bersifat membangun demi
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan……………………………………………………………………..2
BAB 2 Pembahasan
A. Konsep management nyeri………………………………………………...3
1. Defenisi nyeri…………………………………………………………3
2. Klasifikasi nyeri………………………………………………………3
3. Jenis jenis skala nyeri…………………………………………………6
4. Etiologi…...…………………………………………………………...7
5. Patofisiologi nyeri…………………………………………………….8
6. Penanganan nyeri (pain management)……………………………..…8
7. Tujuan penanganan nyeri……………………………………………10
8. Factor yang mempengaruhi respon nyeri……………………………11
B. Pengkajian fisik dan psikologi…………………………………………...13
1. Fase respon terhadap penyakit………………………………………13
2. Indicator yang perlu dikaji…………………………………………..14
3. Diagnose keperawatan………………………………………………17
BAB 3 PENUTUP.
A. KESIMPULAN…………………………………………………………19
B. SARAN…………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………iii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
kualitas hidup pasien dan keluarga yang mengancam jiwa, dengan cara
Masalah fisik yang sering muncul pada pasien paliatif yaitu nyeri.
secara tiba-tiba dari intensitas ringan hingga berat yang dapat diantispasi
dan diprediksi.
1
2
b. Rumusan Masalah
c. TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Defenisi nyeri
2. Klasifikasi Nyeri
berdasarkan pada tempat, sifat, berat ringannya nyeri dan waktu lamanya
serangan.
2) Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuhn yang lebih
3
4
system saraf pusat, spinal cord, batang otak, thalamus dan lain-lain.
menghilang
2) Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan
kuat sekali.
1) Nyeri akut, yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat dan
dengan jelas. Rasa nyeri mungkin sebagai akibat dari luka, seperti
2) Nyeri kronis, yaitu nyeri yang dirasakan lebih dari 6 bulan. Nyeri
bertahun-tahun
dan terlokalisasi
3) Nyeri viseral
aksis yaitu:
timbulnya nyeri
reguler, kontinyu)
6
yakni 1-10. Berikut adalah jenis skala nyeri berdasarkan nilai angka
c. Skala 2, nyeri ringan. Ada sensasi seperti dicubit, namun tidak begitu sakit
waktu lama
k. Skala 10, nyeri berada ditahap yang paling parah dan dapat mengakibatkan
hilangnya kesadaran
7
4. Etiologi
c. Trauma kimiawi terjadi karena sentuhan zat asam atau basa kuat.
5. Patofisologi nyeri
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah
zat-zat tersebut merangsang dan merusak ujung saraf dan reseptor nyeri
persepsi yang sangat berbeda dengan orang lain terhadap nyeri yang
pengalaman nyeri yang dialami oleh klien dan kompetensi untuk terus
keperawatan.
1) Analgesic narkotik
System analgesic yang dikontrol klien terdiri dari impus yang diisi
intravena
10
4) Obat-obat nonsteroid
pijatan, dan guided imaginary yang dilakukan oleh professional yang ahli
nyaman. Rasa nyaman ini dipersepsikan berbeda pada tiap orang. Dalam
memenuhi rasa nyaman. Ganguan rasa nyaman yang dialami oleh klien
nyeri.
hari
11
a. Usia
harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau
c. Ansietas
ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi
e. Pola koping
Tidak semua stimulus nyeri akan menghasilkan sensibel nyeri. Hal ini
dapat terjadi karena ada suatu proses modulasi di kornua dorsalis medulla
yaitu :
c. Betha endorphin.
d. Opioid
kliebn sehingga pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa bermakna dan
a) Fase prediagnostik
14
b) Fase akut
c) Fase kronis
social spiritual.
a. Faktor fisik
dan nyeri. Perawat harus respek terhadap perubahan fisik yan terjadi pada
selimut.
sensasi menurun.
mampu lagi produktif dalam hidup, kehilangan harga diri dan harapan,
b. Faktor psikologis
Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pasien
sedih, depresi, atau marah. Problem psikologis lain yang muncul pada
harapan.
c. Faktor sosial
terminal, karena pada kondisi ini pasien cenderung menarik diri, mudah
dari teman dekat, kerabat atau keluarga terdekat untuk selalu menemani
klien.
d. Faktor spiritual
terakhirnya.
3. Diagnosa keperawatan
dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat
diperkirakan takur akan kematian dan efek negatif pada gaya hidup.
dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari
orang lain.
Satterhwhaite JR, Tollison JW, eds. Practical Pain Management, 3rd ed.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta : Bumi
Aksara (2013)
iii