2016
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
1
katalisator kebijakan. Teori perubahan ini dirancang untuk beradaptasi sesuai konteks sebuah negara.
Kementerian
2
lintas sektor
3
Hasil kebijakan Jangka panjang OECD menyediakan analisa
l Kualitas demokrasi
kebijakan open government
Jangka menengah l Pertumbuhan inklusif
di seluruh tingkatan
l Kualitas layanan l Kepercayaan terhadap pemerintah
pemerintah dan dalam lintas
publik l Aturan Hukum
sektor.
HAL-HAL POKOK
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
Brosur Highlights menyajikan fakta-fakta kunci dan temuan awal serta rekomendasi dari Kajian Open Government OECD
Indonesia. Kajian tersebut meliputi bab-bab berikut:
1. Konteks dan penggerak open government di Indonesia, yang 5. Open government, TIK, dan Data Terbuka, yang mengkaji
menganalisa kerangka hukum, kelembagaan, kebijakan, kebijakan digital, alat penyampaian layanan daring, inisiatif
dan pelaksanaan bagi open government di Indonesia; meliputi data terbuka di Indonesia, dan lain-lain, yang mendukung
informasi tentang pelaku-pelaku utama yang terlibat serta agenda open government.
berbagai inisiatif yang digunakan sebagai pengembangan
dan pelaksanaan open government. 6. Pengelolaan keuangan publik dengan fokus pada
transparansi anggaran, yang menyediakan tinjauan
2. Pelaksanaan kebijakan open government dari Pusat dari pengadaan data sehubungan dengan anggaran
Pemerintahan, yang memeriksa fungsi kepemimpinan pengeluaran dan keterlibatan publik dalam penyusunan
dan koordinasi dari pelaku-pelaku pemerintah pusat yang dan pengawasan anggaran.
memandu dan mengkoordinasi kebijakan open government,
kemudian menganalisa hubungan antara reformasi sektor 7. Inovasi dalam sektor publik, yang mempelajari bagaimana
publik yang sedang berlangsung serta kebijakan open Indonesia telah mengembangkan pendekatan-pendekatan
government. dan sarana-sarana inovatif yang mendukung prinsip-
prinsip open government serta pelaksanaan dan dampak dari
3. Keterlibatan warga negara: dari informasi dan penyelenggaraan layanan publik.
konsultasi sampai keterlibatan aktif, yang mendiskusikan
pengikutsertaan warga negara dalam siklus kebijakan 8. Open Government dan kaitannya dengan Agenda 2030
dan merekomendasikan mekanisme untuk memperluas untuk Pembangunan Berkelanjutan, yang menyediakan
cakupan keterlibatan. tinjauan umum mengenai bagaimana open government
terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/
4. Open government, integritas, dan anti-korupsi, yang Sustainable Development Goals (SDGs), serta mendiskusikan
menganalisa peran dari inisiatif open government dalam bagaimana open government dapat mendukung proses
strategi-strategi anti-korupsi yang dimiliki negara, serta pencapaian tujuan SDG dan hasil substantif dari
peran publik dalam kegiatan anti-korupsi. pencapaian tujuan-tujuan tersebut, yaitu yang berkontibusi
langsung terhadap pencapaian hasil kebijakan.
1
OECD : PUBLIC GOVERNANCE REFORM PERU HIGHLIGHTS
Indonesia
Pemimpin open government
Selama lebih dari 10 tahun terakhir, Indonesia telah mengupayakan kemajuan yang luar biasa dalam mendorong
pembuatan kebijakan yang transparan dan inklusif, serta mendorong keterlibatan aktif dari warga negara.
Sebagai salah satu pendiri Open Government Partnership (OGP) dan anggota terkemuka ASEAN dengan ekonomi
terbesar, Indonesia telah menunjukkan ketertarikan untuk memainkan peran utama dalam menyebarkan prinsip-
prinsip dan praktik-praktik open government (keterbukaan pemerintah) ke seluruh dunia, dengan perhatian
utama pada Asia Tenggara.
2
HAL-HAL POKOK
LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG KETERBUKAAN PEMERINTAH DI INDONESIA
KERANGKA HUKUM BAGI OPEN GOVERNMENT l Instrumen hukum utama yang mendukung keterlibatan
DI INDONESIA warga negara adalah Undang-Undang No. 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang
Seperti di banyak negara OECD, prinsip pemerintah yang berupaya untuk mengoptimalkan keterlibatan masyarakat.
transparan, akuntabel, dan partisipatif tertuang dalam Undang-Undang ini mengatur sistem perencanaan
Konstitusi. Jaminan tersebut dilengkapi oleh undang- pembangunan nasional dan menjelaskan proses masyarakat
undang lainnya tentang Akses terhadap Informasi, Rencana untuk berpartisipasi secara formal dalam proses
Pembangunan Nasional, dan anti-korupsi, yang merupakan salah pembangunan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan,
satu langkah pendukung keterbukaan pemerintah di Indonesia. atau musrenbang.
l Undang-Undang Dasar 1945 menyediakan landasan hukum l Dari berbagai mekanisme hukum tentang anti-korupsi dan
bagi penerapan prinsip-prinsip transparansi dan partisipasi integritas, dua diantaranya adalah Undang-Undang No. 30
secara umum. Secara khusus, Undang-Undang Dasar 1945 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
menjamin hak warga negara untuk berkomunikasi dengan yang merupakan landasan berdirinya Komisi Pemberantasan
bebas serta mendapatkan informasi (Pasal 28F); Undang- Korupsi (KPK), serta Undang-Undang No. 13 Tahun 2006
Undang Dasar 1945 juga mengakui hak untuk berserikat, tentang Perlindungan Saksi dan Korban, yang berfungsi
berkumpul, dan mengemukakan pendapat (Pasal 28); serta sebagai undang-undang perlindungan bagi pelapor tindak
menetapkan bahwa anggaran negara harus dilaksanakan pidana (whistleblower).
secara terbuka dan akuntabel (Pasal 23-1).
l Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
l Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Negara berfungsi sebagai landasan dari transparansi
Informasi Publik menjamin hak warga negara untuk anggaran, sementara Undang-Undang No. 23 Tahun 2014
mendapatkan informasi serta mendorong pemerintahan tentang Pemerintahan Daerah mendukung inovasi di sektor
yang transparan, akuntabel, efektif, dan efisien. Undang- publik melalui pembentukan hak untuk berinovasi secara
undang ini juga mengharuskan pembentukan kantor Pejabat de facto, yang memastikan perlindungan hukum bagi pelaku
Pengelola Informasi & Dokumentasi (PPID) untuk menyimpan, inovasi di daerah, apabila terjadi kegagalan.
mencatat, dan menyediakan informasi pemerintah kepada
publik.
3
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
LEMBAGA PEMERINTAH KUNCI BAGI KETERBUKAAN membantu Presiden untuk menyusun kebijakan dan
PEMERINTAH DI INDONESIA mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan terkait reformasi
birokrasi, termasuk diantaranya yang berhubungan
l Sekretariat Nasional didirikan tahun 2015 untuk dengan pelayanan publik, sumber daya manusia aparatur,
memfasilitasi pelaksanaan komitmen keterbukaan dan ketatalaksanaan. Kementerian Komunikasi dan
pemerintah (open government). Tiga institusi utama yang Informatika, diantaranya bertugas untuk merumuskan dan
mengkoordinir Sekretariat Nasional adalah Kementerian melaksanakan kebijakan di bidang teknologi informasi dan
Luar Negeri, Bappenas, dan Kantor Staf Presiden. komunikasi, serta pengelolaan informasi dan komunikasi
Sekretariat Nasional dirancang untuk mendukung dan publik, termasuk pembinaan atas penyelenggaraan PPID.
mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan keterbukaan
pemerintah, termasuk koordinasi dengan lembaga di
tingkat daerah; membangun kapasitas; dan menyediakan LEMBAGA NEGARA INDEPENDEN DAN MASYARAKAT
penjangkauan dan komunikasi publik. Sekretariat SIPIL
Nasional juga bertugas untuk menyusun Strategi Nasional
Keterbukaan Pemerintah (Open Government). Selain Sekretariat Nasional dan berbagai kementerian
yang mendukung komitmen keterbukaan pemerintah (open
government) di Indonesia secara langsung, terdapat aktor-aktor
penting lainnya dalam pelaksanaan inisiatif keterbukaan
Kementerian pemerintah (open government), termasuk lembaga negara
Perencanaan independen serta organisasi masyarakat sipil. Keduanya
Pembangunan memainkan peran ganda, yaitu mendorong reformasi dan
Nasional mengawasi dari pemerintah.
(Bappenas)
l Komisi Informasi, berfungsi menjalankan Undang-
Undang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan
Pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar
layanan Informasi Publik dan menyelesaikan Sengketa
Sekretariat Informasi Publik.
4
HAL-HAL POKOK
LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG KETERBUKAAN PEMERINTAH DI INDONESIA
keterlibatan politik warga negara dalam pemilihan umum; l Tantangan-tantangan di atas menunjukkan bahwa
mendorong kapasitas warga negara untuk terlibat dalam Pemerintah Indonesia perlu mencari cara untuk
proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; mengembangkan pendekatan negara terbuka yang
serta memperbaiki mekanisme pengelolaan pengaduan akan mengesahkan kerja sama di antara badan eksekutif,
dan alat-alat pengawasan masyarakat. Kemitraan juga legislatif, yudikatif, dan berbagai tingkat pemerintahan
mengembangkan Index Pemerintahan Indonesia, yaitu lainnya, dalam isu-isu open government untuk mendorong
database pemerintahan komprehensif pertama di Indonesia. agenda yang lebih menyeluruh dan terintegrasi.
OMS lain memiliki fokus lebih langsung pada pembangunan
lembaga demokratis dan pengawasan parlemen, diantaranya l Untuk mendukung pendekatan ini, pemerintahan pusat juga
adalah Indonesian Parliamentary Centre (IPC), yang perlu menyusun kebijakan nasional tentang keterbukaan
memiliki keahlian dalam membangun kapasitas parlemen, pemerintah (open government) untuk mendukung reformasi
mendorong reformasi politik untuk peningkatan demokrasi dan pengarusutamaan keterbukaan pemerintah (open
serta akuntabilitas parlemen; dan Komite Pemantau government) serta meningkatkan keterlibatan masyarakat
Legislatif (KOPEL), yang mendorong dialog antar badan dalam reformasi sektor publik saat ini.
legislatif dengan masyarakat.
l Kajian Open Government OECD akan melihat bagaimana
MENUJU PEMBANGUNAN NEGARA TERBUKA Indonesia dapat menanggapi berbagai peluang untuk
berkembang, memastikan kelengkapan seluruh inisiatif, dan
l Secara umum, Indonesia menghadapi tantangan dalam mengidentifikasi dampak multiganda.
menerjemahkan komitmen keterbukaan di tingkat daerah,
menerjemahkan tujuan umum menjadi tujuan-tujuan
khusus, dan memastikan komitmen dari kementerian/
lembaga terhadap proses keterbukaan. Terlebih lagi,
keikutsertaan cabang legislatif dan yudikatif dalam proses
reformasi open government masih sangat terbatas.
5
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
6
HAL-HAL POKOK
PENGARAHAN DAN KOORDINASI KEBIJAKAN SERTA PRAKTIK KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT): MENGHUBUNGKAN TITIK-TITIK
l Proses perencanaan strategis dan peningkatan perhatian l Memperbaiki koordinasi baik secara horisontal (antar
terhadap pengelolaan kinerja memberikan jalan masuk pemerintahan pusat dan kementerian) dan vertikal
untuk memperkokoh keikutsertaan agenda keterbukaan (antar pemerintah pusat dan pemerintah tingkat daerah
pemerintah (open government). yang terdesentralisasi) untuk mempertahankan rasa
memiliki terhadap inisiatif keterbukaan pemerintah (open
l Pembentukan Sekretariat Nasional di tahun 2015 juga menjadi government) secara umum. Indonesia ditandai oleh tingkat
contoh upaya Indonesia untuk mengkoordinasikan dan kerumitan yang tinggi ketika menghadapi isu-isu tata
mendukung inisiatif keterbukaan pemerintah (open government) laksana pemerintahan, karena ukuran dan struktur tata
di pemerintah pusat. Secara khusus, Sekretariat Nasional laksana pemerintahan yang terdesentralisasi. Pemerintah
akan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan Indonesia perlu mengejar keterlibatan aktif kementerian,
pemerintah, melalui optimalisasi penggunaan data terbuka lembaga terkait, dan pemerintah daerah dalam keseluruhan
dan teknologi informasi; mendorong pengembangan siklus kebijakan, serta dalam pengembangan penyediaan
kapasitas; menyediakan dukungan pengelolaan pengetahuan insentif bagi aparat pemerintah untuk melaksanakan agenda
(knowledge management); serta melakukan penjangkauan dan keterbukaan pemerintah (open government).
komunikasi publik. Sekretariat Nasional juga akan berperan
dalam mengkoordinasikan upaya pemerintah daerah untuk l Mengaitkan proses perencanaan inisiatif keterbukaan
melaksanakan keterbukaan pemerintah (open government). pemerintah (open government) dengan kelanjutan hasil
kerja strategis, terutama dengan cara menyediakan sumber
l Tantangan yang akan terjadi di masa depan adalah bagaimana daya yang memadai untuk mengawasi dan mengevaluasi
cara untuk mendukung kapasitas kementerian/lembaga hasil kerja tersebut. Secara khusus, pemerintah pusat perlu
dan pemerintah daerah untuk melaksanakan reformasi memastikan bahwa siklus Rencana Aksi OGP dikaitkan
keterbukaan pemerintah (open government) sekaligus dengan perencanaan dan siklus anggaran nasional, untuk
memastikan agar prioritas pemerintah pusat dapat tercapai. menjamin ketersediaan anggaran bagi kegiatan open
Pelaku pemerintahan pusat akan memainkan peranan government, di mana kegiatan tersebut menjadi bagian dari
penting dalam menerjemahkan keterbukaan pemerintah (open sistem pengawasan nasional.
government) dan mengelola kerumitan, ukuran serta tingkat
kapasitas yang mempengaruhi dinamika pemerintahan dalam l Membangun kapasitas daerah dan mendorong budaya
berbagai level. yang mendukung prinsip-prinsip open government
diantara aparatur sipil negara, sehingga pemahaman serta
dukungan terhadap reformasi keterbukaan pemerintah (open
REKOMENDASI government) menjadi fokus sektor publik.
7
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
PENDEKATAN OECD UNTUK MELIBATKAN WARGA l Kerangka hukum negara, yang dimulai dari Undang-Undang
NEGARA Dasar 1945, termasuk undang-undang, aturan, serta keputusan
presiden, menyediakan landasan yang kokoh bagi keterbukaan
OECD mendefiniskan hubungan antar warga negara dengan dan keterlibatan warga negara. Secara keseluruhan, kerangka
administrasi publik dalam bentuk meningkatnya keterlibatan hukum negara mengakui hak publik untuk terlibat, menjamin
warga negara. Secara umum, ketika pemerintah mendorong akses terhadap informasi, menciptakan mekanisme untuk
konsultasi dan keterlibatan publik, mereka akan mendapatkan menyebarkan informasi, dan mendirikan lembaga pemerintah
ide-ide baru serta masukan dari warga negara mengenai yang independen, serta menciptakan mekanisme akuntabilitas.
kebijakan dan layanan, sehingga meningkatkan kualitas
pemerintahan dan kepatuhan warga negara terhadap l Mekanisme utama untuk menyebarkan informasi di
pemerintah. Indonesia adalah kantor PPID. Kerangka hukum bagi akses
terhadap informasi juga memberikan mekanisme dukungan
l Penyediaan informasi adalah hubungan satu arah di mana untuk dijalankan ketika melaksanakan prosedur, membantu
pemerintah menghasilkan dan menyampaikan informasi menyelesaikan perselisihan akibat permintaan informasi dan
untuk digunakan oleh warga negara. memberikan ruang untuk melaporkan pelaksanaan hukum.
Pemerintah menyadari pentingnya memperbanyak kantor
l Konsultasi adalah hubungan dua arah di mana warga PPID, karena tanpa kantor-kantor tersebut, tidak akan ada
negara memberikan masukan kepada pemerintah. unit pemerintah yang ditunjuk khusus untuk menangani
permintaan publik akan informasi.
l Keterlibatan aktif adalah hubungan yang berlandaskan
kemitraan dengan pemerintah, di mana warga negara l Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan
terlibat dalam mendefinisikan proses dan isi dari pembuatan (musrenbang) menyediakan jalan utama bagi publik
kebijakan. untuk terlibat secara formal dalam kegiatan perencanaan
strategis pemerintah. Walaupun proses musrenbang adalah
kesempatan yang penting untuk melibatkan publik dalam
l Elemen lain dalam keterlibatan warga negara adalah
menentukan prioritas pembangunan di seluruh tingkatan
konsep menghasilkan bersama (co-production), yaitu dalam
pemerintah, baik perwakilan pemerintah dan OMS telah
kebijakan dan layanan, di mana warga negara terlibat dalam
menyadari keterbatasan dari musrenbang, terutama dalam
sebuah kemitraan dengan penyedia jasa profesional ketika
memastikan bahwa masukan publik diperhitungkan serta
merancang dan menyediakan layanan publik.
dalam mengidentifikasi mitra OMS yang tepat.
PENGATURAN KETERLIBATAN WARGA NEGARA DALAM l Salah satu cara Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan
SIKLUS KEBIJAKAN SAAT INI keterlibatan publik untuk mengawasi penyediaan layanan
publik adalah melalui LAPOR!, sebuah wadah daring
l Peran warga negara dan kelompok masyarakat sipil dalam untuk menangani keluhan, yang diluncurkan pada bulan
pemerintahan menjadi semakin penting sejak reformasi November 2011.
yang tejadi di tahun 1998. Hal ini terjadi sebagai dampak
dari aturan hukum yang mengizinkan kebebasan untuk l Dukungan nyata dari pemerintah untuk meningkatkan
berserikat dan untuk mendapat akses terhadap informasi, hubungan dengan warga negara juga terlihat dari strategi
termasuk terhadap proses desentralisasi di dalam negara. pembangunan, agenda prioritas pemerintah (Nawa Cita), dan
dokumen Rencana Aksi OGP.
8
HAL-HAL POKOK
SEBUAH PERHATIAN PADA KETERLIBATAN WARGA NEGARA: DARI INFORMASI DAN KONSULTASI SAMPAI KE KETERLIBATAN AKTIF
9
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
PENGATURAN KETERLIBATAN WARGA NEGARA SAAT untuk berkonsultasi di dalam pengembangan kebijakan
INI DALAM KEGIATAN ANTI-KORUPSI anti-korupsi, penggunaan masukan dari warga negara
dalam mengawasi kemajuan anti-korupsi, dan dengan
Memberantas semua bentuk korupsi tetap menjadi melaksanakan kegiatan untuk meningkatan kesadaran
prioritas di Indonesia, dan pemerintah berkomitmen untuk secara terorganisir.
membangun budaya integritas, melalui kerja sama dengan
pejabat publik di seluruh tingkatan, OMS, serta sektor swasta l Selain dari jalur khusus yang dioperasikan KPK bagi pelapor
dan warga negara biasa. tindak pidana (whistle-blower), terdapat beberapa jalur yang
berkontribusi dalam perbaikan sistem pemerintahan dan
l Dari sudut pandang keterbukaan pemerintah (open pemberantasan korupsi yaitu LAPOR!, Kantor Ombudsman,
government), warga negara memainkan peranan penting dan layanan pengaduan dalam kementerian serta di tingkat
dalam mendorong budaya integritas, pada tiga bidang pemerintah daerah.
utama: keterlibatan dalam siklus kebijakan; pengawasan dan
akuntabilitas; serta peningkatan kesadaran. l Cara lain bagi warga negara untuk memperkuat tuntutan
mereka akan integritas di dalam sektor publik dan
l Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen masyarakat secara umum adalah melalui peran mereka
untuk bekerja sama dengan warga negara dan OMS sebagai pengawas (watchdog), yang dibantu oleh kehadiran
dalam mendorong budaya integritas melalu inisiatif OMS, media, dan lembaga publik. Selain KPK, lembaga
10
HAL-HAL POKOK
OPEN GOVERNMENT, INTEGRITAS DAN ANTI-KORUPSI DI INDONESIA
integritas publik yang terkait adalah dua lembaga audit, bertumpang tindih, serta pemeriksaan keamanan data
yaitu Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan hak atas privasi pelapor di sepanjang siklus pengajuan
dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). pengaduan.
Kedua lembaga tersebut perlu memperkuat partisipasi
masyarakat dalam pengawasannya. l Memeriksa efektivitas kerangka hukum dan aturan. Secara
khusus, perlu dikaji pengaturan perlindungan pelapor tindak
l Tantangan yang muncul berhubungan dengan kapasitas pidana (whistle-blower) dan cara untuk melakukan perbaikan,
pengolahan, kemauan untuk mengadopsi perubahan misalnya dengan mengikutsertakan undang-undang
struktural, dan tumpang tindihnya jalur pelaporan. Semua yang mengatur tindakan disipliner; menempatkan beban
tantangan ini menambah kendala bagi kapasitas. Ditambah pembuktian kepada pemberi kerja untuk membuktikan
lagi dengan adanya beragam lembaga dan jalur yang terlibat, bahwa setiap tindakan yang diambil terhadap pekerja
isu-isu keamanan data dan hak privasi mungkin dengan tidak berhubungan dengan pelaporan tindak pidana yang
sendirinya dapat menimbulkan masalah-masalah integritas. dilakukan; dan sebagainya. Pertimbangkan juga untuk
menyusun kerangka peraturan bagi tindakan melobi, yang
bertujuan untuk memampukan pengawasan publik dan
REKOMENDASI perlindungan siklus kebijakan dari penangkapan.
11
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
Keterbukaan dan Keterlibatan Tata Laksana Pemerintahan dan Koordinasi Kapasitas untuk Mendukung Implementasi
2. Keterlibatan dan partisipasi dalam 6. Penggunaan teknologi digital yang 10. Kapasitas kelembagaan
konteks adanya banyak pelaku dalam koheren di berbagai bidang kebijakan yang diperkokoh
pembuatan kebijakan dan penyediaan
layanan public 7. Kerangka organisasi dan tata laksana 11. Pengadaan teknologi digital
pemerintahan yang efektif untuk
3. Membentuk budaya yang mengoordinasikan 12. Kerangka hukum dan regulasi
berorientasi pada data
8. Memperkuat kerjasama
4. Melindungi privasi dan memastikan internasional dengan pemerintah
adanya keamanan negara lain
12
HAL-HAL POKOK
OPEN GOVERNMENT, TIK, DAN DATA TERBUKA
terutama di tingkat daerah, yang memberdayakan warga l Pemerintah perlu merancang kerangka kelembagaan
negara dan pengembang untuk mengusulkan solusi-solusi yang kokoh, yang menyertakan mekanisme koordinasi
inovatif. Kegiatan sejenis ini juga menyediakan kesempatan yang kuat pada tingkatan strategis dan operasional untuk
bagi pemerintah daerah untuk berkomunikasi dengan memastikan kesesuaian dengan ambisi dan mekanisme
pengguna jasa dan untuk memahami kebutuhan para kelembagaan pemerintah. Pemerintah Indonesia juga akan
pengguna dengan lebih baik. diuntungkan dengan adanya Chief Digital Officer, di bawah
National Chief Information Officer, yang dapat mendukung
l Inisiatif-inisiatif di atas berfungsi sebagai kantung- perubahan digital, serta membangun pemerintahan digital.
kantung kecil inovasi yang belum dikoordinasi dan belum
tercakup dalam mekanisme perluasan. Tingkat operasi l Penyusunan Rencana Induk Pemerintahan Elektronik
sistem informasi antar pemerintah yang belum memadai (e-government) Nasional perlu dilengkapi dengan
juga menghalangi kemampuan sektor publik untuk pembentukan metodologi kasus usaha dan model
menyampaikan layanan transaksional dan terpadu. pengelolaan proyek TIK yang dapat membantu lembaga
publik dalam merencanakan dan menyusun investasi TIK
l Pemerintah Indonesia harus menanggapi tantangan yang dengan lebih baik.
muncul akibat kesenjangan digital antar daerah dan tingkat
pendapatan. l Pemerintah Indonesia perlu mengembangkan pendekatan
strategis untuk menggunakan jalur alternatif dalam
melibatkan masyarakat dan menyampaikan layanan,
REKOMENDASI seperti melalui wadah media sosial dan telepon genggam.
Pendekatan strategis tersebut dapat membantu pemerintah
l Untuk memperoleh manfaat dan efisiensi penuh dari TIK,
dalam meningkatkan jangkauan penyampaian layanan ke
Indonesia perlu mengembangkan pendekatan yang koheren
segmen penduduk yang rentan atau tidak terjangkau di
terhadap penggunaan teknologi digital di seluruh tingkatan
daerah terpencil.
pemerintah, terlepas dari adanya tingkatan desentralisasi
yang signifikan.
l Pemerintah Indonesia perlu mengenali data sebagai aset
strategis dan mengembangkan kerangka tata laksana
l Untuk membuka potensi transformatif teknologi dalam
pemerintahan, infrastruktur, serta kapasitas kelembagaan
mengubah dinamika pemerintah-masyarakat, Pemerintah
untuk mendukung penggunaan data strategis dalam
Indonesia perlu berupaya keras untuk mencapai
pengambilan keputusan. Untuk mencegah hilangnya
skala inisiatif kunci yang lebih besar. Wadah untuk
peluang dari ketersediaan data pemerintah dan era digital
berpartisipasi perlu diperluas untuk mencapai jumlah
secara umum, Pemerintah Indonesia perlu menciptakan
pengguna yang signifikan, sementara inisiatif lainnya
ekosistem broadband yang kuat dengan menyertakan
dengan potensi pengaruh yang besar perlu diperkuat dan
lingkungan yang memampukan secara hukum dan
diarusutamakan agar pemerintah mendapatkan manfaat
aturan, termasuk kondisi pasar yang mendukung layanan
penuh (misalnya LAPOR!, dialog publik, hackathons, standar
berkualitas tinggi.
rancangan layanan, dll). Hal tersebut membutuhkan
sumber daya tambahan, sehingga rencana perlu dibuat
l Mengupayakan penyusunan ekosistem data open
untuk mengembangkan kapasitas kelembagaan, kerangka
government yang dinamis, yang memerlukan penyelesaian
aturan misalnya standar rancangan layanan-, mekanisme
tantangan hukum dan aturan beserta keterbatasannya,
koordinasi dan pembelajaran sejawat yang kuat.
peningkatan kesadaran dan rasa memiliki, pengembangan
kemampuan data di seluruh masyarakat, serta secara aktif
l Penggunaan teknologi digital perlu dipandu oleh kebijakan
melibatkan penghasil, penyedia, dan pengguna data untuk
menyeluruh untuk memastikan kesesuaian strategis di
mengidentifikasi dataset yang berharga dan mendorong
seluruh pemerintahan. Pemerintah perlu menyesuaikan
penggunaan kembali, yang dapat menyampaikan nilai sosial,
kebijakan dengan tujuan kebijakan yang lebih luas seperti
ekonomi, dan tata laksana pemerintahan yang baik.
kebijakan tentang keterbukaan pemerintah (open government)
dan pembangunan berkelanjutan serta dengan strategi
reformasi sektor publik dan rencana aksi. Kebijakan tersebut
akan menyediakan insentif yang sesuai untuk menciptakan
budaya yang dapat memperkuat penggunaan teknologi
dalam rancangan dan penyampaian layanan yang lebih
terbuka, inovatif, dan partisipatif. Melibatkan pemangku
kepentingan yang berkaitan dalam pengembangan kebijakan
pemerintah digital akan membantu memastikan bahwa
strategi-strategi yang tersusun mencerminkan berbagai
sudut pandang yang berbeda. Hal ini juga akan membantu
pembentukan visi bersama dan menyesuaikan tujuan
dengan tingkat rasa kepemilikan yang diperlukan untuk
mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan sehingga
membawa dampak.
13
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
PRINSIP OECD BAGI PENGANGGARAN YANG TERBUKA, TRANSPARANSI ANGGARAN DAN KETERLIBATAN WARGA
TRANSPARAN, DAN INKLUSIF NEGARA DALAM PENGANGGARAN DI INDONESIA
Rekomendasi OECD 2015 tentang Pengelolaan Anggaran l Kerangka hukum untuk penganggaran dan pengelolaan
mengidentifikasi transparansi, keterbukaan, keterlibatan, keuangan publik yang terbentuk setelah terjadinya krisis
integritas, dan akuntabilitas sebagai pilar-pilar pengelolaan keuangan Asia tahun 1997 dan transisi demokrasi di tahun
anggaran modern. 1998 terdiri dari undang-undang terkait dengan bidang
perencanaan pembangunan, penganggaran, pemerintahan
l Dalam hal transparansi, dokumen anggaran harus bersifat daerah, audit negara, neraca keuangan fiskal, dan keterbukaan
terbuka, transparan, dan dapat diakses, sementara informasi publik. Pengesahan undang-undang yang terkait
informasi anggaran perlu ditampilkan dalam format yang dengan proses anggaran merupakan bagian dari agenda
dapat dibandingkan pada tiap tahapan kunci dalam proses reformasi yang lebih luas, yang telah mengizinkan DPR
penganggaran untuk mendorong pengambilan keputusan (parlemen) untuk terlibat lebih jauh dalam penyusunan,
yang efektif dan akuntabel. Warga negara, organisasi pemeriksaan, persetujuan, dan pengawasan anggaran.
masyakarat sipil, dan pemangku kepentingan lain harus
mampu mengakses laporan anggaran secara penuh dan l Sementara Kementerian Keuangan menyediakan akses
tepat waktu. terhadap data anggaran agregat di situsnya, lembaga publik
lainnya seperti kementerian-kementerian, komite, dan
l Pemerintah juga perlu menawarkan kesempatan bagi pemerintah daerah, memutuskan secara independen apakah
publik untuk berpartisipasi dalam proses anggaran praktik tersebut perlu diikuti; yang mana praktik ini belum
pada tahapan kunci dalam siklus anggaran. Pemangku bersifat universal. Walaupun demikian, beberapa pemerintah
kepentingan perlu dilibatkan untuk menciptakan debat yang daerah telah mengembangkan inisiatif transparansi yang
realistis mengenai prioritas kunci, kompromi, biaya peluang, mungkin dapat menyediakan model ekspansi.
dan nilai ekonomis (value for money).
l Pemerintah Indonesia juga telah memadukan perspektif
gender ke dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan
serta memperkenalkan anggaran responsif gender.
14
HAL-HAL POKOK
PENGELOLAAN KEUANGAN PUBLIK DENGAN PERHATIAN PADA TRANSPARANSI ANGGARAN DAN PARTISIPASI WARGA NEGARA
15
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
PENGATURAN INOVASI SEKTOR PUBLIK SAAT INI (open government), terutama melalui Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (2015-2019), yang menggarisbawahi inovasi
l Kerangka hukum yang mendukung inovasi di Indonesia publik sebagai alat untuk memperbaiki kualitas layanan
adalah Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang publik, dan Rencana Aksi OGP 2014-2015, yang menyadari
Pelayanan Publik dan Undang-Undang No. 5 Tahun kontribusi inovasi untuk membuka potensi Indonesia dalam
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang menyediakan perekonomian, layanan publik, dan inovasi. Rencana Aksi
konteks bagi tindakan pemerintah untuk meningkatkan OGP juga mencatat secara khusus bahwa salah satu tujuan
kualitas layanan publik dan memperbaiki fleksibilitas dan rencana tersebut, yaitu untuk meningkatkan ketersediaan
transparansi aparatur negara. Selain itu, Undang-Undang No. data terbuka, akan memperbaiki inovasi, di samping
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mendukung memperbaiki layanan publik dan pertumbuhan ekonomi.
perilaku inovatif melalui pembentukan hak untuk
berinovasi secara de facto, yang memastikan perlindungan l Sementara beberapa inisiatif mengidentifikasi dan mengakui
hukum bagi pencipta inovasi di daerah apabila terjadi inovasi sektor publik di tingkat pemerintah pusat di
kegagalan. Indonesia, upaya-upaya ini tampaknya masih terisolasi.
Belum ada struktur formal untuk memastikan koordinasi
l Dokumen perencanaan strategis negara juga mendukung inovasi dari perspektif pemerintah pusat. Secara khusus,
inovasi dan keterkaitan dengan keterbukaan pemerintah Pemerintah Indonesia tidak memliki sistem insentif
16
HAL-HAL POKOK
INOVASI DI SEKTOR PUBLIK
komprehensif yang menyeluruh untuk memotivasi pejabat l Inovasi perlu dibedakan dengan perubahan yang terjadi
publik dalam berinovasi; panduan teknis dan prosedur dalam siklus kebijakan, misalnya dengan mengidentifikasi
operasional standar yang kurang juga diidentifikasikan struktur formal untuk memastikan koordinasi di
sebagai penghalang bagi pencipta inovasi di tingkat tingkat pemerintahan pusat. Indonesia mungkin perlu
pemerintah daerah. mempertimbangkan pendekatan kepada koordinasi dan
dorongan inovasi yang muncul di negara lain (sebagai
l Selain itu, seperti yang terjadi pada banyak negara OECD, contoh keberadaan unit inovasi, komite antar-lembaga, dan
Indonesia tidak memiliki kebijakan pemerintah yang strategi inovasi) selagi memeriksa penyesuaian terhadap
berdiri sendiri untuk mendorong inovasi di sektor publik. kompleksitas administrasi pengarusutamaan.
l Walaupun demikian, Indonesia menunjukkan sejumlah l Indonesia juga perlu merefleksikan pendekatan-pendekatan
contoh penting dari inovasi sektor publik di tingkat yang mungkin dilakukan untuk meniru pengalaman di
nasional dan daerah, serta inovasi lain yang berfokus pada tingkat daerah ke tingkat nasional, dengan melihat faktor
pendorong perluasan dan potensi manfaat dari penyebaran
penyampaian layanan untuk meningkatkan hasil sosial.
inisiatif yang berhasil.
17
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDG) DAN komprehensif dan universal di dalam penerapannya. Tujuan-
OPEN GOVERNMENT tujuan dan target tersebut akan memainkan peranan besar
dalam membentuk prioritas bagi reformasi tata laksana
l Agenda Pembangunan Berkelanjutan yang terdiri dari 17 pemerintahan publik di tahun-tahun mendatang.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan 169 target
penerapan khusus, dimaksudkan agar menjadi agenda yang l Tema-tema luas tentang peningkatan tata laksana
pemerintahan dan pengikutsertaan yang ditemukan
baik di dalam prinsip Open Government Partnership dan SDG
TANPA TANPA menyediakan peluang untuk menghubungkan praktik
KEMISKINAN KELAPARAN keterbukaan pemerintah (open government) dan pendekatan
18
HAL-HAL POKOK
OPEN GOVERNMENT DAN KETERKAITAN DENGAN AGENDA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PBB 2030
untuk mencapai ambisi, yang tercermin dalam Agenda l Menekankan wadah dan jaringan OECD yang sudah ada
Pembangunan Berkelanjutan 2030. bagi dialog kebijakan, seperti Jaringan OECD tentang
Pemerintah yang Terbuka dan Inovatif di Asia Tenggara,
l Prinsip, kebijakan, dan praktik open government berkontribusi untuk mengidentifikasi praktik baik dan pembelajaran
secara langsung kepada target substantif SDG (terutama dari anggota OECD serta non-OECD tentang bagaimana
melalui Sasaran 16). mengaitkan agenda open government dengan penerapan SDG.
REKOMENDASI
19
OECD KAJIAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA HAL-HAL POKOK
Open Government dan Keterlibatan Warga Negara Sebagai bagian dari pekerjaan yang terkait dengan pusat
Melalui Proyek Open Government, OECD membantu berbagai pemerintahan, OECD menyelenggarakan rapat tahunan
negara untuk merancang dan melaksanakan kebijakan open Jaringan Pejabat Senior dari Pusat Pemerintahan (Network of
government, bekerja sama dengan warga negara, organisasi Senior Officials from Centres of Government)
masyarakat sipil, dan sektor swasta. Untuk menyebarkan www.oecd.org/gov/cog.htm
pentingnya mengikutsertakan prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, dan keterlibatan warga negara dalam reformasi Pengawasan dan Evaluasi
sektor publik di seluruh dunia, OECD telah membentuk Dalam upaya mendapatkan hasil yang inklusif, berbagai
Jaringan Regional tentang Open Government dan Pemerintah pemerintah sedang meningkatkan penggunaan sistem
Inovatif di Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Tenggara, pengawasan dan evaluasi untuk memaksimalkan penggunaan
dan Amerika Latin, yang mengumpulkan pemimpin open sumber daya langka dan memastikan agar hasil yang dicapai
government untuk mendiskusikan tantangan bersama serta sesuai dengan yang direncanakan. OECD baru-baru ini
mengidentifikasi dan menyebarkan praktik-praktik baik. menyelenggarakan simposium tentang kinerja sektor publik.
www.oecd.org/gov/open-government.htm www.oecd.org/gov/budgeting/seniorbudgetofficialsnetwork
onperformanceandresults.htm
Tata laksana publik bagi pertumbuhan inklusif
Ketidakmerataan di banyak negara meningkat karena manfaat Penganggaran dan Pengeluaran Publik
pertumbuhan ekonomi hanya dirasakan oleh kelompok Kelompok Kerja Pejabat Anggaran Senior (SBO) menjalankan
masyarakat terkaya. Pertumbuhan Inklusif berkaitan kajian pemerintah tentang sistem penganggaran. Tujuannya
dengan perubahan peraturan agar lebih banyak orang dapat adalah untuk menyediakan kajian komprehensif tentang
berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan ikut proses anggaran dalam negara yang diperiksa, untuk
merasakan manfaatnya. Pembuatan kebijakan OECD untuk mengevaluasi pengalaman nasional terkait dengan praktik
pertumbuhan inklusif menyesuaikan suara, rancangan, terbaik internasional serta untuk menyediakan rekomendasi
penyampaian dan akuntabilitas untuk mencapai hasil kebijakan khusus dan untuk menawarkan peluang bagi
bersama. Pada tanggal 28 Oktober 2015, menteri dan pejabat negara-negara lain untuk memberi komentar tentang masalah-
setingkat kabinet dari negara-negara OECD dan non-OECD masalah penganggaran spesifik di negara yang sedang diperiksa
bertemu di Helsinki, Finlandia, untuk membantu menentukan (kajian rekan sejawat).
bagaimana kita dapat membentuk siklus kebijakan agar dapat www.oecd.org/gov/budgeting/seniorbudgetofficialsnetwork
meningkatkan pertumbuhan dan memperluas pemerataan onperformanceandresults.htm
dalam hasil-hasil sosio-ekonomi.
www.oecd.org/gov/inclusive-growth-and-public-governance.htm Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Administrasi publik membutuhkan orang yang tepat, di
Pusat Pemerintahan tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat, serta dengan
Pusat pemerintahan yang meninggalkan peran tradisional keterampilan yang tepat, apabila mereka ingin memenuhi
dalam melayani eksekutif dari sudut pandang administratif, tantangan zaman ini. Pekerjaan OECD dalam hal pengelolaan
saat ini memainkan peran yang lebih aktif dalam penyusunan tenaga kerja strategis, termasuk kajian pengelolaan sumber
kebijakan. Pekerjaan OECD terkait dengan pusat pemerintahan daya manusia dalam pemerintah, menekankan upaya
menggali bagaimana pemerintah dapat menyesuaikan pemerintah untuk mendorong perencanaan tenaga kerja
lembaga-lembaga di tingkat pusat agar dapat memainkan strategis.
peranan yang lebih besar dan berwawasan ke luar tersebut. www.oecd.org/gov/pem/
20
DIREKTORAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA LAKSANA PUBLIK OECD BIDANG KERJA
21
Brochure design by baselinearts.co.uk