Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan terkait dengan pembelajaran campursari?
Pembelajaran campursari bisa berlangsung dengan baik apabila didukung oleh ketersediaan
infrastruktur, sumber belajar, lokasi siswa, kesiapan guru dan kesiapan siswa, serta kompetensi
apa yang dipelajari. Misalnya pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan pembelajaran
campursari bisa dilaksanakan apabila tersedia infrastruktur (seperti komputer dan ponsel),
tersedia sumber belajar (seperti CD atau kaset), lokasi siswa terjangkau oleh akses telepon dan
internet, gurunya siap dan siswa juga sudah melek digital, serta sudah dipilih kompetensi yang
akan diajarkan secara campursari. Sehingga pembelajaran Bahasa Inggris campursari tersebut
misalnya dilakukan dengan cara sebagai berikut; semua pemberian contoh, penjelasan,
kesimpulan dan aktivitas mendengarkan, ekspresi ucapan, dan sejenisnya (listening
comprehension, oral expression) dilakukan di dalam kelas, sedangkan kegiatan yang berbasis
pada aktivitas membaca dan menulis (reading comprehension, essays writing) dilakukan secara
online.
Jika karena berbagai alasan kegiatan online tersebut tidak dapat dilakukan misalnya karena tidak
tersedia akses internet, maka pembelajaran campursari tetap dapat dilaksanakan dengan
melaksanakan kegiatan secara offline dengan memanfaatkan software pemebelajaran yang
sengaja dirancang untuk itu. Software pembelajaran adalah salah satu unsur yang seringkali
digunakan dalam pembelajaran campursari.
Berikut ini persyaratan yang sebaiknya diperhatikan jika kita memanfaatkan sotware
pembelajaran. Agar efektif software pembelajaran harus memenuhi empat karakteristik yaitu;
presentability, accountability, customizability, and extensibility, (PACE)
Menurut (Paniagua & Istance, 2018), ada tiga bentuk utama dari model pembelajaran campursari
(blended learning), yaitu:
• The inverted/flipped classroom, dimana peserta didik mempelajari materi terlebih dahulu
dan kemudian guru melakukan konfirmasi/klarifikasi terkait pemahaman yang sudah
dimiliki peserta didik.
• The lab based model, dimana sekelompok peserta didik melakukan rotasi (bertukar
tempat) antara laboratorium sekolah dan ruang kelas melakukan interaksi dengan guru
terkait materi yang sedang dipelajari.
• ‘in class’ campuran, dimana setiap peserta didik mengikuti jadwal pembelajaran daring
(online) dan tatap muka di kelas.
Apa alasan kita memilih menggunakan pembelajaran campursari? Kita memilih pembelajaran
campursari karena model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan. Pertama, pembelajaran
campursari menyediakan berbagai macam pilihan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas interaksi dalam proses pembelajaran. Kedua, pembelajaran campursari
juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa belajar mandiri dan belajar bersama-
sama. Selain itu, ketiga, siswa dapat berinteraksi kapan saja, di mana saja dengan
memanfaatkan komputer dan teknologi jaringan. Keempat, pembelajaran campursari
memberikan komposisi campuran yang bagus antara interaksi dan teknologi, yang sesuai dengan
kondisi sosial masyarakat informasi. Kelebihan yang kelima, pembelajaran campursari
memberikan pilihan yang strategi belajar yang sangat cocok dengan sistem pembelajaran jarak
jauh (distance learning), sehingga mudah diakses. Keenam, pembelajaran ini juga bisa
menghemat biaya pendidikan baik bagi lembaga pendidikan atau bagi siswanya. Ketujuh,
pembelajaran ini menawarkan jadwal dan waktu yang fleksibel.
Disamping itu tentu saja model pembelajaran campursari ini juga memiliki beberapa
keterbatasan, diantaranya; memerlukan infrastruktur seperti komputer dan akses internet,
memerlukan keterampilan menggunakan teknologi bagi guru dan siswa, siswanya harus memiliki
berbagai keterampilan belajar seperti terampil belajar mandiri, belajar bersama secara kelompok
dalam dunia nyata maupun dunia maya.
Apakah instansi Anda sudah menerapkan model pembelajaran campur sari (blended learning)?
Model pembelajaran apa yang digunakan: flipped, lab based, atau in class?