Anda di halaman 1dari 2

Ada banyak peristiwa penting yang terjadi dan dialami oleh bangsa

Indonesia sebelum tahun 1908. Mulai dari berdirinya VOC, hingga


akhirnya tiba pada masa kerja rodi. Kerja Rodi sendiri menjadi cara
lainnya bagi Belanda kala itu untuk mendapatkan lebih banyak
keuntungan dari rakyat Indonesia.

Kerja rodi merupakan salah satu bentuk eksploitasi Belanda terhadap


sumber daya manusia di Indonesia. Sistem ini diberlakukan di berbagai
daerah. Biasanya terjadi di area perkebunan, pertambangan, pelabuhan,
dan objek vital lainnya.

Kerja paksa sangat digalakkan pada masa pemerintahan Gubernur


Jenderal Daendels, yang berkuasa antara tahun 1808-1811. Dalam masa
pemerintahannya, Daendels menerapkan kerja rodi dalam banyak
proyek,mulai dari membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya,
hingga membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan dengan
panjang mencapai 1.100 km.

Akibat pembangunan jalan raya tersebut, banyak rakyat Indonesia yang


meninggal dunia. Selain pabrik dan jalan raya, rakyat Indonesia juga
diminta untuk membangun benteng-benteng pertahanan.

(Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Kebijakan Tanam Paksa?)

Selain membangun benteng-benteng pertahanan, Daendels juga


melakukan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuannya di bidang
pertahanan dan keamanan, termasuk meningkatkan jumlah tentara.
Kegiatan ini sontak mengubah image Daendels. Jika dulu dia dikenal
sebagai seorang pemuda yang memegang teguh semboyan Revolusi
Prancis, setelah semua itu terjadi, dia menjadi seorang pemuda yang
kejam dan diktator.

Selain kerja rodi, pada masa pemerintahan Daendels juga berlaku


beberapa kebijakan lainnya, yang membuat rakyat semakin menderita.
Diantara kebijakan tersebut adalah:

 Semua pegawai pemerintah menerima gaji tetap dan mereka


dilarang melakukan kegiatan perdagangan.
 Melarang penyewaan desa, kecuali untuk memproduksi gula,
garam, dan sarang burung.
 Melaksanakan contingenten yaitu pajak dengan penyerahan hasil
bumi.
 Menetapkan verplichte leverantie, kewajiban menjual hasil bumi
hanya kepada pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan.

Berbeda dengan Daendels, pada masa pemerintahan Gubernus jenderal


Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1878, kebijakan tanam paksa
diterapkan. Kebijakan ini mengharuskan rakyat menanam komoditas yang
ditentukan oleh Belanda dengan julah yang telah ditetapkan dan
penyerahan sepenuhnya atas hasil tanam mereka ke Belanda.

Anda mungkin juga menyukai