DISUSUN OLEH :
FHIKKA AULIA
NPM. 20.156.03.11.045
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Asuhan Keperawatan Anak Pada An.A dengan Ispa Di Desa Teukjaya
Karawang sebagai Tugas dari stase Keperawatan Anak.
Asuhan Keperawatan Anak ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Asuhan Keperawatan
Anak ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan Asuhan Keperawatan Anak ini.
Dan harapan penulis semoga Asuhan Keperawatan Anak ini mampu memenuhi persyaratan
untuk tugas Stase Keperawatan Anak . Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi Asuhan Keperawatan Anak agar menjadi lebih baik lagi. Penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Asuhan Keperawatan Anak
ini.
( Fhikka Aulia )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang
salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga
alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah
dan pleura (Irianto, 2015). Menurut WHO (2007), ISPA menjadi salah satu penyebab
utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang
meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan
bawah. Kelompok yang paling berisiko adalah balita, anak-anak, dan orang lanjut usia,
terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah.
ISPA merupakan penyakit yang banyak terjadi di negara berkembang serta salah satu
penyebab kunjungan pasien ke Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%). Kasus
ISPA terbanyak terjadi di India 43 juta kasus, China 21 kasus, Pakistan 10 juta kasus dan
Bangladesh, Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta kasus. Semua kasus ISPA yang
terjadi di masyarakat, 7-13% merupakan kasus berat dan memerlukan perawatan rumah
sakit (Dirjen PP & PL, 2012).
Kasus ISPA di Indonesia pada tiga tahun terakhir menempati urutan pertama penyebab
kematian bayi yaitu sebesar 24,46% (2013), 29,47% (2014) dan 63,45% (2015). Selain itu,
penyakit ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit
(Kemenkes RI, 2015). Terdapat lima Provinsi dengan ISPA tertinggi yaitu Nusa Tenggara
Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%), dan Jawa
Timur (28,3%). Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi berdasarkan umur
terjadi pada kelompok umur 1- 4 tahun (25,8%). Penyakit ini lebih banyak dialami pada
kelompok penduduk kondisi ekonomi menengah ke bawah
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Karakteristik Penderita ISPA pada Anak di Desa Telukjaya Karawang.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Karakteristik Penderita ISPA pada Anak di Desa Telukjaya
Karawang.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita ISPA anak berdasarkan
kelompok usia, jenis kelamin, dan Asal.
b. Untuk mengetahui ISPA pada anak berdasarkan tanda dan gejalanya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi pada saluran
pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh kuman mikro organisme (bakteri
dan virus) kedalam organ saluran pernapasan yang berlangsung selama 14 hari.
(Rosmaliah, 2008)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang disebabkan oleh karena
adanya infeksi pada hidung dan tenggorokan. Infeksi Saluran Penafasan Akut ( ISPA )
merupakan pedoman istilah Acute Respiratori Infektion ( ARI ), (Rosmaliah, 2008).
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi
dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Inf'ections (ARI). lstilah ISPA
meliputi tiga unsur yakni : Infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai
berikut :
1. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara
anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah
(termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan
ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract).
3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari
diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang
dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
Berdasarkan anatomis, ISPA dibagi dua yaitu Infeksi Saluran Pernafasan bagian atas dan
bawah. Termasuk kelompok Infeksi Saluran Pemfasan bagian atas yaitu : ranitis,
faringitis, tonsilitis, laringo-trakeo bronkitis atau Croup". Termasuk dalam kelompok
Infeksi Saluran Pernafasan bagian bawah yaitu: bronkitis, bronkopneumonia dan
pneumonia. Pneumonia merupakan bagian yang amat penting karena merupakan salah
satu jenis yang paling banyak ditemukan diantara kelompok Infeksi Saluran Pernafasan
bagian bawah
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan
1. Anatomi Sistem Pernapasan
G. Penatalaksanaan
Terapi dan tindakan keperawatan
Infeksi saluran pernapasan akut dapat dilakukan berdasarkan kategori berat, sedang, dan
ringannya penyakit. Antibiotika diberikan pada keadaan yang berat dan sedang, untuk
keadaan ringan pengobatan sering bersifat simptomatis, yang terpenting diperhatikan
adalah pola pernapasan pasien yang menderita ISPA (Brounwold& Isselbacher, 1998).
a. Pengobatan
Terapi yang diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian antibiotic walaupun
kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan sendirinya
tanpa pemberian obat-obatan terapeutik, pemberian antibiotik dapat mempercepat
penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan
symptomatic, selain itu dengan pemberian antibiotik dapat mencegah terjadinya
infeksi lanjutan dari bakterial, pemberian, pemilihan antibiotik pada penyakit ini
harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi resistensi kuman/baterial di
kemudian hari. Namun pada penyakit ISPA yg sudah berlanjut dengan gejala
dahak dan ingus yg sudah menjadi hijau, pemberian antibiotik merupakan
keharusan karena dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada bakteri yang
terlibat.
1) Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan
antibiotik per-oral (lewat mulut) dan tetap tinggal di rumah.
2) Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan
penyakit jantung atau paru-paru lainnya, harus dirawat dan antibiotik
diberikan melalui infus. Mungkin perlu diberikan oksigen tambahan, cairan
intravena dan alat bantu nafas mekanik. Kebanyakan penderita akan
memberikan respon terhadap pengobatan dan keadaannya membaik dalam
waktu 2 minggu.
b. Pemeriksaan Sputum
1) Oksigen 1-2 L/menit.
2) IVFD dekstrose 10 % : NaCl 0,9% = 3 : l, + KCI l0 mEq/500 ml cairan.
Jumlah cairan sesuai berat badan. kenaikan suhu, dan status hidrasi.
3) Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui
selang nasogastrik dengan feeding drip.
4) Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal
dan beta agonis utuk memperbaiki transport mukosilier.
5) Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrlit.
6) Antibiotik sesuai hasil biakan atau berikan :
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN ANAK
I. Identitas Pasien dan Orang Tua
Nama Anak : An.M Usia Ayah/ Ibu : 40/37 Tahun
Usia : 3 Tahun Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Suku Bangsa : Indonesia
Anak ke : 3 dari 3 bersaudara Alamat : Karawang
Tanggal Masuk : 07 April 2021 Pendidikan Ayah / Ibu: SMA
Diagnosa Medik :ISPA Pekerjaan Ayah / Ibu : SMA
II. Keluhan Utama
Nenek klien mengatakan cucunya sering batuk pilek sejak hamper 4 bulan yang lalu sampe
sekarang. Dan kadang-kadang cucu nya demam
III. Keadaan Sakit Saat ini
Nenek klien mengatakan cucunya sering batuk pilek sejak hamper 4 bulan yang lalu sampe
sekarang. Dan kadang-kadang cucu nya demam.
IV. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1. Prenatal : Nenek klien mengatakan selama hamil ibu hanya control sebanyak 3
kali dan tidak diimunisasi TT, dan selama hamil ibu mengeluh pusing serta mual-mual.
2. Intranatal : Nenek klien mengatakan melahirkan normal di Bidan terdekat, lama
persalinan ibu mengatakan lupa tapi dia ingat bahwa persalinannya tidak terlalu lama
dengan persalinan normal.
3. Postnatal : Nenek klien mengatakan keadaan bayinya normal dengan berat
2500gr dan panjang 42cm.
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit masa kanak-kanak : Nenek klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
sebelumnya.
2. Pernah dirawat di RS : Nenek klien mengatakan tidak pernah dirawat di RS
sebelumnya.
3. Obat-obatan yang digunakan : Nenek klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi
obat-obatan sebelumnya.
4. Tindakan (operasi) :Nenek klien mengatakan tidak pernah ada riwayat
operasi sebelumnya.
5. Alergi : Nenek klien mengatakan tidak klien tidak memiliki
riwayat alergi.
6. Kecelakaan : Nenek klien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat
kecelakaan.
V. Riwayat Keluarga (disertai Genogram)
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Meninggal (Laki)
: Meninggal (Pr)
: tinggal serumah
VI. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Nenek klien mengatakan yang mengasuh adalah
saya sebagai neneknya
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Nenek klien mengatakan hubungan baik dengan
orangtua
3. Hubungan dengan teman sebaya : Nenek klien mengatakan klien berhubungan
baik dengan teman-temannya
4. Pembawaan secara umum : Nenek klien mengatakan tidak ada pembawaan
secara umum.
5. Lingkungan rumah : Nenek klien mengatakan lingkungan rumah
nyaman
VII. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi : Pola nutrisi klien baik, klien makan 3 x dalam sehari.
2. Tidur : Nenek klien mengatakan klien sering batuk-batuk tengah malem dan
menangis sehingga tidurnya terganggu..
3. Eliminasi : Pola eliminai klien baik, klien BAB 1x dalam sehari dan BAK 8 x
dalam sehari
4. Instirahat tidur : Pola istirahat tidur kien terganggu, klien sering terbangun menangis
dimalam hari karena batuk-batuk.
5. Aktivitas : Pola aktivitas klien baik, klien sering bermain dengan teman
sebayanya.
VIII. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbuhan Fisik : Nenek klien mengatakan pertumbuhan fisik klien baik.
2. Perkembangan Motorik Kasar : Perkembangan motoric kasar normal berkisar 75-100
%.
3. Perkembangan Motorik Halus : Perkembangan motoric halus normal berkisar 75-100
%.
4. Tidur : Nenek klien mengatakan klien sering terbangun dan
susah tidur dimalam hari.
4. Tampilan Umum
a. Tingkat aktifitas : Nenek klien mengatakan tingkat
aktivitas baik.
b. Perilaku ; apatis, gelisah, ketakutan : Nenek klien mengatakan klien merasa
lemas ketika batuk-batuk.
c. Jari tangan (clubbing finger) : Normal
5. Kulit
a. Warna : Kuning
b. Elastisitas : Turgor kulit normal
c. Suhu : 36oC
6. Edema
a. Periorbital : Tidak ada
b. Ekstremmitas : Normal
7. Pengkajian Respiratori
a. Bernapas
(1) Frekuensi pernafasan, keadaan dan kesimetrisan : 22x/menit Normal
(2) Pola nafas ; apnea, takipnea : Normal
(3) Retraksi : Tidak ada
(4) Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
(5) Posisi yang nyaman : Tiduran
b. Hasil Auskultasi Toraks
(1) Bunyi nafas : Vesikuler
(2) Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang: Tidak ada
c. Hasil Pemeriksaan Toraks
(1) Lingkar dada : 8cm
(2) Bentuk dada : Simetris
8. Pengkajian Neurologik
a. Tingkat kesadaran : Composmentis
b. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala : Normocephal
Fontael : Normal
Lingkar kepala (dibawah 2 tahun) :-
9. Reaksi Pupil
a. Ukuran :2-4mm
b. Reaksi terhadap cahaya :-
10. Aktivitas Kejang
a. Jenis : Tidak ada
b. Lamanya : Tidak ada
11. Fungsi Sensoris
Reaksi terhadap nyeri: (+)
12. Refleks
a. Refleks tendo dan superficial : Normal
b. Refleks patologis : Normal
13. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
a. Perkembangan menulis dan menggambar : Baik
b. Kemampuan membaca : Baik
14. Pengkajian Gastrointestinal
a. Hidrasi : Tidak ada
b. Tugor kulit : Elastis
c. Membran Mukosa : Kering
d. Asupan dan haluaran: Tidak ada
15. Abdomen
a. Nyeri : Tidak ada
b. Kekakuan : Tidak ada
c. Bising usus : Tidak ada
d. Muntah ; jumlah, frekuensi dan karakteristiknya: Tidak ada
e. Feses ; jumlah, frekuensi dan karakteristiknya: BAB 1x dalam sehari
f. Kram : Tidak ada
16. Pengakajian Renal
Fungsi Ginjal
a. Nyeri tekan pinggang atau suprapubik : Tidak ada
b. Disuria : Tidak ada
c. Pola berkemih : Tidak ada
d. Adanya acites : Tidak ada
e. Adanya edema scrotum, periorbital, tungkai bawah : Tidak ada
17. Karakteristik urine dan urinasi
a. Urine tampak bening atau keruh : Bening
b. Warna : Kuning jernih
c. Bau ; ammonia, aseton : Amonia
d. Berat jenis : Cair
e. Menangis setelah berkemih: Tidak ada
18. Genitalia
a. Iritasi : Tidak ada
b. Secret : Tidak ada
19. Pengkajian Muskuloskletal
Fungsi Motorik Kasar
a. Ukuran otot ; adanya atropi atau hipertropi otot : Tidak ada
b. Tonus otot ; spatisitas, rentang gerak terbatas : Tidak ada
c. Kekuatan : Tidak ada
d. Gerakan abnormal : Tidak ada
20. Fungsi Motorik Halus
a. Manipulasi mainan : Tidak ada
b. Menggambar : Baik
21. Kontrol Postur
a. Mempertahankan posisi tegak : Normal
b. Bergoyang-goyang : Normal
22. Persendian
a. Rentang gerak : Tidak ada
b. Kontraktur : Tidak ada
c. Adanya edema dan nyeri : Tidak ada
d. Tonjolan abnormal : Tidak ada
23. Tulang Belakang
Lengkung tulang belakang ; scoliosis, kifosis : Tidak ada
24. Pengkajian Hematologik
Kulit
a. Warna : Kuning kunyit
b. Adanya ptekie, memar : Tidak ada
c. Perdarahan dari membrane mukosa atau dari luka suntikan atau fungsi vena : Tidak
ada
25. Abdomen
a. Pembesaran hati : Tidak ada
b. Pembesaran limpa : Tidak ada
26. Pengkajian Endokrin
Status Hidrasi
a. Poliuria : Tidak ada
b. Polifagia : Tidak ada
c. Polidipsi : Tidak ada
d. Kulit kering : Tidak ada
27. Tampilan Umum
a. Alam perasaan : Normal
b. Iritabilitas : Tidak ada
c. Sakit kepala : Tidak ada
d. Gemetar : Tidak ada
- - - -
29. Pemeriksaan Laboratorium
30. Pemeriksaan diagnostic
-
X. Ringkasan Riwayat Keperawatan
Nama Pasien : An.M
Dx Medis : ISPA
Keluhan Utama : Mengeluh sering batuk pilek sejak hamper 4 bulan yang lalu.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas, Hipertemia, dan
Gangguan Pola Tidur
Tindakan Yang Pernah dilakukan : Pemberian Vicks formula dan Pim-Tra-Kol
XI. Analisa Data
Data Masalah Penyebab
Subjektif :
1. Nenek klien mengatakan
cucunya sering batuk pilek
sejak hamper 4 bulan. Ketidakmampuan
Ketidakefektifan Bersihan
Objektif : Keluarga Dalam
Jalan Napas
1. Klien sering batuk-batuk Mengenal Masalah
dimalam hari
2. Klien menagis kalau terus-
terusan batuk.
Subjektif :
1. Nenek klien mengatakan
kadang-kadang cucu nya
demam.
Objektif :
1. Keadaan Umum :Sakit
sedang Hipertermi Proses Infeksi
2. TB dan BB : 115cm 18kg
3. Suhu : 37.oC
4. Nadi : 80x/menit
5. Pernafasan : 22x/menit
Subjektif :
1. Keluarga klien juga
mengatakan bahwa klien
tidak bisa tidur di malam
hari.
Gangguan Pola Tidur Hambatan Lingkungan
Objektif :
1. Klien tampak pucat
2. Klien tampak lemas
3. Suhu : 37.oC
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : An.AM Nama Mahasiswa : Fhikka Aulia
Diagnosa : ISPA NPM : 20.156.03.11.045
No Batasan Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Karakteristik
:Sakit sedang
1. Monitor warna kulit pasien
2. TB dan BB :
2. Dorong konsumsi cairan 2L/hari
115cm 18kg
Kolaborasi :
3. Suhu : 37oC
4. Nadi: 80x/menit 1. Kolaborasi dengan dokter dalam
5. Pernafasan: pemberian obat antipiretik
22x/menit
3. DS : Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Terapi Relaksasi :
1. Keluarga klien 3x24 jam diharapkan keparahan kelelahan
juga secara umum dapat terlaporkan dengan
Mandiri :
mengatakan melakukan.
bahwa klien 1. Gambarkan rasionalisme dan
Tingkat Kelelahan
tidak bisa tidur manfaat realaksasi serta jenis
di malam hari. 1. Kelelahan dapat teratasi relaksasi yang tersedia
2. Tidak terjadi kelesuhan 2. Berikan deskripsi detail terkait
P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama pasien : An.M Nama Mahasiswa : Fhikka Aulia
Diagnosa : ISPA NPM : 20.156.03.11.045
Tanggal : 12 April 2021 Implementasi Hari : Ke-2