Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH: KEBIDANAN KOMUNITAS II (CONTINU OF CARE)

DOSEN PENGAMPU : RIZKY NIKMATHUL HUSNA ALI , S.ST.M.Keb

DISUSUN :

DEWI FUJI ASTUTI

NIM :C02419008

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2020
TUGAS INDIVIDU

1) Inovasi dalam mencegah anemia sehingga tidak merusak masa depan


Faktor – faktor penyebab anemia adalah status gizi yang dipengaruhi oleh pola makanan, sosial
ekonomi keluarga, lingkungan dan status kesehatan. Sehingga faktor-faktor tersebutlah yang kita
lakukan intervensi dengan melakukan KIE tentang anemias, resiko anemia yang berlangsung jangka
panjang ,pola hidup yang sehat, diet makanan tinggi zat besi serta istirahat cukup pada malam hari
bagi remaja putri disekolah-sekolah, kelompok olahraga remaja didesa, kelompok putus sekolah
diposyandu memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi serta sosialisasi serta penggunaan
tablet tambah darah dengan bekerjasama nutrisionis puskesmas terdekat sebagai suplemen tambahan
bagi remaja yang sedang dalam keadaan menstruasi. Bagi bidan desa dapat membentuk kelompok
remaja didesa sebagai wadah mengedukasi remaja dan melakukan advokasi kepada pemerintah desa
agar dapat membantu penyediaan pemberian makanan tambahan bagi remaja-remaja kurang mampu
sehingga dapat memperoleh makanan yang bergizi sesuai kebutuhan mereka.

2) Pernikahan dini dilingkungan kerja serta penanganan berdasar evidence based


Pernikahan dini diwilayah kerja Puskesmas Anggrek hampir seluruh desa terjadi penikahan dibawah
usia 18 tahun. Ditinjau dari faktor keingnan atau kemauan sendiri menunjukan bahwa remaja
melakukan pernikahan dini bukan atas kemauan sendiri , banyak remaja dari kalanagan tidak mampu
memutuskan untuk melakukan pernikahan dini karena ketidakmampuan keluarga dalam membiayai
segala kebutuhan remaja tersebut selain itu terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja
sehingga memaksa mereka untuk melangsungkan pernikahah.
Penanganan pernikahan dini berdasar evidence based
a. Psikoedukasi
Adalah suatu intervensi yang dapat dilakukan pada invidu, keluarga, dan kelompk menegenai
tantangan signifikan dalam hidup, membantu pertisipan mengembangakn sumber-sumber
dukungan dan dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut ,mengembangkan
keterampilan coping untuk menghadapi tantangan hidup, mengembangkan dukungan emosional,
mengurangi sense of stigma dari partisipan terhadap suatu gangguan (disorder), mengidentifikasi
dan mengeksplorasi perasaan terhadap suatu isu ,memgembangkan keterampilan penyelesaian
masalah, dan mengembangkan keterampilan crisis-intervention (Grrffths,2006 dikutip Wals
2010)
b. Asuhan kesehatan reproduksi
Program kesehatan reproduksiadalah membantu remaja agar memahami dan menyadari limu
tersebut sehingga memiliki siap dan perilaku sehat dan tentu saja bertanggung jawab kaitannya
dengan masalah reproduksi. Upaya yang dapat dilakukan melalui advokasi, KIE, konseling dan
pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan khusus derta pemberian dukungan pada
kegiatan remaja yang bersifat positif.
c. Keadaan yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja diantaranya
1) Masalah status gizi
 Anemia, sangat berpengaruh pads kesehatan reproduksi remaja terutama pada wanita kondisi
ini sangat berbahaya ketika hamil dan melahirkan
 Kekurangan zat gizi lainya, seperti kekurangan vitamin, mineral, atau protein yang dapat
mengganggu kesehatan dan menimbulkan penyakit
 Pertumbuhan yang terhambat pada remaja menagkibatkan panggul sempitdan berisiko pada
persalinan kelak
 Penyakit lain, akibat infeksi atau yang berkaitan dengan keturunan sangat mungkin
berpengaruh pada kesehatan reproduksi
2) Masalah Pendidikan
3) Buta huruf yang meneyebabkan remaja tidak memiliki akses terhadap informasi yang
dibutuhkan
4) Pendidikan rendah dapat mengakibatkan remaja kurang mampu memenuhi kebutuhan fisik
dasarketika berkeluarga
5) Masalah lingkungan dan pekerjaan
6) Lingkungan kerja yang tidak memperhatikan kesejahteran
7) Lingkungan kerja yang tidak sehat
8) Masalah seks dan seksualitas antara lain
9) Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang masalah seksualitas
10) Penyalahgunaan NAPZA
11) Penalahgunaan seksual
12) Kehamilan remaja
13) Kehamilan pra nikah

Adapun pelayanan yang direkimendasikan atas masalah-masalah diatas:

1. Konseling, dan informasi keluarga berencana (KB)


2. Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk penangaanan kasus aborsi, pelayanan bayi
baru lahir/neonatal
3. Pengobtan infeksisaluran reproduksi
4. Konseling dan KIE pelayanan kesehatann reproduksi remaja
d. Konseling pra nikah
Konseling pra nikah dilakukan dengan maksud membantu para calon pengantin untuk
menaganalisis kemungkinan masalah medis, psikologis, seksual dan sosial

3) Bidan adalah seni dan sains

Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan masalah dalam kasus
kebidanan yang dilakukan secara sistematis. Sebagai seorang bidan harus mampu memanfaatkan
kompetensinya sumber daya pikiranya untuk berfikr kritis agar menegakan suatu diagnose
kebidanan yan tepat sehingga tercapai pengambilan keputusan dan menghasilkan asuhan yang
bermutu. Berfikir kritis merupakan seni, gambaran sikap bidan dalam menganalisis,
mengevaluasai sesuatu yang ia lihat, mengklariifikasi yang didengar berfikir logis dan
berargumen serta mengambil keputusan berdasarkan ilmu yang dipahami untuk membuat suatu
keputusan pada asuhan komprehensif dengan pendekatan-pendekatan secara komnikasi,
pendidikan, pendekatan sosial budaya, Dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan itu sendiri bidan
tetap berpedoman pada ilmu (sains) yang dapat diuji kebenaranya yang dikembangkan secara
bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarakan kebenaran sehingga pengetahuan yang
dipedomani tersebut boleh dipercayai melalui eksperimen secara teori.

4) Bidan pemberi asuhan secara holistik care pada ibu hamil dimasa pandemi COVID-19
Asuhan kebidanan ibu hamil dimasa pandemi oleh bidan dilaksanakan dengan menerapkan
protocol pelayanan anc pada ibu hamil yang telah ditetapkan yakni jika ibu hamil tidak ada
keluhan diminta mempelajari buku KIA dirumah dan menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari
dan segera ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan/ tanda bahaya, apabila diperlukan pemeriksaan
ANC, ibu hamil membuat janji dengan bidan melalui telpon/ wa, bidan melakkukan pengkajian
komprehensif sesuai standar , termasuk informasi penularan covid 19 dengan berkordinasi
dengan desa tentang status ibu, apakah termasuk dalam masa isolasi sebelum memberikan
pelayanan anc dan pelaksanaan pelayanan bidan siap dengan APD dan ibu menggunakan masker.
Melakukan KIE dan konseling via wa/ telpon jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan ke pasien
dan untuk ibu hamil dengan riwayat perjalanan dari wilayah zona merah covid 19 atau dan hasil
rapid test menunjukkan hasil (+) maka bidan menjelasakan kepada ibu hamil tentang isolasi
mandiri dengan tetap memeprhatikan asupan gizi serta berkolaborasi dengan dokter jika
diperlukan. Serta memberikan pendekatan-pendekatan persuasif kepada ibu hamil yang sedang
menjalani atau dalam pengawasan covid 19 agar tidak mengalami strees akibat stigma yang ada
dilingkungan sosial terkait pasien covid-19
5) Cara agar perawatan berkelanjutan dapat terus berjalan
Dimasa pandemi Covid 19 ibu hamil dapat tetap mendapatkan pelayanan berkelanjutan dengan
tetap mengedepankan protokol kesehatan jika melakukan pemeriksaan dengan bidan apabila ada
keluhan . Dan untuk wilayah dengan jaringan telpon memadai dapat melakukan pemantauan via
telpon atau grub wa/fb dan untuk wilayah yang akses telpon sulit melakukan pemantauan dengan
bekerja sama dengan kader kesehatan untuk memberikan informasi pada pasien yang mengalami
keluhan.

Anda mungkin juga menyukai