Anda di halaman 1dari 3

BAB IV PEMBAHASAN

Pada umumnya shearing dimulai dengan membuat retakan pada tepi bagian atas dan
bawah dari benda kerjaretakan- retakan tersebut masing-masing akan cepat bertemu dan
menyelesaikan pemisahan yang terjadi. Kekasaran permukaan yang patah ( fracture surface )
disebabkan dari retak-retak tersebut, bagian yang halus dan berkilap ( burnished surface )
pada lubang dan dan hasil potong (slug) disebabkan dari kontak dan gesekan dari tepi bagian
yang dipotong dengan dinding punch dan die, berturut-turut.
Clearance (jarak tepi) adalah penyebab utama untuk menentukan bentuk dan kualitas
hasil potongan. Ketika clearance meningkat (semakin besar), daerah deformasi menjadi
besar, dan hasil potong menjadi kasar. Lembaran tersebut cenderung tertarik ke dalam daerah
clearance, dan garis keliling atau daerah tepipotongan menjadi kasar. Kecuali jika tepi-tepi
tersebut dapat diterima pada produksinya, operasi kedua mungin akan dibutuhkan untuk
membuat tepinya lebih halus (tapi akan meningkatkan ongkos produksi).
Kualitas tepi bisa ditingkatkan dengan meningkatkan kecepatan Punch
kecepatannya antara 10 – 12 m/s. Tepi potongan bisa mengalami tegangan pada pekerjaan
dingin karena mendapatkan regangan potong yang tinggi. Pekerjaan keras pada tepi tersebut
akan mengurangi keuletan tepi tersebut dan dengan begitu akan menimbulkan pengaruh
buruk pada kemampuan bentuk lembaran plat ketika operasi selanjutnya dilakukan, seperti
bending dan stretching.

Gambar a.ilustrasi skematik shearing dengan punch and die , b. Lubang punch , c.hasil
potongan
Punch force (gaya potong/tekan). Gaya yang dibutuhkan Punch pada dasarnya
ditentukan dari kekuatan potong lembaran metal dan total daerah yang akan dipotong
sepanjang batas terluar . Gesekan antara Punch dan benda kerja dapat meningkatkan gaya
potong dengan baik. Lagi pula, sebagai tambahan gaya pada punch , sebuah gaya dibutuhkan
untuk melepaskan punch dari lembaran metal setelah punch memotong. Ini adalah gaya
kedua yang mana gaya itu adalah arah kebalikan dari gaya potong punch, hal ini sulit untuk
diperkirakan sebab banyak faktor yang terlibat dalam operasi.
Pada proses bending, hal yang paling diperhatikan adalah batas kekuatan patahnya
material, pengkerutan and ketidakmampuan material untuk dibending. pada material dengan
pinggiran bengkok yang kemudian akan di bending dapat menyebabkan patahan. Masalah ini
dapat di kontrol dengan membuat notching pada batas tegangan bending ,atau juga dapat
menggunakan desain yang dibuat seperti yang ditunjukkan pada gambar. Bending dengan
sudut yang benar sangat sulit dlakukan, dan bentuk nothcing dapat digunakan untuk
mencegah sobekan.
Karena radius bending merupakan area dengan tegangan tertinggi, semua konsentrasi
tegangan harus di pindahkan dari radius bending. Contohnya yaitu part yang memiliki
beberapa lubang dekat radius bending. Sangat menguntungkan jika lubang-lubang tersebut
dipindahkan menjauh dari area bending,tapi jika tidak memungkinkan,celah berbentuk bukan
sabit dapat digunakan .besarnya radius dan notching dapat digunakan untuk memindahkan
konsentrasi tegangan pada radius bending agar tidak terjadi robekan.

Gambar penggunaan notching untuk menghindari robekan dan pengkerutan pada right angle
bending
Ketika bending dan notching digunakan sangat penting untuk mengorientasikan
notching pada batas butir. bending idealnyadilakukan tegak lurus dengan dengan arah rolling
untuk mencegah cracking. Radius bending yang tajam dapat diperoleh dengan scoring atau
embossing tapi harus disadari ini dapat menyebabkan patahan. Burr tidak diinginkan pada
allowance bending karena getas dan dapat patah.

Gambar konsentrasi tekukan bending (a)menggunakan celah berbentuk bulan sabit untuk
lubang dekat lekukan bending, (b)mengurangi tab pada lekukan

Anda mungkin juga menyukai