PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIK YANG TEPAT Grafik yang didesain dengan baik
mempermudah proses identifikasi serta pemahaman trend dan hubungan. Sementara,
grafik yang didesain dengan buruk dapat mengganggu pembuatan keputusan dengan
perhatian yang menyesatkan, menyembunyikan perubahan-perubahan penting dalam data,
atau menyebabkan kesan awal yang keliru.
Meskipun ada berbagai jenis grafik, diagram batang adalah jenis yang paling umum
digunakan untuk menampilkan trend data keuangan. Oleh karena itu, pembahasan ini
akan berfokus pada beberapa prinsip dasar yang memungkinkan diagram batang mudah
dibaca. Figur 16-8 mengilustrasikan prinsip-prinsip desain grafik yang baik.
Meskipun demikian, grafik tidak hanya harus mudah dibaca, tetapi juga harus
mengarahkan pada interpretasi data yang mendasari dengan akurat. Dua prinsip
berikut merupakan prinsip yang esensial dalam proses mendesain diagram batang data
keuangan dengan sesuai, sehingga diagram tersebut dapat diinterpretasikan dengan
akurat.
1. Mulai sumbu vertikal pada angka nol. Jika sumbu vertikal dimulai pada angka nol.
maka besar perubahan yang digambarkan dalam data tersebut dapat dipastikan telah
merefleksikan perubahan data yang sesungguhnya dengan akurat. Sebaliknya, memulai
sumbu vertikal bukan dari angka nol, dapat memperbesar tampilan visual suatu trend.
Untuk melihat pentingnya peran ini, bandingkan Figur 16-8, yang mengikuti prinsip
ini, dengan Figur 16-9, yang tidak mengikuti prinsip. Pengecualian: Memulai sumbu
vertikal pada angka selain nol mungkin digunakan jika ada kebutuhan untuk mengawasi
data dengan tingkat fluktuasi yang kecil. Sebagai contoh, seorang pialang mungkin
perlu untuk mengidentifikasi perubahan kecil pada harga saham dengan relatif cepat.
2. Grafik yang menggambarkan data time-series, atur sumbu x dari kiri ke kanan
secara berurutan. Prinsip ini diilustrasikan dalam Figur 16-8. Selain itu, penampil
mungkin membentuk sebuah kesan awal yang keliru atas sifat perubahan dalam data.
Sebagai contoh, kesan visual awal yang diciptakan pada Figur 16-10 adalah trend
yang menurun.
Aturan untuk desain grafik yang tepat sesungguhnya cukup sederhana, tetapi mudah
terjadi kesalahan. Terkadang, kesalahan tersebut terjadi akibat program perangkat
lunak yang digunakan untuk membuat grafik secara otomatis. Sebagai contoh, banyak
spreadsheet keuangan menampilkan data dalam urutan kronologis terbalik, dengan data
tahun terbaru pada kolom paling kanan dalam label penjelasan. Dalam kasus ini,
memilih data dan menggunakan fungsi bagan tertanam spreadsheet secara otomatis
menghasilkan sebuah grafik yang sumbu x-nya dalam urutan kronologis terbalik.
Sementara itu, di saat yang lain, kesalahan terjadi karena pilihan yang sengaja
dilakukan oleh desainer grafik. Terlepas dari alasannya, melanggar prinsip-prinsip
desain grafik yang tepat dapat menghasilkan grafik yang menyesatkan bagi orang yang
melihatnya. Oleh karena itu, penting bagi para akuntan dan profesional sistem
informasi untuk memahami prinsip-prinsip membuat desain grafik yang tepat sehingga
dapal menghindari ketidaksengajaan pembuatan grafik yang menyesatkan,
mengidentifikasi, serta mengoreksi grafik yang mereka temui.