Anda di halaman 1dari 15

UJIAN KOMPETENSI GURU

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Keguruan


Dosen Pengampu :
Imron Fauzi, M.Pd.I

Oleh :

1. Robisha Zarifa R.A. (T20167001)


2. Izmi Arafah (T20167007)
3. Triandriyanto Purnomo (T20167019)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


NOVEMBER 2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang senantiasa


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah yang berjudul Ujian Kompetensi Guru ini
disusun untuk memenuhi tugas mata Etika Profesi Keguruan.

Dalam penulisan ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. selaku Rektor IAIN Jember.
2. Bapak Dr. H. Abdullah, S.Ag., M.H.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Jember.
3. Ibu Indah Wahyuni, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Matematika
IAIN Jember.
4. Bapak Imron Fauzi, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Profesi
Keguruan yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam
penyusunan makalah ini.
5. Bapak/Ibu Dosen IAIN Jember yang telah membekali ilmu pengetahuan
kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum


sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jember, 12 November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
...................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................
..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................
..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................
........................................................................................................2
1.4 Metode Penulisan ...........................................................................
........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................
4
2.1 Konsep Ujian Kompetensi Guru.....................................................
........................................................................................................4
2.2 Prinsip-prinsip Ujian Kompetensi Guru.........................................
........................................................................................................5
2.3 Kompetensi yang Diuji dalam Ujian Kompetensi Guru.................
........................................................................................................6
2.4 Sistem Ujian Kompetensi Guru......................................................
........................................................................................................6

iii
iv

BAB III PENUTUP ..............................................................................................


10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
11

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru harus memiliki kualifikasi
akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai
kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pelaksanaan Uji Kompetensi
Guru Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional. 
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sebagai
tenaga profesional, guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kondisi dan situasi
yang ada menjadi sebab masing-masing guru memiliki perbedaan dalam
penguasaan kompetensi yang disyaratkan. Untuk dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu
di antaranya adalah kompetensi.

Tujuan umum dilakukannya pengkajian ini adalah memberikan


masukan kebijakan kepada para pengambil keputusan kebijakan (decision
makers) dan pengelola satuan pendidikan mengenai gambaran lapangan
tentang penguasaan guru atas kompetensi yang dimiliki oleh guru
terrsebut. Masukan tersebut diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai bahan
untuk dikembangkan atau dimantapkan lebih lanjut. Kerangka berpikir yang
digunakan adalah bahwa penjabaran kompetensi guru yang bertolak dari

1
2

ketentuan perundangan yang ada (termasuk Keputusan Menteri Pendidikan


Nasional yang relevan) perlu diperkaya dengan kajian konseptual dan
empirik, mengingat bahwa mengenai mutu pendidikan merupakan kepedulian
global. Kecuali itu dipegang prinsip bahwa kompetensi guru itu perlu
dibuktikan dengan penerapannya di lapangan, sehingga pernyataan tentang
telah atau belum dikuasainya kompetensi tertentu harus diuji dengan hasil
pengamatan kegiatan guru.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis mencoba memaparkan tentang
ujian kompetensi guru yang dapat dijadikan bahan kajian dalam memahami
dan mempelajari mata kuliah etika profesi keguruan melalui penyusunan
makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasar pada latar belakang di atas, pokok-pokok masalah yang akan


dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep Ujian Kompetensi Guru?


2. Apa prinsip-prinsip Ujian Kompetensi Guru?
3. Apa saja kompetensi yang Diuji dalam Ujian Kompetensi Guru?
4. Bagaimana sistem Ujian Kompetensi Guru?

1.3. Tujuan Penulisan


Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut:

1. Menjelaskan konsep Ujian Kompetensi Guru


2. Menjelaskan prinsip-prinsip Ujian Kompetensi Guru
3. Menjelaskan kompetensi yang Diuji dalam Ujian Kompetensi Guru
4. Menjelaskan sistem Ujian Kompetensi Guru
5. Memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan semester tiga tahun
ajaran 2017/2018 program studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan dengan dosen pengampu Bapak Imron Fauzi, M.Pd.I
3

1.2 Metode Penulisan

Pada penulisan makalah ini, penulis menggunakan teknik studi pustaka


dengan mencari bahan atau sumber dari buku penunjang yang membahas
tentang Ujian Kompetensi Guru.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Ujian Kompetensi Guru

Guru adalah ujung tombak dalam proses pendidikan. Semakin baik dan
semakin berkualitas gurunya, maka kemungkinan besar output dan outcame
proses pendidikan juga akan menjadi baik. Maka dari itu, peningkatan kualitas
pendidikan dimulai dari ujung tombaknya, yakni guru. Guru yang bermutu
dan professional, akan dapat berperan sebagai fasilitator pendidikan yang
hebat dan handal.

Berdasarkan hal tersebut, guru harus bersungguh-sungguh dalam


menjalankan tugasnya dan meningkatkan kualitas dirinya, yang meliputi
kompetentsi dan profesionalismenya sebagai seorang guru. Hal-hal yang harus
diperhatikan oleh seorang guru adalah pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan serta sikap yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu,
guru juga harus menyesuaikan proses pembelajaran yang dilakukannya
dengan perkembangan masyarakat, karakteristik peserta didiknya,
perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi.

Uji Kompetensi Guru disingkat UKG adalah sebuah kegiatan ujian


untuk mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi dan pedagogik guru.
UKG merupakan tindak lanjut dari program sertifikasi guru, yang pada
mulanya sertifikasi guru menggunakan portofolio.1 UKG diperlukan guna
mendapatkan guru yang profesional dan berbasis kompetensi yang memadai.

UKG dilakukan bukan sekedar untuk menguji keterampilan tertentu


yang harus dimiliki guru tetapi juga untuk mengembangkan,
mendemonstrasikan penerapan dan penggambungan keterampilan, sikap serta
pengetahuan yang bertautan dari seorang guru.

Manfaat pelaksanaan UKG secara teoritis dan Praktis adalah sebagai


berikut:
1
Imron Fauzi, Etika Profesi Kegurua, DELTA FOTOCOPY DIGITAL, 2017, hlm. 154.
5

1. Sarana untuk memetakan kompetensi dan kinerja guru.


2. Sarana untuk mengelompokkan guru.
3. Sarana pembinaan guru yang memungkinkan lebih efektif karena
berdasarkan data awal yang akurat.
4. Sarana pemberdayaan guru.
5. Acuan dalam pengembangan kurikulum.
6. Alat untuk mendorong kegiatan dan hasil belajar.
7. Alat seleksi penerimaan guru baru.2

2.2 Prinsip-prinsip Ujian Kompetensi Guru

Ujian Kompetensi Guru (UKG) mengukur kompetensi dasar tentang


bidang studi (subject matter) dan pedagogik dalam domain content.
Kompetensi bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi dengan
kualifikasi akademik guru (bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik) dan
sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi guru yang belum bersertifikat
pendidik). Kompetensi pedagogik yang diujikan adalah integrasi konsep
pedagogik ke dalam pembelajaran bidang studi tersebut dalam kelas.

Dalam pelaksanaan UKG harus diperhatikan prinsip-prinsip UKG sebagai


berikut.3

1. Objektif. Pelaksanaan uji kompetensi guru dilakukan secara benar, jelas,


dan menilai kompetensi sesuai dengan apa adanya.
2. Adil. Dalam pelaksanaan uji kompetensi guru, peserta uji kompetensi guru
harus diperlakukan sama dan tidak membeda-bedakan kulturm keyakinan,
sosial budaya, senioritasm dan harus dilayani sesuai dengan kriteria dan
nmekanisme kerja secara adil dan tidak diskriminatif.

2
Ibid., hlm. 155
3
Ibid., hlm. 156
6

3. Transparan. Data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan uji


kompetensi seperti mekanisme kerja, sistem penialian harus disampaikan
secara terbuka dan dapat diakses oleh yang memerlukan.
4. Akuntabel. Pelaksanaan uji kompetensi guru harus dapat dipertanggung-
jawabkan baik dari sisi pelaksanaan maupun keputusan sesuai dengan
aturan dan prosedur yang berlaku.

2.3 Kompetensi yang Diuji dalam Ujian Kompetensi Guru


Seiring dengan penjabaran dari Asian Institute for Teacher
Education, maka kompetensi yang diujikan pada UKG adalah:4
1. Kompetensi pribadi. Kompetensi ini meliputi: simpati, empati,
wibawa, tanggung jawab, terbuka dan dapat menilai diri sendiri.
2. Kompetensi profesional. Kompetensi ini meliputi: kemampuan
penguasaan landasan kependidikan, bahan ajar, pengelolaan
pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, pemahaman terhadap
peserta didik.
3. Kompetensi paedagogi. Diantara kompetensi yang diuji adalah tentang
kemampuan guru dalam mengenal karakteristik anak didik, menguasai
teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidik,
memahami dan mengembangkan potensi komunikasi dengan peserta
didik, serta penilaian dan evaluasi.
4. Kompetensi sosial. Kompetensi sosial yang harus dimilikiguru dalam
hal ini, secara umum mencakup kemampuan guru dalam melakukan
interaksi sosial atau interaksi dengan orang lain.

2.4 Sistem Ujian Kompetensi Guru

Ujian Kompetensi Guru (UKG) dilaksanakan menggunakan dua sistem


yaitu:

4
Ibid., hlm. 157
7

1. UKG Sistem Online


UKG sistem online dilaksanak pada daerah yang terjangkau jaringan
internet dan memiliki ruangan yang berisi pangkat laboratium komputer
dan terhubung dalam jaringan internet. Pelaksanaan UKG online
dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Jadwal pelaksanaan
UKG ditentukan bersama oleh PPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK, bersama
LPMP dan dinas pendidikan kab/kota. Durasi pelaksanaan UKG pada
masing-masing wilayah. Semakin banyak Tempat Uji Kompetensi (TUK)
semakin cepat pelaksanaan UKG.
Ketentuan dan pelaksaan UKG sistem online antara lain5:
a. UKG online dimulai secara serentak di semua TUK pada tanggal yang
telah ditetapkan dan dilaksanakan selama 120 menit atau 2 jam.
b. Bagi guru yang memiliki kekhususan yaitu Tuna Netra memerlukan
pendamping dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai pembaca
soal dengan durasi waktu yang diperlukan 180 menit dan dijadwalkan
khusus.
c. Pelaksaan UKG setiap hari dibagi dalam 2 sampai 3 gelombng.
d. Waktu yang disediakan setiap gelombang ujian adalah 150 menit
dengan rincian 30 menit untuk registrasi dan latihan menggunakan
sistem ujian online yang dipandu oleh tim teknis, dan 120 menit untuk
ujian kompetensi yang sesungguhnya.
e. Pergantian setiap gelombang diberikan waktu istirahat selama 30 menit
untuk pergantian peserta dan penyiapan komputer.
f. Tim teknis mengarahkan dan membantu peserta dalam menbggunakan
sistem ujian online pada 30 menit pertama saat peserta dalam ruangan.
g. Setiap peserta ujian tidak diperkenankan membawa buku atau
referensi, kamera, handphone, alat penyimpan data (flashdisk, external
hardisk, kalkulator dan lain-lain) ke dalam ruangan ujian.
h. Setiap peserta wajib mengikuti ujian sendiri dan tidak diperkenankan
mewakilkan kepada orang lain atau tidak didampingi. Kecuali bagi

5
Ibid., hlm. 158-159
8

peserta berkebutuhan khusus yaitu tuna netra akan didampingi


petugas/panitia yang ditunjuk oleh Koordinator Lokasi.
i. Admin mempersiapkan laboratium komputer (client-server) sudah ON,
minimal 3o menit sebelum jadwal pelaksaana ujian.
j. Setiap TUK akan dipantau oleh PPPPTK, LPPKS, LPPPTK-KPTK,
LPMP/ Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dan Kapala Sekolah TUK.
k. Apabila ada pelanggaran terhadap ketentuan pelaksanaan UKG dan
ketidak hadiran peserta, wajib dilaporkan dalam Berita Acara.
2. UKG Sistem Offline
Sistem offline atau manual dilaksanakan pada daerah yang tidak
terjangkau jaringan internet dan tidak memiliki ruangan yang berisi
laboratium komputer dan tidak terhubung dalam jaringan internet. Waktu
pelaksanaan UKG offline biasanya dilaksanakan serentak di seluruh
Indonesia selama satu hari, jadwal pelaksaan akan ditentukan diantara
tanggal pelaksanaan UKG online atau setelah UKG online selesai.
Ketentuan pelaksaan UKG offline:6
a. UKG diselenggarakan secara serentak 1 hari pada waktu yang akan
ditentukan. Waktu yang disediakan adalah 150 menit dnengan rincian
30 menit untuk registrasi 120 menit untuk ujian kompetensi yang
sesungguhnya.
b. Bagi guru yang memiliki kekhususan yaitu Tuna Netra memerlukan
pendamping dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai pembaca
soal yang berdurasi 80 menit dan dijadwalkan khusus.
c. Perangkat soal UKG adalah dokumen negara yang harus dijaga dan
dirahasaiakannya.
d. PPPPTK, LPPKS, LPPPTK-KPTK, LPMP, dan Dinas Pendidikan
bertanggungjawab terhadap pengamanan soal UKG manual sejak
digandakan sampai dengan pelaksanaan dan pemusnahan soal.
e. Jika terjadi kebocoran soal, maka pelaksanaan UKG diulang tetapi
hanya di lokasi yang terjadi saja.

6
Ibid., hlm. 160
9

f. Koordinator Kabupaten/Kota, Koordinator Lokasi, dan Pengawas


Ruangan ditetapkan oleh kepala PPPPTK/LPPKS/LPPPTK-
KPTK/LPMP melalui Surat Keputusan berdasarkan usulan Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
g. Peserta wajib membawa kelengkapan administrasi dan identitas diri
untuk bahan pengecekan oleh Pengawas Ruang.
h. Bagi peserta yang tidak hadir pada waktu yang trlah ditentukan tidak
ada ujian susulan dan yang bersangkutan dapat mengikuti UKG tahun
depan.
i. TUK disekolah yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
j. Setiap ruangan ujian offline diisi minimal 20 orang peserta atau
disesuaikan dengan jumlah komputer yang tersedia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :

1. UKG diperlukan guna mendapatkan guru yang profesional dan berbasis


kompetensi yang memadai.
2. Prinsip-prinsip UKG adalah Objektif, Adil, Transparan dan Akuntabel.
3. Seiring dengan penjabaran dari Asian Institute for Teacher Education,
maka kompetensi yang diujikan pada UKG adalah: Kompetensi pribadi,
Kompetensi profesional, Kompetensi paedagogi dan Kompetensi sosial.
4. Ujian Kompetensi Guru (UKG) dilaksanakan menggunakan dua sistem
yaitu: UKG sistem online dan UKG sistem ofline
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, I. (2017). Etika Profesi Keguruan. Jember: Delta Fotocopy Digital.

Anda mungkin juga menyukai