Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN KELUARGA

“DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN”


Dosen Pengampu Baktianita Ratna Etnis, SST., M.Kes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. Weland V. Metekohy 9. Tasya Tobida

2. Riyona Sitaniapessy 10. Imam Ahmadi


3. Gliska A. Tuasuun 11. Hamonangan Hutahuru
4. Adetya Eka Pratama 12. Armawandi F. Latuba
5. Dewi W. Pertiwi 13. Yansen E. Mamoribo
6. Via Retno Sari 14. Jopy R. Soselisa
7. Marlin Halitopo 15. Fatma Hatima
8. Novince Sumbiaganan 16. Lisa Irana wijaya
17. Samuel Tijow

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA SORONG

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN

SORONG
2019

ANALAISA DATA

No Data Penunjang Etiologi Masalah


1. DS :
Kerusakan
klien mengeluh nyeri pada kaki kanannya. Nyeri Akut
pembuluh darah
Nyeri timbul jika kaki digerakan maupun
Laserasi jaringan
tidak digerakan
DO : Pelepasan mediator
Skala nyeri 7, klien tampak lamah dan nyeri
meringis kesakitan
2. DS :
Deformitas
Klien mengeluh susah mengerakan kaki
Kemampuan otot Hambatan Mobilitas
kanannya
menurun
Fisik
DO :
Keterbatasan
pasien tampak tidak biasa menggerakkan
pergerakan
tubuhnya dan mengalami bedrest

DIAGNOSA KEPERAWATAN

N DATA FOKUS
O

1. Nyeri akut b.d adanya laserasi jaringan

2. Hambatan Moblitas Fisik b.d kemampuan otot menurun


INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC NIC


1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Managemen Nyeri
adanya laserasi keperawatan selama 3x 24 jam 1. Berikan lingkungan yang
jaringan diharapkan nyeri teratasi. KH: tenang.
1. Mampu mengontrol nyeri Rasional : meningkatkan
(tahu penyebab nyeri, istirahat/relaksasi
mampu menggunakan 2. Tingkatkan tirah baring,
teknik nonfarmakologi bantu kebutuhan perawatan
untuk mengurangi nyeri). diri yang penting.
2. Melaporkan bahwa nyeri Rasional : menurunkan
berkurang dengan gerakan yang dapat
menggunakan manajemen meningkatkan nyeri.
nyeri dan mampu 3. Kolaborasi pemberian
mengenali nyeri (skala, analgesik, seperti
intensitas, frekuensi dan asetaminofen, kodein.
tanda nyeri). Rasional : analgesik dapat
3. Menyatakan rasa nyaman menghilangkan nyeri yang
setelah nyeri berkurang. berat.

2. Hambatan Moblitas Setelah dilakukan tindakan 1. Tingkatkan mobilitas dan


Fisik b.d keperawatan 3x24 jam pergerakan yang optimal.
kemampuan otot diharapkan mobilitas fisik pasien Rasional: untuk
menurun adekuat dengan KH: membentuk kekuatan serta
1. Meningkatkan mobilitas koordinasi yang seimbang
pada tingkat paling tinggi sesuai keadaan pasien.
yang mungkin 2. Pastikan bahwa latihan fisik
2. Mempertahankan posisi awal yang diberikan dapat
fungsinal dilakukan dengan mudah
3. Meningkaatkan kekuatan dan tidak membutuhkan
/fungsi yang sakit kekuatan yang terlalu besar.
4. Menunjukkan tehnik Rasional : latihan fisik
mampu melakukan yang dibutuhkan
aktivitas meningkatkan sirkulasi dan
kekuatan kelompok otot
yang diperlukan serta
meningkatkan kemandirian
pasien.
3. Instruksikan pasien untuk
melakukan latihan ROM
aktif maupun pasif
setidaknya 4x sehari jika
memungkinkan.
Rasional : ROM aktif
maupun pasif dapat
meningkatkan massa otot,
tonus otot, kekuatan otot,
serta meningkatkan
mobilitas sendi.
4. Ajarkan metode berpindah
dari tempat tidur.
Rasional : meningkatkan
aktivitas secara bertahap
dapat mengurangi
kelemahan.

Anda mungkin juga menyukai