Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA

VOLUME 02 No. 04 Desember  2013 Halaman 163 - 170


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
Artikel Penelitian

MANAJEMEN PERUBAHAN DI LEMBAGA PEMERINTAH:


STUDI KASUS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAKSANAAN
PPK-BLUD DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI NTB
CHANGE MANAGEMENT IN GOVERNMENT AGENCY:
CASE STUDY OF THE IMPLEMENTATION OF PPK-BLUD POLICY
IN NTB PROVINCIAL MENTAL HOSPITAL

Julastri Rondonuwu1, Laksono Trisnantoro2


1
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
2
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

ABSTRACT ABSTRAK
Background: NTB Mental Hospital as the only major referral Latar Belakang: Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB sebagai satu-
center for mental health services in NTB was required to serve satunya pusat rujukan utama pelayanan jiwa di Provinsi NTB
the community, to develop and be self-sufficient, while at the dituntut untuk dapat melayani masyarakat, dapat berkembang
same time must be able to compete in providing quality and dan mandiri serta harus mampu bersaing dalam memberikan
affordable services to the community. In order to fulfill these pelayanan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat.
demands, since January 29, 2011 NTB Mental Hospital has Dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut maka sejak 29 Januari
received full endorsement as a Mental Hospital with Financial 2011 RS Jiwa Provinsi NTB telah mendapat pengesahan penuh
Management Patterns of Local Public Service Agency (PPK- sebagai Rumah Sakit Jiwa dengan Pola Pengelolaan Keuangan
BLUD). Therefore, indepth review of the implementation of Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Oleh karena itu,
PPK-BLUD policy in NTB Provincial Mental Hospital (RSJP) is dibutuhkan kajian mendalam tentang implementasi kebijakan
required. pelaksanaan PPK-BLUD di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.
Objectives: To explore the transformation process and Tujuan: Mengeksplorasi pelaksanaan proses transformasi
implementation of PPK-BLUD policy in RSJP. rumah sakit jiwa dan implementasi kebijakan pelaksanaan PPK-
Methods: The design of this study is a qualitative research BLUD di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.
case study to describe the dynamics of the change process Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian
and implementation of PPK-BLUD policy in RSJP. kualitatif dengan studi kasus untuk mendeskripsikan dinamika
Results and Discussion: The phase of transformation proses perubahan dan implementasi kebijakan pelaksanaan
process was not running as expected. The implementation of PPK-BLUD di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.
PPK-BLUD policy is not optimal because some flexibility as a Hasil: Tahap pelaksanaan proses transformasi tidak semuanya
hospital privileges with BLUD financial pattern have not been berjalan sesuai yang diharapkan sehingga implementasi kebijak-
implemented yet. The f inance manager was hesitant to an PPK-BLUD juga tidak berjalan maksimal karena beberapa
implement the flexible financial management and still following fleksibilitas sebagai hak istimewa sebuah RS dengan pola keu-
the local government financial management mechanisms. For angan BLUD belum dilaksanakan. Para pengelola keuangan
external stakeholders, the implementation of PPK-BLUD policy masih ragu-ragu untuk menerapkan fleksibilitas tersebut dimana
implementation in RSJP did not harm local fiscal policy because pola pengelolaan keuangan yang dilaksanakan masih mengikuti
the revenue of RSJP was still counted as revenue for local mekanisme pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Bagi
government, as opposed to independent PPK-BLUD. A survey para stakeholder eksternal, implementasi kebijakan pelaksanaan
was conducted, consisting of community satisfaction towards PPK-BLUD di RSJ Provinsi tidak merugikan kebijakan fiskal daerah
the servic es in RSJP, data of revenue and budgetting karena hasil pendapatan RSJ Provinsi tetap diperhitungkan
management and distribution of fee services to employees in sebagai penerimaan daerah. Hasil survei terhadap kepuasan
RSJP. The survey result described that the implementation of masyarakat atas pelayanan di RSJ Provinsi, data pendapatan
PPK-BLUD policy in RSJP gives positive impacts on financial, dan pengelolaan anggaran serta pembagian jasa pelayanan
services and benefits performances to RSJP. The positive kepada para pegawai di RSJ Provinsi memberikan gambaran
impacts were an increase in the number of income, increased bahwa implementasi kebijakan PPK-BLUD di RSJ Provinsi mem-
of service indicators measurement and increased incentive to berikan dampak positif terhadap kinerja keuangan, kinerja pela-
all employees. yanan dan kinerja manfaat di RSJ Provinsi. yaitu terjadi pening-
Conclusion: Management changes in the transformation katan terhadap jumlah pendapatan RSJ, beberapa indikator
process were not running optimal so that the PPK-BLUD policy pelayanan mengalami peningkatan dan peningkatan terhadap
in RSJP is not fully implemented, although there were some pembagian jasa pelayanan kepada seluruh karyawan RSJ.
perceived positive results. Kesimpulan: Manajemen perubahan pada proses transforma-
si tidak berjalan maksimal sehingga implementasi PPK-BLUD yang
Keywords: Local Public Service Agency, policy, change dilaksanakan di RSJ Provinsi juga belum dapat terlaksana
management. dengan baik.

Kata kunci: Badan Layanan Umum Daerah, kebijakan,


manajemen perubahan

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 4 Desember 2013  163
Julastri Rondonuwu & Laksono Trisnantoro: Manajemen Perubahan di Lembaga Pemerintah:

PENGANTAR kebijakan pelaksanaan PPK-BLUD di Rumah Sakit


Rumah sakit sebagai salah satu institusi pela- Jiwa Provinsi NTB.
yanan publik memegang peranan penting bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah BAHAN DAN CARA PENELITIAN
sakit dituntut untuk dapat melayani masyarakat, da- Penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan
pat berkembang dan mandiri serta harus mampu ber- studi kasus. Penelitian ini melibatkan 17 responden
saing dan memberikan pelayanan yang bermutu dan yang terdiri dari 6 orang stakeholder eksternal dan
terjangkau bagi masyarakat. Permasalahan yang 11 orang stakeholder internal. Seluruh responden
muncul seperti terbatasnya anggaran operasional eksternal adalah pejabat eselon II di lingkup Peme-
yang tersedia, alur birokrasi yang terlalu panjang da- rintahan dan DPRD Provinsi NTB. Sedangkan res-
lam proses pencairan dana, aturan pengelolaan keu- ponden internal adalah seluruh pejabat struktural dan
angan yang menghambat kelancaran pelayanan, ku- beberapa tenaga fungsional di lingkup Rumah Sakit
rangnya dukungan Sumber Daya Manusia (SDM), Jiwa Provinsi NTB. Lokasi penelitian dilakukan di
dibutuhkannya teknologi dan modal yang sangat wilayah Pemerintahan Provinsi NTB. Data diambil
besar1. secara purposive sample di Kantor Bappeda Provinsi,
Bentuk layanan umum merupakan bentuk yang Biro Keuangan Pemerintahan Provinsi, Biro Hukum
paling pas untuk rumah sakit publik. Badan Layanan Pemerintahan Provinsi, Kantor Inspektorat Provinsi,
Umum (BLU) adalah suatu badan kuasi pemerintah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi, Kantor DPRD
yang tidak bertujuan mencari laba, meningkatkan Provinsi dan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi.
kualitas pelayanan publik, dan memberikan otonomi Pengumpulan data dilakukan dengan wawan-
atau fleksibilitas manajemen rumah sakit publik, baik cara mendalam terhadap subjek penelitian, observasi
milik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah2. atau pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan yang
Pemenuhan tuntutan akan mutu pelayanan yang menjadi subjek pengamatan dan studi dokumen ter-
berkualitas maka sejak tahun 2008 Rumah Sakit hadap dokumen-dokumen yang terkait dengan ma-
Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berupaya salah penelitian. Analisa data dilakukan dengan cara
untuk mendapat pengesahan sebagai institusi pela- membaca dan mereview data (membuat catatan ob-
yanan publik yang berstatus Badan Layanan Umum servasi dan transkrip wawancara) untuk mendeteksi
Daerah (BLUD). Perubahan sebuah rumah sakit men- tema-tema atau kategori-kategori yang muncul,
jadi badan layanan umum adalah sebuah bentuk membuat penyajian data dan membuat kesimpulan.
reformasi yang diamanatkan langsung di dalam Un-
dang Undang No. 44/2010. Berdasarkan Surat Kepu- HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
tusan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 56/2011 Proses Transformasi
Rumah Sakit Jiwa Provinsi ditetapkan sebagai Badan Implementasi kebijakan PPK-BLUD di RSJ Pro-
Layanan Umum Daerah dengan status penuh sejak vinsi diawali dengan proses transformasi yang melalui
tanggal 29 Januari 2011. delapan tahapan. Pelaksanaan masing-masing ta-
Sejak penetapan status, berbagai upaya dilaku- hapan menentukan berhasil tidaknya proses transfor-
kan oleh Tim BLUD Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB masi tersebut, seperti tampak pada Tabel 13. Hasil
agar Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi NTB dapat peneltian menunjukkan juga bahwa permasalahan
segera beroperasi sesuai mekanisme PPK-BLUD. pada tahapan proses transformasi ternyata berdam-
Melaksanakan On the Job Training ke RSU pak juga pada pelaksanaan implementasi kebijakan
Moewardi Solo dan ke Rumah Sakit Jiwa Surakarta tersebut.
serta mengusulkan draft pedoman teknis/regulasi
teknis pelaksanaan PPK-BLUD adalah dua kegiatan Tabel 1. Delapan Langkah untuk Mentransformasi
utama yang bertujuan untuk mempercepat implemen- Organisasi

tasi kebijakan pelaksanaan PPK-BLUD di RSJ No Langkah


Provinsi. Regulasi teknis tersebut diharapkan dapat
1 Menetapkan sesuatu yang sifatnya urgen
disahkan dan semakin memperkuat sistem mana- 2 Membentuk koalisis pemandu yang kuat
jemen pelaksanaan PPK-BLUD di RSJ Provinsi. 3 Menciptakan visi
Sistem manajemen yang baru ini diharapkan 4 Mengkomunikasikan visi
RSJ Provinsi mampu meningkatkan kualitas pelayan- 5 Memberdayakan orang lain untuk bertindak atas visi tersebut
6 Merencanakan dan menciptakan kemenangan jangka pendek
an kepada masyarakat dan kesejahteraan bagi para 7 Mengkonsolidasikan perbaikan dan tetap membuat
pegawainya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini perubahan
adalah untuk mengeksplorasi pelaksanaan proses 8 Melembagakan pendekatan baru
transformasi rumah sakit jiwa dan implementasi

164  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 4 Desember 2013
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

Memunculkan rasa urgensi ini bukanlah suatu Pimpinan RSJ Provinsi mendorong Tim untuk
hal yang mudah karena sangat sulit untuk mengge- lebih berani mengeluarkan gagasan-gagasan origi-
rakkan orang-orang atau staf dari comfort zone me- nal dan melakukan terobosan-terobosan kreatif. Pe-
reka masing-masing. Ketakutan orang-orang tertentu gawai yang menolak perubahan dibina dan pegawai
dengan rencana pengelolaan RSJ Provinsi yang baru yang mendukung program transformasi dihargai
sangat mengganggu keberadaan mereka yang sela- dengan cara lebih dilibatkan dalam setiap kegiatan
ma ini sudah merasa nyaman dengan mekanisme pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas
yang lama yang dirasa sudah cocok dengan budaya mereka dalam bidang BLUD. Pada tahap ini ketegas-
kerja mereka sehari-hari. Ketakutan itu disebabkan an belum dapat dilakukan oleh pimpinan RSJ Pro-
karena transformasi organisasi adalah menciptakan vinsi, hal ini terlihat bahwa hingga tahap implementasi
perubahan besar dalam struktur, proses, budaya kebijakan ketidakdispilinan dan budaya kerja dengan
organisasi dan berorientasi terhadap lingkungan pola lama masih banyak dilakukan oleh pegawai
organisasi4. RSJ Provinsi.
Pembentukan Tim BLUD sebagai Tim Pemandu Menciptakan kemenangan jangka pendek da-
Koalisis mengalami beberapa kali penggantian lam proses transformasi sangat diperlukan untuk me-
karena menyesuaikan dengan keberadaan anggota numbuhkan motivasi kepada para pegawai. Penyele-
tim yang dimutasi. Perubahan tim yang ada mem- saian dokumen penilaian dan pelaksanaan workshop
pengaruhi kekuatan koalisi untuk menjalankan tugas BLUD merupakan pencapaian kemenangan jangka
perubahan. Lemahnya koalisi yang ada turut mem- pendek yang berhasil dicapai oleh Tim BLUD. Keme-
pengaruhi rentang waktu pelaksanaan proses trans- nangan Tim BLUD atas pencapaian jangka pendek
formasi di RSJ Provinsi dan kinerja implementasi bukan akhir dari proses perubahan melainkan sebagai
selanjutnya. satu tahap pencapaian yang harus segera diikuti de-
Visi yang jelas dan mudah dipahami membantu ngan pencapaian berikutnya. Tim tetap harus mela-
manajemen RSJ Provinsi untuk mengarahkan para kukan konsolidasi ke pihak-pihak terkait demi per-
pegawai menuju tujuan yang ingin diperoleh dari ini- baikan yang lebih baik demi berhasilnya implemen-
siatif perubahan yang digagas. Visi Rumah Sakit tasi kebijakan PPK BLUD.
Jiwa (RSJ) Provinsi tertuang secara jelas dalam doku- Setelah serangkaian proses dilaksanakan maka
men Rencana Strategis Bisnis (RSB).Visi yang ada untuk menguatkan hasil dari proses transformasi ter-
harus terkomunikasi dengan jelas dan terarah. Visi sebut maka mekanisme ini ditanamkan dalam insti-
yang ada dalam RSB disosialisasikan dan dikomuni- tusi melalui pelembagaan menjadi suatu institusi
kasikan secara rutin keseluruh pegawai RSJ Provin- pelayanan dengan PPK BLUD melalui SK Gubernur
si, bahkan visi juga disosialisasikan ke para stake- NTB No. 56/2011.
holder eksternal agar mereka mempunyai pemaha-
man yang baik terhadap keberadaan RSJ Provinsi. Implementasi Kebijakan Pola Pengelolaan
Komunikasi visi ke para stakeholder eksternal tidak Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
semuanya dapat tersampaikan secara maksimal. Ada enam variabel yang mempengaruhi kinerja
Hal ini tampak dari adanya stakeholder eksternal implementasi kebijakan pada sebuah institusi atau
yang tidak paham dengan isi RSB. Stakeholder yang organisasi. Keenam variabel tersebut adalah standar
tidak paham ini memberikan pandangan negatif atas dan sasaran kebijakan, sumberdaya, hubungan atau
rencana RSJ Provinsi untuk melakukan transformasi komunikasi antar organisasi, karakteristik agen
menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layan- pelaksana, kondisi sosial politik dan ekonomi serta
an Umum Daerah (PPK BLUD). disposisi implementor atau sikap para pelaksana5.

Komunikasi antar organisasi dan


kegiatan pelaksanaan

Ukuran dan tujuan


kebijakan

Kinerja
Karakteristik badan Disposisi Implemen-
pelaksana pelaksana tasi

Sumberdaya

Lingkungan ekonomi,
sosial dan politik

Gambar 1. Model Implementasi Kebijakan M enurut Meter dan Horn

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 4 Desember 2013  165
Julastri Rondonuwu & Laksono Trisnantoro: Manajemen Perubahan di Lembaga Pemerintah:

Standar dan Sasaran Kebijakan SPM. Sedangkan untuk kinerja keuangan diukur dari
Implementasi kebijakan pelaksanaan Pola Pe- pencapaian PAD dan besaran JP yang dibagikan ke
ngelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah para pegawai.
(PPK BLUD) di RSJ Provinsi dimaksudkan untuk Hasil survei kepuasan masyarakat terhadap
menjadikan RSJ Provinsi sebagai suatu institusi pe- pelayanan yang diberikan RSJ Provinsi dan survei
layanan yang dinamis dalam menghadapi perkem- terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal
bangan jaman, kemajuan teknologi dan mampu se- tahun 2012 menunjukkan nilai skor yang baik. Terjadi
cara cepat merespon kebutuhan pasien. Organisasi peningkatan pencapaian IKM pada Unit Rawat Inap
perlu melaksanakan kegiatan inovasi dan secara dan Unit Gawat Darurat sementara Unit Rawat Jalan
berkesinambungan memperbaiki produk serta jasa- mengalami penurunan skor dibandingkan tahun 2011.
jasa mereka guna memenuhi permintaan konsumen Hal ini bisa dimengerti karena data jumlah kunjungan
yang berubah dan guna menghadapi pihak pesaing6. pasien dan data BOR yang jauh meningkat dibanding
Standar dan sasaran kebijakan adalah merupa- tahun 2011. Sebagian pengunjung mengeluhkan wak-
kan bagian dari isi suatu kebijakan. Segitiga analisa tu tunggu pemeriksaan oleh tenaga medis yang cu-
kebijakan menyebutkan bahwa salah satu faktor pen- kup lama karena tenaga medis yang bertugas di In-
ting dalam menganalisa suatu kebijakan adalah de- stalasi Rawat Jalan harus menyelesaikan pemeriksa-
ngan melihat dan memahami isi/content dari an pasien rawat inap terlebih dahulu.
kebijakan tersebut7. Hasil survei ini pihak RSJ Provinsi mengetahui
Pemahaman stakeholder terhadap isi dari kebi- seberapa jauh mereka sudah dapat memenuhi kebu-
jakan pelaksanaan PPK BLUD mendorong diperce- tuhan pelanggan dan dapat memprediksi bentuk-ben-
patnya implementasi kebijakan tersebut di RSJ tuk pelayanan yang kemungkinan besar disukai dan
Provinsi. tidak disukai oleh pelanggan. Sistem yang berorien-
“Kita mendorong dia menjadi BLUD karena tasi pelanggan memaksa pemberi jasa untuk dapat
kita melihat bahwa banyak hal-hal yang harus bertanggungjawab kepada pelanggannya. Pelanggan
segera diselesaikan dan ditangani oleh ke-
pala satuan kerja yang ada disitu yang pena- dapat memilih dalam memenuhi kebutuhannya,
nganannya tidak bisa ditunda sehingga dia pemberi jasa harus tetap mencari umpan balik me-
diberi kewenangan lebih luas didalam me- ngenai kebutuhan pelanggannya dan kemudian
ngelola terutama didalam meningkatkan berusaha untuk memenuhinya8.
pelayanan” (E3)
Secara operasional kinerja keuangan dengan
“saya menilai mekanisme itu baik, saya setu- mekanisme PPK BLUD ini belum baik tetapi dari
ju. Intinya adalah dengan mekanisme itu.. segi kinerja manfaat, pencapaian target pendapatan
harapannya pelayanan kepada masyarakat yang setiap tahun mengalami peningkatan memberi-
jauh lebih baik meningkat, lebih berkualitas,
disamping itu juga kesejahteraan pegawai- kan gambaran bahwa ukuran pelaksanaan kebijakan
nya meningkat juga begitu karena ada ruang penetapan target penerimaan adalah standar yang
kreativitas disitu, ada ruang untuk berino- realistis ditengah-tengah keterbatasan sarana dan
vasi, berkreasi dalam rangka meningkatkan prasarana yang ada. Pendapatan rumah sakit yang
pelayanan kepada masyarakat...”(E1)
meningkat mampu memberikan manfaat bagi pening-
“BLUD itu bisa lebih fleksibel responnya bisa katan pembiayaan kegiatan operasional rumah sakit
lebih cepat kemudian bisa lebih fleksibel dan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan
mengatasi situasi kondisi perubahan2 se- pegawai di RSJ Provinsi.
hingga dia terbebas atau berbeda diaturnya
dengan SKPD lain...eh didalam hal SDM, dalam
hal keuangan, itu diatur...ya itu” (E6) Komunikasi, Sosial Politik dan Ekonomi
Implementasi sebuah kebijakan perlu dukungan
Rumah Sakit BLUD dapat dikatakan bermutu dan koordinasi dengan instansi lain atau kerjasama
jika mampu memberikan hasil yang positif pada tiga dengan instansi lain.
kinerja utama sebuah RS BLUD yaitu berdampak “RSJ tetap harus didukung karena itu kewa-
positif pada kinerja keuangan, kinerja pelayanan jiban pemerintah...dan itu tidak ada masalah....
bahwa untuk memenuhi Standar Pelayanan
serta kinerja manfaat. Minimum kan mungkin kita punya rumah sa-
Untuk mengukur kinerja manfaat bagi masyara- kit juga belum bisa sepenuhnya dari retribusi
kat maka RSJ Provinsi melakukan survei kepuasan masyarakat ya sehingga masih perlu dana
masyarakat yang mengacu pada Keputusan Menpan dari APBD....seperti rumah sakit jiwa” (E1).

No. KEP/25/M.PAN/2/2004. Kinerja mutu pelayanan “Tetap kita support dia..supportnya itu pega-
diukur dan dilakukan penilaian terhadap indikator- wai negerinya tetap digaji lewat kita termasuk
indikator pelayanan yang terdapat dalam dokumen TKDnya kan lewat sini..kemudian sebagian

166  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 4 Desember 2013
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

juga dibiayai dari pemda juga misalnya untuk “saya kira dari fiskal daerah itu tidak tergang-
peningkatan sarana prasarana”.(E2) gu sama sekali...tetap pendapatan dari unit
itu harus tetap kita perhitungkan sebagai
Penetapan alokasi anggaran tidak semua res- penerimaan daerah meskipun secara fisik
uang itu tidak kita kelola”.(E1)
pon eksternal berpendapat yang sama. Ada respon-
den yang berpendapat bahwa RSJ tetap harus didu- Mekanisme di RSJ Provinsi belajar untuk mandi-
kung utamanya dalam hal untuk memenuhi SPM ri mengelola biaya operasional dengan mandirinya
karena rumah sakit belum bisa sepenuhnya bergan- RSJ Provinsi dalam pengelolaan biaya operasional
tung dari retribusi masyarakat, sementara responden maka daerah secara fiskal diuntungkan karena beban
yang lain tetap beranggapan bahwa BLUD itu berarti APBD otomatis akan bisa berkurang.
ya harus memenuhi kebutuhan operasional dari hasil “Ada kewenangan yang diberikan bagi unit
sendiri. BLU itu sehingga dari dana tersebut akan bisa
“Justru itu makanya BLUD itu tetap penger- mengurangi beban kan, karena kalau
tianny a adalah dari hasilnya..iya sih...iya penerimaan meningkat kan maka otomatis
kan“.(E2) APBD akan bisa berkurang begitu...logikanya
kedepan kan begitu”.(E1)
Tidak semua stakeholder eksternal memberi-
kan tanggapan positif untuk implementasi PPK- Terjadi penurunan alokasi anggaran APBD di
BLUD di RSJ Provinsi. Sikap pesimis disebabkan tahun 2012 dan 2013 terkait dengan kondisis politik
karena ketidakpahaman stakeholder tersebut pada dimana kebijakan fiskal daerah untuk tahun 2012
dokumen Rencana Strategi Bisnis. difokuskan untuk penyelesaian program percepatan
Terkait pemahaman stakeholder tentang flek- infrastruktur dan untuk tahun 2013 difokuskan untuk
sibilitas penatausahaan dana APBD dan dana BLUD pelaksanaan pilkada. Situasi ini menggambarkan
adalah bahwa terjadi perbedaan pendapat antara bahwa penetapan alokasi APBD tergantung dengan
inspektorat dan biro hukum, hal ini berkaitan dengan kondisi fiskal daerah pada saat itu serta apa fokus
bentuk pertanggungjawaban pencairan dana BLUD. utama pemerintah serta bagaimana pimpinan RSJ
Inspektorat menuntut adanya adanya Surat Keputus- Provinsi mampu mengkomunikasikan kebutuhan
an Gubernur untuk pencairan dana Jasa Pelayanan dana RSJ Provinsi ke stakeholder eksternal sehing-
pegawai di RSJ Provinsi sementara Biro Hukum me- ga mereka mendukung untuk peningkatan pembia-
rasa tidak diperlukan lagi adanya SK Gubernur kare- yaan operasional RSJ Provinsi melalui dana APBD.
na pencairan dana Jasa Pelayanan cukup dengan Implementasi kebijakan ini tidak maksimal ka-
SK Direktur RSJ Provinsi. Situasi ini menggambar- rena di tahun-tahun pertama pelaksanaan kebijakan
kan bahwa komunikasi antara inspektorat dan biro tersebut, kondisi sosial politik serta ekonomi peme-
hukum tidak berjalan dengan baik. rintah provinsi tidak memungkinkan untuk menjadi-
Komunikasi antar organisasi yang berjalan baik kan kebijakan PPK BLUD sebagai salah satu pro-
juga ditunjang dengan kondisi lingkungan eksternal. gram prioritas pemerintah daerah. Hal ini terjadi kare-
Lingkungan sosial politik dan ekonomi yang tidak na program utama pemerintah adalah penyelesaian
kondusif dapat menjadi sumber masalah dari kega- program unggulan kepala daerah dan pelaksanaan
galan kinerja implementasi. Keluarnya Surat Kepu- pilkada. Ada lembaga dan kelompok-kelompok yang
tusan (SK) penetapan tidak serta merta membuat seringkali memiliki alasan-alasan serta sumber daya
RSJ Provinsi di tahun 2011 secara otomatis melaksa- untuk melawan perubahan. Akibatnya, sering terjadi
nakan praktek pengelolaan keuangan BLUD. Hal ini semacam kejutan politis atau ekonomis dalam meng-
disebabkan karena belum adanya piranti hukum yang awali proses reformasi kesehatan10.
akan dipakai sebagai payung legalitas untuk melak-
sanakan setiap kegiatan operasional yang mene- Sumber Daya dan Karakteristik Organisasi
rapkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan Keberhasilan implementasi kebijakan sangat
BLUD RSJ Provinsi. Perubahan dalam sistem mana- tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber
jemen rumah sakit bergantung pada kebijakan politik daya yang tersedia, baik sumber daya manusia mau-
pemerintah9. pun sumber daya non manusia. Setiap tahap imple-
Sebagian besar responden eksternal berpenda- mentasi kebijakan menuntut adanya sumber daya
pat bahwa implementasi kebijakan PPK-BLUD di manusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan
RSJ Provinsi sama sekali tidak merugikan kebijakan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang telah ditetap-
fiskal daerah atau tidak mengganggu penerimaan kan. Disposisi implementor atau sikap para pelak-
daerah. sana berkaitan langsung dengan ketersediaan

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 4 Desember 2013  167
Julastri Rondonuwu & Laksono Trisnantoro: Manajemen Perubahan di Lembaga Pemerintah:

kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di enterpreneurship dengan menerapkan konsep bisnis
institusi pelaksana kebijakan tersebut. secara sehat dan cara membuat laporan keuangan
Sikap pelaksana kebijakan untuk menerima BLUD.
atau menolak pelaksanaan suatu kebijakan sangat Selain pemahaman terhadap isi kebijakan, sikap
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan imple- para pelaksana kebijakan juga ditentukan oleh se-
mentasi kebijakan. Implementasi kebijakan PPK berapa besar implementasi kebijakan tersebut mem-
BLUD di tahun pertama ini menimbulkan kegalauan berikan manfaat bagi mereka. Manfaat langsung bagi
para pejabat dan pengelola keuangan dalam menen- pegawai di RSJ Provinsi adalah dengan melihat sebe-
tukan pola penggunaan dana. Pemahaman pelak- rapa besar pembagian Jasa Pelayanan yang diberi-
sana terhadap isi dan mekanisme dari kebijakan me- kan kepada mereka. Harapannya dengan pening-
nentukan kinerja dari implementasi suatu kebijakan. katan pembagian jasa pelayanan akan meningkatkan
Pemahaman para pengelola keuangan dan pejabat pula kinerja para pegawai di RSJ Provinsi. Jika kita
di RSJ Provinsi terhadap pola-pola pengelolaan keu- menginginkan pegawai negeri menjadi sadar penda-
angan BLUD masih sangat kurang yang mengaki- patan, kita memerlukan insentif yang mendorong
batkan implementasi kebijakan BLUD tidak dapat mereka untuk menghasilkan uang sebagaimana
dijalankan sebagaimana mestinya. mereka mengeluarkannya8.
“pertama dari ya itu ilmu yang kita miliki Keterbatasan jumlah personil di RSJ Provinsi
belum begitu sempurna jadi ada keraguan2 juga menjadi penyebab kurang maksimalnya pelak-
dalam mengeksekusi anggran, yang kedua
ketersediaan tenaga”.(R1) sanaan PPK-BLUD di RSJ Provinsi. Mutu pelayanan
berkurang karena indeks kepuasan masyarakat
“M asih ada kesulitan di belanja atau menurun. Sikap pelaksana kebijakan tercermin dari
pencairan dana karena itu tadi masih galau perilaku/kebiasaan pegawai sehari-hari dalam beker-
di keuangan” (R11)
ja. Survei pada Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Selain pemahaman yang kurang maka respon tahun 2012 memberikan gambaran bahwa belum se-
pelaksana kebijakan utamanya di bagian keuangan mua unit pelayanan yang diukur nilai SPMnya menca-
juga sangat lambat, komunikasi antar bagian tidak pai nilai target. Beberapa unit pelayanan mengalami
berjalan lancar, beberapa hal yang kurang lengkap penurunan pencapaian pada parameter penilaiannya.
terkait administrasi keuangan seringkali tidak segera Salah satu penyebabnya adalah petugas masih
diinformasikan ke bagian pengadaan barang jasa bekerja dengan pola-pola lama yang tidak disiplin
tetapi hanya didiamkan saja. dan kepatuhan pada SOP yang belum sepenuhnya
Fleksibilitas yang ada pada mekanisme PPK dilakukan. Ketidakdisiplinan tidak hanya di kalangan
BLUD adalah untuk memotong rantai birokrasi yang pegawai biasa tetapi juga masih tampak pada bebe-
terlalu panjang sehingga dengan fleksibilitas ini RSJ rapa pejabat struktural. Kepatuhan pada jam kerja
Provinsi dapat lebih cepat merespon kebutuhan ma- masih terabaikan. Pegawai meninggalkan ruang ker-
syarakat akan pelayanan jiwa. Sejauh ini fleksibilitas ja pada saat jam kerja tanpa ada keterangan dan
keuangan yang dilaksanakan di RSJ Provinsi belum ruangan dibiarkan kosong. Demikianlah kecende-
dapat berjalan secara maksimal sesuai yang diama- rungan para pegawai di institusi pemerintah untuk
natkan dalam Permendagri No. 61/2007. Mekanisme melanjutkan kebiasaan lama mereka walaupun kebu-
pencairan dana masih menggunakan mekanisme tuhan terhadap pelayanan sudah berubah11.
APBD dengan alur birokrasi yang terlalu panjang dan Ketersediaan dana dalam proses transformasi
lama. Pihak pengelola keuangan RSJ Provinsi belum RSJ Provinsi menjadi PPK BLUD juga sangat berpe-
berani melakukan pencairan dana sesuai dengan me- ngaruh. Tidak mudah untuk melakukan kerjasama
kanisme PPK BLUD karena para atasan dari para dengan seorang konsultan BLUD dengan biaya yang
pengelola keuangan juga masih ragu-ragu untuk ada di RSJ Provinsi pada saat itu. Hal ini disebabkan
melakukannya. karena untuk menyewa jasa tenaga seorang konsul-
Kegalauan para pihak pengelola mulai teratasi tan dibutuhkan biaya yang sangat besar.
setelah adanya fasilitasi dari Australian Indonesia Selain dana untuk proses transformasi, sumber
Partnership for Decentralisation (AIPD) dan Biro daya lain yang juga sangat mempengaruhi keber-
Keuangan Pemda Provinsi NTB dalam bentuk pelatih- hasilan implementasi kebijakan PPK BLUD tahun
an pengelolaan keuangan BLUD dan bimbingan tek- pertama di RSJ Provinsi ini adalah ketersediaan dana
nis BLUD langsung di RSJ Provinsi. Penekanan pela- awal atau modal awal. Beberapa kegiatan meng-
tihan dan bimbingan adalah mengarahkan bagaimana alami penundaan dari jadwal yang telah ditentukan
pemerintah dalam pengelolaan BLUD lebih berjiwa karena RSJ Provinsi belum memiliki dana untuk

168  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 4 Desember 2013
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

membiayai kegiatan tersebut. Bukan hanya kegiatan merupakan sumberdaya yang paling mahal dan pal-
yang bersumber dana BLUD yang tertunda tetapi ing penting dalam sektor kesehatan yang padat
juga kegiatan yang bersumber dana APBD. Kegiatan karya. Situasi ini menunjukkan bahwa status PPK
dari dana APBD yang seharusnya dapat segera dilak- BLUD penuh RSJ Provinsi belum membuat manaje-
sanakan ikut tertunda karena RSJ Provinsi sudah men RS otonomi secara penuh sementara sistem
tidak diberikan lagi dana Uang Persediaan (UP). Su- yang manajemen yang baik membutuhkan otonomi
dah tidak ada fasilitas Ganti Uang (GU) dan Tambahan pada berbagai aspek dan kebutuhan. Semakin ba-
Uang (TU) untuk dana kegiatan APBD yang kurang. nyak aspek manajemen yang diotonomikan maka
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan harus menunggu rumah sakit tersebut akan semakin mudah melaku-
dulu dana penerimaan terkumpul. Kondisi ini tentu kan pengelolaan rumah sakit9,12.
saja menghambat pemenuhan kebutuhan di unit pela-
yanan dan menghambat kegiatan program lainnya KESIMPULAN DAN SARAN
seperti pelatihan-pelatihan. Kesimpulan
Kinerja keuangan, fleksibilitas sangat terasa Implementasi Kebijakan Pola Pengelolaan Keu-
manfaatnya dalam sistem penganggaran dan angan Badan Layanan Umum Daerah Sebagai Upa-
pembiayaan kegiatan. Pola Pengelolaan Keuangan ya Dalam Melakukan Manajemen Perubahan Belum
Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) RSJ Berjalan Maksimal, karena: 1) Tim Koalisi yang ber-
Provinsi tidak lagi menggantungkan pembiayaan tindak sebagai pengelola kegiatan kurang memahami
kegiatan operasional pada dana APBD saja tetapi pelaksanaan mekanisme kebijakan PPK BLUD se-
sudah dapat menggunakan langsung dana dari hasil hingga tidak berani untuk bertindak maksimal da-
jasa pelayanan. Sistim penganggaran dapat digeser lam proses pengelolaan keuangan, 2) Tidak adanya
mengikuti kebutuhan yang urgent sesuai kebutuhan ketegasan dari para pimpinan di RSJ Provinsi untuk
dengan adanya regulasi jenjang nilai pengadaan menegakkan kedisiplinan terhadap aturan yang ada,
barang dan bentuk pertanggungjawaban administrasi 3) Komunikasi terhadap para stakeholder eksternal
yang tidak serumit pengadaan dari dana APBD. Sis- kurang aktif dilakukan oleh tim koalisi sehingga me-
tim pengadaan seperti ini sebagian besar kebutuhan nimbulkan perbedaan persepsi diantara para stake-
logistik pelayanan langsung dan pelayanan penun- holder eksternal, dan 4) Pemahaman dan dukungan
jang tidak lagi harus ditenderkan sehingga proses stakeholder eksternal belum semuanya sama.
pengadaan barang-barang kebutuhan dapat diper- Mengelola perubahan tidak selamanya mengha-
cepat. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerap- silkan dampak yang diinginkan. Inisiatif perubahan
kan mekanisme PPK BLUD, RSJ Provinsi perlahan- dalam organisasi seringkali gagal karena dampak
lahan melakukan perubahan manajemen menjadi ins- yang terjadi bukan seperti yang kita harapkan11.
titusi pelayanan milik pemerintah yang berorientasi
pelanggan, sebab pemerintah yang berorientasi pe- Saran
langgan adalah pemerintah yang memenuhi kebu- Rumah Sakit Jiwa (RSJ) memperkuat tim koalisi
tuhan pelanggan dan bukan kebutuhan birokrasi8. melalui peningkatan capacity building sehingga tim
Penetapan RSJ Provinsi sebagai PPK BLUD tidak lebih percaya diri dan berani untuk melaksanakan
mengurangi intervensi pemerintah daerah dalam hal pengelolaan keuangan sesuai dengan fleksibilitas
pengelolaan manajemen dan Sumber Daya Manusia yang diberikan.
(SDM) karena status RSJ Provinsi yang tetap seba- Unsur pimpinan di lingkup Rumah Sakit Jiwa
gai Lembaga Teknis Daerah (LTD) milik pemerintah (RSJ) dapat bertindak lebih tegas dalam menegak-
provinsi. kan kedisiplinan terhadap aturan yang ada.
Keterbatasan jumlah pegawai di RSJ Provinsi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) seharusnya bertindak
semakin diperparah dengan adanya mutasi pegawai lebih aktif untuk mensosialisasikan mekanisme
RSJ Provinsi ke instansi lain. RSJ Provinsi sebagai PPK-BLUD kepada para stakeholder eksternal.
organisasi LTD milik pemerintah provinsi harus tun-
duk pada aturan mutasi yang dilakukan oleh Badan REFERENSI
Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi. Badan Kepega- 1. Meidyawati, Analisis Implementasi Pola Penge-
waian Daerah (BKD) dalam melakukan mutasi tidak lolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
mempertimbangkan kondisi RSJ Provinsi yang saat (PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Stroke Nasional
ini baru menerapkan kebijakan PPK BLUD yang sa- Bukittinggi, Tesis, Universitas Andalas, 2011.
ngat membutuhkan tenaga-tenaga profesional untuk 2. Thabrany H, Rumah Sakit Publik Berbentuk
meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. BLU: Bentuk Paling Pas Dalam Koridor Hukum
Hal ini tentu sangat disayangkan karena personil Saat Ini, http://www.staff.ui.ac.id/internal/

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 4 Desember 2013  169
Julastri Rondonuwu & Laksono Trisnantoro: Manajemen Perubahan di Lembaga Pemerintah:

140163956/material/Rumah diakses pada 27 9. Trisnantoro L, Aspek Strategis Manajemen


April 2012. Rumah Sakit Antara Misi sosial dan Tekanan
3. Kotter, John, Leading Change: Why Transfor- Pasar, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.
mation Efforts Fail, Boston: Harvard Business 10. Roberts MJ, Hsiao W, Berman P and Reich MR,
Review, ed. March-April, 1995. Getting Health Reform Right: A Guide to Improv-
4. French, Bell, Zawacki, Organization Develop- ing Performance and Equity, Melaksanakan
ment and Transformation (Managing Effective Reformasi Kesehatan Panduan untuk Mening-
Change), McGraw-Hill Book Co, Singapore, katkan Kinerja dan Kesetaraan, Oxford Univer-
2000. sity Press, Diterjemahkan oleh Eunice Setiawan
5. Subarsono AG, Analisis Kebijakan Publik, dan Laksmi Widyarini, Oxford, 2004.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005. 11. Sunjaya D, Studi Kasus Peningkatan Fungsi
6. Winardi, Manajemen Perubahan, Kencana, Regulasi Dinas Kesehatan Kota Bandung dan
Jakarta, 2004. Kota Yogyakarta, Disertasi, Universitas Gadjah
7. Buse K, Mays N, Walt G, Making Health Policy, Mada, Yogyakarta, 2010.
Membuat Kebijakan Kesehatan, London School 12. Reinke, Perencanaan Kesehatan untuk Mening-
of Hygiene and Tropical Medicine, London, 2007. katkan Efektifitas Manajemen, Jogyakarta,
8. Osborne and Gaebler, Mewirausahakan Birokra- Gadjah Mada University Press, Diterjemahkan
si Reinventing Government (mentrasformasi Se- oleh Laksono Trisnantoro dan Sigit Ryarto,
mangat Wirausaha Kedalam Sektor Publik, Pus- 1994.
taka Binaman Pressindo, Diterjemahkan oleh
Abdul Rosyid, Jakarta Pusat, 1995.

170  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 4 Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai