Anda di halaman 1dari 28

MOTIVASI DAN PERILAKU

Pengertian dan Proses Motivasi


Pengertian :
Motivasi dari bhs. Latin  Movere = menggerakkan
= ingin (desire), mau (want), tujuan (aim), sasaran
(goal)
Motivasi = daya penggerak atau komitmen bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu
Motif = kebutuhan atau keinginan dari dalam diri
seseorang untuk mencapai suatu sasaran atau
tujuan
Pengertian dan Proses Motivasi

A. Proses Motivasi*)

Pencapaian
Dorongan Tujuan
Kebutuhan
Motif

menimbulkan hambatan pencapaian mengurangi tekanan


tekanan tujuan

*) Jack Halloran 1978


Pengertian dan Proses Motivasi

Catatan:
Mempelajari motivasi manusia sesuatu yg sulit
Bagaikan fenomena gunung es  apa yg kita lihat
mungkin bukan yg sebenarnya  yg muncul di
permukaan hanya sedikit, sedang yg di bawah/tdk
terlihat sangat besar dan rumit
Tugas manajer adalah mengungkap “bagian yg
tersembunyi”  apabila berhasil sangat menguntungkan
organisasi
Mis: mengetahui motivasi karyawannya bekerja keras
sangat menguntungkan bagi langkah organisasi
mencapai tujuan yg telah ditetapkan
Pengertian dan Proses Motivasi

Bagi manajer yang tidak memahami motivasi yang


sebenarnya mendasari perilaku karyawannya,
kemungkinan akan membuat keputusan yang salah
dan mempengaruhi tujuan organisasi

Bagaimana munculnya perilaku yang didasarkan


motivasi atau motif perilaku itu?
TEORI MOTIVASI

Dasar Motivasi


Ada KEBUTUHAN dan TUJUAN


Kebutuhan yg belum terpenuhimenimbulkan 2.
Perilaku  3. berorientasi Tujuan (Goal)

Siklus Proses Motivasi


TEORI MOTIVASI

Penerapan dalam Organisasi

Siklus Motivasi 1
Kebutuhan yg
tdk dipenuhi

6 2
Kebutuhan yg Mencari
tdk Dipenuhi Jalan utk
(Dinilai Memenuhi
Kembali) Kebutuhan

Manajer

5 3
Imbalan Perilaku yg
atau Berorientasi
Hukuman pd Tujuan

4
Hasil Karya
(Evaluasi Tuj
yg Tercapai)
B. TEORI KEBUTUHAN
Lima Jenjang/Hierarkhi Kebutuhan  Teori
Kebutuhan  Tokoh : Abraham A Maslow
mengemukakan:
 Manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan;
dimulai dari yang sederhana sampai yang rumit yang
ingin dipuaskan
 Kebutuhan yang paling kuat akan berusaha dipuaskan
dan usaha untuk memuaskan menjadi pendorong
perilaku
 Kebutuhan yang telah dipuaskan tidak lagi menjadi
pendorong berperilaku
B. TEORI KEBUTUHAN
 Terhalangnya pemuasan kebutuhan  apabila suatu
kebutuhan tidak dapat dipuaskan  mencari kebutuhan
lain/mencari jalan lain
 Apabila seseorang merasa dirinya mempunyai kemampuan
tetapi mengalami kegagalan dalam lingkungannya 
motivasinya akan berubah  perilakunya pun berubah
untuk mencapai tujuan
 Terhalangnya upaya mencapai tujuan frustrasi 
tergantung watak seseorang; ada yang mudah frustrasi, ada
yang tidak mudah frustrasi
 Kekuatan motivasi bertambah seiring dengan
meningkatnya kebutuhan  menambah kekuatan perilaku
 Perilaku dpt berubah oleh kekuatan motivasi
B. TEORI KEBUTUHAN
Lima Jenjang Kebutuhan (Five Hierarchy of Needs)
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan kasih sayang
4. Kebutuhan
penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi
diri

1
Lima Jenjang Kebutuhan dari Maslow
B. TEORI KEBUTUHAN
Teori ERG
Tokoh : Alderfer  Tiga kategori kebutuhan manusia:
(Intinya sama dgn kebutuhan dari Maslow)
1. Kebutuhan Eksistensi (E); merupakan kebutuhan
fisiologis : lapar, haus, sex, termasuk kebutuhan materi:
gaji, lingk. kerja
2. Kebutuhan keterkaitan/Relatedness (R):
kebutuhan akan hubungan dgn orang-orang penting :
keluarga, sahabat, penyelia, atasan
3. Kebutuhan pertumbuhan/Growth (G) : keinginan
utk produktif dan kreatif
B. TEORI KEBUTUHAN
Alferder tidak memperhitungkan gagasan hierarkhi,
sebab walaupun kebutuhan eksistensi tidak terpenuhi,
manusia tetap memiliki dorongan berperilaku karena
masih ada dorongan lain yg dpt mendorong perilaku
Meskipun st kebutuhan telah terpenuhi kekuatannya
tidak berkurang untuk mendorong perilaku/masih kuat
utk menimbulkan perilaku  menjelaskan mengapa
orang yg sudah memiliki gaji besar masih ingin
meningkatkan pendapatannya

Teori Kesehatan (Hygiene) dan Motivator


Tokoh : Herzberg  Teori Dua Faktor (Dual Factor
Theory) terdiri dari :
B. TEORI KEBUTUHAN
1. Faktor kesehatan (Hygiene) / faktor pemeliharaan :
utk memelihara semangat kerja  harus ada dlm
organisasi, mis: gaji, keamanan kerja, kebijakan,
hubungan dgn atasan - rekan kerja.
2. Faktor motivator : fakt yg dpt menimbulkan dan
meningkatkan keuatan motivasi; mis : insentif,
penghargaan (reward)
C. TEORI HARAPAN DAN MOTIVASI
Tokoh: Vroom
3 Asumsi pokok dlm teori harapan:
1. harapan hasil (outcome expectancy)  orang
percaya bila ia berperilaku tertentu ia akan
memperolehhal tertentu pula
2. valensi (valence) nilai yg orang berikan kepada
suatu hasil yg diharapkan  setiap hasil mempunyai
nilai/daya tarik bagi seseorang
3. harapan usaha (effort expectancy) 
kemungkinan bahwa usaha seseorang akan
menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu
C. TEORI HARAPAN DAN MOTIVASI
Men. Teori ini manusia akan termotivasi apabila ia
percaya bahwa:
a) Suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil
tertentu pula
b) Hasil tersebut mempunyai nilai positif bagi dirinya
c) Hasil tsb dpt dicapai dgn usaha yg dilakukan seseorang

Saran penerapan teori harapan bagi para Manajer


a. Pastikan jenis hasil atau ganjaran yg bernilai bagi
karyawan
b. Definisikan secara cermat, dlm bentuk perilaku yg dpt
diamati dan diukur, apa yg diinginkan karyawan
C. TEORI HARAPAN DAN MOTIVASI
c. Pastikan bahwa hasil tersebut dpt dicapai oleh
karyawan
d. Kaitkan hasil yg diinginkan dgn tingkat kinerja yg
diinginkan
e. Pastikan ganjaran yg cukup besar utk memotivasi
perilaku yg penting
f. Orang berkinerja tinggi harus menerima lebih banyak
imbalan yg diinginkan daripada orang yg berkinerja
rendah
D. TEORI PERSEPSI DAN MOTIVASI
Membahas tentang faktor yg menimbulkan kegairahan
kerja dan faktor yg menurunkan antusiasme kerja, dan
faktor yg dpt meningkatkan vitalitas kerja.  terdapat
4 anggapan dasar berkaitan
dengan vitalitas :
1. Harapan  sejauh mana harapan karyawan dipenuhi
oleh organisasi. Mis: karir, pendapatan, status,
jabatan
2. Pemenuhan  erat kaitannya dgn harapan. Sejauh
mana para manajer bertangg jwb thd pemenuhan
janji dan harapan karyawan  manajer harus
mencari cara agar harapan karyawan terpenuhi
D. TEORI PERSEPSI DAN MOTIVASI
3. Peluang (opportunity) : y.i. gambaran suatu situasi
atau kondisi yg menyenangkan utk mencapai suatu
tujuan  unsur yg paling kuat yg dapt mempengaruhi
vitalitas kerja.
Tugas manajer adalah menciptakan kondisi yg
mendukung agar karyawan mempunyai peluang utk
mencapai tujuanny.  kekurangan peluang akan
berdampak negatif  karyawan bisa putus asa 
mengganggu vitalitas kerja
Perilaku karyawan positif bila peluang ada; akan
negatif bila peluang tidak ada.
Lima kategori perilaku berkaitan dengan peluang:
D. TEORI PERSEPSI DAN MOTIVASI
a. Penghargaan (self esteem) muncul apabila
organisasi memberikan citra positif; hilang apabila
tidak dianggap/dihargai
b. Aspirasi  berkembang apabila ada peluang dan
dorongan serta imbalan
c. komitmen  peluang mempengaruhi sejauh mana
komitmen karyawan terhadap pencapaian organisasi
d. energi  akan tersalur ke hal-hal yg menyimpang
dari tugas pokoknya/mubazir apabila tidak ada peluang
e. Pemecahan masalah  karyawan yg mempunyai
peluang besar cenderung proaktif menangani masalah
di pekerjaannya
D. TEORI PERSEPSI DAN MOTIVASI
4. Kinerja y.i. bagaimana ia melakukan segala sesuatu
yg berkaitan dgn pekerjaan, jabatan, atau peranan dlm
organisasi
Perilaku Manusia dalam Organisasi
Apa yang mendasari perilaku manusia?
1. Pendapat dari teori Kebutuhan (Abraham Maslow)
Munculnya perilaku untuk memenuhi kebutuhan
 apabila kebutuhan sudah dipuaskan atau
bahkan kurang memuaskan orang cenderung
mencari kebutuhan lain, sehingga perilakunya berubah
2. Asumsi teori “X” dan “Y” (Douglas McGregor)
tentang perilaku manusia dalam organisasi
Asumsi teori “X”, pada umumnya orang-orang
- orang tdk suka bekerja; tdk ambisius, kurang
memiliki/menghindari tanggung jawab, lebih suka
diarahkan
Perilaku Manusia dalam Organisasi
- kurang kreatif dlm memecahkan masalah organisasi
- motivasinya hanya sampai jenjang fisiologis dan
rasa aman
- harus diawasi secara ketat dan dipaksa utk
mencapai tujuan organisasi
Asumsi teori “Y” :
- menganggap pekerjaan seperti bermain apabila kondisi
menyenangkan;
- mampu mengendalikan diri;
- memiliki kemampuan kreatif utk memecahkan
masalah-masalah organisasi;
- motivasi sampai jenjang sosial, penghargaan, aktualisasi
diri, jenjang fisiologis dan rasa aman;
- mampu bermusyawarah dan kreatif bila dimotivasi secara
tepat
Perilaku Manusia dalam Organisasi
3. Asumsi Klasifikasi Motivasi (Edgar Schein)
a. Rational Economic Man manusia dpt dimotivasi
oleh kebutuhan ekonominya (asumsi teori ‘X’)  perilaku
manusia dpt dimanipulasikan, dikendalikan, dan
dimotivasi sec finansial oleh organisasinya
b. Social Man  manusia pd dasarnya makhluk sosial;
memperoleh keberadaan identitasnya melalui hubungan dgn
orang lain.  Pimpinan akan efektif apabila menggerakkan
mereka dlm hub. sosial
c. Self Actualizing Man  manusia pd dasarnya self
motivated dan self controlled (asumsi teori ‘Y’)  o.k.i
manusia memerlukan pemenuhan diri (self- fulfilness),
tantangan, tanggung jawab, dan perasaan bangga pd
pekerjaannya
Perilaku Manusia dalam Organisasi
d. Complex Man  manusia itu berbeda-beda kemampuan
dan kebutuhannya  masing-masing mempunyai banyak
motif yg disusun dlm satu hierarkhi, namun dpt ber-ubah2
se-waktu2 sesuai kondisi yg dihadapi

4. Modifikasi Perilaku Keorganisasian


Dikembangkan oleh B.F. Skinner:
1. Perilaku yg menimbulkan perilaku positif (imbalan)
cenderung utk diulangi, sedang perilaku yg menimbulkan
kosekuensi negatif cenderung tdk diulang
2. Dgn memberikan imbalan yg sesuai dgn jadwal,
pimpinan dpt mempengaruhi perilaku
Perilaku Manusia dalam Organisasi
 4. Modifikasi Perilaku Keorganisasian

Penerapan dlm organisasi melalui pemecahan masalah dlm 5


kegiatan : Manajer harus
a. mengenali dan menetapkan perilaku khusus perilaku hrs
dpt diamati, dipercaya, diukur, dicatat
b. mengukur dan menghitung berapa kali terjadi perilaku yg
dimaksud hsl hitungan memberi gambaran ttg kekuatan
perilaku, dan sbg alat mengevaluasi perubahan perilaku
 mengadakan analisis secara menyeluruh hal-hal berkaitan
dgn perilaku shg diketahui hal-hal yg dpt menimbulkan
perilaku
melakukan operant conditioning  tujuannya memperkuat
perilaku kinerja yg penting, diinginkan dan memperlemah
perilaku yg tdk diinginkan  strateginya “teori pengukuhan”
Perilaku Manusia dalam Organisasi
 4. Modifikasi Perilaku Keorganisasian

Melakukan evaluasi thd setiap program motivasi, utk


mengetahui perubahan perilaku yg terjadi  evaluasi dpt
dijadikan umpan balik kpd manajer dan melakukan koreksi
yg tepat

Selamat Belajar!

Anda mungkin juga menyukai