ANATOMI – HISTOLOGI :
FUNGSI KORNEA
HISTOLOGI
1. EPITEL
- 5-6 lapisan sel. Sel epitel kubus --paling dasar, poligonal dan berbentuk pipih di
permukaan.
2. MEMBRANA BOWMAN
3. STROMA
Tertebal dari kornea (90 % tebal kornea). terdiri dari sabut2 kolagen degan
bhn dasar mukopolisakarida. yang tersusun pararel teratur sehingga kornea ttp
pransparan.
4. MEMBRANA DESCEMET
5. ENDOTEL
Tidak punya daya regenerasi sehingga bila terjadi kerusakan pada sel-sel
endotel kelainannya permanen dan lebih berat dibanding epithel.
Gambar
histologis lapisan kornea, Clinical Ophthalmology,Khurana
Nutrisi:
Pembuluh darah: dari arteri ciliaris anterior memasuki limbus kira-kira 1mm
Persyarafan:
Dari n. Ciliaris anterior yang merupakan cabang N. Trigeminus (N.V). Bila terjadi
erosi Epitel akan terjadi Rangsangan Nyeri
Transparansi kornea terjadi karea :
1. Uniform.
2. Avaskularitas
3. Deturgescence,
Integritas Anatomi.
KERATITIS
Adalah : radang pada kornea apapun sebabnya.
Penyebab :
1. Bakteri,.
2. Jamur
3. Virus
4. Defisiensi Vit A.
5. Exposure Keratitis:
* Exophthalmus
GEJALA KLINIS:
Gejala klinis:
1. BENTUK INFILTRAT
2. TES FLUORESCEIN.
3. LOKASI.
4. SENSIBILITAS KORNEA
Pengobatan :
Salep Mata
Antibiotika
Anti Virus
Anti Jamur.
Penyembuhan:
INFILTRAT SIKATRIKS
Radang + -
Edema kornea + -
PROGNOSIS
Descemetocele
Perforasi
Endopthalmitis
Phtisis Bulbi.
Gejala:
TERAPI :
- Antibiotika Lokal dan atau Sistemik. fortified gentamycin (14mg/ml) atau
fortified tobramycin (14mg/ml) tetes mata ditambah fortified cephazoline
(50mg/
ml),setiap setengah atau satu jam pada pada hari pertama kemudian
dilanjutkan tiap 2 jam bila didapatkan perbaikan maka tetes mata fortified
dapat diganti dengan sediaan jadi seperti :
_ Ciprofloxacin (0.3%) eye drops,atau
_ Ofloxacin (0.3%) eye drops, atau
_ Gatifloxacin (0.3%) eye drops.
- Bebat Mata.
- Pada ulkus yang tidak menutup atau perforasi dilakukan cauter, bandage
kontak lense atau keratoplasti
Antibiotik Sistemik.
Sering pd petani.
Scraping : Hipopyon.
FAKTOR PREDISPOSISI :
Penularan melalui:
Ampotericin B
Flucytocin
1. Topical antifungal tetes mata (6 to 8 minggu). _ Natamycin (5%) eye drops atau
_ Fluconazol (0.2%) eye drops atau _ Nystatin (3.5%) eye ointment.
2. Systemic antifungal drugs . Tablet fluconazole or ketoconazole 2-3 weeks.
3. Therapeutic penetrating keratoplasty
- Herpes Simplex
- Herpes Zoster
- Varicella
- Variolla, Dll.
Gejala :
Sangat Ringan sehingga seringkali Tidak Terdiagnosis, Dapat Berupa :
Konjungtivitis Folikularis, Blepharoconjungtivitis.
Perjalanan Penyakit:
Infeksi primer terutama didapati pada anak 1-5 thn setelah kontak langsung
dgn penderita.
Kontak langsung dapat terjadi secara oral, tetapi dapat ditularkan melalui
tangan / sexual.
Setelah masa inkubasi ( 3-12 hari ) timbul gejala : demam, malaise, gejala git,
dll.
Gejala lain yanL khas adalah hilangnya kepekaan kornea (hipo annestesi).
lesi primer ini bersifat subklinik & akan sembuh sendiri,tetapi krg lbh 25%
penderita dengan infeksi primer akan mengalami kekambuhan.
Demam
Stress Psikis
Trauma Kornea
Irradiasi
Ultra Violet
Menstruasi, Dll.
Gambaran Klinis:
Hsv Bersifat Epiteliotrof & Neurotrof.
Geograpis / Amuboid.
Keratitis Disciformis
Pungtat,
dendrit,geografis,disciform, Comprehensive ophthalmology Khurana
Pengobatan:
1. Anti Virus.
B. Punctat Keratopati.
C. Kemosis.
Salep Mata
INTERFERON
Tetes Mata.
3. Scraping / Pengerokan
4. Krio Aplikasi
5. Keratoplasti
Indikasi :
- Menimbulkan Katarak.
A. General features.
Panas, lemas atau malaise nyeri pada daerah yang sarafnya terkena.
B. Cutaneous lesions. Lesi kulit muncul setelah hari 3-4 setelah onset. Kulit pada
area yang terkena menjadi merah, bengkak seperti erisipelasyang selanjutnya diikuti
vesikel yang kemudian menjadi pustulea, gejala utama lain adalah nyeri pada
daerah yang terkena yang disebut post herpetik neuralgia.
C. Ocular lesions.
1. Conjunctivitis
2. Zoster keratitis
Fine or coarse punctate epithelial keratitis.
Microdendritic epithelial ulcers.
Nummular keratitis.
KERATITIS NUMULARIS
Dimmer’s Keratitis
Padi Keratitis
Keratitis Sawahica
Virus Mengadakan Replikasi Di Epitel, Kemudian Mati, Tetap Timbul Reaksi. Ag-ab.
Dibawah Epitel.
Sensasi Benda Asing Kadang Disertai Epifora, Fotofobia Ringan & Kabur Bila
Infiltrat Ditengah Kornea.
Terapi :
- Donor = Kornea diambil dari orang yang telah meninggal kemudian digunakan
langsung / dipindahkan pd resipien / diawetkan dulu dgn es / medium tertentu.
Indukasi:
OPTIK :
Komplikasi:
1. Early complications. Bilik mata depan dangkal , prolaps iris, infeksi, glaukoma
sekunder, defek epitel kegagalan transplantasi.
2. Late complications. graft rejection, dan astigmatism.
Keeratoplasti tembus,Clinical
Ophthalmology,Khurana