Anda di halaman 1dari 16

HAK ASASI MANUSIA

Disusun oleh:

Dyah Amiroh Hafiez (201910615008)

Mutiara Fajri (201910615005)

Kelas : 2A1

Mata Kuliah : Teori dan Prinsip Pendidikan Kewarganegaraan di SD

Dosen pengampu : Fara Diba Catur Putri, SKM, M.Pd.

FAKULTAS ILMU PEDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Hak Asasi Manusia” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Teori dan Prinsip Pendidikan Kewarganegaraan di SD Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hak Asasi Manusia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fara Diba Catur Putri,


SKM, M.Pd. selaku dosen pada mata kuliah Teori dan Prinsip Pendidikan
Kewarganegaraan di SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 25 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pengertian HAM ............................................................................................3

2.2 Ciri - Ciri HAM..............................................................................................4

2.3 Macam - Macam HAM..................................................................................4

2.4 Landasan Hukum HAM.................................................................................6

2.5 Perkembangan Pemikiran HAM....................................................................7

2.6 Lembaga Perlindungan HAM........................................................................8

2.7 Kasus-Kasus HAM di Indonesia....................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1 Kesimpulan...................................................................................................12

3.2 Saran.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannyaberada pada ruang lingkup hak persamaan. Menurut Undang-
Undang RI Nomor 39 tahun 1999, Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh Negara, hokum, Pemerintah, dan setiap orang yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum, Pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Menurut ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999


tentang HAM menyatakan bahwa kewajiban dasar manusia adalah seperangkat
kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan
terlaksanakannya dan tegaknya hak asasi manusia. Hak dan kewajiban sendiri
saling berkaitan dan memiliki hubungan sebab-akibat, misalnya seorang guru
memiliki kewajiban untuk mengajari muridnya yang merupakan pekerjaannya,
maka guru juga berhak mendapatkan hak untuk memperoleh gaji atas
pekerjaannya.

Hak asasi manusia berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun,


sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, tidak
dapat dibagi-bagi, saling berhubungan, dan saling bergantungan. Hak asasi
manusia biasanya dialamtkan kepada Negara, atau dalam kata lain, negaralah
yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak
asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang
dilakukan oleh swasta.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul makalah adapun masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan HAM?


2. Apa saja macam-macam HAM?
3. Bagaimana perkembangan pemikiran HAM?
4. Apa saja kasus-kasus HAM di Indonesia?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan dari masalah yang akan dibahas diantaranya:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian HAM
2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam HAM
3. Untuk mendeskripsikan dan memahami perkembangan pemikiran HAM
4. Untuk mengetahui dan memahami kasus-kasus HAM di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, tanpa
hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Menurut John
Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha
Esa Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor
39 tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekata pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh, Negara, hukum, pemerintah
dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga


keselamatan eksistensi manusia serta utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya
menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi
kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah dan
Negara.

Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat


disimpulkan beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :

a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah


bagian dari manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin,
ras, agama, etnis, pandangan politik atau atau asal usul sosial, dan
bangsa.
c. HAM tidak bisa diilanggar, tidak seorangpun, mempunyai hak
untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap

3
mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang
tidak melindungi atau melanggar HAM.

2.2 Ciri - Ciri Hak Asasi Manusia

1. hakiki, artinya HAM sudah ada sejak lahir

2. universal, HAM berlaku umum tanpa memandang status,suku bangsa,


gender

3. tidak dapat dicabut, HAM tidak dapat diserahkan pada pihak lain

4. tidak dapat dibagi, semua orang mendapatkan semua hak,baik politik,


ekonomi, sosial budaya.

2.3 Macam-Macam Hak Asasi Manusia

Secara garis besar, hak-hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi enam
macam sevagai berikut:

1. Hak Asasi Pribadi


Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh
hak-hak asasi pribadi ini:
 Hak kebebasan untuk bergeerak, berpergian, dan berpindah-pindah
tempat.
 Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
 Hak untuk dijamin kemerdekaannya dan keselamatan dirinya (dari
penangkapan dan penahanan yang sewenang-wenang dan dari
penyiksaan-penyiksaan oleh aparat Negara), atau pula untuk tidak
dihukum tanpa proses peradilan yang jujur dan tak memihak.
 Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau
perkumpulan.
 Hak kebebasan untuk memilih, memeluk agama dan kepercayaan
yang diyakini masing-masing
2. Hak Asasi Politik

4
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak-hak
asasi politik ini:
 Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
 Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
 Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi plitik
lainnya.
 Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
3. Hak Asasi Hukum
Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang
berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintaha. Contoh hak-hak
asasi hukum ini:
 Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan.
 Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
 Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
4. Hak Asasi Ekonomi
 Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
 Hak kebebasan mendapatkan pinjaman kontrak.
 Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan hutang
piutang.
 Hak kebebasan memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
5. Hak Asasi Peradilan
Hak mendapat pembelaan hokum di pengadilan. Hak untuk diperlakukan
satu dalam tata cara pengadilan. Contoh hak asasi peradilan ini adalah hak
persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan
penyelidikan di muka hukum.
6. Hak Asasi Sosial Budaya
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh
hak-hak asasi sosial ini:
 Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.

5
 Hak mendapatkan pengajaran.
 Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan
minat.
Hak Asasi Manusia Menurut UUD Tahun 1945
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak keadilan
5. Hak kemerdekaan
6. Hak atas kebebasan informasi
7. Hak keamanan
8. Hak kesejahteraan
9. Hak perlindungan dan pemajuan
10. Kewajiban menghormati ham orang lain

2.4 Landasan Hukum HAM

1. Landasan Idill : Pancasila (sila 2)

2. Landasan Konstitusi : UUD 1945

3. Landasan operasional :
1. TAP MPR No. XVII/MPR/1998 9. UU No. 23 Tahun 2004
2. UU No. 39 Tahun 1999 10. Keppres No. 129 Tahun 1998
3. UU No. 26 Tahun 2000 11. UUD 1945 pasal 28A-28J
4. UU No. 11 Tahun 2005 12. PP No. 2 Tahun 2002
5. UU No. 13 Tahun 2006 13. Keppres No. 181 Tahun 1998
6. UU No. 20 Tahun 1999 14. Keppres No.50 Tahun 1993
7. UU No. 9 Tahun 1998
15. TAP MPR No. IV/MPR/1999
8. UU No. 40 Tahun 2008

6
2.5 Perkembangan Pemikiran HAM

Perkembangan pemikiran Hak Asasi Manusia dibagi menjadi 4 generasi, yaitu:

 Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat


pada bidang hokum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama
pada bidang hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang
dunia II, totaliterisme dan adanya keinginan Negara-negara yang baru
merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hokum yang baru.
 Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis
melainkan juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi,
pemikiran HAM generasi kedua menunjukan perluasan pengertian konsep
dan cakupan hak asasai manusia. pada masa generasi kedua, hak yuridis
kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan
hak sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
 Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi
ketiga menjajikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya,
politik dan hokum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak
melaksanakan pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran
HAM generasi ketiga juga mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi
penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi
menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga
menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang
dilanggar.
 Generasi keempat yang mengkritik peranan Negara yang sangat dominan
dalam proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi
dan menimbulkan dampak negatif seperti diabaikannya aspek
kesejahteraan rakyat. Selain itu program pembangunan yang dijalankan
tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan
memenuhi kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat
dipelopori oleh Negara-negara di kawasan asia yang pada tahun 1983

7
melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of the
basic Duties of Asia People and Government.

Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia:

Pemikiran HAM periode sebelumnya kemerdekaan yang paling menonjol


pada Indische Partij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta
mendapatkan perlakuan yang sama hak kemerdekaan.

Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah berlaku


3 UUD dalam 4 periode, yaitu:

1. Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD


1945.
2. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 agustus 1950, berlaku konstitusi
Republik Indonesia Serikat.
3. Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950.
4. Periode 5 juli 1959 sampai sekarang, berlaku kembali 1945.

2.6 Lembaga Perlindungan HAM

1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)


Tujuan Komnas HAM antara lain sebagai berikut :
a. Mengembangkan kondisi yang baik (kondusif) bagi pelaksanaan hak
asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
PiagamPerserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia.
b. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia
danmengembangkan pribadi manusia seutuhnya serta menumbuhkan
kemampuanberpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
2. Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Komisi Perlindungan Anak Indonesia mempunyai tugas pokok, yaitu :
a. Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundang-
undanganyang berkaitan dengan perlindungan anak kepada berbagai pihak

8
(oaringtua, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan kelompok profesi
sertapemuka masyarakat).
b. Melakukan pengumpulan data dan informasi, menerima pengaduan
masyarakat tentang berbagai kasus pelanggaran hak-hak anak.
c. Melakuakan pemantauan, evaluasi dan pengawasan terhadap
penyelenggaraanperlindungan anak oleh berbagai pihak (perseorangan,
pemerintah, ataumasyarakat).
d. Membuat dan meyampaikan laporan, saran masukan,dan pertimbangan
kepada Presiden dalam rangka perlindungan anak untukkepentingan
nasional maupun kemanusiaan.
3. Komnas Perempuan
Tujuan Komnas Perempuan:
a. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala
bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi
manusia perempuan di Indonesia;
b. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segal bentuk
kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak-hak asasi perempuan
4. Pengadilan HAM
Kewenangan pengadilan HAM :
a. Mengadili dan memutus perkara HAM yang berat
b. Memeriksa dan memutus perkara HAM berat yang dilakukan di batas
teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh warga negara Indonesia
c. Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara
pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh seseorang yang berumur
dibawah 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan

2.7 Kasus-kasus HAM di Indonesia

Pelanggaran Hak AsasiManusia di Indonesia berulang tiap dekade.


Namun, hampir tak ada satu pun kasus HAM yang benar-benar tuntas diungkap.
Alih-alih ditemukan actor utamanya, sebagian besar kasus malah terbengkalai.

9
Lima kasus HAM paling besar Indonesia yang belum pernah terungkap hingga
tuntas. Para pelaku utamanya juga belum pernah diadili, berikut daftarnya:

1. Kasus tragedi 1965-1966

Sejumlah jenderal dibunuh dalam peristiwa 30 september 1965.


Pemerintahan orde baru kemudian menuding Partai Komunis Indonesia
sebagai biang keroknya. Lalu pemerintahan saat itu membubarkan
organisasi tersebut, dan melakukan razia terhadap simpatisannya. Razia itu
dikenal dengan operasi pembersihan PKI. Komnas HAM memperkirakan
500.000 hingga 3 juta warga tewas dibunuh saat itu. Ribuan lainnya
diasingkan, dan jutaan orang lainnya harus hidup dibawah baying-bayang
“cap PKI” selama bertahun-tahun.

Dalam peristiwa ini, Komnas HAM balik menuding Komando Operasi


Pemulihan Keamanan dan semua panglima militer daerah yang menjabat
saat itu sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Saat ini, kasus ini
masih ditangani oleh Kejaksaan Agung, namun penanganannya lamban.
Tahun 2013 lalu, Kejaksaan mengembalikan berkas ke Komnas HAM,
dengan alasan data kurang lengkap.

2. Kasus penembakan misterius (tahun 1982-1985)

Penembakan misterius atau sering disingkat petrus alias operasi celurit


adalah operasi rahasia yang digelar mantan Presiden SoeharSoeharto
dengan dalih mengatasi tingkat kejahatan yang begitu tinggi. Operasi ini
secara umum meliputi operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap
orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman
masyarakat, khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah. Pelakunya tak jelas,
tak pernah terungkap, dan tak pernah diadili.

Hasil dari operasi clurit ini, sebanyak 532 orang tewas pada tahun
1983. Dari jumlah itu, 367 orang diantaranya tewas akibat luka tembakan.
Kemudian pada tahun 1984, tercatat 107 orang tewas, diantaranya 15

10
orang tewas ditembak. Setahun kemudian, pada 1985, tercatat 74 orang
tewas, 28 diantaranya tewas ditembak.

3. Tragedi semanggi dan Kerusuhan mei 1998

Pada 13-15 mei 1998, terjadi kerusuhan massif yang terjadi hampir di
seluruh sudut tanah air. Puncaknya di Ibu Kota Jakarta. Kerusuhan ini
diawali oleh kondisi krisis finansial Asia yang makin memburuk. Serta
dipicu oleh tewasnya empat mahasiswa Universitas Trisakti yang
tertembak dalam demonstrasi pada 12 mei 1998.

Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung mengatakan, kasus ini bisa


ditindaklanjuti jika ada rekomendasi dari DPR ke Presiden karena belum
ada rekomendasi, maka Kejaksaan Agung mengembalikan berkas
penyelidikan ke Komnas HAM. Namun belakangan ini, Kejaksaan Agung
beralasan kasus ini tidak dapat ditindaklanjuti karena DPR sudah
memutuskan, bahwa tidak ditemukan pelanggaran HAM berat.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia
sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar hak nya
terpenuhi, tapi satu hal yang perlu diinget bahwa jangan pernah melanggar atau
menindas Hak Asasi Manusia. Dalam kehidupan bernegara Hak Asasi Manusia
diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu
instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan
HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara
peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-undang Pengadilan Hak
Asasi Manusia.

3.4 Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan


memperjuangkan Hak Asasi Manusia kita sendiri. Disamping itu kita juga harus
bisa menghormati dan menjaga Hak Asasi Manusia orang lain, jangan sampai kita
melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Dan jangan sampai pula Hak Asasi
Manusia kita dilanggar dan diinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga
HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita
dengan orang lain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Widayati, S. 2019. Hak Asasi Manusia. Tangerang: Loka Aksara

Nasution, JB. 2017. Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jakarta: Mandar
Maju

Gloria, K. 2018. Perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia.

https://www.kompasiana.com/keziagloria4944/5c001a8fab12ae680757f216/perlin
dungan-hak-asasi-manusia-ham-di-indonesia?page=all. (Diakses tanggal 29 Maret
2020 Pukul 22:52)

13

Anda mungkin juga menyukai