Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara yaitu
autoanamnesa dan alloanamnesa terhadap klien dan perawat yang merawat klien.
Pada pengkajian riwayat kesehatan klien, kelompok memperoleh data bahwa alasan
masuk diantar Ibu pasien mengatakan pasien sudah 3 hari ini demam, batuk, pilek, dan
mual.
Berdasarkan data di rekam medis klien diasu oleh Orangtua, kakek dan nenek.
Hubungan dalam keluarganya baik. Ibu klien mengatakan sebelumnya An. F aktif saat
beraktivitas dengan temannya, namun semenjak sakit hanya istirahat dirumah saja,
Pertumbuhan dan Perkembangan klien baik, ibu klien mengatakan semenjak sakit jadwal
tidur anaknya terganggu, An. F jadi sulit tidur. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan
data Keadaan umum klien tampak lemas, tinggi 104cm dan BB klien 20kg, suhu 38 0C,
Nadi 95x/menit, Pernapasan 32x/menit, TD 90/60 mmHg. Pasien tampak bersin-bersin,
Pasien tampak batuk-batuk, Ronchi (+), Takipneu (+), dan kulit pasien teraba hangat

B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan kondisi klien didapatkan diagnosa keperawatan yaitu
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas dan Hipertermi
Bersihan jalan nafas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan sekret
atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten. Adapun tanda
dan gejala yang ditimbulkan seperti, batuk tidak efektif, sputum berlebih, suara napas
mengi atau wheezing dan ronkhi(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh meningkat terlalu tinggi
yanggt;dapat membahayakan kesehatan. Istilah hipertermia merupakan istilah umum
untuk menggambarkan beberapa kondisi yang dapat terjadi ketika sistem regulasi panas
tubuh tidak mampu menyesuaikan dengan suhu panas di lingkungan.  Suhu tubuh yang
dinyatakan sebagai hipertermia adalah 38°C atau lebih (Roland, J. Healthline (2017).
What Is Hyperthermia and How Is It Treated).
Sementara itu prioritas diagnosa keperawatan yang pertama yaitu
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas, data yang memperkuat kelompok mengangkat
diagnosa tersebut yaitu Ibu klien mengatakan pasien sudah 3 hari batuk berdahak dan
pilek, Ibu klien mengatakan pasien alergi terhadap debu atau udara, klien tampak lemas,
TD : 90/60 mmHg, Nadi : 95x/menit, RR : 32x/menit, Suhu : 38 0C, Pasien tampak
lemas, Pasien tampak bersin-bersin, Pasien tampak batuk-batuk, Ronchi (+), Takipneu
(+)
.

C. Intervensi Keperawatan
Setelah beberapa kali berinteraksi mulai dari tanggal 30 Maret 20212 sampai
dengan tanggal 02 April 2021 tindakan yang telah dilakukan adalah Mengobservasi
tanda-tanda vital dan Mengajarkan pasien teknik batuk efektif.
Rencana yang dilakukan perawat : Observasi Tanda-tanda Vital dan ajarkan klien
teknik batuk efektif. Rencana yang dilakukan untuk pasien : anjurkan klien untuk
mempraktekan batuk efektif secara mandiri dengan baik dan benar, anjurkan klien untuk
masukan ke dalam buku jadwal kegiatan harian.

D. Implementasi Keperawatan
Dari 30 Maret 20212 sampai dengan tanggal 02 April 2021 tindakan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas yang telah
dilakukan adalah mengobservasi tanda-tanda vital klien dan mengajarkan teknik batuk
efektif, tindakan tersebut dilakukan selama 3 x 24 jam, yaitu tiga hari berturut-turut.

E. Evaluasi Keperawatan
Didapatkan evaluasi pada klien dnengan ketidakefektifan bersihan jalan napas
sebagai berikut Ibu klien mengatakan pasien sudah bisa mengeluarkan dahaknya, klien
tampak sudah bisa mengeluarkan dahaknya, klien mengatakan paham dengan batuk
efektif yang diajarkan oleh perawat, didapatkan hasil Tanda Tanda Vital : TD : 95/70
mmHg, Suhu : 36,50C, Nadi : 95x/menit, RR : 26x/menit

Anda mungkin juga menyukai