ICU (Intensive Care Unit) adalah ruang rawat di rumah sakit yang dilengkapi
staf, peralatan khusus untuk merawat dan mengobati pasien dengan perubahan
fisiologi yang cepat memburuk yang mempunyai intensitas defek fisiologi satu
yang dapat menyebabkan kematian. Setiap pasien kritis erat kaitannya dengan
perubahan fisiologis yang terjadi atau akibat dari penurunan fungsi organ-organ
Pelayanan ICU di Rumah sakit, ICU adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri (instalasi di bawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan
kepada pasien dalam kondisi kritis yang mengancam jiwa, sehingga harus
perawatan intensif. Pelayanan keperawatan kritis saat ini sangat perlu untuk
dengan penyakit berat yang membutuhkan terapi intensif dan potensial untuk
segera.
Indikasi Masuk ICU adalah pasien kritis yang memiliki angka kesakitan dan
kematian cukup tinggi. Pengenalan dan penanganan tepat pasien – pasien secara
kegagalan sistem
hemodinamik (shock), kegagalan sistem syaraf pusat seperti stroke atau
penurunan kesadaran, overdosis obat, reaksi obat dan intoksikasi (depresi nafas)
dioksida yang terbentuk sebagai produk sisa metabolisme sel. Proses pada
sistem pernafasan ini meliputi ventilasi (gerakan udara ke dalam dank ke luar
paru), perfusi (aliran darah melewati sistem kapiler di sekitar paru), dan difusi
(proses pertukaran gas antara darah dan alveolar paru). Gerakan otot pernafasan
Sistem pernafasan dibagi menjadi dua bagian yaitu system pernafasan atas dan
Sisitem pernafasan atas tersusun oleh jalan nafas pengatur yaitu hidung,
mulut dan faring, laring, dan trakea. Ini berfungsi sebagai jalan untuk
debu dan bakteri tetapi juga mengandung lisozim, suatu enzim yang
adalah jalan nafas lain yang digunakan bila jalan hidung tersumbat
Bedah 2017).
2. Faring
3. Laring
udara dan makanan kedalam jalan yang semestinya, dan tempat pita
4. Trakea
dan posterior paru melekat erat dengan iga. Hilus pada permukaan
system pulmonal dan sirkulasi dan bronkus primer masuk dan keluar
jaringan ikat elastis dan lunak seperti spons. Paru kiri lebih kecil
pulmonalis.
6. Pleura
bagian dalam rongga dada. Pleura parietal melapisi dinding dada dan
yang
memungkinkan paru untuk bergerak dengan mudah dalam dinding
Trakea terbagi menjadi bronki utama kanan dan kiri, bronkus utama
kanan lebih pendek, lebih lebar, dan terletak lebih vertical. Bronki
Paru dilindungi oleh tulang rangka iga dan otot interkostae, terdiri 12
tiga bagian: manubrium, korpus, dan prosesus xifoid. Ruang antar iga
Jumlah udara yang masuk dalam satu kali inspirasi atau jumlah
udara yang keluar dalam satu ekspirasi disebut dengan istilah tidal
ekspirasi.
Nilai volume tidal pada orang dewasa sekitar 8-10 ml/kgBB atau
ruang pleura juga naik dan turun dengan inhalasi dan ekshalasi,
hingga lebih dari tekanan atmosfer dan gas mengalir keluar dari
paru.
Jumlah maksimum yang bias ditarik di atas dan lebih dari inspirasi,
mL).
- Tekanan Udara
paru. Tekanan intrapulmonal naik lebih dari tekanan atmsofer dan gas
medulla oblongata dan pons di otak dan oleh kemoreseptor yang terletak
Resistensi jalan nafas diciptakan oleh gesekan yang teradi saat gas bergerak
disepanjang jalan nafas, oleh konstriksi jalan nafas khususnya bronkiolus oleh
penumpukan lendir atau materi infeksius, dan oleh tumor. Ketika resistensi meningkat
aliran gas menurun. Komplians paru adalah daya pengembangan paru, ini bergantung
Suatu lapisan cairan terutama terdiri atas air melapisi dinding alveolar.
Pada tiap batas gas-cairan, molekul cairan lebih kuat melekat satu
permukaan yang menarik molekul cairan menjadi jauh lebih dekat lagi,
membawa oksigen dan karbon dioksida sebagai gas yang larut dan dalam
sebagai
ion bikarbonat. Ketika gas darah arteri diukur dalam tatanan praktik, gas
darah arteri diberi nilai yang mencerminan tekanan parsial gas dalam
kebutuhan metabolic jaringan (Porth & Matfin, 2009). Gas darah arteri
mencerminkan tekanan parsial gas dalam alveoli, yang naik dan turun
jumlah ini persis sesuai dengan yang diekskresikan oleh paru setiap
saturasi, jumlah karbon dioksida yang lebih banyak dapat dibawa dalam
darah. Karbon dioksida yang masuk kedalam sirkulasi sistemik dari sel
Ventilasi mekanis merupakan terapi suportif utama untuk pasien kritis dan terapi
ini merupakan hal yang sering dilakukan di ICU (Newmarch, 2006). Tujuan
2.Jenis Ventilator
besi. Tubuh pasien dimasukkan kedalam tabung besi dan tekanan negatif
ini digunakan pada masa epidemik poliomyelitis tahun 1930 dan 1940.
Metode bantuan ini jarang dipilih untuk pasien yang bukan kandidat
pergerakan dan tidak dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh yang besar
atau kecil.
meningkat.
pernafasan mekanis.
Mode Ventilator
Secara keseluruhan pengaturan ventilator meliputi dua hal yaitu penentuan mode
dan setting dari setiap mode itu sendiri. Menurut Sundana (2015), mode
- Target Volume
nilai tidal volume (TV) dan atau menit volume (MV) yang ditentukan
pada ventilator.
yang ditentukan pada mesin ventilator. Pada mode ini jumlah tidal
volume atau menit volume tidak perlu kita tentukan karena besarnya
komplians paru selalu berubah maka pada mode ini tidal volume yang
tergantung pada tidal volume atau menit volume dan IPL (Inspirasi
a. Mode assist-control
Jika ingin pasien ingin bernafas lebih cepat, ini dapat memicu
pernafasan.
Pada mode ini frekuensi pernafasan dan tidal volume diatur. Tidal
lebih banyak.
17.Mode tekanan
level
tersebut sepajang fase inspirasi. Pada mode ini volume tidal
tinggi.
lebih dari 50% untuk mencapai nilai Sao 2 (<90%) atau Pao2 (>60
mekanis.
Menurut Morton, Patricia Gonce 2014 hal-hal yang harus diperhatikan dalam
lebih) selanjutnya diatur berdasarkan nilai GDA dan Sao2, biasanya fio2
- Frekuensi Pernafasan
dengan mengatur laju aliran gas. Semakin tinggi aliran gas semakin
- Volume Tidal
Volume tidal diberikan sebesar 10-15 ml/kg berat badan sudah umum
oleh tahanan jalan nafas, besarnya ruang rugi (dead space), dan
complain paru.
Laki-laki:
Perempuan:
PBW (kg) = 45,5 + 2,3 (Tinngi badan dalam inchi – 60) atau
Pada pasien dengan gangguan paru tidal volume dimulai dari 5-8
ml/kgBB, pada ARDS 4-6 ml/kgBB, dan pada PPOK 5-8 ml/kgBB.
Untuk pasien gagal nafas namun kondisi paru normal dimulai dari 10-
dengan praktik perawatan preventif yang baik hal ini dapat dicegah.
diantaranya:
- Aspirasi
- Barotrauma
tonus simpatis dan penurunan aliran balik vena akibat efek tekanan
positif didalam dada. Selain hipotensi tanda dan gejala lainya meliputi
- Ketidakseimbangan Air
respon renin-angiotensin-aldosteron.
- Masalah Gastrointestinal
- Kelemahan Otot
Otot-otot pernafasan pada pasien dengan ventilasi mekanik mungkin
Perngertian Weaning
proses yang menyertai penyebab gagal nafas telah dikoreksi atau stabil. Proses
dan waktu yang diperlukan untuk penyapihan bergantung pada faktor seperti
kondisi paru sebelumnya, durasi ventilasi mekanis, dan kondisi umum pasien
baik fisik dan psikologis. Pada semua kasus tanda-tanda vital, kecepatan
respirasi, derajat dipsnea, gas darah, dan status klinis digunakan dalam
Metode Weaning
mekanis itu sendiri. Setelah periode singkat dari ventilasi mekanis dan
vital, saturasi oksigen, ETCO2, dan PO2 dimonitor secara cermat. Metode
bias dengan SIMV dan PSV. Ketika SIMV digunakan jumlah nafas
terutama dengan mode CPAP, nilai tidal volume pada posisi head of bed elevasi
300 menunjukkan nilai lebih baik dibanding posisi lateral (Rustandi et al., 2014).
Posisi semi recumbent 300 sampai dengan 600 sangat singnifikan dalam
posisi supine 00 (nol derajat) sampai dengan 100 (Wang et al., 2016). Pada posisi
menurunkan nilai PEEP, dan memberikan rasa nyaman pasien. Posisi setengah
- Syarat Ekstubasi
2. Pola nafas, tekanan darah dan frekuensi jantung dalam batas normal dengan