Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Wawancara Terkait Penggunaan Kurikulum Sekolah Tingkat

SMA

Oleh

Nama : Ketut Lia Ruwiyani

Nim : 2013011025

Prodi. : Pendidikan Matematika

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2020

1
PENGANTAR

Om Swastyastu

Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya lah makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Hindu. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun atau
memberikan gambaran penulisan yang lebih baik untuk penulisan selanjutnya.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna untuk para
pembaca.

Om Santih, Santih, Santih Om

Bali, 25 Mei 2021

Penulis.

2
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.3 Tujuan............................................................................................................. 2

1.4 Manfaat........................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................ 3

2.1 Apa kurikulum yang tepat digunakan di sekolah tingkat SMA pada masa pandemi
covid ......................................................................................................3

2.2 Mengapa kurikukum darurat atau kurikulum k 13 diterapkam kan di tingkat


SMA?..........................................................................................................3

2.3 Apa perbedaan kurikulum darurat dan kurikulum 13?.................................4

2.4. Apa kendala-kendala dalam menggunakan kurikulum tersebut?..............5

2.5 Apakah kompetensi dasar dari sub bab materi terpenuhi dalam menggunakan
kurikulum tersebut?.....................................................................7

2.6 Apa perbedaan pembelajaran yang dilakukan sesudah dan sebelum pandemi
berlangsung pada kurikulum yg mengalami perubahan atau belum?....................
…........................................................................................8

2.4

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................. 9

3.1 Kesimpulan…................................................................................................ 9

3.2 Saran.............................................................................................................. 9

3
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pembelajaran yang pengetahuan dan kecakapan disalurkan


melalui pengajaran yang mana merupakan usaha sadar manusia dalam mewujudkan
suasana belajar yang diinginkannya dan tidak lepas dari kehidupan manusia. Melalui
pendidikan manusia bisa mempelajari segala hal dan berkembang seiring berjalannya
waktu. Pendidikan sifatnya mutlak dan universal yang dapat ditempuh oleh semua orang
dan tidak terbatas karena pada umumnya untuk menempuhnya, pendidikan tidak
memandang usia. Pendidikan di Indonesia dibagi menjadi tiga jenjang sekolah
menengah diantaranya SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah
Atas), dan SD(Sekolah Dasar) dan Perguruan Tinggi. Pendidikan adalah pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan sangat menentukan perkembangan keadaan sumber daya manusia pada
negara itu sendiri, banyak pemerintah yang melakukan elaborasi pada sistem pendidikan
di Indonesia. Pendidikan di Indonesia tentu tidak lepas dari kurikulum yang mengalami
perubahan dari setiap waktu ke waktu, hal ini dilakukan karena untuk menyesuaikan
perkembangan kurikulum yang sifatnya mengalami pembaharuan ke arah yang lebih
baik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa agar lebih maju.

Kurikulum di Indonesia tidak bisa lepas pada sistem pendidikan yang ada di
Indonesia. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan. Adapun fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang
diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan
bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan negara mempunyai filsafat dan
tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama,
ideologi, kebudayaan, maupun kebutuhan negara itu sendiri.

Di masa Pandemi sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang


signifikan dikarenakan adanya wabah covid 19 yang menyebabkan peserta didik belum
bisa belajar dengan efektif, dan menyebabkan kurangnya interaksi antara pendidik dan
pesera didik serta masih adanya hambatan dari pembelajaran online. Oleh karena itu
pemerintah membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

4
Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan
dalam Kondisi Khusus. Namun apakah setiap sekolah merubah kurikulum 13 yang
digunakan menjadi kurikulum darurat? Sehingga saya membuat sebuah laporan
wawancara terkait penggunaan kurikulum tingkat SMA(Sekolah Menengah Atas)
dengan alasan penggunaan kurikulum tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa kurikulum yang tepat digunakan di sekolah tingkat SMA pada masa pandemi
covid 19?

2. Mengapa kurikukum darurat atau kurikulum k 13 diterapkam kan di tingkat SMA

3. Apa perbedaan kurikulum darurat dan kurikulum 13?

4. Apa kendala-kendala dalam menggunakan kurikulum tersebut?

5.Apakah kompetensi dasar dari sub bab materi terpenuhi dalam menggunakan
kurikulum tersebut?

6. Apa perbedaan pembelajaran yang dilakukan sesudah dan sebelum pandemi


berlangsung pada kurikulum yg mengalami perubahan atau belum?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui kurikulum yang tepat digunakan di sekolah tingkat SMA pada masa
pandemi covid 19?

2. Mengetahui kurikukum darurat atau kurikulum k 13 diterapkam kan di tingkat SMA

3. Mengetahui perbedaan kurikulum darurat dan kurikulum 13?

4. Mengetahui kendala-kendala dalam menggunakan kurikulum tersebut?

5. Mengetahui kompetensi dasar dari sub bab materi terpenuhi dalam menggunakan
kurikulum tersebut?

6. Mengetahui perbedaan pembelajaran yang dilakukan sesudah dan sebelum pandemi


berlangsung pada kurikulum yg mengalami perubahan atau belum?

5
BAB II

Pembahasan

2.1 Penggunaan Kurikulum di SMA N Bali Mandara di era Pandemi Covid-19

Sma N Bali Mandara dalam proses kegiatan belajar menggunakan kurikulum yang
tetap yakni kurikulum 2013 hal ini sudah diputuskan melalui dewan rapat guru
sedangkan kurikulum darurat belum digunakan di sekolah ini. Kurikulum yang
digunakam masih memenuhi kompetensi dasar dan kompetensi inti. Kompetensi inti
pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Namun penggunaan kurikulum 2013
ini, guru diberi kebebasan untuk menentukan seberapa dalam cakupan kompetensi
dasar yang diajar agar tidak memberatkan siswa. Sehingga kompetensi dasar pada
setiap mata pelajaran masih dalam pembelajaran sistem pendidikan nasional yang
terpenuhi setiap kompetensinya.

Kompetensi inti sebagaimana dimaksud pada terdiri atas:

a. kompetensi inti sikap spiritual;

b. kompetensi inti sikap sosial;

c. kompetensi inti pengetahuan; dan

d. kompetensi inti keterampilan.

2.2 Penggunaan kurikulum 2013

Penggunaan kurikulum 2013 di SMA N Bali Mandara masih tetap/utuh digunakan dan
sudah melalui keputusan dewan rapat guru. Hal ini dikarenakan untuk menjaga
pemetaan kompetensi dasar yang ada, sehingga distribusi kompetensi dasarnya tetap
merata, selain itu jika kita menggunakan kurikulum darurat tentu kendalanya yaitu
takutnya siswa tidak bisa atau mampu bersaing dengan siswa dari sekolah lain seperti
saat tes mencari kuliah karena seperti yang kita ketahui kurikulum darurat mengurangi
KD (Kompetensi Dasar) atau penyederhanaan kompetensi dasar selanjutnya

6
penginputan nilai e-rapor, di erapor nilai siswa yang diinput per penilaian di setiap KD
jika kita kurangkan kompetensi dasarnya tentu guru akan kesulitan dalam memberi
nilai dan guru tidak bisa mengarang nilai siswa.

2.3 Perbedaan Kurikulum Darurat dan Kurikulum 2013 di era Pandemi covid 19

Kurikulum darurat adalah penyederhanaan kompetensi dasar yang mengacu pada


Kurikulum 2013. Pada kurikulum darurat ini ada pengurangan kompetensi dasar untuk
setiap sub bab mata pelajaran. Sehingga berfokus pada kompetensi esensial dan
kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.
Sedangkan pada Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem
Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan
beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan. Di era Pandemi virus covid 19
diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim
pada Webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
menggunakan kurikulum darurat dalam upaya memudahkan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, dimana kurikulum ini menyerdehanakan setiap kompetesi dasar
yang ada, namun hal ini kembali lagi pada kebijakan guru dari setiap sekolah dalam
menentukan kurikulum yang ada dilihat dari kemampuan siswa ataupun kendala atau
hambatan serta dampak yang akan terjadi.

2.4 Kendala-kendala dalam menggunakan kurikulum 2013 di era Pandemi covid 19

Di SMA N Bali Mandara dalam menggunakan kurikulum 2013 di era Pandemi tidaklah
mudah untuk menerapkannya, kendala pelaksanaan k13 di masa pandemi lebih
kepada proses dan penilaian pembelajaran.

Proses pembelajaran : guru dan siswa belum sepenuhnya menggunakan media vidcon
karena keterbatasan kuota yg dberikan pemerintah, akses sinyal dan sebagainya.

Keterbatasan penilaian: belum semua guru sadar kalau penilaian yg dilakukan semasa
pandemi bisa lebih disederhanankan mengingat pembelajaran yang dilakukan secara
online yang mana khususnya pada pembelajaran matematika siswa terkadang sulit
memahami sendiri kompetensi dasar atau KD yang harus dipenuhi, perlunya tatap
muka langsung sehingga memudahkan pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam proses belajar, begitu juga dengan pembelajaran lainnnya.

7
Sehingga dalam kurikulum 2013 yang digunakan di sekolah ini tidak semua mata
pelajaran memuat keseluruhan kompetensi dasar, melainkan guru diberikan
kebebasan dalam menentukan sistem belajar dalam memudahkan siswa dalam proses
belajar dan tidak membebankan siswa kedepannya namun sesuai dengan kompetensi
dasar yang dicapainya.

2.5 Terpenuhi tidaknya kompetensi dasar dari mata pelajaran dalam menggunakan
kurikulum 2013

Kompetensi dasar pada beberapa mata pelajaran pada dasarnya sudah menjadi tanggung
jawab guru dalam memberikan kebijakan karena guru diberi kebebasan untuk
mengupayakan tercapainya kompetensi dasar kepada peserta didik. Guru memberikan
kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum 2013 kepada siswa di sekolah ini, namun
mengingat kembali pada masa Pandemi ini pembelajaran dilakukan secara daring, untuk
memenuhi capaian kompetensi dasar guru lebih menekankan pada ke penguasaan
konsep dasar dan melihat tergantung pada kemampuan siswa. Sehingga terpenuhi
tidaknya kompetensi dasar dalam menggunakan kurikulum 2013 keseluruhannya masih
belum terpenuhi, karena sebelumnya yang sudah dijelaskan kendala belajar siswa secara
daring karena keterbatasan sinyal/Kouta, tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri oleh
guru untuk mampu mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk mencapai
kompetensi dasar pada mata pelajaran dengan cara memberikan kuis untuk mengetes
pemahaman siswa, guru menyimpulkan materi pelajaran setelah melakukan vidcon dan
melatih peserta didik untuk mengerjakan soal latihan.

2.6 Perbedaan Pembelajaran yang dilakukan sesudah dan sebelum pandemi


berlangsung pada kurikulum

Proses atau kegiatan belajar mengajar tentu akan berbeda saat sebelum dan sesudah
pandemi, saat Pandemi beberapa sekolah ada yang menggunakan kurikulum darurat,
sedangan sebelum pandemi sekolah masih dominan menggunakan kurikulum 2013,
namun di sekolah ini penggunaan kurikulum 2013 asli masih utuh digunakan.
Pembedanya terletak dalam media pembelajaran yang digunakan dan dilakukan secara
daring serta kedalaman materinya. Jika sebelum pandemi masih bisa menyelipkan
materi pengayaan, menyisipkan materi yg selevel UTBK, namun saat ini lebih ke
penguasaan konsep dasar dulu yg ditekankan dan kemampuan siswa.

BAB III

8
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan merupakan pembelajaran yang pengetahuan dan kecakapan
disalurkan melalui pengajaran yang mana merupakan usaha sadar manusia
dalam mewujudkan suasana belajar yang diinginkannya dan tidak lepas dari
kehidupan manusia. Sistem pendidikan Indonesia tidak terlepas dari
kurikulum. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan
yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Di masa Pandemi
kurikulum yang tepat digunakan antara kurikulum 13 dan kurikulum darurat
adalah tergantung dari kebijakan yang diberikan oleh sekolah itu sendiri
melihat kondisi saat ini yang masih dalam keadaan Pandemi, guru diberikan
kebijakan untuk menyederhanakan kompetesi dari sub bab mata pelajaran,
namun tetap mengacu pada kurikulum 2013.
Saran.
Sebagai peserta didik kita harus mampu beradaptasi dalam perubahan yang
terjadi. Guru memberikan cara terbaik untuk mambantu siswa agar tidak
merasa terbebani engingat bahwa di era Pandemi banyak rintangan yg harus
dihadapi peserta didik dalam belajar secara daring baik itu terbatasnya
sinyal, kkemamouan yang kurang karena belajar online ataupun masalah
ekonomi. Pesrta didik harus bisa memberikan yang terbaik dalam proses
belajar sehingga memudahkan guru dan siswa untuk mengetahuibkendala-
kendala apa saja yang perlu diatasi.

Anda mungkin juga menyukai