Anda di halaman 1dari 23

PENGAMEN

MOTIVASI DALAM
ORGANISASI
PENGERTIAN MOTIVASI
• Secara etimologi kata motivasi diambil dari bahasa Inggris,
yaitu “motivation”, yang artinya “daya batin” atau “dorongan”.
• Menurut Luthans (1992) motivasi berasal dari kata lain
“MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to
move.
PENGERTIAN MOTIF

• Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain,
baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Motivasi dalam ilmu psikologi merupakan sebuah
keadaan atau motif yang mendorong atau
membangkitkan daya gerak seseorang untuk berbuat
sesuatu agar mencapai suatu tujuan
1. Pendekatan Tradisional (Klasik)
Pendekatan ini pertama kali diperkenalkan oleh FW.
Taylor. Dinamakan pendekatan klasik karena Taylor
hanya memandang motivasi pekerja dari segi
pemenuhan terhadap kebutuhan fisiknya. Kebutuhan
tersebut bisa dipenuhi melalui gaji/upah dan insentif
berbentuk uang ataupun barang sebagai imbalan atas
capaian prestasi tertentu

2. Pendekatan hubungan manusia.


Pendekatan yang pertama kali diperkenalkan oleh Elton
Mayo ini menyangkal argumentasi pendekatan
tradisional karena manusia dinilai tidak hanya
membutuhkan uang, tetapi juga interaksi dengan orang
lain.

PENDEKATAN TEORI MOTIVASI


3. Pendekatan Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah
pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya
manusia. Agar Kehidupan manusia itu layak dan
sejahtera, maka dalam pendekatan sumber daya
manusia, martabat dan kepentingan hidup manusia
tidak diabaikan.
Karena SDM aset yang sangat menentukan
keberhasilan organisasi atau perusahaan.
4. Pendekatan Kontemporer
Pendekatan ini didominasi oleh tiga jenis teori.
Teori pertama ialah teori isi yang menekankan
analisis yang melandasi berbagai kebutuhan
manusia.
Teori kedua ialah teori proses yang berkaitan
dengan serangkaian proses pemikiran yang
mempengaruhi suatu perilaku. Teori tersebut
berfokus pada cara yang ditempuh oleh karyawan
dalam mencari penghargaan kerja.
Teori ketiga ialah teori penguatan yang berfokus
pada bagaimana karyawan mempelajari perilaku
kerja yang diharapkan.
TUJUAN MOTIVASI

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau


menggugah seseorang agar secara sadar dan sengaja timbul
keinginan dan kemampuannya untuk melakukan sesuatu sehingga
dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Tujuan motivasi tentunya adalah untuk melakukan suatu tindakan
yang perlu dilakukan. Motivasi merupakan alasan yang kuat untuk
melakukan suatu tindakan. Motivasi ini bisa kamu dapatkan di
mana saja, baik dari orang terdekat, para motivator, dan lain
sebagainya.
Menurut Hasibuan dalam (Kurniasari, 2018) terdapat beberapa
tujuan motivasi sebagai berikut:
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.
2. Meningkatkan moral dan keputusan kerja karyawan.
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.
TEORI MOTIVASI
a. Abraham Maslow
Menurut teori ini, manusia memiliki kebutuhan yang berhierarki
dari tingkatan terendah hingga tertinggi berdasarkan urutan
kepentingannya.

5 Kebutuhan Aktualisasi Diri:penggunaan potensi diri,


pertumbuhan dan pengembangan diri

4 Kebutuhan Harga Diri:status,kepercayaan diri, pengakuan,


reputasi, apresiasi, kehormatan, penghargaan

3 Kebutuhan Sosial:cinta, persahabatan

2 Kebutuhan Rasa Aman:perlindungan dan stabilitas

1 Kebutuhan Fisiologis:udara,liburan,makan, perumahan


KEBUTUHAN

MAKANAN

OKSIGEN

AIR

PROSES KEBUTUHAN
b. Teori X dan Y – Mc Gregor
• Ada dua kecenderungan sifat manusia, yaitu cenderung
bersifat negatif (teori X) dan positif (teori Y)
• Asumsi dasar teori X :
• 1. Manusia pada dasarnya malas, tak suka bekerja
• 2. Tak suka tanggung jawab
• 3. Kreativitasnya rendah
• 4. hanya perlu motivasai fisiologis dan keamanan
• 5. Harus dipaksa dan diawasi secara ketat.
• Untuk memotivasi ini perlu dengan pemenuhan kebutuhan
order rendah yaitu fisik dan rasa aman (spt : uang, materi
dsb) dan diperlakukan dengan sangsi (hukuman)
• Asumsi teori Y :
• 1. Pekerjaan hakekatnya spt bermain– akan mendatangkan
kepuasan
• 2. Manusia dapat mengawasi dirinya sendiri
• 3. Manusia mempunyai daya kreativitas tinggi
• 4. Perlu memotivasi bagi kebutuhan order tinggi
• 5. Jika dimotivasi secara tepat – bekerja efektif
• Dalam memotivasi perlu agak dikurangi pengendaliannya,
tetapi lebih ditekankan pada upaya memberikan
kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ada pada
iondividu tsb
• Menurut Gregor, penggunaan teori Y untuk memotivasi lebih
baik daripada teori X.
• Perlu dikembangkan hubungan baik dengan atasan,
dilakukan pengambilan keputusan partisipatif dsb.
c. Teori 2 faktor – F. Herzberg
• Teori ini mencoba menjelaskan hubungan antara
elemen-elemen pekerjaan dengan kepuasan kerja
seseorang
• 2 faktor tersebut adalah faktor lingkungan (higiene
faktor) dan faktor pekerjaan (motivator)
• Bila pegawai merasa puas maka dihubungkan
dengan faktor lingkungan (higiene faktor), sedang
jika tak puas dihubungkan dengan faktor pekerjaan
 Higiene faktor : keseluruhan faktor yg kalau tak ada dapat
menimbulkan ketidakpuasan kerja, tetapi kalau ada tak
menimbulkan kepuasan kerja. Misal : Kebijakan orgs,
supervisi, hubungan atasan dan bawahan, gaji, kondisi kerja
dsb.
 Motivator : keseluruhan faktor yang jika ada dapat
menimbulkan kepuasan kerja tetapi kalau tak ada tidak
menimbulkan ketidakpuasan kerja. Misal : pengakuan,
prestasi, tanggung jawab,kemajuan dsb.
 Kepuasan bukan merupakan lawan dari ketidakpuasan kerja.
 Untuk memotivasi, yg dilakukan bukan menghilangkan
ketidakpuasan kerja tetapi lebih menmgutamakan faktor
motivatornya.
d. TEORI ERG - CLAYTON
ALDERFER
• Kebutuhan manusia dibagi 3 kelompok inti
• 1. Eksistensi/ Existence (E)
• 2. Berhubungan / Relatedness (R)
• 3. Berkembang/ Growth (G)
• Kebutuhan eksistensi : kebutuhan untuk agar
tetap hidup. Ini identik dengan kebutuhan
order rendah dari Maslow dan Hygiene faktor
dari Herzberg
• Kebutuhan untuk berhubungan : identik dengan kebutuhan
sosial (Maslow) dan Hygiene faktor dari Herzberg.
• Kebutuhan untuk tumbuh berkaitan dengan keinginan
intrinsik untuk mengembangkan diri. Identik dengan
kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri (maslow) dan
Mativator (herzberg)
• Alderfer berbeda dengan Maslow yang menyatakan bahwa
kebutuhan tidak dibawah harus dipenuhi lebih dahulu
sebelum memuaskan tidak diatasnya, tetapi ketiga
kebutuhan tersebut satu sama lain bisa mendahului atau
bahkan bersama-sama.
e. MOTIVASI BERPRESTASI- MC CLELAND

• Kebutuhan manusia dibagi kedalam tiga jenis


kebutuhan yang disebut sebagai motif, yaitu:
• 1. Need for Achievement (N- ACH)
• 2. Need for Power ( N- POW)
• 3. Need for Affiliation (N-AFF)
N- POW
• Merupakan hasrat untuk mempunyai
pengaruh dan mengendalikan orang lain
• Orang dengan N- POW tinggi cenderung
untuk menyukai tempat-tempat atau
pekerjaan yang bersituasi kompetitif
sehingga dapat menguasai orang lain
N- ACH :
• Seseorang yg menginginkan prestasi tinggi sangat
menyukai pekerjaan yg menantang keahlian dan
kemampuan memecahkan persoalan.
• Ia tak percaya nasib baik, karena segala sesuatu
harus diraih dengan segenap kemampuannya, dan
bukan atas dasar hubungan kekerabatan.
• Orang yg mempunyai motif ini (N-ACH) nampak
pada orientasinya pada pencapaian tujuan
organisasi dan pengabdiannya
N – AFF :
• Motif berafiliasi tercermin dalam keinginannya untuk
menciptakan , memelihara dan mengembangkan hubungan
baik dan perasaan saling menyenangkan antar sesama
• Dalam kehidupan organisasi, disenangi pimpinan dan rekan
sekerja merupakan sesuatu yg paling utama. Ia tak begitu
mempersoalkan prestasi
• Dalam perilaku organisasi, motif ini lebih penting dari motif
lainnya, karena kemampuan bekerjasama untuk meraih
tujuan lebih penting dari kemampuan individu dalam
mencapai tujuan organisasi.
• N- POWER dan N –AFF cenderung berhubungan erat dengan
kesuksesan manajerial jika dibandingkan dengan N - ACH.
JENIS-JENIS MOTIVASI (Hasibuan (2005:150)
1. Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi (merangsang)
bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi di atas prestasi standar

2. Motivasi Negatif (Insentif Negatif)


Motivasi Negatif adalah Manajer memotivasi bawahan dengan
standar mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan motivasi
negatif ini semangat bekerja bawahan dalam waktu pendek
akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk
jangka panjang dapat berakibat kurang baik.
f. TEORI DEWASA DAN TIDAK DEWASA ARGYRIS
1 Dari keadaan pasif (anak-anak) ke aktif (Dewasa).
2 Dari tergantung ke tidak tergantung/ mandiri
3 Dari bertindak dengan cara yang sedikit menjadi kreatif
(berbagai cara)
4 Minta dari yang tak mendalam dan tak menentu menjadi
ke lebih mendalam dan kuat
5 Dari perspektif waktu dari hanya melihat masa kini
menjadi ke masa datang
6 Dari pengendalian setiap orang (posisi subordinat)
menjadi berkedudukan sama atau bahkan diatasnya
7 Kurang kesadaran akan dirinya menjadi matang dan
mampu mengendalikan dirinya
Metode Motivasi (Hasibuan;2005:149),
1) Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil) yang
diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk
memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya khusus,
seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang
jasa.

2) Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)


Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya
merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang
gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan
bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja yang
nyaman, suasana pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.
UBAH
MINDSET
ANDA

18/02/2024 23

Anda mungkin juga menyukai