Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PRAKTIKUM V
PENANAMAN DAN ISOLASI MIKROBA

OLEH :

NAMA : NUR AINI BADRIA S

STAMBUK : F1D5 16 049

KELOMPOK : IV (EMPAT )

ASISTEN PEMBIMBING : FEBRIANTI SAFTRI. S

PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penanaman mikroba dengan media cawan petri dilakukan dengan

isolasi mikroba. Isolasi mikroba yaitu memisahkan mikroba satu dengan

mikroba yang lain yang berasal dari populasi mikroba yang tercampur dari

berbagai mikroorganisme yang akan menghasilkan kultur murni. Teknik

isolasi bertujun untuk mempermudah pemisahan mikroorganisme yang

tercampur. Medium yang dipakai untuk isolasi mikroba yaitu medium padat

dan medium cair. Medium padat digunakan untuk membentuk koloni yang

tetap pada tempatnya sedangkan medium cair digunakan dengan cara

pengenceran.

Cara yang dilakukan untuk mendapatkan biakan murni yaitu dengan

teknik gores, teknik sebar dan teknik tuang. Isolasi mikroba yang dilakukan

pada media PDA (PotatoDekstrosa Agar), NA (Narium Agar) dan PCA (Plate

Count Agar). PDA berfungsi sebagai media untuk pertumbuhan fungi, NA

sebagai media untuk menumbuhkan bakteri dan PCA media untuk

menumbuhkan bakeri dan fungi. setelah isolasi pertumbuhan koloni mikroba,

maka dilakukan pengamatan koloni mikroba dengan empat cara yaitu cawan

petri, agar tegak, agar miring, dan nutrient agar.

Masing-masing cara yang dilakukan pada penanaman dan isolasi

mikroba bertujuan untuk memisahkan mikroorganisme yang tercampur hingga


mendapatkan biakan murni. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan

praktikum Penanaman dan Isolasi Mikroba.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut `:

1. Metode-metode apa saja yang digunakan untuk memisahkan mikroba

tertentu dari populasi campuran untuk mendapatkan kultur murni ?

2. Bagaimana karakteristik mikroba yang tumbuh pada kultur murni?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui metode yang digunakan untuk memisahkan mikroba tertentu

dari populasi campuran untuk mendapatkan kultur murni

2. Mengetahui karakteristik mikroba yang tumbuh pada kultur murni

D. Manfaaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui metode yang digunakan untuk memisahkan mikroba

tertentu dari populasi campuran untuk mendapatkan kultur murni

2 Dapat mengetahui karakteristik mikroba yang tumbuh pada kultur murni


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Isolasi

Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan

menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau

pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan

mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan

suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.

Prinsip dari isolasi mikrooraganisme adalah memisahkan satu jenis

mikrooraganisme dengan mikrooraganisme lainnya yang berasal dari campuran

bermacam-macam mikroorganisme. Isolasi dilakukan dengan mengamati

perbedaan morfologi (bentuk, warna) setiap koloni pada agar, selanjutnya

dilakukan pemurnian dengan NA (Puspitasari, 2012 ).

B.Media

Media merupakan suatu bahan nutrisi yang berfungsi sebagai tempat

tumbuhnya mikroorganisme. Jenis medium sangat bervariasi bergantung

kepada apa yang dijadikan dasar penamaan. Berdasarkan kepada bentuknya

dikenal tiga macam medium, yaitu medium cair, medium semi solid dan

medium padat. Perbedaan utama ketiga macam medium, yaitu ada tidaknya

bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan bahan pemadat. Medium

semi solid dan medium padat menggunakan bahan pemadat. Bahan pemadat

dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Agar-agar paling umum

digunakan. Jumlah bahan pemadat pada medium semi solid setengahnya dari
medium padat. Pada medium padat jumlah agarnya 1,5% - 1,8%. Berdasarkan

fungsi/sifatnya beberapa macam medium, antara lain medium umum, medium

selektif dan medium diferensial. Berdasarkan komposisi kimianya, dikenal

medium alami, medium semi sintetik, dan medium sintetik (Retnowati, 2011).

C. Isolasi Mikroba

Mikroba di alam ditemukan dalam populasi campuran. Untuk

memperoleh biakan murni dapat dilakukan isolasi yang diawali dengan

pengenceran bertingkat. Proses isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba

satu dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba untuk

dapat mempelajari sifat biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya (Fajar,

2012).

D. Teknik Isolasi

Menanam suatu mikroba perlu diperhatikan faktorfaktor nutrisi serta

kebutuhan akan oksigen (gas, O2 atau udara). Cara menumbuhkan mikroba

yang anaerob sangat berbeda dengan yang aerob. Mengisolasi suatu mikroba

ialah memisahkan mikroba tersebut dari lingkungannya di alam dan

menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Untuk isolasi

harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikroba pada medium

biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya (Anonim,2016).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 21 April 2017 pada pukul

14.30-selesai WITA, dilanjutkan pada hari Sabtu, 22 April 2017. Bertempat di

Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alalm, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1 . Bahan dan kegunaan:


No Nama alat Satuan Fungsi
1 2 3 4
1 Jerawat - Sebagai sumber isolat yang
akan di amati
2 Kotoran ketiak - Sebagai sumber isolat yang
akan di amati
3 Kotoran sela jari kaki - Sebagai sumber isolat yang
akan di amati
4 Bakso - Sebagai sumber isolat yang
akan di amati
5 Es dawet - sebagai sumber isolat yang
akan di amati
6 Sambal goreng - sebagai sumber isolat yang
akan di amati
7 Tisu - Untuk membersihkan meja
Laminar air flow
8 Media PCA g Sebagai media untuk
menumbuhkan bakteri dan
fungi
9 Media PDA g Sebagai media untuk
menumbuhkan fungi
10 Alkohol 70% mL Untuk mensterilkan tangan
11 Aluminium foil - Untuk menutup gelas
Erlenmeyer
12 Kapas - Untuk menyumbat mulut
Erlenmeyer
13 Media NA (Nutrient g Sebagai media untuk
Agar) menumbuhkan bakteri
Tabel 1. Lanjutan
1 2 3 4
14 Kertas label - Untuk menandai pada
tabung reaksi cawan petri
15 Silk - Untuk menutup seluruh
pinggir cawan petri
16 Cotton bud - Untuk mengambil sampel
pengamatan
17 Aquades mL sebagai zat pelarut

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2

Tabel 2. Alat dan kegunaannya


No Nama alat Satuan Fungsi
1 2 3 4
1 Lampu spiritus - Sebagai media lubang sampel
2 Jarum inokulasi - Untuk memotong sampel pengamatan
3 Cawan petri - Untuk dokumentasi
4 Tabung reaksi - Untuk mencatat hasil pengamatan
5 Inkubator g Untuk menimbang sampel
6 Baskom - Sebagai wadah menyimpan sampel
7 Ember - Sebagai wadah fermentasi
8 Parang - Sebagai pemotong sampel
9 Botol plastic - Sebagai wadah penampang udara
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

a. Metode Tuang

1. Menimbang sampel (Bakso, es dawet, sambal goreng, jerawat, kotoran

selala jari kaki, kotoran ketiak) 10 gr di dalam laminar.

2. Masukkan pengencer 90 mL, kemudian suspensikan

3. Mengambil larutan dengan menggunakan blue tip sebanyak 1 mL

4. Memasukkan larutan tersebut pada pengencer 10-2, kemudian

mensuspensikan

5. Mengambil kembali 1 mL dengan menggunakan blue tip yang sama dan

memasukkan pada pengencer 10-3, kemudian mensuspensikan. Hal ini

dilakukan hingga pada pengencer 10-5.

6. Peda pengenceran 10-4 dan 10-5 yang telah tersuspensi, masing-masing

diambil sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam cawan petri.

7. Kemudian menuangkan NA yang telah encer pada masing-masing

cawan petri.

8. Meratakan media yang telah berisi sampel dengan cara

menggoyangkannya dengan bentuk 8, kemudian dibiarkan membeku.

9. Menutup pinggiran cawan petri berisi media biakan dengan silk.

10. Membungkus cawan petri menggunakn kertas.

11. Mengingkubasi media biakan selama 24 jam

12. Menghitung koloni mikroba yang tumbuh.

b. Metode Sebar
1. Menuangkan media PDA yang telah diencerkan ke dalam cawan petri,

kemudian dibiarkan membeku.

2. Melakukan tahap 1 - 5 seperti metode tuang.

3. Mengambil pengencer 10-4 sebanyak 1 mL dan memasukkannya pada

cawan petri berisi media PDA.

4. Menyebarkan pengencer tercebut pada permukaan media menggunakan

drygalsky.

5. Melakukan hal yang sama pada tahap 3 4 untuk pengencer 10-5.

6. Menutup pinggiran cawan petri berisi media biakan dengan silk.

7. Membungkus cawan petri menggunakn kertas.

8. Mengingkubasi media biakan selama 24 jam dengan posisi terbalik

9. Menghitung koloni mikroba yang tumbuh.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Jumlah Koloni


No. Nama Nama Gambar Jumlah SPC
Sampel Media
1 2 3 4 5 6
6
1. Jerawat NA 161 1,6 10 CFU/mL

PDA - TBUD

2. Kotoran NA 105 1,1 106 CFU/mL


Ketiak

PDA - TBUD

3. Sela Jari NA 58 5,8 105 CFU/mL


Kaki
Tabel 3. Lanjutan
1 2 3 4 5 6
PDA - TBUD

4. Bakso NA 137 1,4


106 CFU/mL

PDA - TBUD

5. Es Dawet NA 42 4,2
105 CFU/mL

PDA - TBUD

6. Sambal NA 44 4,4
Goreng 105 CFU/mL

PDA - TBUD
Tabel 4. Pengamatan Karakteristik Koloni pada Medium Nutrien Agar (NA)
Ciri-ciri Koloni
No Sampel Ukuran Struktur
Gambar Bentuk Tepi Elevasi Warna
(mm) Dalam
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Jerawat Circulair 3,5 mm Undulate Effuse Putih Opaque
susu

2 Kotoran Iregulair Horizontal: Undulate Low Putih Transparent


ketiak 4,3 mm conver susu
Vertikal:
6,4 mm
Diagonal:
6,15 mm

3 Sela Circulair 4,9 mm Entire Conver Putih Transparent


jari susu
kaki

4 Bakso Circulair 3,025 mm Entire Low Putih Transparent


conver susu

5 Es Circulair 3,75 mm Entire Effuse Putih Transparent


dawet susu
Tabel 4. Lanjutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 Sambal Circulair 6,05 Entire Effuse Crea Smooth
goring mm m

C. Pembahasan

Isolasi mikroba adalah merupakan cara untuk memisahkan atau

memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga mendapatkan kultur

murni atau biakan murni. Pengisolasian mikroba dapat dilakukan dengan berbagai

cara yaitu cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), media yang

digunakan pada metode sebar adalah nutrient agar yang berfungsi untuk

menumbuhkan bakteri. cara Mengisolasi mikroba dengan cara menumbuhkannya

dalam medium. Hal ini karena medium padat, sel-sel mikroba akan membentuk

koloni yang tepat pada tempatnya. Namun, metode yang paling sering digunakan

adalah teknik cawan tuang dan cawan gores. Prinsip dari kedua metode ini sama

yaitu mengencerkan organisme sehingga individu spesies mudah dipisahkan dari

yang lainnya. Media yang digunakan pada metode ini adalah potato dextrose agar

yang berfungsi untuk menumbuhkan fungi, tetapi pada pengamatan yang telah

dilakukan tidak adanya fungi yang tumbuh.

Teknik-teknik dalam mengisolasi mikroba terbagi menjadi beberapa

metode, yaitu teknik penggoresan (steak plate) bertujuan untuk mengisolasi

mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium


baru. Teknik tuang (pour plate), teknik isolasi mikroba dengan cara menaburkan

mikroba pada permukaan media yang akan digunakan. Teknik Sebar (spread

plate), teknik isolasi dan mikroba dengan cara menyebarkan mikroba pada

permukaan media yang akan digunakan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum ini

kita dapat mengetahui berbagai macam jenis-jenis goresan Jenis goresan yang

dilakukan yaitu jenis goresan kuadran dan goresan langsung. Goresan kuadran

dilakukan dengan cara dibagi menjadi 4 bagian, sedangkan untuk goresan

langsung digores pada cawan petri. Pada praktikum ini dapat diketahui jumlah

dari koloni dari masing-masing sampel mikroba. Menggunakan perhitungan SPC

(Standar Plate Counter), jumlah pada koloni media NA berdasarkan SPC adalah
6,
pada sampel jerawat 1,6 x 10 sela kaki 5,8 x 105, kotoran ketiak 1,1 x 10 6
,

bakso 1,4 x 106, es dawet 4,2 x 10 5, sambal gorengan 4,4 x 105. jumlah koloni ini

menunjukan bahwa mikroba yang ditumbuhkan pada media NA tumbuh dengan

baik.
V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil simpulan

yaitu sebagai berikut :

1. Metode-metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan kultur murni

yaitu teknik cawan gores (Sreak Plate), teknik cawan sebar (Spreat

plate), dan teknik cawan tuang (Pour Plate).

2. Mikroba yang tumbuh pada kultur murni, masing-masing memiliki

karakteristik yang berbeda beda. Pengamatan karakteristik tersebut

dilihat dari bentuk koloni pada cawan petri dan bentuk pertumbuhan pada

agar miring dan agar tegak.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

Asisten: Sebaiknya pada saat praktikum sedang berlangsung asisten selalu

mendampingi praktikan.

Praktikan: Sebaiknya pada saat praktikum sedang berlangsung praktikan

diharapkan untuk lebih tenang agar tidak mengganggu

praktikan yang lain.

Laboratorium : Sebaiknya alat-alat praktikum lebih dilengkapi lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Buwono, 2012. Analisis Potensi dan Karakteristik Molekuler Gen 16S rRNA

Bakteri Selulotik Diisolasi dari Mikroalga. Jurnal Perikanan dan Kelau

tan 3 (3): 61-67

Hedrawan, 2015. Analisis Kuantitatif Mikrobiologi pada Makanan Penerbanga

Garuda Indonesia Berdasarkan TPC dengan Metode Pour Plate. Jurnal

Keteknikan Pertanian 3 (3): 237-248

Puspitasari, 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob Proteolitik dari Tang

Septik. Jurnal Sains 1(1)

Retnowati, 2011. Pertumbuhan Bakteri pada Media yang Diekspos dengan Daun

Sambilo. Jurnal Saintek 6(2)

Suarjana, 2015. Perbedaan Cara Penyebaran Suspensi Terhadap Jumlah Bakter

Media Eosin Blue Agar 4 (3): 205-212.

Anda mungkin juga menyukai