Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOKIMIA

“ Proses Metabolisme Lemak ”

Mata Kuliah : Biokimia

Dosen : Dr. M Yusuf Alamudi, S Si, M.Kes.

Disusun Oleh :

Ivanti Zulfia (2013201004)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, kiranya tiada kata yang dapat diucapkan kecuali puji syukur
kehadirat Allah SWT yang selalu melindungi, mencurahkan rahmat, dan hidayah-Nya
sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Shalawat beriringan salam juga tidak lupa kami sampaikan kepada Nabi kita
Muhammad SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah kita dapat
menuntut ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan
maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik di masa
yang akan datang.

Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya. Amin Yarabbal ‘alamin.

Situbondo, 04 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lemak


2.2 Metabolisme Lemak Dalam Tubuh
2.3 Penyimpanan Lemak Dalam Tubuh
2.4 Emulsifikasi Lemak
2.5 Lemak Sebagai Sumber Energi Untuk Proses Hidup
2.6 Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lemak

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan bukan satu-satunya sumber lemak. Semua organisme dapat
mensintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai
penyusun struktur membrane. Pada manusia kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi
ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta).
Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein)
digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam
kompleks multi enzim-fatty acid synthase.
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi
energid an panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan
penguraian zat di dalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Lipid adalah
molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-
pelarut organik.
Metabolisme lemak adalah suatu proses pencernan, penyerapan, transportasi,
penggunaan, dan ekskresi lemak di dalam tubuh makhluk hidup. Lemak yang kita
peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lemak netral, yaitu trigliserid
(ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan
lemak adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserid. Karean larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta)
menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari
makanan yang dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60 % dari total energi yang
dibutuhkan pada saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar saat
berolahraga. Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan
terjadi penyimpanan dalam tubuh. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein
dan karbohidrat, maka kedua zat ini akan dikonversi menjadi lemak. Namun, reaksi
ini tidak terjadi sebaliknya, lemak tidak dapat diubah kembali menjadi protein dan
karbohidrat.
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang
beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan
energi.
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asaam lemak). Secara ringkas,
hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal
(vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur
ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dari isi makalah ini dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan lemak ?
2. Bagaimana metabolisme lemak dalam tubuh ?
3. Bagaimana penyimpanan lemak dalam tubuh ?
4. Bagaimana emulsifikasi lemak ?
5. Apa kegunaan lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup?
6. Apa saja penyakit yang disebabkan akibat gangguan metabolisme lemak ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari lemak
2. Mengetahui metabolisme lemak dalam tubuh
3. Mengetahui bagaimana penyimpanan lemak di dalam tubuh
4. Mengetahui emulsifikasi lemak
5. Mengetahui kegunaan lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup
6. Mengetahui apa saja penyakit akibat gangguan metabolisme lemak
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lemak


Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi
dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan
penguraian zat di dalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.
Metabolisme lemak adalah suatu proses pencernan, penyerapan, transportasi,
penggunaan, dan ekskresi lemak di dalam tubuh makhluk hidup. Lemak yang kita
peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lemak netral, yaitu trigliserid
(ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan
lemak adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta)
menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lemak dari makanan adalah asam
lemak dan gliserol. Jika sumber energid an karbohidrat telah mencukupi, maka asam
lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka Panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia
sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari
diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan
trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Alur hasil metabolisme, yaitu:
 Hasil metabolisme berupa energi dan panas → energi tersebut belum dapat
digunakan langsung oleh sel → berikatan adenin, fosfat dan ribose → ATP
(Adenosin Tri Fosfat)
 ATP tersebu merupakan simpanan energi → siap digunakan oleh sel untuk
transport membrane, sintesis senyawa kimia, kerja mekanik
 Jika sel memerlukan energi, maka energi diambil dari ATP dengan cara
melepas satu gugus fosfat menjadi ADP (Adenosin Di Phosfat) dengan
melepas 8.000 kalori
Metabolisme lemak ada 3 fase:

 ꞵ oksidasi → proses merubah asam lemak → asetil Co-A


 Siklus kreb → proses merubah asetil Co-A → H
 Fosforilasi oksidatif → proses mereaksikan H + O → H2O + ATP

Lemak (lipid)

Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari
makanan yang dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60 % dari total energi yang
dibutuhkan pada saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar saat
berolahraga. Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan
terjadi penyimpanan dalam tubuh. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein
dan karbohidrat, maka kedua zat ini akan dikonversi menjadi lemak. Namun, reaksi
ini tidak terjadi sebaliknya, lemak tidak dapat diubah kembali menjadi protein dan
karbohidrat.

Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang
beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan
energi.

Fungsi Lemak

Lemak merupakan nutrisi yang berfungsi sebagai:

 Sumber cadangan energi yang disimpan dalam tubuh


 Media untuk transportasi berupa vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,
D, E, dan K)
 Membantu menekan rasa lapar dengan mekanisme memperlambat
pengosongan pada lambung sehingga rasa kenyang dapat bertahan lebih lama.
 Merupakan zat gizi yang menambah citarasa pada makanan
 Pembentukan sel
 Sumber asam lemak esensial
 Menghemat protein
 Sebagai pelumas
 Memelihara suhu tubuh.

Jenis-Jenis Lemak

Lemak merupakan senyawa yang tersusun dari asam lemak dan gliserol. Asam
lemak dan gliserol kemudian akan bergabung membentuk rangkaian tertentu
membentuk lemak. Asam lemak tersebut digabungkan dengan ikatan tertentu.
Perbedaan ikatan tersebut merupakan dasar penggolongan asam lemak.

Berdasarkan perbedaan tersebut, lemak digolongkan menjadi:

 Asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh merupaakan asam lemak yang
memiliki efek yang kurang baik bagi kesehatan. Contoh makanan dengan
sumber asam lemak jenuh yang tinggi adalah gajih, mentega, dan lemak
hewani.
 Asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh merupakan asam lemak
yang memiliki sumber nutrisi yang baik untuk kesehatan. Asam lemak tidak
jenuh banyak terdapat pada sumber nabati seperti minyak zaitun, kacang-
kacangan, dan alpukat.

Selain jenis lemak diatas, terdapat juga beberapa jenis senyawa turunan lemak
seperti sterol dan lipoprotein.

 Sterol yang terdapat pada sumber hewani dikenal dengan nama kolestrol
sementara sterol pada sumber nabati dikenal dengan nama plant sterol.
Kolestrol merupakan salah satu jenis lemak yang berelasi kuat dengan risiko
beberapa penyakit terutama yang berhubungan dengan pembuluh darah dan
jantung. Sementara plant sterol merupakan senyawa yang efektif membantu
mengendalikan kadar gula dalam darah dan membantu menjaga fungsi
metabolisme dalam tubuh. Kadar kolestrol harian yang disarankan adalah
kurang dari 300 mg per hari (total kolestrol)
 Lipoprotein merupakan turunan lemak yang merupakan senyawa gabungan
lemak-protein. Jenis senyawa ini terdiri atas Low Density Lipoprotein (LDL)
dan High Density Lipoprotein (HDL). Perbedaan densitas ini menyebabkan
efek yang berbeda bagi kesehatan. Semakin tinggi kandungan protein maka
akan semakin besar pula densitas dari protein. Oleh karena itu semakin tinggi
HDL dan semakin rendah LDL akan memberikan efek yang baik untuk hidup
sehat. Sementara kadar LDL yang semakin tinggi merupakan pertanda
peningkatan risiko arterosklerosis.

Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

A. Lipid sederhana:
 Lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida)
 Ester asam lemak dengan alcohol berberat molekul tinggi
B. Lipid majemuk
 Fosfolipid
 Lipoprotein
C. Lipid turunan
 Asam lemak
 Sterol (kolestrol, ergosterol, dsb)

Secara klinis lemak yang penting adalah

1. Kolestrol
2. Trigliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam lemak

 TRIGLISERIDA
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99 %
trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari
3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan
dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama trigliserida
adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk
trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak
akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya
ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-
komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi,
karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

 KOLESTROL
Kolestrol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat.
Kolstrol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan
komponen utama sel otak dan saraf. Kolestrol merupakan bahan perantara
untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk
membentuk dan mempertahankan tulang yang sehat), hormone seks (seperti
estrogen dan testosterone), dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan).
Kolestrol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar
500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolestrol di
dalam tubuh terutama terjadi di hati (50 % total sintesis) dan sisanya di usus,
kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan
yang banyak mengandung kolestrol antara lain daging (sapi maupun unggas),
ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya
banyak mengandung kolestrol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan tidak mengandung kolestrol.

 LIPID PLASMA
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak
larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran
darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya
pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolestrol, trigliserida,
dan fosfolipid) dengan protein ini disebut lipoprotein (dari kata lipo = lemak
dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat
pembentukannya menuju tempat penggunaannya.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
a. Kilomikron
b. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
c. IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
d. LDL (Low Density Lipoprotein)
e. HDL (High Density Lipoprotein)

Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:

1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah


lipoprotein yang masuk ke dalam darah
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein
dari dalam darah

2.2 Metabolisme Lemak Dalam Tubuh


Metabolisme lemak:
1. Di mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi penyesuaian
suhu tertentu pada saaat lemak dikunyah di mulut.
2. Pada lambung, lemak mengalami proses pencernaan dengan bantuan asam dan
enzim menjadi bentuk yang lebih sederhana
3. Selanjutnya lemak akan memasuki hati, empedu, dan masuk ke dalam usus
kecil
4. Dari kantung empedu lemak akan bergabung dengan bile yang merupakan
senyawa yang penting untuk proses pencernaan pada usus kecil. Selanjutnya
hasil pemecahan tersebut akan diubah oleh enzim lipase pancreas menjadi
asam lemak dan gliserol
5. Kelebihan lemak kemudian disimpan dalam tubuh dan sebagian akan
bergabung dengan senyawa lain seperti fiber yang akan dikeluarkan melewati
usus besar.

JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH

Lemak dalam darah diangkut dengan du acara, yaitu melalui jalur eksogen dan
jalur endogen.
1. Jalur eksogen
Trigliserida dan kolestrol yang berasal dari makanan dalam usus
dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein yang disebut kilomikron.
Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid
dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase,
sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak
bebas akan menebus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi
trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan
akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolestrol bebas.
Sebagian kolestrol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam
empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi sebagai detergen dan
membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari
kolestrol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi
asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolestrol ke
jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomiron yang
tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.
Kolestrol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut
HMG koenzim-A reductase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan
sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.
Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian
membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam
bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan
dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate
Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan
berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolestrol.
Kira-kira ¾ dari kolestrol total dalam plasma normal manusia mengandung
partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolestrol ke dalam tubuh.
Kolestrol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah,
dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density
Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolestrol dari dalam tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-kolestrol disebut lemak jahat dan
HDL-kolestrol disebut lemak baik, sehingga rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim
trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim
trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL
(sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolestrol yang utama ke
sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolestrol dari dalam sel untuk
dibuang.

Lemak yang terdapat dalam diet sebagian besar merupakan lemak


netral (trigliserida) yang tersusun atas molekul gliserol dan 3 molekul asam
lemak. Sekresi berbagai jenis enzim lipase dan asam empedu, emulsifikasi,
hidrolisis enzimatik, pelarutan (solubilisasi) hasil lipolysis di dalam garam
empedu, digesti lemak dalam mulut dan lambung. Digesti lemak sudah mulai
terjadi di mulut dan lambung oleh enzim lipase ludah berfungsi untuk
hidrolisa asam lemak, proses emulsifikasi dan membantu kerja lipase
pancreas dan lipase lambung. Lipase lambung berfungsi untuk hidrolisa asam
lemak dan gliserol. Namun demikian proses digesti lemak dalam mulut dan
lambung sangat kecil jumlahnya. Tetapi bila pancreas mengalami ganguan
fungsi, aktifitas lipase ludah dan lambung akan meningkat.
Digesti lemak sebagian besar terjadi di usus halus yaitu di duodenum
oleh enzim lipase pancreas. Enzim ini melakukan hidrolisa semua trigliserida
hanya dalam waktu beberapa menit. Sel epitel usus halus juga menghasilkan
lipase enteric dalam jumlah kecil. Aktivitas enzim lipase pancreas mencapai
puncaknya pada pH 8.0. pH yang lebih rendah dari 3.0 akan merusak enzim
ini.

PENCERNAAN LEMAK SECARA SEDERHANA

 Makanan akan melewati kerongkongan menuju lambung, tempat penyerapan


lemak berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari makanan dipecah
 Lemak tersebut akan memasuki usus kecil, dimana tetes-tetes lemak besar
diuraikan lebih lanjut oleh kontraksi usus (peristaltic) dan emulsifier (asam
empedu dan lesitin) menjadi tetesan lemak yang lebih kecil
 Sebagian besar lemak pada makanan berbentuk trigliserida
 Trigliserida terdiri dari rangka struktur gliserol dengan tiga asam lemak yang
menempel dan menjadi bentuk molekuler seperti huruf besar E
 Enzim lipase gastrointestinal memecah trigliserida yang terdapat di tetesan
lemak kecil menjadi asam lemak bebas dan monogliserida, yang cukup kecil
untuk memasuki sel-sel mukosa dinding usus
 Untuk itu, molekul-molekul ini harus dapat larut dalam air
 Asam empedu membungkus asam lemak bebas, monogliserida, vitamin yang
larut dalam lemak, lesitin dan kolestrol untuk membentuk tetesan mikroskopik
larut air yang disebut misel
 Misel kemudian menuju dinding sel dinding usus, dimana asam lemak bebas
dan monogliserida melewati membrane dan memasuki sel
 Misel sendiri tidak melewati membrane. Setelah memasuki sel mukosa, asam
lemak dan monogliserida bergabung lagi menjadi trigliserida
 Proses pencernaan selesai dan lemak dapat diedarkan melalui system limfatik
menuju system peredaran darah lalu ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai
energi atau disimpan di sel lemak yang disebut dengan adiposit

2.3 Penyimpanan Lemak Dalam Tubuh


Lemak yang disimpan dalam tubuh dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
 Lemak subkutan. Lemak subkutan terdapat tepat dibawah jaringan kulit
 Lemak visceral. Lemak visceral terdapat di dekat organ tubuh bagian dalam.
Lemak visceral ini berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh bagian
dalam

Kedua jenis lemak tersebut dapat dikurangi dengan cara yang berbeda. Lemak
visceral dapat dikontrol dengan menjaga pola makan lemak yang tidak berlebihan,
sementara lemak yang terdapat langsung dibawah kulit dapat dikurangi dengan
berolahraga.

Kelebihan lemak ini biasanya akan menumpuk pada bagian tertentu pada
tubuh seperti perut, pinggul, dan paha, namun yang paling jelas terlihat pada bagian
perut. Factor lain yang juga mempengaruhi penumpukan lemak tersebut adalah stress.
Stress dapat mempengaruhi selera makan dan dapat menyebabkan penumpukan lemak
semakin meningkat, secara mudah mekanismenya dapat dijelaskan sebagai berikut:
stress merupakan stimulus yang dikirimkan ke otak dan kemudian otak akan
mengirimkan sinyal ke tubuh untuk meningkatkan nafsu makan. Hasilnya,
kecenderungan untuk mengonsumsi makanan akan mengalami peningkatan.

2.4 Emulsifikasi Lemak


Tahap pertama dari digesti lemak ialah memecahkan globulus lemak ke dalam
ukuran yang lebih kecil sehingga enzim-enzim lipolitik yang larut dalam air dapat
bekerja pada permukaan globulus. Proses ini disebut sebagai proses emulsifikasi
lemak, yang berlangsung dibawah pengaruh empedu yang dihasilkan oleh hati.
Empedu tidak mengandung enzim pencernaan tetapi mengandung garam empedu dan
lesitin-fosfolipid yang sangat penting untuk emulsifikasi lemak. Bila garam empedu
di dalam usus meningkat, lemak dan garam empedu secara spontan membentuk
micelles yang merupakan globulus dengan ukuran 3-6nm yang terdiri dari molekul
garam empedu dan molekul lemak yang terutama asam lemak, monogliserida, dan
kolestrol. Pembentukan micelles akan melarutkan lemak yang selanjutnya
memungkinkan lemak tersebut di absorbs melalui sel epitel usus halus. Setelah
melewati epitel usus halus, monogliserida dan asam lemak akan diproses oleh
reticulum endoplasmic halus yang kemudian akan dirubah menjadi molekul
trigliserida yang baru dan di transportasi ke dalam limpe chylomicrons dan mengalir
melalui ductus thoracikus limpatikus dan selanjutnya ke sirkulasi darah.

2.5 Lemak Sebagai Sumber Energi Untuk Proses Hidup


Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makanan dalam tubuh, tidak
langsung digunakan tetapi disimpan dalam entuk senyawa kimia yang kaya energi
seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah glikogen dan lemak
(trigliserida).
Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong lipid, lemak
tersimpan dalam jaringan adiposa dan jaringan lain (otot). Lemak memiliki kerapatan
energi lebih besar dari glikogen. Jumlah energi yang dapat disimpan dalam bentuk
lemak setiap unit sebesar 2,5x lebih besar dari dalam bentuk glikogen. Asam lemak
dioksidasi menghasilkan ATP lebih besar daripada glukosa.

2.6 Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lemak


1. Wolman
Penyakit wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis
spesifik pada kolestrol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini
disebabkan pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar
adrenalin membuat mereka lebih keras dan diare lemak (steatorrhea) juga
terjadi. Bayi dengan penyakit wolman biasanya meninggal dalam usia 6 bulan.
2. Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestenol, produk
pada metabolisme kolestrol, menumpuk pada jaringan.
3. Sitosterolemia
Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk
di darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel
darah merah yang tidak normal dan penyimpanan lemak pada tendon
(xanthom).
4. Gaucher
Pada penyakit gaucher, glucocerebroside yang menghasilkan
metabolisme lemak menumpuk dijaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis
yang paling sering terjadi. penyakit gaucher menyebabkan pembesaran hati
dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan glucocerebroside
pada mata menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan
terlihat. Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan
menghancurkan tulang.
5. Refsun
Pada penyakit refsun, asam phytanic yang menghasilkan metabolisme
lemak menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic menyebabkan
kerusakan saraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan pada tulang dan
kulit.pengobatan meliputi menghindari makan buah-buahan hijau dan sayuran
yang mengandung klorofil. Plasmapheresis, dimana asam phytanic diangkat
dari darah kemungkinan sangat membantu.

BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metabolisme lemak adalah suatu proses pencernaan, penyerapan transportasi,
penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh makhluk hidup. Lemak yang kita
peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lemak netral, yaitu trigliserid
(ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Hasil dari pencernaan lemak adalah asam
lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut
dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterefikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka Panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber
energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet
maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan
trigliserida ini dinamakan lipolysis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan
protein, asetil KoA dari jalur ini pun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga
dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA
dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan
sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil
KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolestrol. Selanjutnya kolestrol mengalami
steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak
juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan
aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan
gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolic. Keadaan ini
dapat menyebabkan kematian.

DAFTAR PUSTAKA

Bharmanto. 2009. http://sintesis-lemak-protein.html (Online)

Martha, Fajar. 2010. http://enzim-lipase.html (Online)

Gracia, Jordy. http://proses-penyerapan-lemak.html (Online)

Anonim. 2019. http://gangguan-metabolik.html (Online)

Daris, Eko. Makalah Metabolisme Lipid. http://makalah-metabolisme-lipid.html (Online)

Anda mungkin juga menyukai